Kumpulan gambar pakaian Adat Indonesia Lengkap 34 Provinsi. Indonesia yaitu negeri yang kaya. Bukan hanya dari limpahan sumber daya alamnya yang luar biasa, Indonesia dikatakan kaya melainkan juga lantaran warisan budaya dari suku-suku yang menjadi penghuninya. Budaya Indonesia yaitu budaya yang tersusun atas lebih dari 1.340 suku bangsa yang saling berbeda tapi tetap satu jua.
1. Pakaian Adat Aceh
Pakaian watak Aceh berjulukan pakaian Ulee Balang. Pakaian ini untuk laki-laki disebut baju Linto Baro, sedangkan pakaian untuk perempuan disebut baju Daro Baro. Dahulunya, pakaian ini hanya digunakan oleh para sultan dan pembesar kerajaan, namun kini keduanya lebih sering digunakan oleh para pengantin. Kedua pakaian tersebut punya keunikan tersendiri sebagai ciri khas di setiap bagian-bagiannya. Anda sanggup melihat keunikan bagian-bagian tersebut pada gambar di samping.
2. Pakaian Adat Sumatera Utara Sumatera Utara mempunyai penduduk yang heterogen. Beragam suku bangsa mirip suku Nias, suku Melayu, dan suku Bataktinggal di provinsi ini. Kendati begitu, suku paling mendominasi dan menjadi lebih banyak didominasi yaitu suku Batak.
Suku Batak sendiri mempunyai pakaian watak yang berjulukan kain ulos. Secara umum, kain ulos inilah yang menjadi identitas dan ciri utama pakaian watak Sumatera Utara di kancah nasional. Berikut yaitu gambar dari sepasang muda mudi yang tengah menggunakan kain ulos.
Suku Batak sendiri mempunyai pakaian watak yang berjulukan kain ulos. Secara umum, kain ulos inilah yang menjadi identitas dan ciri utama pakaian watak Sumatera Utara di kancah nasional. Berikut yaitu gambar dari sepasang muda mudi yang tengah menggunakan kain ulos.
3. Pakaian Adat Riau
Ada 4 jenis pakaian watak dalam kebudayaan masyarakat Melayu Riau. Masing-masing pakaian digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda. Namun, secara umum pakaian watak yang menjadi identitas provinsi ini di kancah Nasional yaitu sebuah busana yang berjulukan pakaian watak Melayu Riau..
Gambar di samping yaitu gambar sepasang pengantin yang mengenakan pakaian watak Melayu. Untuk laki-laki busana yang dikenakan bernama, sementara untuk perempuan berjulukan .
Gambar di samping yaitu gambar sepasang pengantin yang mengenakan pakaian watak Melayu. Untuk laki-laki busana yang dikenakan bernama, sementara untuk perempuan berjulukan .
4. Pakaian Adat Sumatera Barat
Kisah Malin Kundang yang berasal dari dongeng turun temurun nenek moyang suku Minangkabau sedikit banyak telah mempengaruhi aneka macam aspek budaya di tanah Sumatera Barat. Salah satu yang paling kentara yaitu dijunjung tingginya tugas seorang ibu dalam watak istiadat mereka.
Nah, hal tersebut sanggup dilihat pula dalam ragam pakaian watak Sumatera Barat yang berjulukan pakaian watak Bundo Kanduang. Semua segi dan aksesoris pakaian ini mempunyai nilai filosofis yang bekerjasama dengan tugas seorang ibu dalam keluarga dan strata sosial. Di samping yaitu gambar seorang perempuan yang menggunakan pakaian watak Bundo Kanduang.
Nah, hal tersebut sanggup dilihat pula dalam ragam pakaian watak Sumatera Barat yang berjulukan pakaian watak Bundo Kanduang. Semua segi dan aksesoris pakaian ini mempunyai nilai filosofis yang bekerjasama dengan tugas seorang ibu dalam keluarga dan strata sosial. Di samping yaitu gambar seorang perempuan yang menggunakan pakaian watak Bundo Kanduang.
5. Pakaian Adat Kepulauan Riau
Letak provinsi Kepulauan Riau yang begitu strategis dalam jalur pelayaran masa silam telah menciptakan budaya masyarakat provinsi ini menjadi sangat khas. Proses akulturasi budaya melayu sebagai penduduk lokal dengan budaya para pendatang mirip budaya China, Arab, dan Eropa menghasilkan bentuk budaya unik yang salah satu bentuknya sanggup kita temukan pada pakaian watak Kepulauan Riau ketika ini yaitu pakaian watak kebaya labuh dan teluk belanga. Gambar di samping yaitu gambar sepasang pengantin yang mengenakan pakaian watak tersebut.
