Pesawat Patroli Bahari Atl3 Atlantique Prancis




ATL3 Atlantique Maritime Patrol Aircraft, Prancis

Atlantique ATL3 pesawat patroli maritim, penerus Atlantique ATL1 dan ATL2, memadukan tata cara senjata ditingkatkan dengan muatan maksimum 9,000kg, mesin teknologi baru, beling kokpit dan avionik mutakhir dan sensor. ATL1, terpilih selaku NATO Long Range Maritime Patrol Aircraft, mulai beroperasi pada tahun 1966 dan tetap dalam pelayanan dengan angkatan maritim Jerman, Italia dan Pakistan. The Atlantique ATL2 sudah dalam pelayanan dengan Angkatan Laut Prancis sejak tahun 1989. ATL3 tubuh pesawat dibuat oleh Société Européenne de Konstruksi de l'Avion Breguet Atlantique (SECBAT) konsorsium yang berisikan Dassault Aviation dari Perancis, Alenia dari Italia, SABCA-SONACA dari Belgia dan EADS (European Aeronautics Defence and Space) perusahaan, terbuat oleh DaimlerChrysler Aerospace Jerman, Aerospatiale Matra dari Perancis dan CASA Spanyol.
Misi utama dari Atlantique merupakan anti-kapal selam dan perang anti-permukaan, tetapi kiprah sekunder termasuk penelusuran dan penyelamatan, saya menaruh dan deteksi dan jarak jauh pengawasan maritim.

Kokpit
Dek penerbangan ini dirancang untuk dua pilot. Enam LCD menyediakan setiap pilot dengan penerbangan dan tata cara administrasi data yang independen, bantu-membantu dengan gambar dari sensor elektro-optik dan data dari radar cuaca dan performa taktis.
Stasiun awak taktis
Pesawat lazimnya menjinjing delapan taktis kru - taktis co-ordinator (Tacco), wakil Tacco, dua petugas radar dan tindakan dukungan elektronik dan dua petugas sensor akustik.
"Pesawat lazimnya menjinjing delapan awak taktis."
Awak taktis memiliki workstation identik masing-masing dengan dua warna penuh, memperlihatkan multi-tujuan. Wakil Tacco mengorganisir komunikasi, navigasi dan tata cara elektro-optik. The Tacco menerima masukan dari semua operasi sensor dan, dengan menggunakan alat bantu taktis suite, mengecek suasana dan menyeleksi tindakan yang mau diambil. 

 
Senjata
The Atlantique ATL3 memiliki empat cantelan underwing dengan total kapasitas 3,500kg untuk menjinjing rudal. Selain itu, memiliki teluk senjata besar dengan kapasitas untuk menjinjing muatan internal yang optimal 5,500kg, dan sanggup menjinjing banyak sekali persenjataan dan perlengkapan untuk mendukung penyebaran untuk keluar dari operasi daerah.
Berbagai kombinasi muatan sanggup diangkut di teluk senjata dengan pilihan: sampai delapan torpedo NATO; dua rudal Exocet AM39 udara-ke-permukaan; empat Harpoon rudal udara-ke-permukaan; enam tambang (baik 250kg atau 500kg; delapan anti-kapal selam ongkos kedalaman peperangan; 12 penelusuran dan evakuasi wadah; 200 sonobuoys, dan 70 spidol.

Sensor
Thales Iguane multi-mode radar memiliki kepekaan untuk mendeteksi target periskop berukuran. Hal ini sanggup beroperasi dalam mode penelusuran permukaan dan modus penghindaran cuaca secara bersamaan, dan menjalankan lagu-sementara-scan. Sistem kenali mitra atau musuh diintegrasikan ke radar.
"The Thales Iguane multi-mode radar sanggup mendeteksi target periskop berukuran."
Pesawat ini dilengkapi dengan sensor ke depan infra-merah (FLIR) dipasang di menara bundar di bawah hidung. The FLIR menjalankan pencarian, deteksi, kenali dan pelacakan target dan memiliki jangkauan deteksi sampai 100 mil.
Dua tata cara kamera menyediakan fotografi vertikal dan miring. Sebuah Thales Avionique detektor anomali magnetik, untuk deteksi dan lokasi kapal selam, dipasang di penggalan ekor diperpanjang dari tubuh pesawat.
dua operator sensor akustik pesawat ini mendeteksi, mencari dan melacak kapal selam menggunakan Sadang tata cara pembuatan data akustik dari Thales. Enam puluh empat terusan sanggup diproses secara bersamaan.  Langkah-langkah dukungan tata cara elektronik (ESM) merupakan detektor radar Thales Arar 13A. Sistem ini secara otomatis mendeteksi, menganalisis, mengidentifikasi dan melacak sinyal radar dan menyediakan probabilitas tinggi dari tunggal mencegat pulsa bahkan di lingkungan elektromagnetik padat. sinyal radar dicegat dianalisis dengan perbandingan karakteristik sinyal kepada bahaya perpustakaan ESM. 


Navigasi dan komunikasi
Sistem navigasi menggunakan laser gyro tata cara navigasi inersia cincin dengan global positioning system yang terintegrasi dan suite navigasi radio tergolong VHF radio omnidirectional mulai dengan perlengkapan pengukur jarak. Peralatan autopilot memungkinkan pesawat operasional ke 100ft.
The suite komunikasi tergolong link V / UHF dan satelit komunikasi dengan NATO Taktis data Links 11, 14 dan 16.
"Mesin Rolls-Royce Allison AE2100H menciptakan 10% lebih banyak kekuatan ketimbang mesin generasi ATL dikala ini, tetapi menggunakan materi bakar 15% lebih sedikit."

Mesin
Mesin Rolls-Royce Allison AE2100H, dilengkapi dengan baling-baling komposit enam pisau dari Messier Dowty menciptakan 10% lebih banyak kekuatan ketimbang mesin generasi ATL dikala ini, tetapi menggunakan materi bakar 15% lebih sedikit.

Akslerasi
The ATL3 sanggup melayang pada kecepatan maksimum 650 km / jam, dan memiliki kecepatan jelajah 580km / h. Kisaran pesawat beraneka ragam antara 7,783km dan 9,004km. layanan langit-langit 10,058m, dan sanggup tetap di udara selama selama 18 jam. Beratnya sekitar 25.000 dan berat lepas landas maksimum yang 46,500kg.

Sumber http://rudyherianto.blogspot.com

Related : Pesawat Patroli Bahari Atl3 Atlantique Prancis

0 Komentar untuk "Pesawat Patroli Bahari Atl3 Atlantique Prancis"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)