Easy to Way
Di tempat bernama Stone Hill, Dwi dan Abdul sedang tiduran diatas rerumputan yang hijau dan segar. Hawa yang sejuk meniupi dirinya. Dwi mengingat masa lalunya saat dia berada di Dragon Realm untuk menyelamatkan 13 telur yang di curi oleh Gnorc. Begitupun menyelamatkan 105 warga Dragon Realm yang terperangkap didalam patung naga akibat ulah Gnorc. Sementara Abdul teringat akan kampong halamannya yang berada di Grass Village karena suasananya yang sama. Mereka bisa menikmati kesegaran dan keindahan Stone Hill.
Namun beberapa menit kemudian, Dwi merasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam suasana yang dia alami bersama Abdul. Karena, tidak ada satupun naga yang jalan-jalan di tempat ini. Dan biasanya, Stone Hill merupakan taman kota dan tempat bermain bagi warga Dragon Realm di setiap waktunya. Rasa curiga yang dialami Dwi menimbulkan perasaan tanya didalam diri Abdul.
Abdul : “Dwi, ada apa dengamu ? Kelihatanya kau terlihat sedikit.... aneh. Ada apa denganmu ?”
Dwi : “Tidak biasanya naga-naga tidak bermain di tempat ini. Ada apa ya ?”
Abdul : “Mungkin mereka sedang merayakan acara tertentu di tempat mereka. Tak usah di khawatirkan lagi wi. Buktinya Spyro menyabutmu dengan bahagia”
Dwi : “Tapi aku merasa ada yang aneh dengan keadaan ini. Kelihatan sepi, sunyi, dan tanpa ada tanda-tanda suara teriakan naga. Aku khawatir, pasti ada sesuatu yang terjadi sama mereka.”
Abdul : “Hm.... aku juga merasa seperti itu. Lebih baik kita kesana yuk !”
Dwi : “Okay”
Dwi dan Abdul bergegas meninggalkan tempat itu dan menuju ke Dragon Realm.
Ketika sampai di Dragon Realm. Mereka terkejut bahwa semua warga naga yang ada di tempat itu berubah menjadi patung. Patung tersebut terlihat seperti yang pernah dilihat oleh Dwi sebelumnya. Patung naga itu berwarna hijau berbentuk naga yang sedang duduk dan mengangkat sayapnya tanpa melebarkan sayapnya kesamping. Dwi masih ingat cara membebaskan naga agar naga yang menjadi patung itu berubah menjadi naga yang sesungguhnya. Dwi hanya mendekatkan dirinya sambil menggunakan sihir bola listrik yang dia punyai. Namun, ketika dia mengeluarkan sihir dan di dekatkan ke patung itu, ternyata patung itu tidak berubah. Ketika dia mencoba beberapa kali hingga kelelahan, tidak ada reaksi sama sekali terhadap patung itu. Ketika Abdul mencoba dengan sihirnya sendiri, tidak ada reaksi yang ditimbulkannya. Lalu, mereka menggunakan senajata yang mereka punyai dan hasilnyapun nihil. Begitupun senjata yang mereka temui di Kuil Sesat pun tidak membuahkan hasil. Tangan kosongpun tidak membuat patung itu bereaksi. Akhirnya, mereka bingung untuk melepaskan naga-naga yang terperangkap menjadi patung itu.
Sementara itu, di rawa-rawa yang bernama Silver River. Spyro dan Sparx sedang berbincang-bincang dengan kedua orangtuanya yang bernama Flash dan Nina. Spyro dan Sparx menceritakan mengenai temannya yang bernama Dwi bahwa dia telah kembali. Merekapun membicarakan mengenai teman Dwi yang bernama Abdul. Kedua orangtuanya merasa bahagia karena mereka mendapatkan teman baru. Namun, setelah beberapa lama mereka berbincang-bincang. Flash dan Nina ingin memberikan dia sesuatu kepada Spyro dan Sparx yaitu Pedang yang bernama Lumina Sword. Pedang tersebut merupakan pedang legendaris yang berguna untuk melakukan pedang sihir bagi orang yang memegang elemen tersendiri. Spyro dan Sparx tidak bisa menggunakan pedang itu namun kedua orang tuanya menyuruh mereka agar pedang Lumina itu diberikan kepada Dwi dalam perjalanannya. Akhirnya, Spyro dan Sparx berpamitan dan meninggalkan kedua orangtuanya. Spyro membawa pedang itu menyamping di mulutnya.
