Catatan Penerima Plpg 2020 (Rangkaian Acara Plpg 2020)




Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah hasilnya saya sanggup kembali menulis di blog ini sesudah beberapa hari saya harus mengikuti aktivitas Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) untuk Bidang Studi IPS. Kali ini saya akan coba menyebarkan pengalaman saya selama mengikuti aktivitas PLPG 2020.  Siapa tahu dongeng saya ini sanggup menjadi citra rekan – rekan yang lain yang akan segera berangkat mengikuti aktivitas yang sama.

Setelah saya menuntaskan empat laporan Pembekalan PLPG yaitu satu laporan materi pedagogik dan tiga laporan materi bidang studi, saya kemudian harus menciptakan laporan akhir. Laporan final ialah laporan yang disusun dari laporan satu hingga dengan laporan empat sesuai format yang telah disediakan. Untuk melihat format laporan final sanggup dilihat Format Laporan Akhir Pembekalan. Berikutnya saya harus menciptakan slide untuk mempresentasikan laporan final tersebut.

Saya terus memantau situs LPTK untuk mengetahui agenda pelaksanaan PLPG 2020 untuk saya. Diketahuilah bahwa saya harus mengikuti aktivitas PLPG 2020 ini mulai tanggal 27 September hingga dengan 7 Oktober 2020 di Rayon 127 UHAMKA. Persiapan pun saya lakukan sesuai petunjuk dari edaran yang ada. Beberapa hal yang harus saya bawa untuk PLPG antara lain :

  • Alat Tulis
  • Laptop
  • Buku Siswa dan Buku Guru
  • Perangkat Pembelajaran
  • Permendikbud Nomor 21,22,23,24 Tahun 2020
  • Permendikbud Nomor 16 Tahun 2007
  • Pakaian untuk 11 Hari
  • Obat – obatan pribadi
  • Foto Ukuran 3 x 4 beberapa lembar
  • Format A1
  • Foto Copy Ijasah

Jujur, sebelum keberangkatan aktivitas PLPG ini, saya merasa cukup tertekan. Apalagi mendengar banyak diantara rekan – rekan penerima sebelumnya yang tidak lulus PLPG dan juga UTN. Tapi untungnya orang – orang di sekitar saya dan keluarga saya selalu menguatkan. Mereka percaya bahwa saya sanggup melewati ini dengan baik. Dan pada hasilnya saya menyerahkan segala sesuatunya pada Allah SWT.

Hari yang dinantikan pun hasilnya tiba, saya berangkat ke daerah pelaksanaan PLPG di Graha Insan Cita, Depok. Berdasarkan edaran yang ada, saya harus sudah melaksanakan cek in pada pukul 10.00 – 12.00 WIB. Berangkat dari Serang sekitar pukul tujuh dengan perkiraan perjalanan selama dua hingga tiga jam. Namun fakta berkata lain, saya harus berhadapan dengan kemacetan. Cukup tegang juga rasanya menunggu di kendaraan beroda empat semoga sanggup segera sampai. Dan Alhamdulillah, walau terjebak macet, saya sanggup tiba masih dibawah pukul 12.00. Segera saya melaksanakan pendaftaran, dan saya mendapatkan kamar dilantai tiga. 
Suasana Kamar

Alangkah terkejutnya saya, ternyata dikamar ini harus dihuni sebanyak delapan orang peserta. Tidak menyerupai bayangan saya alasannya ialah biasanya selama training – training yang saya ikuti, setiap kamar tidak akan lebih dari 3 – 4 orang. Tapi tak apalah. Demi masa depan saya, saya rela menyebarkan dengan sahabat yang lain. Alhamdulillah, hikmahnya saya jadi sanggup memperbanyak teman. Teman sekamar saya ada yang dari Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Pandeglang. 

