Unsur-Unsur Penting Dalam Pembangunan Desa

Ada unsur – unsur penting dalam pembangunan desa, dimana unsur itu yang sungguh menolong dalam lancarnya agenda – agenda Desa, setidaknya ada 4 unsur yang selama ini ada tetapi belum berfungsi maksimal.

Unsur pertama yakni pemerintahan Desa (Pemdes dan BPD/BAMUS/Sebutan Lainnya) yang memiliki kegunaan selaku penyelenggara pemerintah desa dan legislator, unsur yang pertama ini mempunyai kiprah penting dalam menyeleksi arah desa itu dibawa kemana. Peran unsur ini akan menyeleksi bagaimana dana desa dari pemerintah bias terserap dan tersalurkan untuk kenaikan kemakmuran dan akomodasi masayarakat. Semenjak adanya dana Desa unsur ini telah cukup aktif melaksanakan sebagian perannya, walaupun masih belum maksimal. Untuk tercapainya target dari agenda dana desa, kiprah pendamping desa bareng perangkat desa perlu sinergisitas yang mempunyai efek dan dibekali dengan training – training sehingga timbul sumber daya insan yang berkualitas.

Unsur kedua yakni LKD (Lembaga Kemasyarakatan Desa) dan LAD (Lembaga Adat Desa), LKD berisikan 5 forum yang diakui dalam Undang – undang, mulai dari RT/RW, PKK, LPMD, Karang Taruna, dan Posyandu, hal itu sesuai PERMENDAGRI NO 18 Tahun 2018, unsur kedua ini perlu ditingatkan fungsinya sebagaimana mestinya. Mereka dengan segala kekurangan baik itu pendapatan dan kapasitas selaku forum belum bisa berbuat banyak di desa, walaupun keterlibatan unsur ini dalam pengambilan keputusan telah baik, tetapi belum menjadi motor penggerak partisipasi penduduk desa. Rekomendasinya yakni perlunya kenaikan kapasitas sumber daya manusianya dan kemakmuran perangkatnya, seumpama unsur yang pertama.

Unsur yang ketiga yakni golongan penduduk seumpama golongan petani, peternak, perikanan, perkebunan dan lain – lain, unsur ketiga ini yakni target utama dana Desa. Bantuan – sumbangan stimulan lewat kenaikan sumber daya manusia, sumbangan modal/alat dan sumbangan pendampingan dan sumbangan stimulan ini dibutuhkan bisa mensejahterakan anggotanya.

Namun demikian tidak banyak pemerintah desa yang merambah pada agenda – agenda kenaikan sumber daya insan utamanya pada golongan – golongan terbuat masyarakat. Pemerintah desa lebih banyak dengan agenda pembangunan fisik atau infrastruktur dan sumbangan eksklusif berupa modal/bahan, belum mengarah pada kenaikan sumber daya insan dan pendampingan eksklusif pada dikelompok tersebut. Empat tahun agenda dana Desa dibutuhkan golongan penduduk yang telah dibikin bisa lebih berdikari dan meningkat lebih maju, pemerintahan desa mesti berpikir untuk bagimana pembangunan sumber daya insan itu penting untuk kenaikan kemakmuran dan hidupnya ekonomi penduduk Desa.

Unsur yang ke empat yakni unsur penduduk tak berkelompok (individual), unsur ini di dominasi RTM, penduduk Marginal dan penduduk difabel, unsur ini masih rendah untuk dilibatkan dalam hal menyeleksi kemajuan Desa, tetapi golongan ini mencicipi efek agenda dana Desa. Diharapkan pemerintahan Desa, LKD/LAD, kelompok-kelompok penduduk perlu mengajak unsur ini untuk berpartisipasi dalam pembangunan Desa. Untuk meraih pembangunan desa yang makmur dan berdikari perlu semua unsur untuk bergerak dan bekerjasama, jangan cuma unsur pertama (pemerintah desa) saja yang bergerak.

Untuk menuju Desa yang makmur dan mandiri, pendamping Desa dituntut bisa dan berusaha berpartisipasi dalam mengoptimalkan keterlibatan empat unsur tersebut, dan itu yakni salah satu kiprah dari pendamping desa. Pendamping desa selama ini masih banyak berkutat pada pemerintahan Desa sebanayak 80 %, LKD/LAD sebanyak 10 % di, golongan penduduk sebanyak 7 %, dan Masyarakat tak berkelompok sebanyak 3 %. Pendamping desa mempunyai kiprah yang berat, dan pendamping desa pun mempunyai kekurangn dan kehabisan bukan mempunyai arti itu menjadi persoalan atau hambatan dalam bertugas dan mengabdi dengan tulus untuk merealisasikan Desa yang makmur dan mandiri.

Dengan tanggung jawab besar yang diemban oleh pendamping Desa perlu adanya pagi pendamping desa seluruh Indonesia untuk seling membuatkan pengalaman dan membuatkan wawasan dalam menghadapi duduk kasus dan tantangan yang dihadapi oleh sobat pendamping desa di seluruh Indonesia. Saya dan beberapa penggiat desa dibawah isyarat Staf Khusus Menteri Desa, PDTT, Risharyudi Triwibowo memiliki gagasan membentuk sebuah forum yang dibutuhkan bisa menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi oleh sobat pendamping Desa di lapangan.

Lembaga ini berjulukan “Sahabat Desa Nusantara” yang keanggotaanya teridiri dari semua unsur pelaku/penggiat atau pendamping desa dan terbuka bagi golongan penggerak desa atau pencetus desa. Terakhir, saya selaku ketua Umum Sahabat Desa Nusantara mengajak terhadap kita semua untuk bergabung bareng kami, menjadi dan mengambil bab dalam merealisasikan Desa Mandiri, Masyarakat Desa Sejahtera.