Pesawat Tanpa Awak Scaneagle - Mini-Uav

ScanEagle yakni pesawat udara tak berawak mini yang dikembangkan oleh Insitu dan Boeing di fasilitas Phantom Works. Pada final kuartal pertama 2007, sudah menyelesaikan lebih dari 30.000 jam melayang operasional tempur, tergolong operasi di Irak. Sistem ini dalam layanan operasional dengan Korps Marinir Amerika Serikat, Angkatan Laut Amerika Serikat dan Angkatan Darat Australia.

Pada Juli 2004, USMC menempatkan perjanjian untuk dua kendaraan udara yang dikerahkan ke Irak pada September 2004. Di bawah perjanjian yang diposisikan pada April 2005, US Navy ScanEagles sudah dikerahkan sejak Juli 2005 di atas 15 kapal perusak dan LSD. Pada Desember 2006, Angkatan Darat Australia menempatkan perjanjian untuk ScanEagle, juga digunakan di Irak.

Pada Januari 2009, ScanEagle sudah menghasilkan lebih dari 1.500 pemulihan kapal berhasil di kapal Angkatan Laut AS dan melalui 50.000 jam melayang tempur dengan Marinir AS di Irak. Ini sudah dikerahkan pada serangan amfibi USN dan pendaratan kapal dan, dari 2009, USN memiliki rencana untuk membuatkan UAV pada kapal penjelajah Aegis Kelas Ticonderoga.

ScanEagle memiliki jangkauan 1.500 km dan daya tahan lebih dari 28 jam. Kendaraan udara sanggup beroperasi pada kecepatan antara 80 km / jam dan 126 km / jam dan kecepatan jelajah yakni 90 km / jam dalam penerbangan tingkat. Kendaraan meraih tingkat pendakian maksimum 150 m / mnt sampai ketinggian maksimum 4.880 m atau 16.000 kaki.


Misi ScanEagle

Misi ScanEagle tergolong intelijen, pengawasan dan pengintaian (ISR); operasi layanan khusus; operasi pengawalan; tunjangan jalur bahari dan konvoi; tunjangan instalasi bernilai tinggi dan aman; dan relai komunikasi suara, video dan data nirkabel berkecepatan tinggi.

Pada tahun 2000, Insitu, dengan kantor sentra di Washington, memberi tahu pengembangan kendaraan udara tak berawak SeaScan UAV untuk peluncuran dan pemulihan kapal. SeaScan beroperasi dari anjungan bahari mulai dari kapal patroli sepanjang 20 kaki sampai kapal besar. Pada tahun 2002, Boeing memberi tahu perjanjian kolaborasi dengan Insitu untuk meningkatkan UAV ScanEagle di Phantom Works.

Pada tahun 2002 ScanEagle berhasil menyelesaikan penerbangan pertama yang dikendalikan dari jarak jauh dan penerbangan pertama yang dikendalikan secara mandiri. ScanEagle memasuki buatan di fasilitas manufaktur kedirgantaraan Boeing's Boardman di Oregon.

Pada Juli 2008, Boeing memberi tahu perjanjian untuk mengakuisisi Insitu Inc. Akuisisi ini selesai pada September 2008.

Selain tata cara dalam layanan operasional, beberapa organisasi militer sudah menjalankan uji coba dengan ScanEagle tergolong Korps Marinir AS, Angkatan Laut AS, Angkatan Udara AS, Departemen Pertahanan AS, Angkatan Darat Australia, dan Kementerian Pertahanan Inggris.

Desain UAV

Kendaraan udara ScanEagle berisikan lima modul utama yang sanggup diganti lapangan: hidung, tubuh pesawat, avionik, sayap, dan tata cara propulsi. Ini memiliki tubuh silinder dengan diameter 200cm dengan sayap belakang yang dipasang di tengah dengan sayap (lebar sayap - 3,1 m), sirip pelat ujung ekor dan kemudi kemudi.

Untuk operasi di lingkungan yang dingin, ScanEagle sanggup dilengkapi dengan penghangat karburator dan epilog sayap fob-es.

Sistem penelitian dan penelitian yang dipasang di menara dipasang di hidung. Hidung menjinjing tabung pitot yang dilengkapi dengan tata cara anti-presipitasi untuk operasi cuaca dingin.

Kendaraan udara dibungkus ke dalam wadah penyimpanan tunggal (1,71mx 0,45mx 0,45m) untuk transportasi ke area operasi depan.


Peluncuran dan pemulihan ScanEagle

Kendaraan udara tidak dilengkapi dengan roda pendarat. Di darat dan di kapal angkatan bahari kendaraan udara dilontarkan dari peluncur baji yang dioperasikan secara pneumatik dengan kecepatan peluncuran 25 m / s. Varian sayap terlipat untuk operasi peluncuran udara dari host C-130 Hercules atau V-22 Osprey sudah disarankan dan suatu studi sudah dimulai pada tahun 2006.

Sistem pemulihan untuk ScanEagle didasarkan pada tata cara pemulihan SkyHook terbukti yang dikembangkan oleh Insitu, mulanya untuk SeaScan UAV. Sistem pengambilan SkyHook menggunakan garis penangkapan atau snagging yang ditangguhkan dari boom 15,2m. Kendaraan udara diterbangkan secara pribadi untuk mendekati garis snagging dan kait yang dipasang di ujung sayap kendaraan udara tersangkut di jalur tersebut. Alternatif pemulihan lahan konvensional sanggup digunakan pada area terbuka 100 kaki x 600 kaki.