Kegiatan Hari Pertama
Kegiatan Pembukaan
Setelah usai makan siang, pada pukul 13.00 seluruh penerima PLPG diminta berkumpul di aula untuk mengikuti agenda pembukaan. Kegiatan PLPG ini dibuka oleh Wakil Rektor II UHAMKA, Dr. H. Muchdie, MS. Dari aktivitas pembukaan tersebut diketahui bahwa jumlah penerima aktivitas PLPG sebanyak 184 orang dan 2 orang diantaranya tidak sanggup hadir. Mata Pelajaran yang mengikuti antara lain IPS, IPA, Matematika, BK, Guru Kelas SD dan Guru Kelas TK. Materi Pokok yang akan diberikan selama aktivitas ialah Materi Pedagogik dan Materi Profesional / Bidang Studi. Berikutnya akan diadakan workshop serta Peerteaching dan Ujian Tulis Lokal. Kesemuanya harus sanggup diikuti dengan baik oleh penerima sehingga dinyatakan lulus PLPG. Dan kelulusan PLPG ini kemudian dijadikan pola sebagai penentu dalam mengikuti UTN.

Dalam sambutannya, Dr. H. Muchdie, MS mengingatkan bahwa aktivitas ini merupakan bab dari penuntasan agenda sertifikasi guru menurut Undang – undang Guru dan Dosen. Ia menjelaskan bahwa aktivitas PLPG ini sepenuhnya didanai pemerintah melalui APBN. Ia juga mengingatkan semoga seluruh penerima mengikuti aktivitas ini dengan baik semoga sanggup bertransformasi menjadi seorang guru professional.

Setelah agenda pembukaan, panitia kemudian mengumumkan ihwal tata tertib penerima selama aktivitas PLPG. Diantaranya penerima diberi toleransi tidak mengikuti aktivitas maksimal 10 jam. Jika lebih dari itu, maka penerima dinyatakan tidak lulus. Sedangkan para ibu yang sedang menyusui boleh membawa bayinya dan sanggup menyewa daerah khusus disekitar lokasi. Aturan lain penerima harus berpakaian sopan, wajib selalu absen, dihentikan merokok, serta harus sanggup menjaga barang berharga alasannya ialah kehilangan bukan tanggungjawab panitia.
Materi I

Setelah aktivitas pembukaan, penerima diminta memasuki ruang kelas masing – masing untuk mendapatkan materi. Kami pun mendapatkan materi pertama ihwal Profesi Guru dan Penyusunan PTK. Dugaan saya dan sahabat – sahabat  bahwa hari pertama ini diisi dengan presentasi ternyata tidak terbukti. Kegiatan hari pertama ini berakhir pada malam hari. Dalam suasana masih terasa lelah, kami tidak pribadi tidur, kami disibukan untuk persiapan mengikuti presentasi laporan final aktivitas pembekalan yang sudah dibuat.

Kegiatan Hari Kedua
Suasana Presentasi Laporan Pembekalan

Pukul 04.00 sahabat sekamar saya sudah terbangun. Mereka mengaku sulit untuk sanggup tidur dengan nyaman alasannya ialah kondisi kamar yang tidak mendukung, dan mungkin belum beradaptasi. Kami menunggu waktu sholat subuh dengan mempelajari laporan final dan slide show yang sudah dibuat. Setelah sholat subuh, mandi dan sarapan, pukul 07.30 kami harus sudah memasuki ruang kelas untuk melaksanakan presentasi. Kelas yang saya ikuti dipecah menjadi dua kelas kecil dengan masing – masing kelas terdiri dari 10 orang. 
Suasana menunggu presentasi

Tampak wajah tegang terpancar diantara kami. Dan hasilnya tutor pun datang. Ia menjelaskan teknis presentasi yang harus kami lakukan. Setiap penerima mendapatkan waktu presentasi selama 20 menit dengan 10 menit pemaparan laporan sisanya diisi dengan tanya jawab.  Peserta maju secara acak menurut kebijakan tutor. Satu persatu kami melaksanakan presentasi dan mendapatkan pertanyaan dari tutor ihwal isi materi yang kami paparkan. Alhamdulillah hasilnya kami semua sanggup melewati ini dengan lancar.

