Petisi: Jangan Jadikan Nilai Utn 80 Menjadi Faktor Utama Kelulusan Sertifikasi Guru


Sertifikasi guru lewat teladan PLPG cukup menguras tenaga, pikiran dan tentu saja biaya yang tidak sedikit. Walau masa PLPG tidak lebih dari 2 ahad ternyata aneka macam keluhan dari guru-guru yang mengikuti PLPG. Belum lagi hasil final PLPG yang sangat mengecewekan, TIDAK LULUS UTN. Tingginya standar kelulusan UTN dengan nilai 80 bagi mereka yang ikut PLPG cukup sulit untuk diraih. Walau diberi kesempatan hingga 4 kali (sudah 2 kali berjalan) masih banyak guru yang tidak bisa memenuhi standar minimal nilai UTN tersebut.
Sertifikasi guru lewat teladan PLPG cukup menguras tenaga Petisi: Jangan Jadikan Nilai UTN 80 menjadi faktor Utama Kelulusan Sertifikasi Guru
PLPG 2020

Seorang guru lewat akun facebook Vini Veriska menuliskan keluhahannya disebuah grup FB. Berikut isinya.

Kepada Yth Bpk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy Presiden Joko Widodo Sri Mulyani Indrawati Romi Siswanto Hamzah Kesharlindung Dikdas KESHARLINDUNG DIKMEN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dewan perwakilan rakyat RI Persatuan Guru Republik Indonesia


Di tempat

Dengan hormat, melalui goresan pena ini saya ingin memberikan aduan atau keluhan kami terkait dengan PLPG 2020. Kami yaitu penerima PLPG 2020 yang telah melakukan acara PLPG. Selama dua bulan kami telah melakukan pembekalan prakondisi sebelum pelaksanaan PLPG dengan mengunggah kemajuan mencar ilmu dan juga memenuhi segala kiprah dari mentor. Setelah pelaksanaan prakondisi kami melakukan acara PLPG selama sebelas hari, mulai dari presentasi hasil pembekalan prakondisi, pendalaman bahan pedagogic dan juga professional serta menciptakan RPP dan pelaksanaan peerteaching, terimakasih kami haturkan atas acara ini, melalui acara ini sangat aneka macam ilmu dan pengalaman yang bisa kami aplikasikan di sekolah. Namun yang kami sayangkan yaitu tahap final PLPG ini yaitu UTN/UKG kami harus dituntut untuk memenuhi nilai 80 biar dinyatakan lulus sebagai guru professional, sedangkan di puncak PLPG ini kondisi fisik dan psikologis kami sudah sangat drop dan sesudah membuka soal-soal UTN/UKG semua soalnya HOTS level tertinggi banyak soal yang berdasarkan kami hanya Tuhan dan pembuat soalnya saja yang bisa mengerjakannya, banyak soal dalam UTN/UKG yang tidak ada dalam modul,kisi-kisi maupun bahan di PLPG kami.



Untuk itu kami memohon dengan hormat kepada Bapak menteri untuk mempertimbangkan bahwa nilai 80 dalam UKG/UTN bukan penentu kelulusan sertifikasi guru. Apalagi bila dibandingkan dengan guru-guru yang telah bersertifikasi kami pekerjaannya sama, nilai UKG mereka juga banyak yang dibawah 65 tapi tetap mendapatkan tunjangan, sedangkan kami harus dihadapkan dengan soal-soal yang sangat sulit sekali, mohon mengakibatkan pertimbangan, yang menjadi kasus yaitu soal-soal dalam UTN/UKG yaitu soal-soal yang tidak terdapat dalam kisi-kisi juga tidak mencerminkan modul yang kami pelajari. Sekali lagi kami memohon dengan hormat bahwa nilai 80 bukan menjadi faktor utama kelulusan kami dalam PLPG tapi bisa dipadukan dengan nilai kami dikala PLPG, atau izinkan kami menyebarkan kekurangan kami dalam Guru pembelajar tapi jangan vonis ketidaklulusan kami di PLPG ini hanya alasannya nilai UTN INI.


Bapak menteri yang terhormat untuk mewujudkan nawacita perihal penguatan pendidikan abjad yang paling banyak mensugesti dalam pembelajaran yaitu kompetensi sosial dan kepribadian guru, tapi hal itu tidak diukur dalam UTN/UKG. Kami dikala kembali ke sekolah beban kerja dan tanggungjawabnya juga cara mendidik ke bawah umur sama dengan yang telah bersertifikasi. Mohon bapak mengakibatkan pertimbangan bahwa bukan professional dan pedagogis yang diukur dalam UKG saja yang memilih kelulusan PLPG. Bpk menteri yang terhormat kalaupun nilai kami masih perlu dikembangkan izinkan kami menyebarkan dalam jadwal guru pembelajar, namun jangan vonis ketidaklulusan kami dalam PLPG ini. Bapak menteri yang terhormat beri juga kami kesempatan untuk menikmati berkah pemberian profesi, buatlah seluruh guru di Indonesia nyaman yang akan berdampak dengan peningkatan profesionalismenya.

Terimakasih, demikaian aduan kami terkait UTN/UKG dalam PLPG 2020. Semoga bisa dijadikan pertimbangan dalam penentuan kebijakan yang berpihak kepada guru. Apabila ada kata yang kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terimakasih majulah pendidikan Indonesia

Salam Hormat

Yang bersangkutan juga telah menciptakan petisi online di website change.org yang bisa dilihat di tautan ini.

Related : Petisi: Jangan Jadikan Nilai Utn 80 Menjadi Faktor Utama Kelulusan Sertifikasi Guru

0 Komentar untuk "Petisi: Jangan Jadikan Nilai Utn 80 Menjadi Faktor Utama Kelulusan Sertifikasi Guru"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)