Mereka meninggalkan tempat Flash dan Nina berada. Spyro dan Sparx berjalan keluar dari hutan rawa itu. Namun selama mereka berjalan keluar dari rawa itu, mereka harus berhadapan dengan Frog Weeds, dan Bulb Spiders. Frogs Weeds adalah Tumbuhan yang mirip seperti katak yang dapat memakan mangsanya dengan lidah. Terkadang, Sparx termakan olehnya. Namun, berkat Spyro, ia pun selamat dengan sekali tiupan api. Selain itu, Bulb Spiders adalah monster laba-laba yang hidup di atas pohon. Bentuknya gemuk, cara dia menyerang yaitu mendekati mangsa agar mangsa tidak berdaya. Spyro bisa membunuh monster itu hanya dengan sekali tiupan api saja. Karena dia sedang membawa pedang, sehingga dia hanya bisa membunuh monster tersebut dengan cara menyeruduk mereka.
Beberapa saat kemudian, mereka keluar dari hutan dan menuju Dragon Realm. Ketika mereka sampai di tempat itu, mereka kaget bahwa semua warga naga ditempat itu berubah menjadi patung naga. Lalu, di tempat yang lain, Dwi dan Abdul mencari Spyro dan Sparx untuk menyelamatkan warga-warga tersebut. Tak lama kemudian, mereka bertemu dengan Spyro dan Sparx.
Dwi : “Spyro ! Sparx ! Kemana saja kalian ? kami mencari kalian.”
Spyro : (berbicara dengan tidak jelas karena membawa pedang) “Tadi kami mampir ke tempat kedua orang tua kami tinggal. Dan kami membawakan pedang ini untuk kamu.” (melepaskan Lumina Sword dari mulutnya)
Dwi : “Hey, ini kan...... ??? Pedang...... Lumina.... ? Kau dapatkan ini darimana ??”
Spyro : “Orang tua kami yang memberikannya, orang tua kami yang menemukan pedang itu di rawa Silver River.”
Dwi : (Sambil mengucek mata ke arah Lumina Sword dan memegangnya) “Ini kan pedang legendaris yang selalu digunakan oleh Musashi untuk menyelamatkan orang yang terperangkap dalam Bincho Crystal ??? Wow, mengapa pedang ini bisa sampai disini ?”
Abdul : “Spyro, kau tau bagaimana cara menyelamatkan naga-naga itu yang berubah menjadi patung itu ? Kau tau bagaimana caranya ?”
Spyro : “Biar aku saja yang melepaskan kutukan mereka semua itu.”
Ketika Spyro mendekati patung naga itu, ia mengeluarkan tiupan apinya ke patung naga yang ada di dekatnya namun patung itu tidak berubah sama sekali. Dengan sundulan yang dia gunakan pun tak menujukan reaksi pada patung naga itu. Akhirnya Spyro pun menyerah karena tak bisa berbuat apa-apa.
Spyro : “Semuanya tidak mempan.”
Dwi : “Kamipun sudah mencoba berkali-kali dengan kemampuan yang akmi miliki tapi nihil. Ngomong-ngomong, kelihatannya pedang ini seperti ada orang yang mencuri pedang ini sehingga pedang ini terdampar begitu saja ada di tempat tinggal kamu ini. Aku kurang tau siapa. Karena terakhir kali aku lihat pedang ini bahwa Mushashi mengembalikan pedang ini di menara yang tidak jauh dari tempat tinggalnya dan dia bersama pedangnya itu bersatu menjadi kristal. Dan akhirnya menara itu kembali terkubur.”
Sparx : “Benda keramat. Bagaimana kau menggunakan benda itu ?”
Dwi : “Ya aku menggunakan pedang ini di tangan kanan karena pedang ini cukup berat dan menyerangnya dengan memegangnya dengan kedua tanganku ini agar menghasilkan serang yang lebih baik.”
Abdul : “Oh ya Dwi, katamu pedang itu dapat menyelamatkan orang yang terperangkap dalam Bincho Crystal. Apakah pedang itu juga bisa menyelamatkan naga yang menjadi patung itu ?”
Dwi : “Ide bagus tuh.”
Spyro : “Ayolah Dwi, selamatkan warga kami. Kami membutuhkan bantuanmu.”
Kemudian Dwi mencoba Pedang Lumina itu untuk membebaskan naga yang terkutuk menjaedi patung. Dia mendekatkan dirinya dengan patung dan menebas patung itu menggunakan Pedang Lumina. Akhirnya, patung itu bergetar dan retakan batu patung itu mulai berjatuhan hingga patung itu berubah menjadi naga yang sesungguhnya. Naga yang terperangkap itu bernama Nestor. Salah satu warga di Dragon Realm di sebuah wilayah yang bernama Artisan. Nestor mengucapkan terima kasih kepada mereka karena telah menyelamatkan Nestor dari kutukan patung itu. Nestor memberitahukan kepada mereka bahwa Dragon Realm sempat di serang oleh Gnasty Gnorc dan menyulik Cynder dan seorang perantau yang dulunya pedatang baru sejak 3 tahun belakangan ini yang bernama Bayu. Spyro, Sparx, dan Dwi kaget dan ingin membalas dendam kepada Gnasty Gnorc. Abdul pun ingin ikut membantu mereka untuk mengalakan Gnasty Gnorc. DSMLMD BLOG
Ditempat yang begitu jauh dari Dragon Realm. Disebuah tempat yang bernama Gnasty Castle, tempat dimana Gnasty Gnorc berada dengan beberapa pasukan dan anak buahnya. Di ruangan raja Gnasty Gnorc. Terdapat Cynder yang leher dan keempat kakinya itu diborgol oleh baja yang kuat. Sementara, Bayu di kurung di tempat ruangan itu dengan baja yangt kuat pula. Namun, kedua tangan dan kedua tangan Bayu terborgol pula. Mereka berdua terlihat seperti tahanan kriminalitas, Gnasty Gnorc tertawa iblis karena bisa menangkap mereka berdua.
