Twitter merupakan pelayanan jejaringan sosial di internet berukuran kecil atau biasa disebut dengan microblogging dimana seseorang bisa berbagi gambar dan video berupa link (dominannya link kecil) serta pesan yang memiliki pesan sepanjang 140 karakter. Twitter dapat digunakan di komputer, di mobile phone, aplikasi tertentu, bahkan SMS untuk mengirim update status saja. Jejaringan sosial ini layaknya sama seperti jejaringan sosial microblogging lainnya. Hanya saja, pada twitter memiliki keunikan tersendiri yang diantaranya, seseorang bisa berlangganan status orang disebut dengan following, sementara seseorang yang menjadi pelanggan status kita disebut dengan follower. Di Twitter juga terdapat Mention dengan simbol "@" (baca: at) untuk memanggil dan membalas postingan seseorang berdasarkan username di twitter dan Hashtag dengan simbol "#" (baca: pagar) untuk menggabungkan atau mengidentifikasi suatu postingan berdasarkan topik bahasan ataupun ketikan. Istilah Retweet digunakan sebagai postingan ulang yang dikirim oleh seseorang untuk dijadikan status dirinya sendiri dan berbagi dengan yang lainnya. Di Twitter memiliki 2 fungsi Retweet, pertama sebagai repost kiriman seseorang, yang kedua sebagai alternatif kiriman untuk membalas pesan seseorang. Opsi kedua biasanya misuse oleh banyak pengguna agar mereka tidak capek-capek lagi melihat halaman postingan yang dia kirim sebelumnya. Retweet berbeda sekali dengan Favorite, jika Retweet merepost postingan seseorang untuk bisa saling berbagi dengan yang lainnya maka Favorite untuk menandai dan menyimpan bahwa postingan yang kita lihat itu adalah postingan yang menarik untuk dibaca.
Itu sekedar mengenai pendahuluan mengenai Twitter bagi yang gak tau twitter. Dalam postingan kali ini saya akan membahas tentang penggunaan twitter yang egois dan sombong dan bagaimana cara mengenalinya. Biasanya banyak orang yang menggunakan twitter untuk berbagi mengenai berita sekarang ini, promosi, percakapan, pemasaran (seperti iklan), pembicaraan dirinya sendiri (seperti berbagi mengenai hal yang dia alami, untuk kepentingan diri sendiri, dan lainnya), bahkan spam. Dalam survey yang telah dilakukan oleh peneliti, dikatakan bahwa pengguna terbesar twitter adalah untuk pembicaraan dirinya sendiri, disusul dengan percakapan, pemasaran, promosi, spamming, bahkan yang terakhir adalah berita. Mengapa seperti itu? Kebanyakan orang menggunakan jejaringan sosial ini untuk berbagi mengenai apa yang dia alami, bahkan sampai-sampai masalah dalam dirinya pun ikut dibagikan. Karena mereka juga ingin narsis dan eksis di dunia twitter sehingga mereka terus membagikan sesuatu di twitter, entah hal yang penting, hal yang tidak penting, hingga hal-hal yang sudah masuk kedalam kategori spamming dan flaming walau mereka belum sadar apa yang dia bagikan itu.
Apakah kriteria penggunaan "pembicaraan dirinya sendiri" bisa dikatakan sebagai pengguna yang egois dan sombong?
Tidak semuanya begitu, ada beberapa hal dan sikon-tolpanjang (baca: SItuasi KONdisi TOLeransi PANdangan JANGkauan) tertentu dimana dia bisa dikatakan pengguna yang egois dan sombong.
Bagaimanakah mengenali orang-orang yang egois dan sombong pada twitter?
Dalam pembahasan ini, saya sedikit mengulas beberapa hal yang bisa dilihat dan dinilai pada pengguna twitter apakah dia egois atau sombong. Yang diantaranya sebagai berikut:
1. Tingkah laku pengguna, penggunaan, dan frekuensi update status
2. Banyaknya Follower dan Following yang dia dapatkan
3. Eksistensi dia di Twitter.
Sebelumnya kita mengenali orang-orang yang egois dan sombong pada twitter, cobalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan egois dan sombong tersebut.
