Alur Penyusunan Peraturan Gampong Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 111 Tahun 2014



Peraturan Gampong merupakan Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Keuchiek Gampong setelah dibahas dan disepakati bareng Badan Permusyawaratan Gampong (TUHA PEUT GAMPONG).

Peraturan Gampong berisi materi - materi pelaksanaan kewenangan Gampong dan pembagian terorganisir mengenai lebih lanjut dari Peraturan perundang - ajakan yang lebih tinggi.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 111 Tahun 2014 mengenai Pedoman Teknis Peraturan di Gampong. Menjadi anutan bagi setiap Gampong dalam merumuskan dan menyusun Peraturan Gampong atau Perdes.

Ada tiga jenis peraturan di Gampong, yakni Peraturan Gampong (Perdes), Peraturan Bersama Keuchiek Gampong dan Keputusan Keuchiek Gampong.

Alur Penyusunan Penyusunan Peraturan Gampong, selaku berikut:

Pembahasan
Pasal 8

TUHA PEUT GAMPONG memanggil Keuchiek Gampong untuk membahas dan menyetujui konsep Peraturan Gampong.

Dalam hal terdapat konsep Peraturan Gampong prakarsa Pemerintah Gampong dan tawaran TUHA PEUT GAMPONG mengenai hal yang serupa untuk dibahas dalam waktu pembahasan yang sama, maka didahulukan konsep Peraturan Gampong tawaran TUHA PEUT GAMPONG. Sedangkan Rancangan Peraturan Gampong tawaran Keuchiek Gampong digunakan selaku materi untuk dipersandingkan.

Pasal 9

Rancangan Peraturan Gampong yang belum dibahas sanggup ditarik kembali oleh pengusul.

Rancangan Peraturan Gampong yang sudah dibahas tidak sanggup ditarik kembali kecuali atas komitmen bareng antara Pemerintah Gampong dan TUHA PEUT GAMPONG.

Pasal 10

Rancangan peraturan Gampong yang sudah disepakati bareng disampaikan oleh pimpinan Badan Permusyawaratan Gampong terhadap Keuchiek Gampong untuk ditetapkan menjadi peraturan Gampong paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal kesepakatan.

Rancangan Peraturan Gampong sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib ditetapkan oleh Keuchiek Gampong dengan membubuhkan tanda tangan paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak diterimanya konsep peraturan Gampong dari pimpinan Badan Permusyawaratan Gampong.

Bagian Keempat
Penetapan
Pasal 11

Rancangan Peraturan Gampong yang sudah dibubuhi tanda tangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan terhadap Sekretaris Gampong untuk diundangkan.

Dalam hal Keuchiek Gampong tidak menandatangani Rancangan Peraturan Gampong sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Rancangan Peraturan Gampong tersebut wajib diundangkan dalam Lembaran Gampong dan sah menjadi Peraturan Gampong.

Yang perlu diketahui bahwa setiap produk Rancangan Peraturan Gampong wajib dikonsultasikan terhadap penduduk Gampong. Hal ini sesuai amanat UU Gampong, yang mana penduduk Gampong berhak menampilkan masukan terhadap Rancangan Peraturan Gampong.

Dalam Permendagri No 111 mengenai Pedoman Teknik Peraturan di Gampong, Khusus untuk Rancangan Peraturan Gampong mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBDes), pungutan, tata ruang, dan organisasi Pemerintah Gampong, mesti mendapat penilaian dari Bupati/Walikota sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Gampong.

Kemudian Peraturan Gampong dan Peraturan Keuchiek Gampong diundangkan dalam Lembaran Gampong oleh Sekretaris Gampong. Untuk Gampong Adat, Peraturan Gampong Adat diadaptasi dengan aturan budpekerti dan norma budpekerti istiadat yang berlaku di Gampong Adat sepanjang tidak berlainan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Related : Alur Penyusunan Peraturan Gampong Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 111 Tahun 2014

0 Komentar untuk "Alur Penyusunan Peraturan Gampong Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 111 Tahun 2014"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close