Model Pembelajaran Metode Debat

Pengertian Metode Pembelajaran Debat
Apa itu debat? Kita mungkin tahu bahwa debat yaitu dikala ada dua orang atau kelompok saling beradu pendapat dengan argumentasi yang berbeda-beda. Sekilas debat seolah membuat permusuhan, padahal faktanya debat bertujuan mencari solusi dan kesimpulan suatu masalah.

Menurut Hendrikus (2009: 120), debat pada hakikatnya merupakan saling laga argumentasi antarpribadi atau antarkelompok manusia, dengan tujuan mencapai kemenangan untuk suatu pihak. Ketika berdebat setiap pribadi atau kelompok mencobauntuk saling menjatuhkan biar pihaknya berada pada posisi yang benar.

Lebih lanjut Hendrikus (2009: 121) menjelaskan, ada dua bentuk debat.
Bentuk debat yang pertama, yaitu debat Inggris. Dalam debat ini ada dua kelompok yang berhadapan yaitu kelompok pro dan kelompok kontra. Sebelum dimulai perdebatan ditentukan terlebih dahulu dua pembicara dari setiap kelompok.

Debat dimulai dengan memberi kesempatan kepada pembicara pertama dari salah satu kelompok untuk merumuskan argumentasinya dengan terang dan teliti.
Pembicara dari kelompok lain menanggapi pendapat pembicara pertama, tetapi dihentikan mengulangi pikiran yang sudah disampaikan.
Selanjutnya para pembicara kedua dari setiap kelompok diberi kesempatan untuk berbicara sesuai urutan pada para pembicara pertama. 
Bentuk debat kedua, yaitu debat Amerika .Dalam debat ini terdapat dua regu yang berhadapan, tetapi masing-masing regu menyiapkan tema melalui pengumpulan materi secara teliti dan penyususnan argumentasi yang cermat.


Para anggota kelompok debat ini yaitu orang-orang yang terlatih dalam seni berbicara. Mereka berdebat di depan sekelompok juri dan publikum. Metode debat aktif ini hampir seolah-olah dengan bentuk debat Inggris sebab kelas dibagi menjadi kelompok pro dan kelompok kontra yang nantinya setiap kelompok harus ditunjuk satu juru pembicara dalam mengemukakan argumen tiap-tiap kelompok.

Tujuan metode debat
Menurut  Ismail  SM,  M.Ag.  bahwasannya  tujuan dari  metode  debat  aktif  ini  adalah  untuk  melatih  peserta  didik  agar  mencari argumentasi yang berpengaruh dalam memecahkan suatu kasus yang controversial serta mempunyai perilaku demokratis dan saling menghormati terhadap perbedaan pendapat.

Langkah-langkah Pembelajaran Debat

  1. Guru membagi dua kelompok penerima debat yang satu pro dan yang lainnya kontra
  2. Guru menawarkan kiprah untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas
  3. Setelah selesai membaca materi guru mrnunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara, dikala itu ditanggapi atau dibantah oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya hingga sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya
  4. Sementara siswa menympaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide darisetiap pembicaraan dipapan tulis. Sampai sejumlah inspirasi yang dibutuhkan guru terpenuhi
  5. Guru menambahkan konsep atau inspirasi yang belum terungkap
  6. Dari data-data yang ada di papan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.


Aspek-Aspek Debat
Aspek-aspek  debat  aktif  adalah  segi  dalam  debat  yang  memenuhi kelengkapan  keberlangsungan  debat.  Berdasarkan  urutan  pada  penggalan sebelumnya,  bahwa  debat  memiliki  aspek  yang  harus  diperhatikan  sebab merupakan  bagian  yang  saling  berkaitan  antara  satu  dengan  yang  lainnya. 

Adapun aspek-aspek dalam debat diantaranya adalah:

1.Tema 
Tema yaitu suatu hal  yang merupakan kasus atau persoalan  yang akan  dibahas  dan  dikembangkan  didalam  debat.  Tema  menjadi  pokok pembicaraan dan hampir selalu menempel dan menjiwai seluruh proses debat. Tema  debat yang menarik perhatian akan mendatangkan minat dan hasrat akan muncul untuk mengetahui isi tema lebih lanjut. Jika isi tema telah atau sudah diketahui secara keseluruhan, maka akan diambil  suatu  keputusan,  kemudian  tergerak  untuk  dilakukan  tindakan positif sebagai wujud dari hasil pengambilan keputusan.