Egois merupakan sifat seseorang yang mementingkan dirinya sendiri tanpa memperdulikan orang lain. Merasa paling benar, ingin paling diperhatikan, ingin dihormati, ingin selalu dimenangkan. Banyak orang salah persepsi kalau egois itu hanya untuk mementingkan dirinya sendiri, padahal kelanjutannya ialah tanpa memperdulikan orang lain. Egois juga memaksakan orang lain agar harus mengakui keberadaannya, sementara dirinya tidak mau mengakui keberadaan orang lain.
Sombong (kalau istilah islamnya disebut dengan takabur) merupakan sifat seseorang yang menghargai dirinya lebih tinggi, meremehkan orang lain, menolak adanya kebenaran, menanggapi dengan angkuh, memalingkan muka sendiri (dalam arti tidak mau melihat). Terkadang bisa juga dalam jangka waktu dekat langsung berubah menjadi rendah hati.
Dari pengertian yang sudah saya jelaskan sudah dipastikan sudah mendapatkan gambaran bagaimanakah orang-orang yang egois dan sombong pada akun jejaringan sosial Twitter. Untuk mengenali orang-orang yang egois dan sombong pada twitter pada penjelasan ini tidak berlaku pada akun instansi, selebriti (baik official, dan semi official), verified account (biasanya ditindai dengan lingkaran biru dengan checklist warna putih), dan fans account (seperti akun twitter khusus untuk share mengenai zodiac, kutipan, tips, jadwal kartun, lalu lintas, film).
1. Tingkah laku Pengguna, Penggunaan, dan Frekuensi Update Status.
Pada kasus tertentu. Jika kita melihat seseorang yang update status seperti, "Butuh Follower yang banyak", "Pengen jadi artist seperti mereka biar followernya banyak" biasanya hal tersebut sudah berada dalam tanda dalam kedua sifat itu, namun ketika ada follower yang masuk kedalam dirinya namun dia tidak meng-follow balik (termasuk ketika kamu memohonnya dengan mention atau bilang didunia nyata dengan janji yang dia katakan kalau on di komputer atau mobile phone), melainkan dia sibuk dengan membalas mention orang dan update status berarti itulah tanda keduanya. Bahkan jika kamu bisa protes atau bilang langsung kepadanya untuk meminta di-follow balik dengan peringatan, jika dia malas (bahkan lupa karena suatu alasan malas) melakukannya sampai waktu yang tidak ditentukan maka 2 sifat itu ada pada dirinya. Tapi jika kamu terus memaksa maka kamu pun bisa dikatakan egois. Jadi cukuplah tanya sekali atau dua kali (entah itu didunia nyata atau maya) apabila kamu meng-follow seseorang namun tidak di-follow balik padahal dia selalu balas pesan orang atau update status mengapa dia tidak follow balik.
Masih pembahasan pada paragraf sebelumnya, apabila ketika kita mention kepada seseorang yang namun tidak ditanggapi padahal dia sedang update status dan sibuk membalas mention orang yang dia lakukan percakapan. Maka bisa dikatakan bahwa dia sombong. Karena tidak merespon apa yang kita mention ke dirinya (jika postingannya bersifat memanggil untuk memulai percakapan). Baik itu ingin melakukan percakapan dengannya, bahkan meminta follow balik. Hal itu bisa berlaku untuk 2 kondisi, kondisi dimana kita mengenal dia, dia mengenal kita, bahkan kedua-duanya.
Jika pengguna selalu update status mengenai dirinya yang bersifat mengada-ngada bahkan meninggikan dirinya sendiri mengenai apa yang dia alami, maka sifat sombong dan egois ada pada dirinya. Seperti status, "Gua tadi abis loncat dari gedung lantai lima dan gua selamat", "Saking banyaknya orang yang suka sama gua, akhirnya gua dibolehin pacaran sama ortu gua.". Namun ketika dia tanyakan kenyataan dan kebuktiannya dan hal itu bersifat bukan yang sebenarnya dia alami atau tidak dijawab sama sekali, hal itu bisa menjadi tanda untuk kedua sifat dirinya itu.
Dalam percakapan, karena batas karakter yang dikirim hanya 140 karakter, ada memungkinkan seseorang mengirim pesan yang tidak sesuai dengan yang seharusnya dilakukan pada jejaringan sosial pada umumnya. Kebanyakan orang mengirim pesan pendek saja dianggap remeh, namun hal itu bisa diantisipasi dengan memperpendek pesan seperti mengirim SMS pada umumnya. Tapi jika dalam percakapan biasa (bukan percakapan iseng) dia mengirim pesan hanya 1 hingga 3 kata bahkan pahitnya hanya 1 huruf saja. Maka tanda sombong masuk di dia. Apabila, dia mengirim pesan dengan huruf besar semua ditambah tanda seru dengan frekuensi yang cukup sering, hal itu sudah menunjukkan sifat sombong pada dirinya.
2. Banyaknya Follower dan Following yang dia dapatkan
Menurut survey dan analisa hipotesis, pengguna biasa twitter yang memiliki banyak Follower adalah perempuan dibandingkan laki-laki. Dan pengguna dengan follower yang banyak biasanya dia ingin seperti artist bahkan dimana dia dilanggan oleh banyak pengguna. Dengan kata lain, ingin diperhatikan orang lain tanpa dirinya memperhatikan orang lain yang mengikuti dirinya. Dengan dominan yang seperti itu dapat dikatakan user dengan follower terbanyak dibandingkan followingnya dapat dikatakan dengan egois. Jika seseorang tersebut kenyataannya tidak seperti itu, bisa dilihat pada point lainnya apakah benar dia egois atau bukan. Sama halnya dengan sombong.
Dalam tradisi sekarang ini, seseorang jika ingin di follow balik yaitu dengan melakukan mention kepada orang yang ingin kita follow. Dalam point pertama paragraf kedua telah dijelaskan bahwa seseorang bisa saja mengenal kita tapi kita tidak mengenal seseorang itu, kita bisa mengenal seseorang tapi seseorang tidak mengenal kita, atau bahkan kedua-duanya. Namun jika tidak direspon apa yang dimention padahal melihat sambil membalas pesan lainnya dan sudah janji untuk di follow pada perbincangan sebelumnya maka dua tanda sifat itu akan jelas berada didalam dirinya.
Follower dan Following yang seimbang, dan keseimbangannya itu dari satu banding satu hingga satu banding satu koma sekian merupakan pengguna yang normal. Namun untuk menyamakan apakah dia memang mengikuti timeline orang lain dan sebaliknya, maka harus dilihat satu persatu, jika dia mengikuti semua pada follower maka dia pengguna yang normal.
3. Eksistensi
Eksistensi merupakan seberapa besar dia muncul dalam jejaringan sosial twitter ini. Dari keeksistensinya dapat dilihat apakah pengguna twitter tersebut egois atau sombong. Bagaimana caranya?
Apabila frekuensi dia muncul dan update status sering, maka dia dikatakan egois. Mengapa? Biasanya orang yang eksis di dunia maya dapat membuat kepribadian seseorang menjadi pasif di dunia nyata. Apalagi ketika dia berada dalam suatu organisasi dia lebih mementingkan diri sendiri daripada urusan keorganisasian dan kemasyarakatannya (baca: orang lain). Maka dari itu, ada kutipan dimana seseorang pernah berkata seperti ini dalam berorganisasi,
"Lebih baik mengurusi diri sendiri daripada ngurusin orang lain. Ngurusin diri sendiri aja kagak becus apalagi orang lain."
