Bishwa Ijtema, Kumpulan Muslim Terbesar Kedua Di Dunia Sesudah Haji Ada Di Bangladesh

Lebih dari 3 juta umat muslim setiap tahun berkumpul di Tongi di tepi sungai, di pinggiran Dhaka, ibukota Bangladesh, untuk menghadiri Bishwa Ijtema atau World Congregation - Pertemuan gerakan jamaah Tablight Islam tahunan. Pertemuan ini merupakan pertemuan tebesar ke-2 umat muslim di dunia sesudah haji.

Seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, Bishwa Ijtema merupakan pertemuan yang dimana khotbah-khotbah dan ibadah dilakukan oleh para ulama besar di dunia.

Acara ini berlangsung selama 3 hari dengan jamaah yang berasal dari penjuru negri sampai bahkan dari luar negri. Para jamaah tiba dengan banyak sekali cara, ada yang memakai kereta api yang di dalamnya sampai penuh dan bahkan ada yang berada di atas kereta api, dan ada pula yang berkumpul di dalam kapal fery yang dipenuhi manusia.

Selama hari-hari menjelang program tersebut, bahkan kereta api dan bus-bus yang dikerahkan dalam jmlah cukup banyak masih tidak bisa untuk mengangkut para jamaah yang berjumlah 3 jutaan itu dengan aman.

Karena jutaan umat mendatangi dan berkumpul ke kota yang berpenduduk 350.000 jiwa, otoritas mempekerjakan pasukan paramiliter dan relawan untuk mengatasi tantangan logistik secara besar-besaran. Untuk mendukung berjalannya program ini dengan baik,  sebuah plot dengan luas 160-acre dipersiapkan dengan layanan dasar menyerupai listrik, telepon, gas konektor, dan toilet. Dimana para jamaah makan, tidur, dan sholat pada kawasan tersebut.

Kamp-kamp medispun disiapkan dan dokter-dokter yang cuti khusus untuk program ini tersedia untuk melayani para jamaah. Setiap harinya, diperkirakan seluruh jamaah mengkonsumsi 30 juta liter air dan mereka membuatkan 4.000 toilet.

Bishwa Ijtema diselenggarakan oleh jamaah tabligh, sebuah kelompok non-politik Bangladesh yang tujuannya ialah reformasi spiritual Islam.

Tradisi ini diprakarsai oleh seorang ulama India berjulukan Muhammad Ilyas al-Kandhlawi yang mulai sebagai sekelompok kecil orang yang berpikiran religius berkumpul di sebuah masjid lokal.