2.Moderator 
Moderator adalah  orang  yang  memimpin  jalannya  debat.  Sebagai pemimpin, moderator bertindak memandu, menengahi, semacam mewasiti pembicaraan dalam debat. Menjadi seorang moderator dalam  suatu debat bahwasanya kiprah yang amat  berat,  yakni  memimpin  dan  mengarahkan  jalannya  keseluruhan proses  debat. 

3.Peserta  adalah  orang  yang  mengambil  peran  dan  terlibat  pribadi untuk  menyumbangkan  gagasan  dalam  sebuah  debat
Peserta  debat  bisa terdiri dari perseorangan atau kelompok.

Terdapat sejumlah faktor yang harus diketahui dan dimiliki oleh penerima debat selaku pembicara atau komunikator, antara lain ialah sebagai berikut:

a. Ethos
Yang  dimaksud  dengan  ethos  dalam  komunikasi  adalah  hal-hal dasar yang dimiliki oleh seorang pembicara sehingga ia sanggup menjadi sumber  kepercayaan  bagi  para  pendengarnya.  Kepercayaan  tersebut akan  timbul  berdasarkan  karakter  yang  dimiliki  oleh  pembicara
b. Pothos
Pathos  adalah  kemampuan  berbicara  dalam  memberikan himbauan  emosional  yang  dapat  menyentuh  perasaan  para pendengarnya, contohnya melalui pemilihan kata dan kalimat yang tepat, intonasi nada yang bervariasi dan lain sebagainya. Sehingga baik secara sadar maupun tidak sadar telah mengakibatkan para pendengarnya berada di pihak pembicara.
c. Logos Logos  merupakan  kemampuan  pembicara  untuk  memberikan imbauan  logis  dalam  suatu  usul  berdasarkan  hasil  pemikiran  yang konstruktif  dan  mantap  sehingga  diluar  pemikiran  pembicara  tersebut sanggup dicerna dan diikuti oleh pendengar.

4.Pendengar Debat sanggup saja dihadiri oleh para pendengar dari berbagai  kalangan,
para pendengar dituntut untuk memperhatikan jalannya perdebatan secara aktif,  karena  pada  akhir  debat  para  pendengar  biasanya  di  minta  untuk menyampaikan  opini  atau  pemberian  suara  terhadap  hasil  debat.  Oleh karena  itu,  pendengar  harus  dapat  mengembangkan  dirinya  agar  menjadi pendengar yang baik.

Berikut ini yaitu rangkaian seni mendengar, antara lain adalah:

  1. Keadaan fisik dan mental harus netral tidak ada tekanan. 
  2. Mengembangkan rasa penasaran dan kesediaan untuk mendengarkan.  
  3. Memperhatikan perilaku pembicara. 
  4. Memperhatikan cara penggunaan bahasa pembicara. 
  5. Memberikan  penilaian  atas  jalan  pikiran  pembicara,  argumentasi  dan jalan  pemecahan  yang  diajukan  pembicara  serta  fakta-fakta pendukungnya. 
  6. Membandingkan  persamaan  atau  perbedaan  antara  hasil  analisis  yang dikemukakan oleh pembicara dengan pengetahuan yang dimiliki.

5.Waktu Pihak  penyelenggara  harus  merancang  alokasi  waktu  debat  sesuai dengan kebutuhan, para penerima harus diberi kesempatan secukupnya untuk memaparkan  usul  mereka  secara  jelas.  Hendaknya  penjabaran  alokasi waktu  dijabarkan  kepada  peserta  debat  terlebih  dahulu  sebelum  debat dimulai.

Kelebihan metode debate

  1. Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.
  2. Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang telah diberikan.
  3. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat.

Kekurangan Metode Pembelajaran Debat

  1. Ketika memberikan pendapat saling berebut
  2. Saling laga argument yang tak kunjung selesai jika guru tidak menengahi
  3. Siswa yang bakir berargumen akan slalu aktif tapi yang bodoh berargumen hanya membisu dan pasif.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber :
1. https://blog.paperplane-tm.site/search?q=metode-pembelajaran-debat
2. https://www.zonareferensi.com/pengertian-debat/

Related : Model Pembelajaran Metode Debat

0 Komentar untuk "Model Pembelajaran Metode Debat"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)