Kalau diperintahkan sama orang lain pun malas dan melemparkan kepada orang lain. Lebih mementing apa yang ada didalam dirinya dibandingkan orang lain karena patokannya hanyalah memberikan kabar kepada dunia maya apa yang telah terjadi pada dirinya. Jika aktivitas di dunia nyata dengan di dunia maya berimbang dengan kata lain, dia bisa mengatur waktu yang mana untuk digunakan sebagai aktivitas dunia nyata dan dunia maya, maka orang tersebut dikatakan normal.
Apabila kemunculan dia hanya untuk berbagi tapi tidak ditanggapi ketika kita memberikan pendapat, maka dia dikatakan sombong. Ketika seseorang berbagi mengenai apa yang dia share, balas, ataupun sesuatu hal tentang artist, pertanyaan, berita dan lain sebagainya jika kita memberikan pendapat, balasan, ataupun masukan kepadanya namun tidak ditanggapi olehnya, melainkan dia asyik dengan yang dia bagikan (sama halnya dengan membalas pesan orang dibandingkan apa yang kita berikan kepadanya) maka dia dikatakan sombong. Orang normal mengenai apa yang dia bagikan bisa dia pertanggungjawabkan dan membalas tanggapan itu. Tidak hanya itu, orang-orang biasanya memberikan apresiasi apa yang dia bagikan dan dia bisa membalasnya. Walaupun tidak semua dan karena faktor banyak apresiasi yang dia dapatkan, maka dia hanya share di statusnya saja dengan alasan tidak semuanya bisa dia balas.
Kesimpulan
Dari semua yang bisa saya sampaikan ini adalah kita bisa mengenali watak egois dan sombong dari twitter dengan 3 hal, yaitu tingkah laku pengguna, banyaknya follower dan following, dan eksistensi. Banyak sekali orang yang berhijrah dari facebook ke twitter karena banyak pengguna yang alay, bahkan juga banyak orang yang berhijrah dari twitter ke jejaringan sosial lain karena banyak pengguna yang egois dan sombong. Karena twitter merupakan jejaringan sosial bagi seseorang yang bisa semena-menanya untuk berbagi secara terbuka, walaupun dilihat banyak orang tapi tidak menutup kemungkinan mudah untuk mengenali kepribadian seseorang dalam apa yang dia lakukan di jejaringan sosial itu. Untuk mengenali orang-orang yang egois dan sombong pada twitter pada penjelasan ini tidak berlaku pada akun instansi, selebriti (baik official, dan semi official), verified account (biasanya ditindai dengan lingkaran biru dengan checklist warna putih), dan fans account (seperti akun twitter khusus untuk share mengenai zodiac, kutipan, tips, jadwal kartun, lalu lintas, film).
N.B: Secara list-nya akan menyusul berhubung kepepet mau sholat jumat.
Itu sekedar mengenai pendahuluan mengenai Twitter bagi yang gak tau twitter. Dalam postingan kali ini saya akan membahas tentang penggunaan twitter yang egois dan sombong dan bagaimana cara mengenalinya. Biasanya banyak orang yang menggunakan twitter untuk berbagi mengenai berita sekarang ini, promosi, percakapan, pemasaran (seperti iklan), pembicaraan dirinya sendiri (seperti berbagi mengenai hal yang dia alami, untuk kepentingan diri sendiri, dan lainnya), bahkan spam. Dalam survey yang telah dilakukan oleh peneliti, dikatakan bahwa pengguna terbesar twitter adalah untuk pembicaraan dirinya sendiri, disusul dengan percakapan, pemasaran, promosi, spamming, bahkan yang terakhir adalah berita. Mengapa seperti itu? Kebanyakan orang menggunakan jejaringan sosial ini untuk berbagi mengenai apa yang dia alami, bahkan sampai-sampai masalah dalam dirinya pun ikut dibagikan. Karena mereka juga ingin narsis dan eksis di dunia twitter sehingga mereka terus membagikan sesuatu di twitter, entah hal yang penting, hal yang tidak penting, hingga hal-hal yang sudah masuk kedalam kategori spamming dan flaming walau mereka belum sadar apa yang dia bagikan itu.