Muatan UAV

Payload diposisikan di bab hidung. Operator sanggup menukar muatan di lapangan dalam beberapa menit. Sensor yang dipasang di turret memungkinkan operator untuk melacak target membisu atau bergerak tanpa mesti menjalankan manuver ulang pada kendaraan udara.

Payload tergolong sensor elektro-optik dan inframerah, sensor biologis dan kimia, penanda laser dan magnetometer untuk mengidentifikasi dan menerima anomali magnetik.

Hidung kendaraan ScanEagle memuat menara yang diimbal dan stabil secara bawaan. Varian Blok D yang ditingkatkan memiliki menara sensor gres yang mengakomodasi kamera yang lebih besar. Menara sensor sanggup dilengkapi dengan DRS E6000 modul imager termal tanpa resolusi tinggi yang menawarkan 640 x 480 piksel dengan pitch 25 mikron.

Pada bulan Agustus 2008, ScanEagle berhasil menjalankan uji melayang yang dilengkapi dengan kamera inframerah gelombang pendek yang dipasok oleh Goodrich Sensors.

Pada Januari 2007, Angkatan Udara AS berinisiatif studi analisa untuk penyebaran tata cara deteksi dan lokasi penembakan senapan sniper yang dipasok oleh ShotSpotter Inc dari Santa Clara, California. Kendaraan udara terintegrasi dan tata cara ShotSpotter menampilkan tunjangan pasukan embel-embel untuk konvoi militer dan pangkalan militer kepada tembakan penembak jitu.

Program pengembangan yang lain sedang dijalankan untuk mengusut pemasangan dan penyebaran muatan yang lain tergolong radar resolusi tinggi yang ringan.

Pada Januari 2008, Boeing menguji coba radar aperture sintetis (SAR) NanoSAR dari ImSAR yang berpusat di Salem, Utah. NanoSAR cuma berbobot 2 lb dan mengklaim selaku SAR terkecil di dunia. Juga pada Januari 2008, Boeing menyelesaikan serangkaian tes tata cara analisa peperangan biologis (BCAS) di atas papan ScanEagle, selaku bab dari demonstrasi untuk Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan AS (DTRA).

Mesin ScanEagle

Kendaraan udara dilengkapi dengan mesin pendorong dengan baling-baling dua bilah. Mesin piston meningkatkan 0,97kW. Kendaraan menjinjing maksimum 4.3kg materi bakar.

Model buatan orisinil dilengkapi dengan mesin berbahan bakar bensin. Sonex Research Inc, yang berbasis di Annapolis, Maryland, dikontrak untuk meningkatkan model konversi mesin untuk beroperasi pada materi bakar berat (yaitu materi bakar pesawat jet JP5 berbasis minyak tanah).

Operasi pada materi bakar berat meraih tingkat keamanan untuk operasi angkatan bahari dan juga yang penting membuat lebih mudah tolok ukur logistik dalam hal pasokan, penyimpanan, dan ketersediaan untuk penyebaran jarak jauh.

Penerbangan terpanjang yang diraih oleh ScanEagle dilengkapi dengan mesin bensin kendaraan beroda empat yakni 22 jam sepuluh menit. Mesin materi bakar berat yang dilengkapi ScanEagle meraih daya tahan penerbangan 28 jam 44 menit menggunakan materi bakar JP5 dalam penerbangan daya tahan pada Januari 2007.

Teknologi gres tergolong teknologi kendali untuk pengapian dan pembakaran diperkenalkan ke dalam konfigurasi mesin untuk menyingkir dari hilangnya daya tahan dengan beralih dari bensin ke materi bakar berat. Mesin materi bakar berat sanggup mendatangkan permasalahan di lingkungan yang cuek tapi penerbangan ketahanan JP5 berhasil tertuntaskan dalam suhu dari –16 ° C sampai –6 ° C.


Kontrol dan navigasi

Stasiun kendali darat, yang sanggup menertibkan sampai delapan kendaraan udara, dilengkapi dengan dua konsol operator.

Sistem kendali dan navigasi menawarkan ScanEagle dengan navigasi titik jalan menggunakan navigasi GPS diferensial, pelacakan objek otonom, dan pemetaan rute penerbangan mandiri. ScanEagle dilengkapi dengan kendali Guidestar 111 dan sensor navigasi yang dipasok oleh Athena Technologies Inc, yang berbasis di Virginia.

Unit, yang berisi gyro dan akselerometer solid-state, magnetometer, akseptor GPS, dan transduser tekanan data udara, menampilkan pengukuran perilaku dan tajuk dengan akurasi tinggi. Akurasi tinggi dipertahankan selama manuver dinamis seumpama putaran tinggi-g yang berkesinambungan lewat pemfilteran Kalman dan acuan magnetometer GPS. ScanEagle memiliki datalink UHF 900MHz dan downlink S-band 2,4GHz untuk transmisi video.


Spesifikasi biasa :

Lebar sayap : 3,1 m

Diameter tubuh pesawat : 0,2 m

Panjangnya : 1,2 m

Berat kosong : 12kg


Sumber http://rudyherianto.blogspot.com

Related : Pesawat Tanpa Awak Scaneagle - Mini-Uav

0 Komentar untuk "Pesawat Tanpa Awak Scaneagle - Mini-Uav"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)