Beberapa hal yang sanggup saya ambil kesimpulan dari aktivitas presentasi tersebut antara lain :

  • Slide show atau power point yang kita buat jangan berisi terlalu banyak materi, tapi lebih kepada inti laporan final meliputi Ringkasan Sumber Belajar Pedagogik, Ringkasan Belajar Bidang Studi, Deskripsi Kemajuan, Materi Esensial Yang Tidak Ada, Materi Tidak Esensial Yang Ada serta Masukan Mentor atau sesuai dengan sistematika dalam laporan akhir. Berikut contoh slide show yang saya buat : Presentasi.
  • Kita harus sanggup menghubungkan materi terutama Pedagogik dengan kondisi kasatmata di sekolah
  • Teknis presentasi tergantung perintah dari tutor yang mendampingi, alasannya ialah beda tutor sanggup jadi beda secara teknis dalam melaksanakan presentasi
  • Jangan terlalu tegang, pelaksanaannya lebih santai dan semua beracuan pada laporan yang sudah kita susun. Jika laporan itu benar kita yang buat, maka semua akan berjalan lancar.
  • Jangan menjelaskan materi secara detail, cukup pada dasarnya saja mengenai ihwal apa yang sudah kita peroleh selama aktivitas pembekalan.
Kegiatan presentasi laporan pembekalan ini cukup memakan waktu. Setelah makan siang, presentasi masih dilanjutkan. Setelah semua selesai, berikutnya kami kembali berkumpul dikelas utama untuk mendapatkan materi. Karena kami guru IPS, maka materi pertama yang kami terima ialah ihwal Pendalaman Materi IPS mulai dari : Latar belakang, Tujuan, Perbedaan IPS dengan Ilmu Sosial, Ruang Lingkup IPS dan lain sebagainya. Materi ini selesai disampaikan pada pukul 20.00 WIB.
Pemberian materi Pendalaman IPS oleh Prof. Dr. Suswandari
Dalam kondisi lelah, kami kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan beristirahat. Malam ini kami sanggup tidur lebih awal dengan nyenyak.

Kegiatan Hari Ketiga
Butuh usaha keras untuk sanggup mendapatkan materi pada ketika ngantuk
Setelah selesai sholat, mandi dan sarapan, menyerupai biasa kami kembali ke kelas pukul 07.30 WIB. Dihari ketiga ini, kami harus mendapatkan materi ihwal Konsep Sejarah dan Konsep Geografi. Materi yang kami terima cukup banyak. Sehingga tak sanggup dipungkiri diantara kami terjangkit penyakit klasik ketika mendapatkan materi yaitu ngantuk. Pun demikian dengan saya. Tapi kami berjuang melawan rasa kantuk dengan terus berusaha focus pada materi yang disampaikan. Materi selesai kami terima hingga pukul 20.00 WIB. Setelah itu kami kembali ke kamar untuk beristirahat.

Kegiatan Hari Keempat
Belajar dengan serius
Hari ke empat ternyata masih diisi dengan santunan materi. Pada hari keempat kami diberikan materi ihwal Konsep Ekonomi dan Sosilogi – Antropologi. Dan hari keempat ini kami lalui dengan santai alasannya ialah berakhir pukul 17.30 WIB.

Kegiatan Hari Kelima
Hari kelima bertepatan dengan Hari Minggu.  Pada hari ini kami masih mendapatkan materi yaitu ihwal Pedagogik. Materi pedagogik yang kami terima antara lain ihwal Pengenalan Karakter dan Potensi Peserta Didik, Teori Belajar dan Pembelajaran, Pengembangan Kurikulum serta Penilaian Hasil Belajar. Pada materi ini kami dihadapkan pada beberapa kasus yang harus dislesaikan terkait pembelajaran disekolah dengan melaksanakan klarifikasi terperinci terkait materi yang diterima. Hari kelima ini selesai pukul 15.25 WIB. Setelah itu kami kembali ke kamar untuk mempersiapkan diri mendapatkan materi di esok hari ihwal perangkat pembelajaran.