Apakah kriteria penggunaan "pembicaraan dirinya sendiri" bisa dikatakan sebagai pengguna yang egois dan sombong?
Tidak semuanya begitu, ada beberapa hal dan sikon-tolpanjang (baca: SItuasi KONdisi TOLeransi PANdangan JANGkauan) tertentu dimana dia bisa dikatakan pengguna yang egois dan sombong.
Bagaimanakah mengenali orang-orang yang egois dan sombong pada twitter?
Dalam pembahasan ini, saya sedikit mengulas beberapa hal yang bisa dilihat dan dinilai pada pengguna twitter apakah dia egois atau sombong. Yang diantaranya sebagai berikut:
1. Tingkah laku pengguna, penggunaan, dan frekuensi update status
2. Banyaknya Follower dan Following yang dia dapatkan
3. Eksistensi dia di Twitter.
Sebelumnya kita mengenali orang-orang yang egois dan sombong pada twitter, cobalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan egois dan sombong tersebut.
Egois merupakan sifat seseorang yang mementingkan dirinya sendiri tanpa memperdulikan orang lain. Merasa paling benar, ingin paling diperhatikan, ingin dihormati, ingin selalu dimenangkan. Banyak orang salah persepsi kalau egois itu hanya untuk mementingkan dirinya sendiri, padahal kelanjutannya ialah tanpa memperdulikan orang lain. Egois juga memaksakan orang lain agar harus mengakui keberadaannya, sementara dirinya tidak mau mengakui keberadaan orang lain.
Sombong (kalau istilah islamnya disebut dengan takabur) merupakan sifat seseorang yang menghargai dirinya lebih tinggi, meremehkan orang lain, menolak adanya kebenaran, menanggapi dengan angkuh, memalingkan muka sendiri (dalam arti tidak mau melihat). Terkadang bisa juga dalam jangka waktu dekat langsung berubah menjadi rendah hati.
Dari pengertian yang sudah saya jelaskan sudah dipastikan sudah mendapatkan gambaran bagaimanakah orang-orang yang egois dan sombong pada akun jejaringan sosial Twitter. Untuk mengenali orang-orang yang egois dan sombong pada twitter pada penjelasan ini tidak berlaku pada akun instansi, selebriti (baik official, dan semi official), verified account (biasanya ditindai dengan lingkaran biru dengan checklist warna putih), dan fans account (seperti akun twitter khusus untuk share mengenai zodiac, kutipan, tips, jadwal kartun, lalu lintas, film).
1. Tingkah laku Pengguna, Penggunaan, dan Frekuensi Update Status.
Pada kasus tertentu. Jika kita melihat seseorang yang update status seperti, "Butuh Follower yang banyak", "Pengen jadi artist seperti mereka biar followernya banyak" biasanya hal tersebut sudah berada dalam tanda dalam kedua sifat itu, namun ketika ada follower yang masuk kedalam dirinya namun dia tidak meng-follow balik (termasuk ketika kamu memohonnya dengan mention atau bilang didunia nyata dengan janji yang dia katakan kalau on di komputer atau mobile phone), melainkan dia sibuk dengan membalas mention orang dan update status berarti itulah tanda keduanya. Bahkan jika kamu bisa protes atau bilang langsung kepadanya untuk meminta di-follow balik dengan peringatan, jika dia malas (bahkan lupa karena suatu alasan malas) melakukannya sampai waktu yang tidak ditentukan maka 2 sifat itu ada pada dirinya. Tapi jika kamu terus memaksa maka kamu pun bisa dikatakan egois. Jadi cukuplah tanya sekali atau dua kali (entah itu didunia nyata atau maya) apabila kamu meng-follow seseorang namun tidak di-follow balik padahal dia selalu balas pesan orang atau update status mengapa dia tidak follow balik.