Gnasty Gnorc : “BWAHAHAHAHA !! Akhirnya aku bisa menangkap kalian berdua.”
Cynder : “Lepaskan kami Gnorc !! Mengapa kau menangkap kami ??”
Gnasty Gnorc : “Aku menangkap kalian karena aku mengincar yang dibawa oleh Manusia itu, karena benda itu dapat membuatku agar aku bisa menguasai dunia ini. BWAHAHAHAHA !!”
Cynder : “Jangan kau ambil benda itu ! Benda itu cukup berbahaya !”
Bayu : “Benda apaan yang kau cari itu huh ?”
Gnasty Gnorc : “Aku mencari pedang..... pedang itu bernama Lumina Sword. Pedang itu dapat menciptakan kemampuan besar hingga menciptakan kekuatan kegelapan dan pastinya. Aku akan menguasai kegelapan !!”
Cynder : “Jangan, aku mohon Gnorc. Jangan kau lakukan dengan pedang itu !!!”
Bayu : “Tidak, jangan kau gunakan pedang itu !!”
Gnasty Gnorc : “Aku lihat barang bawaanmu manusia,,,,, aku ingin pedang itu”
Gnasty Gnorc mencari pedang itu di barang bawaannya Bayu. Dia membuka melepaskan kain kantong itu dari tongkat dan membuka kantong kain itu dan mencari pedang itu. Namun dia tidak menemukan pedang yang dia cari itu.
Gnasty Gnorc : “AAAAAARRRRRRRRGGGGGGGHHHHH !!! Kemana pedang itu ???? Kenapa tidak ada disitu ???”
Cynder dan Bayu : “Tidak ada ?”
Cynder : “Bayu, apa kau membawa pedang itu ?”
Bayu : “Perasaanku tadi aku membawa pedang itu, kenapa disini tidak ada ya ? Fuh... selamat dari ancaman dia.”
Gnasty Gnorc : “Hey, Manusia ! Kemanakah kamu simpan pedang itu ??? Cepat !”
Bayu : “Aku tidak tau dimana pedang itu, aku juga memang ngerasa aku membawa pedang itu.”
Gnasty Gnorc : “Kau berbohong manusia, kau pikir aku lebih pintar darimu apa ? HAH !?”
Bayu : “Ya wajar, kau saja lebih idiot dariku.”
Gnasty Gnorc : “KURANG AJAR !!! Kau akan menyesal. Aku akan.......”
Tiba-tiba, salah satu anak buah Gnasty Gnorc datang dan menghampiri Gnasty Gnorc
Gnorc : “Yang mulia tuan raja Gnasty Gnorc !!” (Tergesa-gesa)
Gnasty Gnorc : “Ada apa ? Ada apa ?”
Gnorc : “Tuan, kami tadi memeriksa radar kami dimana letak Pedang Lumina itu berada namun Pedang itu ternyata tidak dibawa oleh mereka tuan”
Gnasty Gnorc : “BODOH KAMU !!! (Menyeret dan mengangkat kepala anak buahnya) Kenapa kamu baru bilang ini sekarang ? Kita jadi salah orang ini.”
Gnorc : “Ma... maaf tuan, kami lihat di radar kami sekarang pedang itu dibawa oleh seseorang yang ada di wilayah Dragon Realm. Jumlah mereka 4 orang tuan.”
Gnasty Gnorc : “Heuh ! Ternyata pedang itu berada di tangan mereka. Siapa saja sih mereka !? Mengganggu rencanaku saja” (Sambil mengangkat tongkat sihirnya dan melihat siapa yang membawa Pedang Lumina itu)
Gnasty Gnorc : “Spyro si naga ungu itu ya, aku bisa mencium aroma sedapnya (menghirup dan menghembuskan nafas) dari sini. Dan lihat (sambil kegirangan).... 2 Manusia itu, salah satunya ada yang membawa Lumina Swords. Dan dia berjalan menuju kastil ini. Hahaha, aku lebih baik menunggu mereka. Mungkin saja, ini menjadi bagian yang menarik dan yang kutunggu dariku. Aku tak perlu capek berjalan dan menangkap mereka. Aku menunggu mereka dan langsung merebut Pedang Lumina dan inilah jalan termudah untukku untuk menguasai DUNIA. BWAHAHAHAHA !!!”
