A. Globalisasi Informasi
Kemajuan teknologi isu melalui satelit, komputer, internet dan media massa memungkinkan khabar dari belahan dunia sanggup cepat hingga ke belahan dunia lain. Mengecilnya ruang dan waktu telah menjadikan bahwa nyaris tak ada kelompok orang atau belahan dunia yang hidup dalam isolasi. Informasi mengenai keadaan/situasi lain sanggup membuat suatu pengetahuan umum yg jauh lebih luas dan positif dari yang ada sebelumnya. Batas-batas teritorial suatu negara menjadi tidak relevan. Batas negara tidak lagi menjadi batas isu alasannya seseorang mahasiswa di Indonesia sanggup dengan cepat berkomunikasi eksklusif dengan seorang mahasiswa di Harvard ( AS )
B. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi perekonomian yaitu suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan abolisi seluruh sempadan dan kendala pada arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Dalam bidang ekonomi ada tuntutan dunia yang berupa perdagangan internasional tanpa kendala batas-batas negara ( eksport dan import ). Proteksi berupa bea masuk tinggi atau larangan masuknya barang dari luar negeri dianggap bertentangan dgn arus globalisasi.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di banyak sekali negara, dengan target semoga biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik alasannya upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun alasannya iklim perjuangan dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global memiliki susukan untuk mendapat proteksi atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan bisa memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, menyerupai penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh bergairah yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin gampang dan bebas.
Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan gampang dan cepat mendapat isu dari negara-negara di dunia alasannya kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke banyak sekali belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai teladan : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili dikota ataupun di desa- menuju pada selera global.
Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta abolisi banyak sekali kendala nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim ketika ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi belahan dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
C. Globalisasi Kebudayaan
Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awalaba d ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kemajuan teknologi isu dan komunikasi membutuhkan pembiasaan tata nilai dan sikap yang kemudian menjadi suatu budaya. Pengembangan kebudayaan diharapkan sanggup memperlihatkan arah untuk perwujudan identitas nasional yg sesuai dgn nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Globalisasi mempengaruhi nyaris semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan sanggup diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat pada banyak sekali hal. Baik nilai-nilai atau persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laris seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan inovasi seseorang yaitu kesenian, yang yaitu subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah tanda-tanda tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat sejak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini sanggup ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke banyak sekali tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan itu menjadikan komunikasi antarbangsa lebih gampang dilakukan, hal ini mengakibatkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
C.1 Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
- Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
- Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan akomodasi susukan suatu individu pada kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
- Berkembangnya turisme dan pariwisata.
- Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
- Berkembangnya mode yang berskala global, menyerupai pakaian, film dan lain lain.
- Bertambah banyaknya event-event berskala global, menyerupai Piala Dunia FIFA.
D. Globalisasi Pendidikan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa akhir tersendiri untuk dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa abnormal menyerupai bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata didik wajib sekolah. Selain itu banyak sekali jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga sekolah tinggi tinggi baik negeri atau swasta yang membuka kegiatan kelas internasional. Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia sanggup bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, contohnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia wajib menghasilkan lulusan yang siap kerja semoga tidak menjadi “budak” di negeri sendiri.
Persaingan untuk membuat negara yang besar lengan berkuasa terutama di bidang ekonomi, sehingga sanggup masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia tentu saja sangat membutuhkan kombinasi antara kemampuan otak yang mumpuni disertai dengan keterampilan daya cipta tinggi. Salah satu kuncinya yaitu globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas pendidikan hendaknya selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia ketika ini. Tidak sanggup kita pungkiri bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal ini, untuk sanggup menikmati pendidikan dengan kualitas baik tadi tentu saja memerlukan biaya yang cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Sebagai teladan untuk sanggup menikmati kegiatan kelas Internasional di sekolah tinggi tinggi terkemuka di tanah air diharapkan dana lebih dari 50 juta. Alhasil hal itu hanya sanggup dinikmati golongan kelas atas yang mapan. Dengan kata lain yang maju semakin maju, dan golongan yang terpinggirkan akan semakin terpinggirkan dan karam dalam arus globalisasi yang semakin kencang yang sanggup menyeret mereka dalam jurang kemiskinan. Masyarakat kelas atas menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah glamor di ketika masyarakat golongan ekonomi lemah wajib bersusah payah bahkan untuk sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa. Ketimpangan ini sanggup memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik sosial. Peningkatan kualitas pendidikan yang sudah tercapai akan sia-sia jikalau gejolak sosial dalam masyarakat akhir ketimpangan alasannya kemiskinan dan ketidakadilan tidak diredam dari sekarang.
Oleh alasannya itu, hendaknya pemerintah yang dalam hal ini sebagai pengemban amanat rakyat, sanggup bergerak cepat menemukan dan memperbaiki celah – celah yang sanggup menyulut gejolak itu. Salah satunya dengan cara menjadikan pendidikan di Indonesia semakin murah atau bahkan gratis tapi bukan pendidikan yang murahan tanpa kualitas. Hal ini memang sudah dimulai di beberapa tempat di Indonesia yang menyediakan sekolah unggulan berkualitas yang bebas biaya. Namun hal itu gres berupa kebijakan regional di tempat tertentu. Alangkah baiknya jikalau pemerintah sentra menerapkan kebijakan itu dalam skala nasional . Untuk sanggup mewujudkan hal itu pemerintah perlu melakukan pembenahan terutama dalam bidang birokrasi. Korupsi mesti segera diberantas, alasannya korupsi yaitu salah satu yang menghancurkan bangsa ini. Dengan menekan angka korupsi di Indonesia yang masuk jajaran raksasa korupsi dunia, diharapkan sanggup memperbesar alokasi dana untuk pendidikan.
Globalisasi dalam dunia pendidikan ketika ini memang diharapkan untuk menghadapi tantangan global. Namun demikian globalisasi pendidikan hendaknya tidak meninggalkan masyarakat kita yang masih termasuk golongan lemah semoga kemajuan bangsa ini sanggup menikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
0 Komentar untuk "Contoh Bentuk-Bentuk Globalisasi Di Indonesia"