Kegiatan Hari Keenam
Perjuangan menyusun RPP dan Lampirannya

Hari ke enam kami tidak diberi materi menyerupai biasanya. Hari ini kami diminta menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menurut kurikulum 2013 dengan memakai banyak sekali model yang terdapat didalamnya yaitu model Saintifik, Model Problem Based Learning, Model Project Based Learning, dan Model Inquiry/Discovery Learning.

Untuk materi pelajaran yang kita gunakan dalam RPP yang disusun tergantung pilihan dari peserta. Kami diminta menciptakan dua RPP sekaligus, yaitu untuk latihan Peerteaching dan Ujian Peerteaching. Jika kami mengalami kesulitan, kami dibantu dua orang tutor. Kami kemudian menyerahkan hasil RPP yang telah disusun untuk kemudian dikoreksi oleh tutor.


Ternyata, untuk menciptakan dua RPP secara ideal, kami membutuhkan waktu yang cukup banyak. Kami begitu focus terhadap apa yang sedang kami kerjakan. Bahkan waktu istirahat pun kami lewatkan untuk sanggup segera menuntaskan kiprah hari ini.

Alhamdulillah, hasilnya kami berhasil menuntaskan penyusunan RPP walau hingga malam. Kami pun kembali ke kamar masing – masing untuk beristirahat. Tampak wajah – wajah lelah terlihat diantara kami.

Saran saya, sebelum mengikuti PLPG, coba siapkan RPP Kurikulum 2013 yang terbaik untuk dipakai pada ketika peerteaching sehingga nanti tidak terlalu direpotkan pada ketika aktivitas workshop RPP. Tapi jangan dulu di print, cukup berupa file yang sanggup di edit alasannya ialah beberapa perubahan niscaya diperlukan. Berikut contoh RPP yang berhasil saya susun yang kemudian saya gunakan ketika ujian peerteaching : RPP.

Kegiatan Hari Ketujuh
Wajah serius mengerjakan kiprah yang dberikan tutor

Setelah hari sebelumnya kami disibukan menyusun RPP, maka hari ke tujuh ini kami diminta menyusun materi bimbing serta lembar kerja penerima didik (LKPD) yang nanti kemudian dilampirkan pada RPP yang sudah kami buat. Karena adanya perbedaan persepsi diantara sesama penerima atau dengan tutor, menciptakan penyusunan materi bimbing atau lembar kerja ini cukup membutuhkan banyak waktu. Saya sendiri tidak terlalu direpotkan alasannya ialah sebelumnya saya sudah menyusun apa yang diminta. Kaprikornus pada hari ini saya hanya melaksanakan editing file sesuai undangan dari tutor yang membimbing kami.

Kegiatan Hari Kedelapan
Pada hari kedelapan kami diminta menciptakan media pembelajaran serta instrument penilaian. Media pelajaran yang kami buat harus diadaptasi dengan tahap perkembangan penerima didik. Untuk tingkat Taman Kanak-kanak atau SD, media harus berupa alat peraga yang konkrit. Sedangkan untuk SMP, sanggup memakai media lain sesuai materi yang disampaikan.

Kebanyakan rekan sekelas menciptakan media berupa Slide Power Point serta media visual lainnya untuk dipakai selama peerteaching. Pun demikian dengan saya, saya menciptakan slide show dan menciptakan film sederhana ihwal materi yang akan saya sampaikan. Berikut contoh hasil Slide Show yang saya buat untuk saya gunakan pada ketika peerteaching : SlideShow

Sedangkan untuk penyusunan instrument penilaian, kami harus menciptakan evaluasi mulai dari evaluasi sikap, pengetahuan dan keterampilan beserta kelengkapannya. Kami juga diminta menyusun kartu soal.

Alhamdulillah, hari ini pun kami sanggup lalui. Untuk penyempurnaan kami lakukan dikamar masing – masing.

