Melihat besarnya potensi Gampong dalam memamerkan bantuan bagi perekonomian Indonesia, pemerintah kian gencar menggerakkan Badan Usaha Milik Gampong atau Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) di seluruh pelosok negeri. Jawa Barat pun menjadi provinsi yang di gadang-gadang menjadi wilayah yang mau memamerkan bantuan besar pada perekonomian bangsa lewat manajemen Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) yang tepat.
Sehubungan dengan hal itu, Kantor Staf Presiden mengajak penduduk Jawa Barat untuk membuatkan potensi Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) lewat acara pelatihan “Gerakan Masyarakat Membangun Gampong Melalui Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)” yang diselenggarakan pada 9, 11 dan 13 Februari 2019 di tiga Kabupaten/Kota yakni Subang, Majalengka dan Sumedang.
Dalam rangkaian pelatihan ini para Keuchiekdan eksekutif Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) diberikan pengertian tentang kiprah pokok dan fungsi Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) selaku salah satu tonggak utama perekonomian bangsa. Hal ini dikarenakan masih banyak Keuchiek yang belum mengenali secara niscaya cara kerja, kiprah pokok dan fungsi dari Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), sehingga roda organisasi Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) tidak berlangsung sebagaimana mestinya.
Tampil selaku pembicara Siti Ariani Muflikhah Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, jajaran pemerintah Kabupaten Subang, Sumedang dan Majalengka, Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Imam Pribadi beserta jajarannya dan Direktur PT. BUMADES Panca Mandala Irman Meilandi.
"Pembentukan Badan Usaha Milik Gampong (BUMGdidasari oleh Undang-undang desa yang kental akan kearifan setempat dan moral istiadat yang berencana untuk membangun desa, sesuai dengan nawacita pemerintahan Jokowi – JK butir ke tiga yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat wilayah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,” ujar Ariani. Hal ini mempertegas bahwa dengan eksistensi BUMDes, penduduk desa akan lebih produktif dan inovatif tanpa ada abrasi kearifan setempat dan moral istiadat di lingkungan desa mereka.
Lebih lanjut, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) selaku unit satuan kerja dibawah naungan Kementerian Koperasi dan UKM di bidang pembiayaan yang mengorganisir dana bergulir untuk perkuatan permodalan bagi Koperasi dan UMKM, juga ikut mengambil bab dalam permodalan BUMDes. Imam Pribadi Direktur LPDB menyampaikan “Jika Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) memiliki koperasi UMKM dan membentuk sebuah tubuh hukum, maka LPDB sanggup memamerkan dana bergulir dengan bunga yang lebih rendah dari kredit kerja keras rakyat. Dana ini bukan dana hibah dan mesti dikembalikan” ujarnya.
Selain itu agar memajukan minat dan semangat para penduduk desa dalam membuatkan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG).
Seminar ini juga mendatangkan pelaku UMKM dan pencetus Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) yang telah meningkat pesat untuk memamerkan motivasi terhadap para pencetus Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) yang gres akan membuatkan BUMGnya.. Salah satunya yakni Direktur PT. BUMADES Panca Mandala, Irman Meilandi.
“Anda sanggup membangun Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) dengan niat dan optimisme yang tinggi” katanya. PT. BUMADES ialah adonan dari 5 Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) di Jatiwaras, Tasikmalaya yang bersinergi selaku fasilitator wirausaha sosial dan menjadi teman utama dalam pelaksanaan program-program pemerintah.
Sumber: http://ksp.go.id
0 Komentar untuk "Bangun Gampong Lewat Tubuh Kerja Keras Milik Gampong (Bumg)"