6. Pakaian Adat Bangka Belitung
Pakaian watak dari Bangka Belitung namanya yaitu baju seting dan kain cual. Pakaian ini diduga yaitu pakaian yang dipengaruhi akulturasi budaya masyarakat Arab, China, dan Melayu pada masa silam.'
Seperti diketahui, wilayah sekitar Bangka Belitung dulunya memang yaitu wilayah yang sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia ketika melaksanakan perjalanan maritim (pelayaran) dan perdagangan. Gambar di samping yaitu sepasang pengantin Bangka yang tengah mengenakan pakaian watak leluhurnya.
Seperti diketahui, wilayah sekitar Bangka Belitung dulunya memang yaitu wilayah yang sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia ketika melaksanakan perjalanan maritim (pelayaran) dan perdagangan. Gambar di samping yaitu sepasang pengantin Bangka yang tengah mengenakan pakaian watak leluhurnya.
7. Pakaian Adat Jambi
Pakaian watak Jambi sangat bermacam-macam jenisnya. Namun, yang resmi menjadi identitas provinsi ini di kancah nasional yaitu sepasang pakaian pengantin watak yang berjulukan pakaian watak Melayu Jambi.
Gambar di samping merupakan gambar pengantin watak Jambi yang tengah mengenakan pakaian watak tersebut.
Gambar di samping merupakan gambar pengantin watak Jambi yang tengah mengenakan pakaian watak tersebut.
8. Pakaian Adat Bengkulu
Suku orisinil masyarakat Bengkulu mirip suku Serawai, Rejang, Lembak, dan Pekal gotong royong merupakan bab dari sub suku Melayu. Oleh lantaran itu, watak dan budaya dari suku-suku tersebut juga mempunyai sumber yang sama, yaitu budaya Melayu.
Kendati begitu, budaya Melayu Bengkulu mempunyai perbedaan dengan budaya Melayu pada umumnya. Perbedaan ini tercipta lantaran adanya kekhasan alam sekitar yang menjadikan akulturasi budaya. Salah satu bentuk akulturasi tersebut sanggup kita lihat dari pakaian watak Melayu Bengkulu mirip terlihat pada gambar di atas.
Kendati begitu, budaya Melayu Bengkulu mempunyai perbedaan dengan budaya Melayu pada umumnya. Perbedaan ini tercipta lantaran adanya kekhasan alam sekitar yang menjadikan akulturasi budaya. Salah satu bentuk akulturasi tersebut sanggup kita lihat dari pakaian watak Melayu Bengkulu mirip terlihat pada gambar di atas.
9. Pakaian Adat Sumatera Selatan
Ada 2 jenis gaya busana pakaian watak Palembang yang cukup dikenal di kancah nasional. Keduanya yaitu Aesan Geda dan Aesan Pasangko.
Aesan gede yaitu pakaian yang membuktikan keagungan, sementara aesan paksangko yaitu pakaian yang membuktikan keanggunan.
Di masa silam, kedua pakaian tersebut hanya digunakan oleh raja dan para pembesar kerajaan. Namun kini lebih umum digunakan oleh sepasang pengantin Palembang dalam upacara pernikahannya.
Aesan gede yaitu pakaian yang membuktikan keagungan, sementara aesan paksangko yaitu pakaian yang membuktikan keanggunan.
Di masa silam, kedua pakaian tersebut hanya digunakan oleh raja dan para pembesar kerajaan. Namun kini lebih umum digunakan oleh sepasang pengantin Palembang dalam upacara pernikahannya.
10. Pakaian Adat Lampung
Sebetulnya, tidak ada nama khusus untuk pakaian watak Lampung. Akan tetapi, aneka macam pernik kain yang digunakan pada pakaian tersebut umumnya dibuat dari materi kain tapis.
Kais tapis yaitu kain tenun tradisional khas Lampung yang menonjolkan warna emas sebagai warna utamanya disertai dengan motif-motif geometris.
Gambar di samping atas yaitu sepasang pengantin watak Lampung yang sedang mengenakan pakaian adat.
Kais tapis yaitu kain tenun tradisional khas Lampung yang menonjolkan warna emas sebagai warna utamanya disertai dengan motif-motif geometris.
Gambar di samping atas yaitu sepasang pengantin watak Lampung yang sedang mengenakan pakaian adat.
11. Pakaian Adat Banten
Tak sanggup dipungkiri bahwa budaya Banten memang sangat mirip dengan budaya Sunda di Jawa Barat. Hal ini sanggup dibuktikan dengan ragam jenis pakaian watak yang dikenakan oleh masyarakatnya.