Kegiatan Hari Kesembilan
Keceriaan sesudah selesai latihan Peerteaching
Hari kesembilan cukup menegangkan buat kami karena  hari ini kami harus melaksanakan latihan peerteaching. Walau pun keseharian kami sudah biasa mengajar, namun situasi berbeda dengan rekan lain sebagai penerima menciptakan tekanan berbeda. Pada aktivitas ini, kami diberi waktu 30 menit untuk menampilkan RPP yang sudah kami susun. Satu persatu kami menandakan performa terbaik kami. Dan Alhamdulillah semua berjalan lancar.

Setiap penerima yang tampil dikomentari dan di beri masukan oleh tutor semoga nanti lebih baik pada ketika melaksanakan ujiaan peerteaching keesokan harinya. Lega rasanya sesudah peerteaching latihan ini kami lalui. Tinggal dua tahap lagi yang harus kami lalui pada PLPG kali ini, yaitu Ujian Peerteaching dan Ujian Tulis Lokal.

Kegiatan Hari Kesepuluh
Suasana peerteaching ketika rekan lain berperan sebagai siswa yang presentasi
Hari ini kami harus melaksanakan Ujian Peerteaching. Seperti halnya pada ketika latihan peerteaching, kami tampil satu persatu untuk menampilkan RPP yang sudah kami buat. Perbedaannya, jikalau sebelumnya waktu kami hanya 30 menit dan diberi komentar oleh tutor, pada ujian ini kami diberi waktu 35 menit serta tidak ada komentar apapun dari tutor / penilai.
Foto bersama sesudah peerteaching


Kegiatan Hari Kesebelas
Mengurangi ketegangan sebelum UTL
Hari terakhir pelaksanaan PLPG pun tiba. Hari ini kami akan mengikuti Ujian Tulis Lokal (UTL). Dengan seragam putih hitam, kami berangkat menuju daerah ujian. Tampak wajah penuh kesiapan dari para penerima alasannya ialah kebanyakan dari mereka sudah mencar ilmu semalaman untuk sanggup menjawab soal yang akan muncul. 

Saat ujian dimulai, ternyata soal yang kami terima hanya 4 soal uraian. Soal pertama terkait konsep dasar IPS, soal kedua ihwal konsep Sejarah, soal ketiga konsep Sosiologi dan soal keempat terkait konsep Ekonomi. Kesemuanya ialah bersumber dari materi yang sudah diberikan pada ketika awal – awal aktivitas PLPG. Alhamdulillah, walau dengan tanggapan seadanya, saya sanggup menjawab semua soal alasannya ialah sebelumnya saya pernah membaca materi terkait soal yang diberikan.

Ujian pun kami lewati. Kami merasa lega. Acara pun dilanjutkan dengan penutupan pada pukul 11.00. Kegiatan PLPG pun berakhir. Untuk mengetahui lulus atau tidaknya kami dalam aktivitas PLPG, kami diminta menunggu hingga malam hari yang kemudian akan diumumkan melalui website UHAMKA.
Foto bersama sesudah UTL

Para penerima pun hasilnya membubarkan diri. Mereka kembali kerumahnya masing – masing. Namun saya beserta rekan lain yang rumahnya cukup jauh menyerupai Pandeglang, Lebak dan Tangerang tetapkan untuk tidak segera pulang alasannya ialah jikalau lulus PLPG maka kami akan mengikuti Ujian Tulis Negara (UTN) di Kampus UHAMKA keesokan harinya. Kami pun bersepakat untuk memperpanjang waktu menginap ditempat aktivitas tersebut dengan membayar sejumlah biaya kepada pengelola.

