Macam - Macam Penokohan / Perwatakan Tokoh Drama - Kalian tentu sudah mengetahui bahwa salah satu unsur dalam drama yaitu tokoh dan perwatakannya. Sebuah pementasan drama tidak bisa dikatakan berhasil jikalau para pemainnya tidak bisa memerankan tokoh yang dimainkannya sesuai dengan budpekerti yang telah ditentukan. Kaprikornus para pemain film harus bisa mengekspresikan Perilaku Tokoh dalam Drama.
Agar pengetahuan dan pemahaman kalian perihal tokoh dan perwatakannya dalam sebuah drama maka pada kesempatan ini saya akan menunjukkan Macam - Macam Penokohan / Perwatakan Tokoh Drama. Dengan mempelajari banyak sekali macam bentuk budpekerti tokoh-tokoh dalam drama, maka kalian diperlukan bisa secara maksimal dalam memerankan tokoh saat bermain drama nanti. Berikut klarifikasi mengenai Macam - Macam Penokohan / Perwatakan Tokoh Drama :
Macam - Macam Penokohan / Perwatakan Tokoh Drama |
1. Mengekspresikan Perilaku Tokoh Drama
a. Macam - Macam Penokohan / Perwatakan Tokoh Drama
Sebuah naskah drama terasa belum menarik bila belum dipentaskan. Melalui pementasan drama, kau sanggup lebih menghayati dan menemukan isi ceritanya.
Untuk sanggup mementaskan drama dengan baik, kau harus benar-benar mengenal watak/karakter tokoh-tokohnya. Untuk itu, mari kita pelajari bersama!
Penokohan yaitu cara pemain film membuatkan dan menggambarkan abjad tokoh dalam cerita. Penokohan ada tiga macam, yaitu tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis.
a.Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang mempunyai abjad baik, ramah, sopan disukai, dan diidolakan penonton.
b. Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang mempunyai perwatakan tidak baik, dibenci oleh penonton, dan pemicu adanya konflik/permasalahan.
c. Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu yang bersifat netral, baik bagi tokoh antagonis maupun protagonis.
Sementara itu, teknik yang dipakai untuk mengidentifikasi tokoh ada dua macam, yaitu teknik analitik dan dramatik.
a.Teknik analitik, yaitu abjad tokoh diceritakan secara eksklusif oleh sutradara. Tokoh digambarkan secara utuh dari segi fisik/jasmani, sikap, watak, dan karakternya. Semua diuraikan secara lengkap oleh sutradara.
b. Teknik dramatik, yaitu abjad tokoh diungkapkan melalui penggambaran fisik, lingkungan, dialek/bahasa, contoh pikir, dan perilaku terhadap tokoh lain.
BACA JUGA : Cara Menganalisis Pementasan Drama
BACA JUGA : Cara Memerankan Tokoh dalam Drama, Berlatih Peran Sesuai Naskah Drama, dan Contoh Naskah Drama
BACA JUGA : Teknik Mengekspresikan Dialog dalam Drama, Teknik Bermain Drama, Teknik Membaca Naskah Drama
2. Contoh Naskah Drama Singkat
Sebagai sarana berlatih, pahamilah naskah drama berikut ini! Kutipan drama Cindua Mato karya Wisran Hadi.
Dang Tuanku
(Berdiri dan mulai mengatur langkah untuk suatu permainan silat melawan Cindua Mato) Kali ini kau niscaya kena! (Cindua Mato melawan Dang Tuanku dengan beberapa jurus silat. Keduanya terus bermain silat. Seorang Dubalang tiba tergesa).
Dubalang
Dang Tuanku
Dang Tuanku
Tunggu (Terus meladeni serangan-serangan Cindua Mato)
Cindua Mato
Kabar penting, Dubalang?
Dubalang
Ya.
Cindua Mato
Tunggulah. Sebentar lagi permainan ini akan kuselesaikan.
Dang Tuanku
Kabar apa, Dubalang?
Dubalang
Penting. Kalau diizinkan, sebaiknya di bawah empat mata.
Cindua Mato
O, terlalu penting urusan kerajaan hari ini. Permisi Dang Tuanku.
Dang Tuanku
Jangan pergi dulu. Tidak terlalu diam-diam antara kita berdua. Dubalang, sampaikan. (Dubalang membisiki Dang Tuanku. Dang Tuanku terkejut sekali dan marah)
Dang Tuanku
Ah! Penghinaan! (Bergegas keluar)
Cindua Mato
Apa sebetulnya yang terjadi. Katakan.