Dalam watak Banten dikenal pakaian watak yang berjulukan baju Panganten. Pakaian ini sesuai namanya hanya digunakan oleh para pengantin ketika upacara pernikahannya. Dari bentuk, motif dan desainnya pakaian ini nyaris serupa dengan pakaian watak Sunda. Para laki-laki menggenakan baju koko berkerah, kain batik sebagai bawahan, epilog kepala, dan selendang untuk ikat pinggangnya. Sementara para laki-laki mengenakan kebaya, kain batik, dan hiasan kepala berupa kembang goyang. Gambar di samping atas yaitu gambar pakaian watak Penganten Banten.
Dalam watak Banten dikenal pakaian watak yang berjulukan baju Panganten. Pakaian ini sesuai namanya hanya digunakan oleh para pengantin ketika upacara pernikahannya. Dari bentuk, motif dan desainnya pakaian ini nyaris serupa dengan pakaian watak Sunda. Para laki-laki menggenakan baju koko berkerah, kain batik sebagai bawahan, epilog kepala, dan selendang untuk ikat pinggangnya. Sementara para laki-laki mengenakan kebaya, kain batik, dan hiasan kepala berupa kembang goyang. Gambar di samping atas yaitu gambar pakaian watak Penganten Banten.
12. Pakaian Adat DKI Jakarta
Meski dari sejarahnya tidak ada satu suku pun yang menjadi suku orisinil DKI Jakarta, namun ketika ini dikenal suku Betawi-lah yang paling pertama bermukim dan mendiami wilayah yang ketika ini menjadi ibu kota negara tersebut.
Oleh lantaran itu, setiap budaya yang menjadi identitas provinsi DKI Jakarta ketika ini tak pernah dilepaskan dari budaya Betawi. Salah satu misalnya mengenai pakaian adatnya.
Pakaian watak Betawi ada beberapa jenis tergantung dari kepentingan penggunaanya. Hanya saja, yang paling dikenal yaitu baju pengantin yang berjulukan Dandanan Care Haji dan Dandanan Care None Penganten Chine. Gambar di samping adalah sepasang pengantin yang tengah mengenakan pakaian watak tersebut.
Oleh lantaran itu, setiap budaya yang menjadi identitas provinsi DKI Jakarta ketika ini tak pernah dilepaskan dari budaya Betawi. Salah satu misalnya mengenai pakaian adatnya.
Pakaian watak Betawi ada beberapa jenis tergantung dari kepentingan penggunaanya. Hanya saja, yang paling dikenal yaitu baju pengantin yang berjulukan Dandanan Care Haji dan Dandanan Care None Penganten Chine. Gambar di samping adalah sepasang pengantin yang tengah mengenakan pakaian watak tersebut.
13. Pakaian Adat Jawa Barat
Dalam berpakaian, masyarakat Sunda –Jawa Barat mengenal ragam jenis pakaian yang penggunaannya didasarkan pada fungsi, umur, dan strata sosial pemakainya. Akan tetapi, secara umum kita cenderung lebih gampang menemukan 3 jenis pakaian watak Jawa Barat yang hingga kini masih tetap populer, yaitu pakaian rakyat, kaum menengah, dan para bangsawan.
Sementara untuk urusan upacara pernikahan, budaya Sunda mengenal sebuah pakaian pengantin yang berjulukan pakaian Sukapura. Pakaian ini mempunyai model dan desain mirip disajikan pada gambar di samping atas.
14. Pakaian Adat Jawa Tengah
Ada banyak jenis pakaian tradisional yang dikenal dalam watak suku Jawa di Jawa Tengah. Akan tetapi, jenis pakaian watak yang menjadi ikon Jawa Tengah di kancah nasional yaitu jenis pakaian resmi yang berjulukan Jawi Jangkep dan Kebaya.
Gambar di samping atas yaitu gambar sepasang perempuan dan laki-laki Jawa yang mengenakan pakaian watak tersebut.
Gambar di samping atas yaitu gambar sepasang perempuan dan laki-laki Jawa yang mengenakan pakaian watak tersebut.
15. Pakaian Adat Yogyakarta
Dalam watak yogyakarta, sanggup kita temukan banyak sekali ragam pakaian watak tradisional yang mana dalam telah diatur sedemikian rupa menurut aturan adat, termasuk pula dalam aturan kapan, dimana, dan siapa yang menggunakan pakaian tersebut.
Namun, secara keseluruhan pakaian watak yang paling sering dikenakan yaitu pakaian rakyat. Untuk laki-laki menggunakan baju sorjan, kain batik, serta blangkon sebagai epilog kepala. Adapun untuk wanita, dikenakan kebaya, kain batik, dan sanggul rambut yang ditata sedemikian rupa. Gambar di samping atas yaitu sepasang laki-laki dan perempuan yang mengenakan pakaian watak Yogyakarta.
