Teori Dasar Motor Listrik

 Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perang Teori Dasar Motor Listrik
Gambar 1. Prinsip Dasar Kerja Motor Listrik.
JENIS MOTOR LISTRIK
Bagian ini menjelaskan wacana dua jenis utama motor listrik: motor DC dan motor AC. Motor tersebut diklasifikasikan menurut pasokan input, konstruksi, dan prosedur operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dalam skema dibawah ini.
 Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perang Teori Dasar Motor Listrik
Gambar 2. Klasifikasi Motor Listrik.
1. Motor DC/Arus Searah
Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya, memakai arus pribadi yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC dipakai pada penggunaan khusus dimana diharapkan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Gambar 3 memperlihatkan sebuah motor DC yang mempunyai tiga komponen utama:
• Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan mengakibatkan perputaran pada motor DC. Motor DC mempunyai kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana mempunyai dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet mendapatkan listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.
• Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggagas untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibuat oleh kutub-kutub, hingga kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
• Kommutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya yakni untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Kommutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
 Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perang Teori Dasar Motor Listrik
Gambar 3. Motor DC.
Keuntungan utama motor DC yakni kecepatannya gampang dikendalikan dan tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor DC ini sanggup dikendalikan dengan mengatur:
• Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan.
• Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang, ibarat peralatan mesin dan rolling mills, lantaran sering terjadi problem dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang higienis dan tidak berbahaya lantaran resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC.
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam persamaan berikut:
Gaya elektromagnetik: E = K?N
Torsi: T = K?Ia
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
? = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torsi electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Jenis-Jenis Motor DC/Arus Searah
a. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited, Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited.
b. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt. Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A) ibarat diperlihatkan dalam gambar 4. Oleh lantaran itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
 Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perang Teori Dasar Motor Listrik
Gambar 4. Karakteristik Motor DC Shunt.
Berikut wacana kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
• Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torsi tertentu sesudah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh lantaran itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, ibarat peralatan mesin.
• Kecepatan sanggup dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
c. Motor DC daya sendiri: motor seri. Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A) ibarat ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh lantaran itu, arus medan sama dengan arus dinamo.
Berikut wacana kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002):
• Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM.
• Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban lantaran motor akan mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, ibarat derek dan alat pengangkat hoist (lihat Gambar 5).
 Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perang Teori Dasar Motor Listrik
Gambar 5. Karakteristik Motor DC Seri.
d. Motor DC Kompon/Gabungan.
Motor Kompon DC merupakan adonan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A) ibarat yang ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga, motor kompon mempunyai torque penyalaan awal yang cantik dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang sanggup ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menimbulkan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
 Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perang Teori Dasar Motor Listrik
Gambar 6. Karakteristik Motor DC Kompon.
2. Motor AC/Arus Bolak-Balik
Motor AC/arus bolak-balik memakai arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik AC mempunyai dua buah belahan dasar listrik: “stator” dan “rotor” ibarat ditunjukkan dalam Gambar 7.
Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC yakni bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC sanggup dilengkapi dengan penggagas frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling terkenal di industri lantaran kehandalannya dan lebih gampang perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memperlihatkan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).
Jenis-Jenis Motor AC/Arus Bolak-Balik
a. Motor sinkron. Motor sinkron yakni motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan mempunyai torque awal yang rendah, dan oleh lantaran itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, ibarat kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron bisa untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering dipakai pada sistim yang memakai banyak listrik.
Komponen utama motor sinkron yakni (Gambar 7):
• Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi yakni bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan lantaran medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor mempunyai magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu jikalau dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
• Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang dipasok.
Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut (Parekh, 2003):
Ns = 120 f / P
Dimana:
f = frekwensi dari pasokan frekwensi
P= jumlah kutub
 Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perang Teori Dasar Motor Listrik
Gambar 7. Motor Sinkron.
b. Motor induksi. Motor induksi merupakan motor yang paling umum dipakai pada banyak sekali peralatan industri. Popularitasnya lantaran rancangannya yang sederhana, murah dan gampang didapat, dan sanggup pribadi disambungkan ke sumber daya AC.
Komponen Motor induksi mempunyai dua komponen listrik utama (Gambar 8):
• Rotor. Motor induksi memakai dua jenis rotor:
– Rotor sangkar bajing terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi korelasi pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin korelasi pendek.
– Lingkaran rotor yang mempunyai gulungan tiga fase, lapisan ganda dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada belahan dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat yang melekat padanya.
• Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat .
Klasifikasi motor induksi
Motor induksi sanggup diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003):
• Motor induksi satu fase. Motor ini hanya mempunyai satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, mempunyai sebuah rotor sangkar tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum dipakai dalam peralatan rumah tangga, ibarat kipas angin, mesin basuh dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 hingga 4 Hp.
• Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut mempunyai kemampuan daya yang tinggi, sanggup mempunyai sangkar bajing atau gulungan rotor (walaupun 90% mempunyai rotor sangkar tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri memakai jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

Gambar 8. Motor Induksi.
Kecepatan motor induksi
Motor induksi bekerja sebagai berikut, Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang mengakibatkan rotor berputar. Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “slip/geseran” yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip sanggup dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan “motor cincin geser/slip ring motor”.
Persamaan berikut sanggup dipakai untuk menghitung persentase slip/geseran(Parekh, 2003):
% Slip = (Ns – Nb)/Ns x 100
Dimana:
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM
Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi
 Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perang Teori Dasar Motor Listrik
Gambar 9. Grafik Torsi vs Kecepatan Motor Induksi.
Gambar 9 membuktikan grafik torsi vs kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh, 2003):
• Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torsi yang rendah (“pull-up torque”).
• Mencapai 80% kecepatan penuh, torsi berada pada tingkat tertinggi (“pull-out torque”) dan arus mulai turun.
• Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torsi dan stator turun ke nol

Sumber 

 Hasrul Bakri

Hidup Itu Belajar

Related : Teori Dasar Motor Listrik

0 Komentar untuk "Teori Dasar Motor Listrik"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER