Pengertian Kreativitas Dan Ciri-Ciri Kreativitas

PENGERTIAN KREATIVITAS DAN CIRI-CIRI KREATIVITAS

Idealnya seorang pengawas mempunyai gambaran yang baik dan wibawa akademik di hadapan guru dan kepala sekolah yang dibinanya sehingga kehadirannya di sekolah sanggup melaksanakan fungsi pengawasan akademik dan manajerial sebagaimana mestinya. Kepada pengawas lah guru dan kepala sekolah akan mengonsultasikan banyak sekali permasalahan yang dihadapi di sekolah baik sebagai pribadi maupun sebagai pendidik profesional. Beragam duduk kasus yang dikemukakan memerlukan pemikiran yang berbeda dan cara penyelesaian yang sempurna sehingga dicapai hasil yang diharapkan. Implikasinya seorang pengawas harus memahami konsep kreativitas dan berguru bersikap kreatif biar sanggup memandang permasalahan secara komprehensif dan merekomendasi solusi yang paling tepat.


A. Definisi Kreativitas
Kreativitas yaitu kemampuan individu untuk mempergunakan imaginasi dan banyak sekali kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan inspirasi atau gagasan, orang lain dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang gres serta bermakna.
Suatu ketika seseorang dihadapkan pada sebuah permainan atau kasus yang menuntut kreativitas berpikir dalam menyelesaikan. Orang tersebut tidak bisa menyelsaikan sebab hanya berkutat pada satu jalan keluar  kemudian ada seseorang yang sanggup membantunya melalui cara yang tidak terpikir olehnya. Ia mungkin berkomentar  ”Kenapa tidak terpikir hingga kesana ya ?”
Komentar menyerupai tadi dan mungkin disertai kekaguman juga pernah terlontar pada ketika anda melihat sebuah hasil karya seseorang, balasan atau inspirasi yang disampaikan seseorang pada suatu lembaga tertentu. Mengapa orang sanggup berpikir atau sanggup menghasilkan suatu karya yang tidak terpikir oleh kita? atau mengapa orang bisa menuntaskan duduk kasus dengan lebih cepat dengan cara yang unik dan mencapai hasil yang baik?. Hal tersebut sanggup terjadi sebab seseorang mempunyai keterampilan berpikir memecahkan kasus secara kreatif.
Apakah seseorang sanggup berguru menyebarkan keterampilan berpikir memecahkan masalah?. Ya, Setiap orang sanggup berguru untuk menyebarkan berpikir kreatif dan mengintegrasikan kemampuan tersebut dengan keterampilan-keterampilan  berpikir tingkat tinggi lain sehingga bisa menuntaskan banyak sekali permasalahan. Belajar mengeksplorasi mimpi dan banyak sekali kemungkinan dengan menyebarkan kepekaan terhadap petualangan, kejutan, kenyamanan dan kesenangan sehingga memfasilitasi ide-ide gres dan pemecahan kasus secara inovatif sesuai kebutuhan. Ide-ide tersebut berbeda dan memperlihatkan kualitas yang tinggi.
Saat ini perubahan kehidupan berlangsung sangat cepat dan kompleks dengan banyak sekali permasalahan dan tantangan. Setiap orang dituntut untuk fleksibel, kritis dan terampil berpikir kreatif sehingga bisa menangani permasalahan dan menemukan solusi yang melibatkan lingkungan sosial maupun fisik.
Jadi apa itu kreativitas ?, bagaimana menyebarkan keterampilan berpikir kreatif, bagaimana memecahkan kasus secara kreatif dan bagaimana kita bisa memfasilitasi orang lain untuk berpikir kreatif dan bertindak kreatif ?
 Kreativitas berdasarkan Lumsdaine (1995: 14) yaitu mempergunakan imaginasi dan banyak sekali kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan inspirasi atau gagasan, orang lain dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang gres serta bermakna. Artinya menyebarkan pemikiran alternatif atau kemungkinan dengan banyak sekali cara sehingga bisa melihat sesuatu dari banyak sekali sudut pandang dalam interaksi individu dengan lingkungan  sehingga diperoleh cara-cara gres untuk mencapai tujuan yang lebih bermakna.