Masih pembahasan pada paragraf sebelumnya, apabila ketika kita mention kepada seseorang yang namun tidak ditanggapi padahal dia sedang update status dan sibuk membalas mention orang yang dia lakukan percakapan. Maka bisa dikatakan bahwa dia sombong. Karena tidak merespon apa yang kita mention ke dirinya (jika postingannya bersifat memanggil untuk memulai percakapan). Baik itu ingin melakukan percakapan dengannya, bahkan meminta follow balik. Hal itu bisa berlaku untuk 2 kondisi, kondisi dimana kita mengenal dia, dia mengenal kita, bahkan kedua-duanya.
Jika pengguna selalu update status mengenai dirinya yang bersifat mengada-ngada bahkan meninggikan dirinya sendiri mengenai apa yang dia alami, maka sifat sombong dan egois ada pada dirinya. Seperti status, "Gua tadi abis loncat dari gedung lantai lima dan gua selamat", "Saking banyaknya orang yang suka sama gua, akhirnya gua dibolehin pacaran sama ortu gua.". Namun ketika dia tanyakan kenyataan dan kebuktiannya dan hal itu bersifat bukan yang sebenarnya dia alami atau tidak dijawab sama sekali, hal itu bisa menjadi tanda untuk kedua sifat dirinya itu.
Dalam percakapan, karena batas karakter yang dikirim hanya 140 karakter, ada memungkinkan seseorang mengirim pesan yang tidak sesuai dengan yang seharusnya dilakukan pada jejaringan sosial pada umumnya. Kebanyakan orang mengirim pesan pendek saja dianggap remeh, namun hal itu bisa diantisipasi dengan memperpendek pesan seperti mengirim SMS pada umumnya. Tapi jika dalam percakapan biasa (bukan percakapan iseng) dia mengirim pesan hanya 1 hingga 3 kata bahkan pahitnya hanya 1 huruf saja. Maka tanda sombong masuk di dia. Apabila, dia mengirim pesan dengan huruf besar semua ditambah tanda seru dengan frekuensi yang cukup sering, hal itu sudah menunjukkan sifat sombong pada dirinya.
2. Banyaknya Follower dan Following yang dia dapatkan
Menurut survey dan analisa hipotesis, pengguna biasa twitter yang memiliki banyak Follower adalah perempuan dibandingkan laki-laki. Dan pengguna dengan follower yang banyak biasanya dia ingin seperti artist bahkan dimana dia dilanggan oleh banyak pengguna. Dengan kata lain, ingin diperhatikan orang lain tanpa dirinya memperhatikan orang lain yang mengikuti dirinya. Dengan dominan yang seperti itu dapat dikatakan user dengan follower terbanyak dibandingkan followingnya dapat dikatakan dengan egois. Jika seseorang tersebut kenyataannya tidak seperti itu, bisa dilihat pada point lainnya apakah benar dia egois atau bukan. Sama halnya dengan sombong.
Dalam tradisi sekarang ini, seseorang jika ingin di follow balik yaitu dengan melakukan mention kepada orang yang ingin kita follow. Dalam point pertama paragraf kedua telah dijelaskan bahwa seseorang bisa saja mengenal kita tapi kita tidak mengenal seseorang itu, kita bisa mengenal seseorang tapi seseorang tidak mengenal kita, atau bahkan kedua-duanya. Namun jika tidak direspon apa yang dimention padahal melihat sambil membalas pesan lainnya dan sudah janji untuk di follow pada perbincangan sebelumnya maka dua tanda sifat itu akan jelas berada didalam dirinya.
Follower dan Following yang seimbang, dan keseimbangannya itu dari satu banding satu hingga satu banding satu koma sekian merupakan pengguna yang normal. Namun untuk menyamakan apakah dia memang mengikuti timeline orang lain dan sebaliknya, maka harus dilihat satu persatu, jika dia mengikuti semua pada follower maka dia pengguna yang normal.