Ujian Tulis Negara
Belajar persiapan mengikuti UTN
Sekita pukul 8 malam, melalui situs rayon137.uhamka.ac.id, diumumkanlah siapa saja yang sanggup mengikuti UTN atau mereka yang lulus PLPG. Alhamdulillah, nama saya tercantum pada pengumuman tersebut. Namun sungguh duka rasanya, diantara sahabat kami, tiga orang diantaranya tidak tercantum atau belum lulus PLPG. Setelah dikonfirmasi, konon katanya alasannya ialah nilai UTL nya dibawah standar. Ini berarti mereka harus mengikuti UTL ulang. Semoga saja pada UTL berikutnya mereka dilancarkan. Amin.

UTN yang harus kami ikuti dilaksanakan di Kampus UHAMKA Pasar Rebo. UTN ini dibagi menjadi empat sesi. Masing – masing sesi terdiri dari 50 peserta. Saya sendiri menerima bab pada sesi keempat yaitu pukul 15.00. Sementara rekan lain pada sesi pertama, maka daerah kami menginap sangat sepi. Tinggal saya sendiri. Saya pun tetapkan untuk dijemput oleh keluarga saya dari daerah itu. Sambil menunggu waktu UTN, saya bersama keluarga pergi ke TMII untuk beristirahat sekaligus berlibur.

Sekitar pukul setengah tiga, saya tetapkan untuk pergi ke daerah UTN. Namun sungguh sial, kendaraan beroda empat yang saya naiki terjebak macet. Sepuluh menit menjelang UTN, kendaraan beroda empat belum juga bergerak dari pintu keluar TMII. Dalam keadaan panik, saya turun dari kendaraan beroda empat dan segera mencari ojek. Alhamdulilah saya sanggup mendapatkan ojek yang siap mengantarkan ke daerah UTN. Tepat pukul 15.00 WIB saya hingga ditempat UTN. Rupanya hanya tinggal saya yang belum datang. Saya kemudian mengisi daftar hadir dan memasuki ruang ujian.

Ujian dilakukan secara online. Terdapat 100 soal yang harus saya selesaikan terdiri dari soal pedagogic dan soal bidang studi. Kebanyakan soalnya cukup membingungkan alasannya ialah membutuhkan analisis. Untuk soal pedagogic kebanyak berkutat pada model pembelajaran mulai dari saintifik, duduk kasus based learning, project based learning dan inqury/discovery terkait sintak dan tujuannya. Sedangkan untuk soal bidang studi, soal yang muncul lebih banyak terkait dengan konsep Sejarah terkait teori asal usul nenek moyang Indonesia, kedatangan Hindu Budha, dan lain sebagainya. Semua materi UTN bersumber pada modul yang telah dipelajari pada aktivitas pembekalan.

Dari beberapa soal yang muncul, saya rasa banyak yang harus diperbaiki dari soal tersebut mulai dari redaksi yang banyak salah ketik, juga ada soal yang tidak mempunyai jawaban. Ada pula soal yang sama persis dengan soal lainnya. Jika menemui soal yang meragukan, penerima ujian diminta melaporkannya dengan menekan tombol F4. Sejujurnya, saya sendiri mencurigai validitas dan reliabilitas soal UTN tersebut. Tapi apa mau dikata, saya hanya penerima dan harus menuntaskan soal itu. Semoga saja nilai yang saya terima baik dan dinyatakan lulus. Pun demikian rekan lainnya semoga kami layak disebut sebagai seorang guru. Untuk pengumuman kelulusannya sendiri yaitu nanti pada bulan Desember.

Demikianlah citra singkat ihwal pelaksanaan PLPG 2020 yang saya ikuti di LPTK UHAMKA. Bagi saya aktivitas ini cukup bekesan,  banyak ilmu gres yang saya dapatkan sebagai bekal untuk menjadi seorang guru profesional. 
Sampai berjumpa lagi mitra dilain kesempatan. Bagi rekan lain yang juga akan mengikuti PLPG 2020, selamat mengikuti dan semoga semua diberi kelancaran serta kelulusan. Aamiin.



Related : Catatan Penerima Plpg 2020 (Rangkaian Acara Plpg 2020)

0 Komentar untuk "Catatan Penerima Plpg 2020 (Rangkaian Acara Plpg 2020)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close