Mortir Type W87 81 mm
Nama Norinco (China North Industries) tidak mengecewakan berkibar dalam jagad alutsista Indonesia. Norinco juga mensuplai senjata bantu infanteri, yaitu berupa mortir kaliber 81 mm.
Penggunaan mortir 81 mm keluaran Norinco kami pahami dari situs kodam17cenderawasih.mil.id (5/9/2016). Berdasarkan info dari situs tersebut, diketahui bahwa mortir 81 mm mulai diuji coba di Indonesia pada tahun 1999 dan resmi dioperasikan setahun kemudian. Tidak ada info berapa pucuk mortir 81 mm produksi Norinco yang dipakai TNI. Namun menurut penelusuran, Norinco memang sudah merilis beberapa varian mortir, diantaranya mortir manual yaitu Type W87, mortir ini menggunakan proyektil persyaratan NATO 81 mm, sehingga sanggup dipakai pada amunisi reguler TNI.
Mortir 81 mm produksi Norinco ini dioperasikan oleh 3 personel. Mortir dengan versi bipod ini punya berat laras 15,5 kg dan berat baseplate 15,5 kg. Bobot bipod-nya 8,7 kg, serta bobot alat bodik 0,9 kg. Bila ditotal bobot keseluruhan metode mortir ini meraih 40,6 kg. Jarak tembak mortir ini maksimum 5.700 meter dan jarak tembak minimum 80 – 120 meter.
Mortir 81 mm tergolong kaliber sedang, dan jenis senjata bantu infanteri ini sudah bisa dibuat di Dalam Negeri oleh PT Pindad. Bagi TNI, penggunaan mortir sudah begitu lekat sejak puluhan tahun. Hampir semua satuan Tentara Nasional Indonesia yang punya predikat infanteri, apa pun angkatannya di sekarang ini dibekali unit mortir dalam beberapa kaliber yang berbeda. Kaliber mortir yang dipakai Tentara Nasional Indonesia ada 3 jenis, yaitu kaliber 81 mm, 60 mm, dan 40 mm. Perbedaan kaliber pasti menjinjing imbas pada jarak tembak, hulu ledak dan bobot dari senjata tersebut.
Diantara kaliber mortir yang ada, mortir paling terkenal yaitu di kaliber 81 mm, biarpun ada mortir besar kaliber 120 mm, 160 mm, atau bahkan 240 mm, singgasana mortir 81 mm tetap belum tergusur. Ada beberapa argumentasi mengapa mortir 81 mm sungguh populer. Pertama, mortir 81 mm memiliki jangkauan mencukupi sehingga kru mortir ada di luar line of sight lawan, risikonya lebih sukar untuk dibalas, daya hancurnya hebat relatif kepada ukuran kalibernya, dan memiliki bobot yang masih ideal untuk penggelaran berpindah-pindah.
Cara kerja mortir selaku berikut, di saat proyetil diturunkan oleh assistant gunner dengan pantat (sirip) menghadap kebawah, proyektil akan meluncur bebas hingga ke dasar laras mortir. Sampai di dasar, ada pena pemukul (firing pin) yang menekan primer di ekor proyektil. Dengan desain proyetil sedemikian rupa, dimulai dari ekor yang kurus hingga bentuk proyektil yang menggemuk dengan cincin obturatornya yang melekat bersahabat di dinding dalam laras, ledakan yang terperangkap di dalam ruang antara tabung mortir dan proyetil, memamerkan dorongan andal sehingga proyektil meluncu andal keluar.
Ketika hingga di lisan laras, proyektil keluar selaku ledakang bunga api dengan bunyi yang memekakkan telinga. Maka itu para awak mortir mesti menutup telinga, atau menggunakan epilog telinya yang mencukupi agar terhindar dari cacat permanen, utamanya jikalau yang ditembakkan yaitu mortir kaliber besar.
Spesifiksi Norinco Mortir 81 mm
– Kaliber: 81 mm
– Diameter laras: 81,04 mm
– Panjang Laras: 148,3 cm
– Kuda-kuda terendah: 80,4 cm
– Kuda-kuda tertinggi: 114,4 cm
– Berat Alat bidik: 0,9 kg
– Kotak alat bidik: 1 kg
– Berat Landasan (baseplate): 15,5 kg
– Berat Laras: 15,5 kg
– Berat bipod: 8,7 kg
– Bobot Mortir lengkap = 40,6 kg
– Tekanan kerja maksimal: 312 m/detik
– Jarak capai maksimal: 5.700 meter
– Jarak capai minimal: 80 – 120 meter
– Tembak cepat: 25 Btr/Menit
– Pembesaran alat bidik: 2,55 kali
Sumber http://rudyherianto.blogspot.com
0 Komentar untuk "Mortir 81 Mm Type W87 China"