Namun, secara keseluruhan pakaian watak yang paling sering dikenakan yaitu pakaian rakyat. Untuk laki-laki menggunakan baju sorjan, kain batik, serta blangkon sebagai epilog kepala. Adapun untuk wanita, dikenakan kebaya, kain batik, dan sanggul rambut yang ditata sedemikian rupa. Gambar di samping atas yaitu sepasang laki-laki dan perempuan yang mengenakan pakaian watak Yogyakarta.
16. Pakaian Adat Jawa Timur
Pakaian watak Jawa Timur berjulukan baju pesaan dan baju mantenan. Baju pesaan sebetulnya yaitu pakaian watak khusus masyarakat Madura. Pakaian ini sarat akan nilai filosofis yang menggambarkan keberanian dan kekuatan suku Madura dalam entitas budaya Jawa Timur.
Sementara baju mantenan yaitu baju watak yang dikhususkan untuk dikenakan para pengantin (manten). Baik masyarakat Madura maupun masyarakat Jawa Timur umumnya akan mengenakan pakaian ini ketika upacara pernikahannya. Gambar di samping atas yaitu sepasang pengantin yang mengenakan baju mantenan.
Sementara baju mantenan yaitu baju watak yang dikhususkan untuk dikenakan para pengantin (manten). Baik masyarakat Madura maupun masyarakat Jawa Timur umumnya akan mengenakan pakaian ini ketika upacara pernikahannya. Gambar di samping atas yaitu sepasang pengantin yang mengenakan baju mantenan.
17. Pakaian Adat Kalimantan Barat
Masyarakat Kalimantan Barat secara umum didominasi suku Dayak dan suku Melayu. Dalam hal berbusana, keduanya mempunyai beberapa perbedaan.
Pakaian watak suku Dayak Kalimantan Barat berjulukan King Bibinge dan King Baba. King Bibinge yaitu pakaian wanita, sedangkan King Baba yaitu pakaian yang digunakan oleh pria. Kedua pakaian tersebut dibuat dari kulit kayu. Sementara aksesorisnya mirip kalung, manik-manik, atau epilog kepalanya dibuat dari bulu burung, biji-bijian, dan materi alam lainnya. Gambar di samping atas yaitu gambar pasangan yang menggunakan pakaian King Bibinge dan King Baba.
Pakaian watak suku Dayak Kalimantan Barat berjulukan King Bibinge dan King Baba. King Bibinge yaitu pakaian wanita, sedangkan King Baba yaitu pakaian yang digunakan oleh pria. Kedua pakaian tersebut dibuat dari kulit kayu. Sementara aksesorisnya mirip kalung, manik-manik, atau epilog kepalanya dibuat dari bulu burung, biji-bijian, dan materi alam lainnya. Gambar di samping atas yaitu gambar pasangan yang menggunakan pakaian King Bibinge dan King Baba.
18. Pakaian Adat Kalimantan Tengah
Masyarakat Kalimantan Tengah lebih banyak didominasi penduduknya yaitu masyarakat suku Dayak Ngaju. Dalam hal berpakaian, sub suku Dayak ini mempunyai sebuah busana khas yang berjulukan baju sangkarut.
Baju sangkarut merupakan baju model rompi yang terbuat dari serat kulit kayu. Baju ini dicat sedemikian rupa dengan pewarna alami dan dihiasi dengan pernik uang logam, kancing, serta kulit trenggiling. Baju ini dikenakan bersama cawat sebagai bawahan, dan senjata tradisional khas Dayak mirip mandau, perisai, dan tombak.
Baju sangkarut merupakan baju model rompi yang terbuat dari serat kulit kayu. Baju ini dicat sedemikian rupa dengan pewarna alami dan dihiasi dengan pernik uang logam, kancing, serta kulit trenggiling. Baju ini dikenakan bersama cawat sebagai bawahan, dan senjata tradisional khas Dayak mirip mandau, perisai, dan tombak.
19. Pakaian Adat Kalimantan Selatan
Masyarakat Kalimantan Selatan lebih banyak didominasi penduduknya dihuni oleh suku Banjar. Suku Banjar sendiri mempunyai 4 jenis baju adat, yaitu Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan, Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari, Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut, dan Pangantin Babaju Kubaya Panjang. Gambar di samping yaitu gambar sepasang pengatin yang mengenakan baju Pangantin Babaju Kubaya Panjang.