Pernahkah anda merasa pemikiran kosong atau merasa tidak berdaya sebab tidak sanggup berbuat apa-apa?. Kreativitas merupakan acara dinamis  dalam diri kita yang melibatkan proses mental pada alam sadar maupun di bawah sadar. Pada ketika kita menyampaikan dalam alam bawah sadar tidak bisa melaksanakan maka secara sadar kita menjadi tidak bisa melakukan. Sebaliknya pada ketika kita memperlihatkan kemampuan kita melaksanakan sesuatu secar sadar maka akan tumbuh keberhargaan diri pada alam bawah sadar dan tertampilkan kembali dalam sikap percaya diri. 
Kreativitas melibatkan keseluruhan otak. Seseorang akan bertindak kreatif manakala mempergunakan potensi otak dengan optimal. Mempergunakan kedua belahan otak, otak kiri dan otak kanan.  Otak kiri yang mengatur kemampuan logika dan otak kanan yang mengatur humanistis. Implikasinya setiap duduk kasus yang tiba dilihat tidak hanya dari kacamata logika tetapi banyak sekali dimensi yang menyertainya. Contoh sederhana, kalau ditanyakan pada Bapak ibu apa guna pensil?. Jawaban secara logika yaitu alat untuk menulis atau menggambar sesuai dengan fungsi utama. Mari kita memakai otak kanan, dengan bentuk dan kondisinya pensil sanggup dipergunakan untuk mengganjal jendela, konde rambut ataupun membolongi kertas.
Kreativitas mengekspresikan  kualitas solusi penyelesaian masalah. Kunci kreativitas yaitu kemampuan menilai permasalahan dari banyak sekali sudut pandang sehingga menjadi solusi yang lebih baik. Sudut pandang yang berbeda akan menstimulasi bermacam-macam inspirasi dan menyebarkan struktur kognitif baru. Contoh seorang anak mungkin dipandang ndeso oleh guru manakala memperoleh nilai 2 pada ketika ulangan Matematika. Pertanyaannya mengapa?, akan merujuk pada banyak sekali kemungkinan kondisi anak. Apakah anak tidak mengalami gangguan fisik yang menghambat penerimaan materi belajar? Apakah anak tidak mempunyai alat penunjang belajar?. Ada berapa anak yang memperoleh nilai 2?. Pada pelajaran lain berapa nilai yang sanggup diperoleh?. Itu beberapa pertanyaan yang sanggup kita ejekan kalau kita melihat dari banyak sekali sudut pandang yang berbeda. Jawaban berbeda dari bermacam-macam pertanyaan akan memperlihatkan gambaran kasus utama yang dihadapi anak sehingga memfasilitasi kita untuk menetapkan solusi pemberian yang paling mungkin dilakukan.
Menurut Mamat Supriatna (2006), kreativitas yaitu kemampuan cipta, karsa dan karya seseorang untuk sanggup membuat sesuatu yang baru. Sesuatu yang gres itu sanggup ditemukan dengan menghubungkan atau menggabungkan sesuatu yang sudah ada. Kreativitas yaitu talenta yang dimiliki oleh setiap orang yang sanggup dikembangkan dengan pembinaan dan aplikasi yang tepat. Banyak studi telah dilakukan ihwal sikap kreatif dari para musisi, ilmuwan besar, arsitek, pujangga, dan pelukis. Hasilnya yaitu bahwa proses kreativitasnya sama, baik kreativitas itu terpusat pada pemecahan kasus sehari‑hari, atau inovasi ilmiah tingkat tinggi.
Menurut Need Herrmann intinya kalau kita melibatkan secara penuh pikiran yang dimiliki sehingga membangkitkan  inspirasi dan kenyataan ihwal sesuatu yang diinginkan atau ingin dicapai kita memfasiliasi berkembangnya kreativitas. Kekuatan pikiran membayangkan banyak sekali kemungkinan dalam mencapai apa yang diinginkan dalam koridor norma-norma yang sanggup ditoleransi. Artinya orang kreatif tahu apa yang diinginkan dan sanggup menetapkan tujuan berperilaku.
Lakukan banyak sekali cara yang bermacam-macam untuk melaksanakan suatu aktivitas, refleksi apakah memberi cara yang lebih efektif, efisien, dan pro- duktif?. Perhatikan reaksi atau komentar orang lain terhadap penampilan/ kinerja/unjuk kerja kita apakah menunjukkkan apresiasi yang positif dan kepuasan?. Hal tersebut merupakan indikator sederhana apakah kita kreatif atau tidak.  Jika kita dan orang lain berusaha kreatif maka kita akan lebih kreatif. Mengembangkan sikap kreatif dimulai dengan menyebarkan kemampuan berpikir kreatif.

