Materi Dan Simulasi Pemeliharaan Sasis 1

Materi Dan Simulasi

Untuk Kelas XI TKR 1,2,3 dan 4

D. Rem Cakram
Rem cakram yang digunakan pada kendaraan modern umumnya pada roda
depan, sementara ada juga yang mengunakan rem cakram untuk rem roda
depan dan belakang.
Keuntungan dari rem cakram dibanding dengan rem tromol adalah:

1. Pendinginan yang baik.
2. Mengurangi rem monting.
3. Penyetelan secara otomatis.
Gambar 4.1 Rem Cakram

Sistem rem harus sanggup menghilangkan jumlah besar panas yang dihasilkan.
Rem cakram sanggup membuang panas lebih cepat dari pada rem tromol.

Beberapa rotor/cakram berventilasi, sehingga sanggup memungkinkan udara untuk bersirkulasi di antara permukaan ukiran dan membuang panas lebih efisien.

Ketika tekanan hidrolik bekerja pada piston caliper, hal ini akan menekan pad
untuk menekan disk. Kekuatan pengereman dihasilkan oleh ukiran antara alas disk lantaran rotor/cakram.

Karena cara kerja rem cakram adalah
menjepit cakram maka pada rem cakram tidak ada self-energizing dampak sebagai
mana pada rem tromol.

Permukaan ukiran terus-menerus terkena udara, hal ini juga memungkinkan untuk membersihkan diri dari debu dan air, dan akan mengurangi perbedaan gesekan.

4. Komponen rem cakarm.

a. Rotor/Cakram.
Pada umumnya, rotor/cakram terbuat dari besi cor, berbentuk solid atau berventilasi.

Gambar 4.2 Cakram Berventilasi.

Cakram berventilasi.
Jenis cakram Jenis cakram berventilasi mempunyai sirip pendingin yang mempunyai kegunaan untuk melemparkan udara melalui celah
tengah untuk memastikan pendinginan yang lebih baik.

Pendingin yang baik mencegah sistem rem mengalami penurunan daya pengereman. Beberapa cakram berventilasi mempunyai sirip spiral yang membuat ajaran udara lebih banyak dan pendinginan yang lebih baik. Sirip spiral cakram terarah sehingga pemasangannya pada pada sisi tertentu
kendaraan (tidak boleh tertukar posisi).



Cakram harus dipelihara karen toleransi keolengan yang sangat kecil. Cakram
yang mempunyai run-out lateral yang terlalu besar atau mempunyai variasi ketebalan
yang berlebihan (ketebalan yang berbeda di sekitar rotor) sanggup menyebabkan
getaran dan pedal akan gemetar ketika pengereman.

b. Mengukur run-out lateral rotor.

Panas yang berlebihan sanggup menimbulkan cakram untuk melengkung. Run-out,
sanggup menimbulkan problem pengereman dan harus diukur untuk menentukan
apakah membubut cakram diperlukan.
Gbr 4.5 Dial Indicator


Gambar 4.5 Mengukur Run Out Cakram
Pada gambar di atas jarum indikator dial
bergerak dari -0,002 inci (0.051 mm) hingga +0,003 inci (0,076 mm). Oleh lantaran itu total
run-outnya yaitu 0,005 inci (0.127 mm) dan sanggup memperlihatkan bahwa cakram perlu dibubut atau diganti (lihat manual spesifikasi kendaraan).

c. Mengukur variasi ketebalan rotor.

Cakram harus diukur untuk variasi ketebalan jikalau pelanggan mengalami
problem dengan pedal rem bergetar atau berdenyut. Variasi ketebalan dapat disebabkan oleh pemanasan yang berlebihan dan pendinginan dengan cepat.

Mikrometer presisi harus digunakan ketika mengukur variasi ketebalan cakram
rem. Perbedaan lebih dari 0,0003 inci (0,0076 mm) antara empat pengukuran
mungkin mengharuskan cakram harus dibubut atau diganti.

d. Kaliper.

Kaliper, disebut juga silinder atau rumah piston, dan terpasang pada steering
knuckle atau pembawa roda. Ada dua jenis caliper yaitu floating caliper (caliper
luncur) dan fixed caliper (caliper tetap).
Gambar 4.6
  • Fixed caliper (kaliper tetap).
Desain caliper tetap mempunyai piston yang terletak di kedua sisi caliper memperlihatkan kekuatan yang sama untuk setiap pad. Konfigurasi caliper bisa memasukkan satu 
atau dua piston di setiap sisi. Kemampuan untuk menyertakan beberapa piston memperlihatkan gaya pengereman yang lebih
besar dan desain yang kompak. Konstruksi ini menyerap dan menghilangkan lebih banyak panas. Desain ini bisa menahan beban pengereman yang lebih besar.