20. Pakaian Adat Kalimantan Timur
Masyarakat Kalimantan Timur tersusun atas 2 entitas besar yaitu suku Dayak dan Suku Kutai. Kedua suku ini mempunyai pakaian watak yang berbeda.
Suku dayak mengenakan pakaian berjulukan Ta’a dan Sapei Sapaq sementara suku Kutai mengenakan pakaian berjulukan baju kustim. Gambar di samping yaitu gambar sepasang laki-laki dan perempuan Kutai yang tengah menggunakan pakaian watak Kustim. Antara pakaian Ta’a dan Sapei Sapaq maupun baju kustim, keduanya mempunyai beberapa perbedaan.
Suku dayak mengenakan pakaian berjulukan Ta’a dan Sapei Sapaq sementara suku Kutai mengenakan pakaian berjulukan baju kustim. Gambar di samping yaitu gambar sepasang laki-laki dan perempuan Kutai yang tengah menggunakan pakaian watak Kustim. Antara pakaian Ta’a dan Sapei Sapaq maupun baju kustim, keduanya mempunyai beberapa perbedaan.
21. Pakaian Adat Kalimantan Utara
Provinsi Kalimantan Utara yaitu hasil pemekaran provinsi Kalimantan Timur yang sekaligus menjadi provinsi paling muda di Indonesia. Oleh lantaran itu, budaya masyarakat provinsi ini tak jauh berbeda dengan budaya Kalimantan Timur, mengingat suku Dayak juga menjadi lebih banyak didominasi suku penduduknya.
Hal ini dicirikan dengan pakaian watak Kalimantan Utara yang persis sama dengan baju Sapei Sapaq dan Baju Ta’a khas Kalimantan Timur. Kendati demikian, baju Sapei Sapaq dan Taa dari Kalimantan Utara punya beberapa perbedaan. Nah gambar di samping yaitu gambar seseorang mengenakan baju Sapei Sapaq dan Baju Ta’a.
Hal ini dicirikan dengan pakaian watak Kalimantan Utara yang persis sama dengan baju Sapei Sapaq dan Baju Ta’a khas Kalimantan Timur. Kendati demikian, baju Sapei Sapaq dan Taa dari Kalimantan Utara punya beberapa perbedaan. Nah gambar di samping yaitu gambar seseorang mengenakan baju Sapei Sapaq dan Baju Ta’a.
22. Pakaian Adat Sulawesi Barat
Penduduk provinsi Sulawesi Barat dihuni oleh 4 suku bangsa, di antaranya suku Mandar, suku Bugis, suku Toraja, dan suku Makassar. Akan tetapi dari 4 suku tersebut, suku yang paling mendominasi yaitu Suku Mandar dengan jumlah 50% dari populasi penduduknya.
Oleh lantaran hal itu, ketika berbicara mengenai budaya Sulawesi Barat, dalam hal ini pakaian adatnya, maka kita tidak akan lepas dari budaya dan pakaian watak suku Mandar.
Adapun dalam hal berpakaian, suku Mandar di masa silam mengenal jenis pakaian yang berjulukan Pakaian watak Pattuqduq Towaine. Pakaian ini yaitu pakaian khas perempuan Mandar yang terdiri dari baju kurung, bawahan dan bermacam-macam aksesoris yang terbuat dari logam. Gambar di samping yaitu gambar pasangan yang tengah mengenakan pakaian watak Pattuqduq Towaine.
Oleh lantaran hal itu, ketika berbicara mengenai budaya Sulawesi Barat, dalam hal ini pakaian adatnya, maka kita tidak akan lepas dari budaya dan pakaian watak suku Mandar.
Adapun dalam hal berpakaian, suku Mandar di masa silam mengenal jenis pakaian yang berjulukan Pakaian watak Pattuqduq Towaine. Pakaian ini yaitu pakaian khas perempuan Mandar yang terdiri dari baju kurung, bawahan dan bermacam-macam aksesoris yang terbuat dari logam. Gambar di samping yaitu gambar pasangan yang tengah mengenakan pakaian watak Pattuqduq Towaine.
23. Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Ada banyak jenis pakaian watak yang dikenal dalam budaya masyarakat Sulawesi Selatan. Hanya saja, yang paling terkenal di antaranya yaitu pakaian watak yang berjulukan Baju Bodo. Baju Bodo yaitu baju dengan desain yang sangat sederhana. Baju ini sangat minim jahitan. Selain itu, ia dianggap sebagai baju paling renta dan bahkan tercantum dalam Kitab Patuntung, kitab peninggalan nenek moyang suku Makassar.
Baju Bodo umumnya juga dikenakan bersama aksesoris yang terbuat dari logam sebagai hiasannya. Penggunaan baju Bodo ketika ini cenderung hanya dilakukan pada ketika upacara watak atau pertunjukan tarian adat.