B. Mengapa Perlu Mengembangkan Kreativitas
Manusia yaitu makhluk yang diberi kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan banyak sekali situasi dan tantangan kehidupan. Perubahan yang terus menerus secara global menuntut insan menyesuaikan diri dengan cepat  terhadap banyak sekali situasi dan kondisi yang seringkali tidak sanggup diprediksi. Tingkat keragaman dan kedalam permasalahan sangat tinggi sebab berada dalam koridor konteks yang kompleks. Manusia dituntut memikirkan dan bertindak dengan banyak sekali cara untuk sanggup menguraikan kompleksitas tantangan dan memikirkan banyak sekali alternatif tndakan yang sanggup dilakukan untuk menghadapi tantatangan, utuk itulah insan membutuhkan kretaivitas.
Kemampuan menyesuaikan diri dipengaruhi oleh bagaimana insan memandang suatu permasalahan. Apakah permasalahan dianggap sesuatu yang menyulitkan, merugikan dan mengancam diri atau permasalahan dipandang sebagai tantangan yang membuat diri menjadi lebih tahu, terampil atau bisa bertindak lebih baik. Orientasi memandang suatu duduk kasus merupakan kunci awal seseorang mempunyai kreativitas. Pandangan positif memfasilitasi berkembangnya imajinasi ihwal kondisi yang harus dihadapi sehingga duduk kasus sanggup dilihat secara komprehensif. Imajinasi banyak sekali pengalaman sendiri dan atau orang lain yang dimaknai sebagai  proses berguru memberi peluang pada inidividu melihat banyak sekali kemungkinan  atau alternatif tindakan yang sanggup dilakukan.
Pola asuh orang bau tanah maupun pendidikan di sekolah membuat banyak orang di Indonesia tidak sanggup memperlihatkan kreativitas. Orang bau tanah bertindak atas dasar aturan-aturan baku yang tidak memfasilitasi adanya celah untuk berubah. Dengan banyak sekali alasan dari mulai tabu, pamali, kata orang tua, hingga  menjadi arahan yang berharga mati. Sebuah pelanggaran yang dilakukan anak pada aturan tersebut membuat anak dicap bandel oleh orang tua. Contoh anak usia taman kanak-kanak berada pada masa bahagia mencoret-coret apapun menjadi gambar yang belum jelas. Orang bau tanah menganggap bandel sebab mengotori tembok atau meja. Padahal kalau orang bau tanah memfasiliasi ruangan dengan melekat kertas roti setinggi tubuh anak di tembok yang diganti setiap waktu sesudah penuh  coretan yang dibentuk anak pada kertas tersebut membuat keterampilan motorik halus tangan dan jari mencapai kematangan. Hal penting lain  yang diperoleh anak dari kegiatan tersebut yaitu berkebanggannya mencoretkan apapun sesuai bentuk yang ada pada anggannya.
Pengalaman berguru yang diperoleh di sekolah tidak jauh berbeda, kurukulum dan proses pembelajaran menuntut anak bertindak sama atas stimulasi yang diberikan. Dari semenjak taman kanak-kanak anak dipaksa untuk menggabar daun berwarna hijau padahal ada daun berwarna kuning,  ada daun berwarna merah, atau  malah putih dalam kehidupan nyata keseharian. Jika imajinasi ihwal daun berkembang ada banyak sekali kemungkinan warna sebagai gradasi dari hijau, kuning dan merah. Secara teoritik aturan mendel menjustifikasi kemungkinan tersebut.
Variasi dan keragaman harus dipandang sebagai potensi yang membuat kehidupan menjadi menarik dan berwarna. Hal yang tidak menyenangkan kalau semua orang berpikir dan bertindak seragam. Kehidupan menjadi mati sebab orang akan bergerak dan beryindak dalam rutinitas yang sistematik terkontrol. Manusia menjadi tidak berbeda dengan robot.
Bersikap kreatif membawa dampak positif pada diri sendiri dan lingkungan sekitar. Pada diri sendiri mendorong aktulisasi potensi yang dimiliki. Bagi orang lain memperlihatkan kepuasaan sebab tindakan yang dilakukan dalam waktu yang lebih cepat, memberi hasil yang lebih tepat, hasil yang lebih banyak, dan merupakan hasil karya yang orisinal dan unik.

A.  Meningkatkan Potensi dan Ketahanan Mental
Setiap insan dianugrahi potensi yang dibawa semenjak lahir dan akan menjelma prestasi diri manakala insan berinteraksi dengan lingkungan. Pendidikan dalam hal ini sekolah harus menjadi lingkungan perkembangan yang aman untuk berkembang dan teraktualisasikannya potensi yang dimiliki. Mengetahui dan memahami potensi diri merupakan modal dasar untuk menyebarkan dan memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk menjalani kehidupan yang lebih efektif, adaptif dan produktif. Implikasinya kreativitas yaitu menyebarkan dan memanfaatkan potensi yang dimiliki secara kompleks untuk menuntaskan banyak sekali permasalahan dan tantangan yang dihadapi serta mempunyai kepekaan terhadap peluang dan memanfaatkannya untuk kebermaknaan kehidupan secara optimal.
Seseorang yang secara kreatif menyebarkan dan meningkatkan potensi yang dimiliki mempunyai ketahanan mental yang lebih kuat, sebab bisa melihat kasus secara lebih jernih dengan mempertimbangkan banyak sekali sudut pandang, menyebabkan kasus sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan, serta bisa memikirkan dan menentukan solusi  yang paling mungkin dilakukan secara tepat.