Dubalang
Puti Bungsu akan dikawinkan dengan Imbang Jaya, putra mahkota raja Tiang Bungkuk dari Sungai Ngiang.
Cindua Mato
Puti Bungsu?
Dubalang
Apakah ada dua nama Puti Bungsu, Cindua Mato?
Cindua Mato
Tapi setahuku, Puti Bungsu calon istri Dang Tuanku.
Dubalang
Makanya, saya memberi tahu Dang Tuanku
Cindua Mato
Kapan waktu perkawinannya?
Dubalang
Tiga hari menjelang purnama, sebelum demam isu ini berganti.
Cindua Mato
Apakah mungkin? Dang Tuanku tiba tergesa membawa sebilah pedang yang panjang.
Dang Tuanku
Rambutnya dihentikan disentuh hiasan pengantin. Dia harus dijemput dan dibawa ke sini! Cindua Mato! Siapkan angkatan perang kita!
Cindua Mato
Perang?
Dang Tuanku
Ya. Perang!
Cindua Mato
Akibatnya lebih menyusahkan. Dang Tuanku.
Dang Tuanku
Tidak akan susah kita menanggung jadinya daripada sakit mendapatkan penghinaan.
Cindua Mato
Kalau penghinaan yang datang, harus dibalas juga dengan penghinaan.
Dang Tuanku
Tidak. Pembalasannya hanya satu. Perang! Cindua Mato. Kfta akan menunjukkan hadiah dan restu pada setiap perkawinan sebab kita menghormati manusia. Tapi kalau yang kawin itu ... (Meledak marahnya) Kita harus hadiahkan sebuah penyerbuan besar. Katakan pada semua rakyat Minangkabau, perhelatan mamakku Rajo Mudo kita hadiri dengan membawa senjata dan teriakan peperangan.
Cindua Mato
Tidaklah sebaiknya dikatakan dulu pada Bundo Kandung dan rundingkan dengan Basu Ampek Balai.
Dang Tuanku
Semuanya niscaya akan oke sebab merasa sama-sama terhina.
Cindua Mato
Dang Tuanku. Semua orang tahu Puti Bungsu dijodohkan denganmu semenjak masih kecil. Bagaimana mungkin seorang mamak ibarat Rajo Mudo mau mengingkari janjinya. Apalagi Rajo Mudo begitu memuliakan Bundo Kandung sebagai kakaknya.
Dang Tuanku
Tapi kenyataannya perkawinan itu dilaksanakan. Bukankah hal ini untuk menghina kita, menghina semua perjanjian, menghina Bundo Kandung itu sendiri!
Cindua Mato
Barangkali ada jalan lain yang lebih baik daripada berperang kalau hal ini dirundingkan dengan Bundo Kandung lebih dahulu.
Dang Tuanku
Arang telah dicorengkan ke dahi kita. Cindua Mato! Apa kau takut turun ke gelanggang.
Cindua Mato
Menyiapkan angkatan perang tidak begitu sulit, selagi kita masih punya uang. Tapi dapatkah Dang Tuanku mengingat kembali berapa jumlah prajurit kita yang mati di Padang Sibusuk melawan tentara Majapahit dulu?
Dubalang
Seratus lima puluh ribu prajurit dan cowok sukarela. Enam ratus tiga pasukan khusus dan tiga puluh dua perwira senior berotak cemerlang,
Cindua Mato
Siapa sebetulnya yang terhina.
Dang Tuanku
Kita. Sekaligus negara!
Cindua Mato
Apakah Puti Bungsu lambang kehormatan bagi kerajaan? Sehingga seluruh rakyat harus memikul tanggung jawab?
Dang Tuanku
Ya.
Cindua Mato
Tidak. Itu hanya problem pribadi Dang Tuanku.
Semoga Macam - Macam Penokohan / Perwatakan Tokoh Drama ini bisa bermanfaat bagi kalian dalam melatih diri dalam mengekspresikan banyak sekali macam penkohan / perwatakan tokoh drama sehingga para penonton kalian menjadi puas dengan penampilan kalian. Semoga nilai Bahasa Indonesia kalian juga bisa meningkat terutama pada bahan Drama. Terimakasih telah membaca Macam - Macam Penokohan / Perwatakan Tokoh Drama.
0 Komentar untuk "Macam - Macam Penokohan / Perwatakan Tokoh Drama"