Baju Bodo umumnya juga dikenakan bersama aksesoris yang terbuat dari logam sebagai hiasannya. Penggunaan baju Bodo ketika ini cenderung hanya dilakukan pada ketika upacara watak atau pertunjukan tarian adat.
24. Pakaian Adat Sulawesi Tengah
Dirunut dari demografinya, masyarakat Sulawesi Tengah terdiri atas adonan 8 suku besar, yaitu Suku Kaili, suku Mori, suku Bugis, suku Toli Toli, suku Babasal, suku Saluan, suku Gorontalo, dan suku Pamona. Masing-masing suku tersebut mempunyai budaya yang berbeda. Namun, bila bicara wacana pakaian watak Sulawesi Tengah, kita hanya akan menuju pada pakaian watak suku Kaili yang berjulukan Baju Nggembe dan Baju Koje.
Baju Nggembe yaitu baju watak khusus perempuan atau bakir balig cukup akal putri, sementara Baju Koje yaitu pakaian khusus pria. Kedua pakaian ini umumnya hanya dikenakan ketika pesta atau upacara adat.
Baju Nggembe yaitu baju watak khusus perempuan atau bakir balig cukup akal putri, sementara Baju Koje yaitu pakaian khusus pria. Kedua pakaian ini umumnya hanya dikenakan ketika pesta atau upacara adat.
25. Pakaian Adat Sulawesi Tenggara
Suku bangsa yang mendominasi masyarakat Sulawesi Tenggara yaitu suku Tolaki. Suku ini mempunyai pakaian watak yang berjulukan Babu Nggawi dan Babu Nggawi Langgai. Babu Nggawi yaitu pakaian khusus pengantin Wanita, sementara Babu Nggawi Langgai yaitu pakaian pengantin pria. Di kancah nasional, kedua pakaian inilah yang menjadi ikon pakaian watak Sulawesi Tenggara. Di samping atas yaitu gambar sepasang pengantin yang mengenakan pakaian watak tersebut.
26. Pakaian Adat Sulawesi Utara
Pakaian watak Sulawesi Utara dari suku Sangihe Talaud berjulukan pakaian Laku Tepu. Pakaian ini dibuat dari materi serat kofo atau sejenis tumbuhan pisang dengan serat batang yang kuat. Pakaian ini umumnya hanya dikenakan pada ketika upacara Tulude.
Laku tepu yaitu pakaian dengan baju lengan panjang dan untaiannya hingga tumit. Pakaian ini dikenakan bersama perlengkapan lain yaitu popehe (ikat pinggang), paporong (penutup kepala), bandang (selendang di bahu), dan kahiwu (rok rumbai). Pakaian dan perlengkapan ini digunakan baik oleh perempuan maupun para laki-laki dengan warna dasar kuning, merah, hijau, atau warna cerah lainnya.
Laku tepu yaitu pakaian dengan baju lengan panjang dan untaiannya hingga tumit. Pakaian ini dikenakan bersama perlengkapan lain yaitu popehe (ikat pinggang), paporong (penutup kepala), bandang (selendang di bahu), dan kahiwu (rok rumbai). Pakaian dan perlengkapan ini digunakan baik oleh perempuan maupun para laki-laki dengan warna dasar kuning, merah, hijau, atau warna cerah lainnya.
27. Pakaian Adat Gorontalo
Pakaian watak Gorontalo dari suku Gorontalo berjulukan Mukuta dan Biliu. Pakaian ini umumnya hanya dikenakan pada ketika upacara perkawinan. Mukuta yaitu pakaian bagi mempelai laki-laki dan Biliu yaitu pakaian bagi mempelai wanita. Mukuta dan Biliu sanggup ditemukan dalam 4 jenis warna, yaitu kuning, hijau, ungu, dan merah tua. Masing-masing warna tersebut melambangkan kelas kasta pemakainya.
Gambar di samping atas yaitu sepasang pengantin Gorontalo yang mengenakan pakaian watak Mukuta dan Biliu.
Gambar di samping atas yaitu sepasang pengantin Gorontalo yang mengenakan pakaian watak Mukuta dan Biliu.
28. Pakaian Adat Maluku
Nama pakaian watak Maluku yaitu baju cele atau kain salele. Baju cele yaitu baju sederhana yang mewakili karakteristik watak suku-suku di Kepulauan Maluku.
