Meriam Howitzer Crusader 155mm
Meriam Howitzer ini dikembangkan untuk Angkatan Darat AS selaku pengganti howitzer Paladin dan Angkatan Darat AS yang diperkirakan akan berjumlah lebih dari 800 kendaraan.
Pada bulan Mei 2002, aktivitas howitzer ini secara resmi diakhiri oleh Departemen Pertahanan alasannya merupakan tidak dianggap cukup baik atau sempurna untuk keperluan keselamatan yang meningkat pada kurun ke-21.
Pada bulan Agustus 2002, kontraktor utama United Defense dan subkontraktor utama menemukan penghentian formal yang mengakhiri semua pekerjaan lebih lanjut perihal aktivitas $ 11 miliar. United Defense kemudian memperoleh persetujuan untuk menggunakan teknologi yang dikembangkan untuk aktivitas howitzer untuk menciptakan meriam kekuatan meriam yang lebih ringan dan lebih deployable atau meriam non-garis pandang (NLOS).
Percobaan penembakan pribadi kepada howitzer ini dimulai pada bulan Februari 2000 di Yuma Proving Grounds di Arizona, dan pada bulan November 2000 tingkat tembakan 10,4 putaran per menit tercapai. Sistem ini sukses menyelesaikan tinjauan konsep pendahuluannya (PDR) pada bulan November 2001. Versi bikinan pertama direncanakan pada tahun 2006 dan direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2008. Program meriam ini sedang dilaksanakan oleh Team Crusader, yang dipimpin oleh United Defense.
Sistem artileri ini dimaksudkan untuk memamerkan kenaikan kesanggupan bertahan hidup, mematikan dan mobilitas dan lebih gampang tercemar dan berkesinambungan ketimbang tata cara di saat ini. Sebuah baterai dari enam Tentara Salib sanggup menciptakan 15t amunisi dalam waktu kurang dari lima menit. United Defense meminimalisir berat dan ukuran kendaraan artileri ini dari 60 menjadi 38 menjadi 41 sehingga memungkinkan dua kendaraan ketimbang satu untuk dimuat pada pesawat C-5 atau C-17. Hal ini memungkinkan howitzer untuk menjadi lebih gampang tersedia untuk misi proteksi api.
Meriam artileri ini berisikan dua kendaraan, howitzer 155mm self-propelled XM2001 dan kendaraan pengangkut lapis baja XM2002. Tingkat otomasi yang tinggi bermakna bahwa kendaraan howitzer dan re-supply masing-masing cuma memerlukan tiga orang untuk mengoperasikannya. Penembak sanggup mengatur seluruh proses pemuatan dan penembakan dari keselamatan kokpit terkomputerisasi di bawah proteksi senjata dan nuklir biologi dan kimiawi. Selain tata cara yang dilacak di saat ini, kendaraan suplier lapis baja Tentara Salib dipersiapkan dalam varian beroda.
Howitzer 155mm self-propelled ini XM2001, sudah sepenuhnya otomatis menanggulangi amunisi dan penembakan yang memungkinkan penembakan 48 putaran on-board dengan kecepatan hingga sepuluh putaran per menit hingga jarak di atas 40km. Ronde pertama misi sanggup tembakkan dalam 15 hingga 30 detik. Tentara Salib juga memiliki kesanggupan untuk menembakkan beberapa putaran untuk meraih imbas simultan kepada target (MRSI). Satu kendaraan Tentara Salib bisa menembak hingga delapan putaran untuk menyerang satu target pada di saat bersamaan. Sistem kendali tembakan digital menjumlah penyelesaian penembakan terpisah untuk masing-masing dari delapan proyektil.
Howitzer ini dipasok kembali oleh kendaraan pasokan amunisi XM2002, yang dilengkapi dengan subsistem penanganan amunisi otomatis. Hal ini memungkinkan tiga orang suplier awak kapal untuk secara otomatis mentransfer, di bawah armor, hingga 48 putaran amunisi dan materi bakar ke howitzer dalam waktu kurang dari 12 menit. Suplai bisa dilaksanakan di lingkungan yang terkontaminasi.
Pasokan kendaraan itu sendiri bisa terisi sarat dengan materi bakar dan 110 peluru amunisi dalam waktu kurang dari 60 menit.
Perintah dan kontrol
Pusat komando howitzer dilengkapi dengan tata cara taktis onboard tergolong alat bantu keputusan, dan posisi maju dan alat bantu navigasi dan tata cara IFF otomatis.
howitzer mengirim dan menemukan isu medan perang real-time lewat tata cara data taktis artileri lapangan maju (AFATDS) dan sanggup berkomunikasi pribadi dengan kendaraan tempur lainnya. Jaringan transmisi data yang kondusif secara digital menghubungkan howitzer, memasok kendaraan dan medan tempur yang lain untuk memberi setiap kesadaran situasional situasional kendaraan.
Persenjataan
Howitzer ini bisa mengirimkan semua jenis putaran tergolong materi peledak, fosfor putih dan asap tinggi, DPICM, penerangan dan putaran SADARM. Sistem persenjataan propelan Tentara Salib yang mutakhir meliputi meriam, mount senjata, dan tata cara pengapian laser. Tabung meriam Tentara Salib merupakan terusan tengah tertutup yang didinginkan (IMC) yang memungkinkan tingkat kebakaran yang sungguh tinggi.
Ruang meriam dan tabung berlapis krom untuk meminimalkan keausan dan erosi. Ruang ini kompatibel dengan tata cara propulsi propelan padat artileri modular (MACS).
Tenaga penggerak
Mesin Crusader dan suspensi hidropneumatik memamerkan kecepatan jalan hingga 67km / jam dan kecepatan lintas negara 48km / jam. Transmisi memungkinkan penjadwalan otomatis putaran mesin dan rasio transmisi untuk pengurangan materi bakar. Sistem penggagas dilengkapi drive-by-wire, navigasi posisional dan alat bantu penyusunan rencana gerakan.
Angkatan Darat AS menegaskan Honeywell International Engines and Systems dan General Electric untuk menyebarkan mesin turbin gas LV100-5 gres untuk Crusader, yang serupa dengan tangki tempur utama M1A2, selaku bab dari aktivitas mesin lazim Abrams / Crusader. Mesin gres ini lebih ringan dan lebih kecil dengan akselerasi yang cepat, lebih damai dan tidak terlihat knalpot.
Spesifikasi Howitzer Crusader :
Awak : Tiga (komandan, supir dan penembak)
Pengembang : United Defense
Status : Tidak pernah masuk ke layanan
Panjangnya : 7.53m
Lebar : 3,31 m
Tinggi : 3m
Berat : 43t
Mesin : Mesin turbin LV100-5
Kekuasaan : 1.500 hp
Kecepatan maksimum : 67km / h (on road), 48km / h (lintas negara)
Suspensi : Torsion bar
Senjata : Howitzer XM297E2
0 Komentar untuk "Meriam Artilery Gerak Crusader 155Mm"