3. Eksistensi
Eksistensi merupakan seberapa besar dia muncul dalam jejaringan sosial twitter ini. Dari keeksistensinya dapat dilihat apakah pengguna twitter tersebut egois atau sombong. Bagaimana caranya?
Apabila frekuensi dia muncul dan update status sering, maka dia dikatakan egois. Mengapa? Biasanya orang yang eksis di dunia maya dapat membuat kepribadian seseorang menjadi pasif di dunia nyata. Apalagi ketika dia berada dalam suatu organisasi dia lebih mementingkan diri sendiri daripada urusan keorganisasian dan kemasyarakatannya (baca: orang lain). Maka dari itu, ada kutipan dimana seseorang pernah berkata seperti ini dalam berorganisasi,
"Lebih baik mengurusi diri sendiri daripada ngurusin orang lain. Ngurusin diri sendiri aja kagak becus apalagi orang lain."
Kalau diperintahkan sama orang lain pun malas dan melemparkan kepada orang lain. Lebih mementing apa yang ada didalam dirinya dibandingkan orang lain karena patokannya hanyalah memberikan kabar kepada dunia maya apa yang telah terjadi pada dirinya. Jika aktivitas di dunia nyata dengan di dunia maya berimbang dengan kata lain, dia bisa mengatur waktu yang mana untuk digunakan sebagai aktivitas dunia nyata dan dunia maya, maka orang tersebut dikatakan normal.
Apabila kemunculan dia hanya untuk berbagi tapi tidak ditanggapi ketika kita memberikan pendapat, maka dia dikatakan sombong. Ketika seseorang berbagi mengenai apa yang dia share, balas, ataupun sesuatu hal tentang artist, pertanyaan, berita dan lain sebagainya jika kita memberikan pendapat, balasan, ataupun masukan kepadanya namun tidak ditanggapi olehnya, melainkan dia asyik dengan yang dia bagikan (sama halnya dengan membalas pesan orang dibandingkan apa yang kita berikan kepadanya) maka dia dikatakan sombong. Orang normal mengenai apa yang dia bagikan bisa dia pertanggungjawabkan dan membalas tanggapan itu. Tidak hanya itu, orang-orang biasanya memberikan apresiasi apa yang dia bagikan dan dia bisa membalasnya. Walaupun tidak semua dan karena faktor banyak apresiasi yang dia dapatkan, maka dia hanya share di statusnya saja dengan alasan tidak semuanya bisa dia balas.
Kesimpulan
Dari semua yang bisa saya sampaikan ini adalah kita bisa mengenali watak egois dan sombong dari twitter dengan 3 hal, yaitu tingkah laku pengguna, banyaknya follower dan following, dan eksistensi. Banyak sekali orang yang berhijrah dari facebook ke twitter karena banyak pengguna yang alay, bahkan juga banyak orang yang berhijrah dari twitter ke jejaringan sosial lain karena banyak pengguna yang egois dan sombong. Karena twitter merupakan jejaringan sosial bagi seseorang yang bisa semena-menanya untuk berbagi secara terbuka, walaupun dilihat banyak orang tapi tidak menutup kemungkinan mudah untuk mengenali kepribadian seseorang dalam apa yang dia lakukan di jejaringan sosial itu. Untuk mengenali orang-orang yang egois dan sombong pada twitter pada penjelasan ini tidak berlaku pada akun instansi, selebriti (baik official, dan semi official), verified account (biasanya ditindai dengan lingkaran biru dengan checklist warna putih), dan fans account (seperti akun twitter khusus untuk share mengenai zodiac, kutipan, tips, jadwal kartun, lalu lintas, film).
N.B: Secara list-nya akan menyusul berhubung kepepet mau sholat jumat.
0 Komentar untuk "Mengenali Watak Egois dan Sombong Seseorang Dari Twitter"