Baju cele yaitu baju berwarna merah terang bermotif garis-garis geometris warna emas atau perak yang dibuat dari kain tebal. Untuk wanita, umumnya baju cele dipadukan dengan kain kebaya atau sarung tenun dengan warna yang sama. Sementara untuk pria, baju cele dibuat ibarat jas dan dikenakan bersama kemeja sebagai dalaman dan celana panjang formal berwarna hitam atau putih sebagai bawahannya. Gambar di samping yaitu gambar pasangan yang tengah mengenakan baju cele.
Baju cele yaitu baju berwarna merah terang bermotif garis-garis geometris warna emas atau perak yang dibuat dari kain tebal. Untuk wanita, umumnya baju cele dipadukan dengan kain kebaya atau sarung tenun dengan warna yang sama. Sementara untuk pria, baju cele dibuat ibarat jas dan dikenakan bersama kemeja sebagai dalaman dan celana panjang formal berwarna hitam atau putih sebagai bawahannya. Gambar di samping yaitu gambar pasangan yang tengah mengenakan baju cele.
29. Pakaian Adat Maluku Utara
Ada 4 jenis pakaian watak yang dekat dalam kehidupan masyarakat Maluku Utara. Namun, yang paling unik dan dikenal di kancah nasional yaitu pakaian watak berjulukan Manteren Lamo dan Kimun Gia. Pakaian Manteren Lamo digunakan oleh sultan dan sementara pakaian Kimun Gia digunakan oleh permaisuri kerajaan Ternate dan Tidore di masa silam.
Penggunaan pakaian watak Manteren Lamo dan Kimun Gia biasanya dilengkapi dengan bermacam-macam pernik yang membuktikan kemewahan, mirip mahkota, konde, gelang, cincin dan aksesoris lainnya yang terbuat dari emas. Gambar di samping yaitu gambar sultan dan permaisuri yang tengah menggunakan pakaian watak tersebut.
Penggunaan pakaian watak Manteren Lamo dan Kimun Gia biasanya dilengkapi dengan bermacam-macam pernik yang membuktikan kemewahan, mirip mahkota, konde, gelang, cincin dan aksesoris lainnya yang terbuat dari emas. Gambar di samping yaitu gambar sultan dan permaisuri yang tengah menggunakan pakaian watak tersebut.
30. Pakaian Adat Bali
Tidak ada nama khusus yang diberikan untuk pakaian watak Bali. Oleh lantaran itu, ketika banyak orang luar menanyakan wacana hal ini, orang-orang Bali umumnya akan kebingungan. Mereka hanya akan menyebut pakaian yang dikenakannya dengan nama “pakaian watak Bali” seraya menjelaskan nama-nama aksesoris pakaian tersebut dan kegunaannya.
Untuk pakaian watak Bali laki-laki terdiri dari beberapa aksesoris yang di kamen, antaranya ikat kepala (udeng), baju, kampuh (saput), serta selendang pengikat (umpal). Sementara, pakaian watak Bali perempuan terdiri atas kebaya, kamen, senteng atau selendang, bulang pasang, sanggul, dan bunga sebagai penghias rambut.
Untuk pakaian watak Bali laki-laki terdiri dari beberapa aksesoris yang di kamen, antaranya ikat kepala (udeng), baju, kampuh (saput), serta selendang pengikat (umpal). Sementara, pakaian watak Bali perempuan terdiri atas kebaya, kamen, senteng atau selendang, bulang pasang, sanggul, dan bunga sebagai penghias rambut.
31. Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat
Suku Sasak dan Suku Bima yaitu dua suku besar yang menjadi lebih banyak didominasi penduduk Nusa Tenggara Barat. Dalam hal budaya, keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda, termasuk dalam hal pakaian watak yang dikenakan masyarakatnya.
Adapun bila dikaitkan di kancah nasional, pakaian watak yang sering menjadi ikon dari budaya Nusa Tenggara Barat yaitu pakaian berjulukan Lambung dan Pegon, khas dari Suku Sasak. Lambung digunakan para wanita, sedangkan Pegon untuk para pria. Pakaian watak ini biasa dikenakan dalam perhelatan program adat, termasuk juga dalam upacara penyambutan tamu, upacara mendakin, dan upacara nyongkol. Gambar di samping atas yaitu gambar sepasang muda-mudi Sasak yang mengenakan pakaian tersebut.
Adapun bila dikaitkan di kancah nasional, pakaian watak yang sering menjadi ikon dari budaya Nusa Tenggara Barat yaitu pakaian berjulukan Lambung dan Pegon, khas dari Suku Sasak. Lambung digunakan para wanita, sedangkan Pegon untuk para pria. Pakaian watak ini biasa dikenakan dalam perhelatan program adat, termasuk juga dalam upacara penyambutan tamu, upacara mendakin, dan upacara nyongkol. Gambar di samping atas yaitu gambar sepasang muda-mudi Sasak yang mengenakan pakaian tersebut.
32. Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur
Provinsi NTT dihuni oleh 7 suku yaitu suku Rote, suku Helong, suku Sabu, suku Atoni atau Dawan, suku Sumba, suku Manggarai, dan suku Lio. Masing-masing suku ini mempunyai pakaian watak yang khas.
Adapun bila dikancah nasional, pakaian watak yang paling di kenal dari budaya masyarakat Provinsi NTT yaitu pakaian watak Suku Rote. Pakaian ini begitu dikenal lantaran desainnya yang sangat estetis, di mana salah satu keunikannya terletak pada desain Ti’i langga. Ti’i langga yaitu sebuah epilog kepala dengan bentuk mirip topi sombrero khas Meksiko yang dibuat dari daun lontar kering. Selain untuk pelengkap penampilan, topi watak suku Rote ini juga dianggap sebagai simbol wibawa dan kepercayaan diri bagi para laki-laki Rote.
Adapun bila dikancah nasional, pakaian watak yang paling di kenal dari budaya masyarakat Provinsi NTT yaitu pakaian watak Suku Rote. Pakaian ini begitu dikenal lantaran desainnya yang sangat estetis, di mana salah satu keunikannya terletak pada desain Ti’i langga. Ti’i langga yaitu sebuah epilog kepala dengan bentuk mirip topi sombrero khas Meksiko yang dibuat dari daun lontar kering. Selain untuk pelengkap penampilan, topi watak suku Rote ini juga dianggap sebagai simbol wibawa dan kepercayaan diri bagi para laki-laki Rote.
33. Pakaian Adat Papua Barat
Nama pakaian watak Papua Barat yaitu pakaian watak Ewer. Pakaian ini murni terbuat dari materi alami yaitu jerami yang dikeringkan. Dengan kemajuan dan imbas modernisasi, pakaian watak ini lalu dilengkapi dengan kain untuk atasannya. Berikut ini gambar dari pakaian watak Ewer khas masyarakat Papua Barat.
Saat ini, materi alam berupa jerami atau serat kering hanya digunakan sebagai bawahan rok untuk para perempuan. Rok tersebut dibuat dengan mengambil serat-serat flora dan merangkainya menggunakan tali di bab atasnya. Rok ini dibuat dengan 2 lapisan, lapisan dalam sebatas lutut, dan lapisan luarnya lebih pendek.
Saat ini, materi alam berupa jerami atau serat kering hanya digunakan sebagai bawahan rok untuk para perempuan. Rok tersebut dibuat dengan mengambil serat-serat flora dan merangkainya menggunakan tali di bab atasnya. Rok ini dibuat dengan 2 lapisan, lapisan dalam sebatas lutut, dan lapisan luarnya lebih pendek.
Untuk menguatkan ikatan rok, digunakan ikat pinggang yang terbuat dari kulit kayu yang diukir sedemikian rupa. Biasanya motif gesekan tersebut tidaklah rumit, yaitu motif kotak dengan susunan yang geometris.
34. Pakaian Adat Papua
Dalam pemenuhan kebutuhan sandang, kekerabatan erat antara masyarakat Papua dan alam sanggup dilihat dari pakaian watak tradisional yang biasa dikenakan. Pakaian watak Papua dan aksesorisnya secara keseluruhan terbuat dari 100% materi alami dengan cara pembuatan yang sangat sederhana. Pakaian tersebut berjulukan koteka dan rok rumbai.
Koteka yaitu sebuah epilog kemaluan sekaligus pakaian watak laki-laki Papua. Pakaian ini berbentuk selongsong yang mengerucut ke bab depannya. Koteka dibuat dari materi buah labu air renta yang dikeringkan dan bab dalamnya (biji dan daging buah) dibuang.
Itulah kumpulan gambar pakaian Adat Indonesia Lengkap 34 Pprovinsi yang sanggup kami sampaikan wacana bermacam-macam jenis pakaian watak dari provinsi dan suku suku di Indonesia.
Koteka yaitu sebuah epilog kemaluan sekaligus pakaian watak laki-laki Papua. Pakaian ini berbentuk selongsong yang mengerucut ke bab depannya. Koteka dibuat dari materi buah labu air renta yang dikeringkan dan bab dalamnya (biji dan daging buah) dibuang.
Itulah kumpulan gambar pakaian Adat Indonesia Lengkap 34 Pprovinsi yang sanggup kami sampaikan wacana bermacam-macam jenis pakaian watak dari provinsi dan suku suku di Indonesia.
0 Komentar untuk "Adat Adalah"