  • Floating caliper (kaliper luncur).

Floating caliper didesain tidak hanya lebih 
hemat dan lebih ringan
tetapi juga memerlukan sedikit komponen 
dibanding dengan kaliper tetap. Tergantung pada aplikasi, floating caliper mempunyai satu atau dua piston. Piston ini terletak hanya di
salah satu sisi caliper.

Tekanan hidrolik dari master silinder menekan piston dan pada ketika yang sama 
juga menekan dasar silinder. Hal ini menimbulkan piston bergerak ke kanan, 
dan caliper bergerak ke kiri.

e. Pad (bantalan rem). 

Aplikasi desain rem yang berbeda membutuhkan aneka macam jenis materi ukiran yang berbeda pula.

Beberapa pertimbangan dalam pengembangan Pad (bantalan rem) yaitu :

a. Koefisien ukiran harus tetap konstan pada aneka macam suhu.

b. Pad (bantalan rem) tidak cepat habis.

c. Pad (bantalan rem) harus tahan suhu tinggi tanpa terjadi penurunan koefisien 
gesek dan harus bisa bekerja tanpa kebisingan.

Oleh lantaran itu , materi harus baik. Bahan yang digunakan untuk membuat pad
(bantalan rem) terdiri dari : 

a. Bahan koefisien gesek yaitu : abu logam, pengikat , pengisi, dan grafit.

b. Bahan untuk penyebar panas yaitu : serbuk logam ibarat timbal, seng,
kuningan, aluminium dan logam lain.

c. Bahan perekat yaitu : Resin fenolik yaitu pengikat yang paling umum 
digunakan ketika ini. 

d. Bahan Pengisi ditambahkan dalam jumlah kecil untuk mengurangi kebisingan
yaitu chip karet.

Bahan pad rem terikat pada dudukan pelat baja dipres dengan perekat suhu dan tekanan tinggi. Celah dibentuk di muka pad untuk memperlihatkan batas yang pemakaian pad yang diijinkan dan merupakan jalur untuk debu rem dan gas untuk dibuang. 

Dalam beberapa aplikasi plat yang disebut dengan shims, dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk meminimalkan rem berdecit. 

Berbagai pegas dan klip digunakan 
untuk mengurangi kekocakan serta
mengurangi kebisingan rem. Shims 
dan plat harus diperiksa dari karat 
dan sanggup digunakan kembali saat 
mengganti bantalan..

Sebuah indikator keausan pad telah diterapkan pada beberapa model yang
menghasilkan bunyi melengking ketika pad yang digunakan telah habis. Tujuan dari indikator ini yaitu untuk memperingatkan pengemudi dan mencegah kerusakan cakram rem.

1. Penyetelan otomatis jarak pad terhadap rotor.

Rem cakram mempunyai laba antara lain penyetelan jarak antara cakram dengan pad dilakukan dengan sendirinya secara otomatis. Jarak Pad selalu bersahabat di sebelah cakram. Penyetelan ini dilakukan oleh seal piston yang berada di alur lubang silinder.

Setiap terjadi keausan Pad secara otomatis diimbangi dengan luncuran piston caliper rem. Ketika rem dioprasikan, piston caliper bergerak keluar menuju rotor. Piston seal mengalami deformasi lentur ibarat yang ditunjukkan di samping ini. Ketika pedal
rem dilepas dan tekanan hidrolik berkurang, seal piston kembali ke bentuk aslinya, sambil menarik piston kembali
ke posisi semula sebatas elastisitas seal.

Sebagai suplemen ilmu bisa dilihat artikel berikut ini.. cukup diklik saja...☺☺
https://www.google.com/amp/s/otomotifnet.gridoto.com/amp/read/231125498/sistem-rem-cakram-berprinsip-hukum-pascal


Terimakasih atas perhatiannya..
Sebagai simulasi materi diatas maka anak bimbing kami di tuntut untuk menjawab pertanyaan dibawah ini.
1. APA KEUNTUNGAN DARI REM CAKRAM?
2. APA NAMA ALAT UKUR KEBENGKOKAN ROTOR CAKRAM?
3. SEBUTKAN JENIS-JENIS REM CAKRAM?
4. APA FUNGSI PAD?
5. APA YANG KAMU KETAHUI TENTANG "SLASTISITAS SEAL"?.

Buatkan nama dan kelas masing-masing kemudian jawab sesuai urutan pertanyaan di kolom comments dibawah ini dan selanjutnya di PUBLISH saja TERIMAKASIH. BSH

Related : Materi Dan Simulasi Pemeliharaan Sasis 1

0 Komentar untuk "Materi Dan Simulasi Pemeliharaan Sasis 1"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)