B.  Proses Kreatif
Proses kreatif sanggup digambarkan dalam empat tingkatan, yaitu :
1.   Tingkat persiapan, perjuangan dibentuk untuk memahami dan mengerti ihwal kebutuhan personal. Individu memperlihatkan perhatian secara mendetail terhadap objek sehingga dipahami secara utuh dalam banyak sekali dimensi sudut pandang. Sudut pandang paling tidak mencakup kondisi fisik objek, kegunaan atau manfaat, serta suasana atau situasi yang terbentuk sebab keberadaan objek. Kebutuhan individu akan terkait dengan ketiga sudut pandang secara parsial, kombinasi maupun sebagai keutuhan. Contoh pada ketika melihat dingklik siswa, individu akan memperlihatkan perhatian dari sisi fisik apakah bentuknya cukup mewakili sebuah dingklik atau daerah untuk duduk dan apakah tidak ada penggalan yang membahayakan. Dari sudut pandang kegunaan atau manfaat apakah dingklik cukup berpengaruh untuk diduduki atau menahan berat tubuh siswa. Dari sudut pandang suasana atau situasi yang tercipta apakah posisi dingklik tidak menghalangi siswa atau guru berjalan, mendukung suanasana kelas yang menyamankan dan apakah cukup pantas untuk menempati penggalan dari ruangan.
2.   Tingkat inkubasi (pengeraman), yaitu upaya untuk menyebarkan inspirasi dari perhatian yang diberikan untuk menjawab duduk kasus yang dihadapi individu. Contoh : pada ketika sekolah mempunyai ruangan  dengan ukuran tertentu yang harus menampung sejumlah siswa untuk duduk dan menulis, maka bentuk dan ukuran dingklik menyerupai apa yang harus dibentuk atau dibeli sehingga memenuhi tujuan yang diharapkan.
3.   Tingkat wawasan, yang membawa individu pada pengertian baru. Artinya terbuka kemungkinan terjadi perubahan bentuk, ukuran dan fungsi dari suatu objek untuk memenuhi beberapa tujuan yang diharapkan. Contoh : ruangan yang ada tidak memungkinkan diisi dengan meja dan dingklik sebab akan membuat siswa tidak leluasa bergerak. Yang dibutuhkan yaitu dingklik yang juga berfungsi sebagai meja dan daerah menyimpan barang/ tas, cukup ringan untuk dipindahkan dan dirapihkan dengan cara melipat kursi, bisa menahan beban sebarat 30 – 50 kg dan tinggi 120 – 160 cm, serta cukup memberi ruangan untuk bergerak keluar dan duduk.
4.   Tingkat pengesahan/penemuan, yang menyadarkan individu ihwal inspirasi kreatif legalisasi atau tingkat implementasi. Upaya mewujudkan inspirasi dalam bentuk nyata. Contoh : untuk memperoleh dingklik sesuai kebutuhan pada tingkat wawasan awalnya perlu dibuatkan gambar, mempertimbangkan bahan, mengerjakan, menata dalam ruangan dan memanfaatkan benda baru.

C.  Ciri-ciri Orang Kreatif
Seseorang yang kreatif mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1.   Cenderung melihat suatu duduk kasus sebagai tantangan untuk memperlihatkan kemampuan diri.
2.   Cenderung memikirkan alternatif solusi/tindakan yang tidak dilakukan oleh orang-orang pada umumnya atau bukan sesuatu yang sudah biasa dilakukan.
3.   Tidak takut untuk mencoba hal-hal baru.
4.   Mau berguru mempergunakan cara, teknik dan peralatan baru.
5.   Tidak takut dicemoohkan oleh orang lain sebab berbeda dari kebiasaan
6.   Tidak aib bertanya banyak sekali warta ihwal sesuatu hal yang dianggap menarik.
7.   Tidak cepat puas terhadap hasil yang diperoleh.
8.   Toleran terhadap kegagalan dan frustasi.
9.   Memikirkan apa yang mungkin sanggup dilakukan atau dikerjakan dari suatu kondisi, keadaan atau benda.
10.       Melakukan banyak sekali cara yang mungkin dilakukan dengan tetap berdasar pada integritas,  kejujuran, menjujung sistem nilai,  dan bertujuan positif.
11.       Tindakan yang dilakukan efektif, efisien, dan produktif.

Demikian posting ihwal Pengertian dan Ciri Kreativitas



= Baca Juga =



Related : Pengertian Kreativitas Dan Ciri-Ciri Kreativitas

0 Komentar untuk "Pengertian Kreativitas Dan Ciri-Ciri Kreativitas"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)