Cynder : (Didalam hatinya) “Spyro, Sparx, tolong selamatkan kami dan jangan lepaskan Lumina Sword ke tangan orang lain.”
Bayu : (Didalam hatinya) “Euh.... sudah tak ada harapan lagi kalau begini jadinya.”
Kembali ke Spyro, Sparx, Dwi, dan Abdul. Mereka memulai perjalanannya menuju Gnasty Gnorc Castle yang berada di pulau yang bernama pulau Peace Keepers. Untuk kesananya, dia menggunakan Balon Udara yang sudah di sediakan oleh Ballonist di pelabuhan Artisan. Mereka menggunakan Balon Udara secara gratis sehingga mereka bisa pergi ke tempat itu secara mudah.
Beberapa menit kemudian, mereka tiba di pelabuahn Peace Keepers. Mereka berjalan dan keluar dari pelabuhan itu namun tiba-tiba mereka mendengar suara sirine berbunyi. Sirine itu mengatakan bahwa ada penyusup yang sedang masuk ke wilayah Peace Keepers tanpa izin. Akhirnya, banyak sekali segerombolan pasukan Gnorc datang menyerang dengan jumlah banyak. Akhinrya Dwi, Abdul, Spyro, dan Sparx mulai beraksi. Dwi menyerang mereka dengan Pedang Lumina yang dia gunakan, Abdul menyerang dengan pistol yang dia gunakan, sementara Sparx membantu Spyro menyerang mereka. Spyro menyeruduk dan mengeluarkan tiupan api kepada mereka. Semua serangan yang mereka menggunakan membuat para segerombolan pasukan Gnorc itu kalah dengan mudah. Berada di pusat tempat Peace Keepers, tiba-tiba sekumpulan Ogre menyerang mereka. Mereka bisa mengalahkannya dengan serang yang mereka gunakan masing-masing. Gnorc di tempat itu ialah Gnorc yang sedang berlatih militer. Mereka menyerang dengan tombak, lembing, dan pistol. Sementara Ogre menggunakan Palu yang terbuat dari Kayu Berduri dengan ujungnya besar lonjong dan titik sebaliknya berlainan. Kedua monster itu merupakan monster manusia hijau berbadan sedikit gemuk berwarna hijau. Mereka merupakan anak buah dari Gnasty Gnorc.
Lalu, mereka menuju tempat yang bernama Dry Canyon. Dari tempat mereka tiba, mereka menaiki bukit dan masuk kedalam terowongan yang bergapura kayu. Ketika mereka keluar dari terowongan itu, mereka bisa melihat jelas dimana Gnasty Gnorc Castle itu berada dari atas menara dekat dimana mereka keluar dari terowongan itu. Mereka mulai turun dari tempat itu dan berjalan menuju Gnasty Gnorc Castle. Walau kelihatannya jauh bagi mereka, mereka harus menyelusuri gurun di sepanjang jalan itu.
Mereka berjalan ditempat itu, melihat semua pemandangan seperti mereka berjalan di tanah yang kosong. Panas dan gersang, sehingga Dwi dan Abdul merasa kehausan dan kepanasan. Tapi bagi Abdul, dia tidak merasa kepanasan sama sekali karena elemen dia adalah api. Hal ini membuat Dwi semakin lemah akan situasi seperti ini sehingga dia membutuhkan Obat Penyembuh yang dia temui sebelum-sebelumnya. Abdul memberikan obat itu kepadanya dan Dwi meminumnya. Dwi kembali semangat dan mereka dapat melanjutkan perjalanan lagi. Selama perjalanan, mereka tak menemukan monster sekalipun, namun mereka hanya berjalan lurus dari tempat itu karena mereka bisa melihat jelas Gnasty Gnorc Castle.
Beberapa jalan kemudian, mereka akhirnya tiba di depan pintu gerbang Gnasty Gnorc Castle. Terlihat depan suasana gerbang pintu Gnasty Gnorc Castle tidak memiliki pengawasan gerbang sama sekali. Sehingga pintu itu mudah dibuka oleh mereka. Mereka pun masuk. Ketika mereka masuk, mereka dikejutkan oleh segerombolan pasukan Gnorc sudah mulai bersiap menyerang mereka. Mereka siap sedia dan pertempuran 4 lawan 1000 pun dimulai.
Dwi menggunakan Pedang Lumina untuk menyerang gerombolan itu, Abdul menggunakan Pistol yang dia gunakan, Sparx membantu Spyro untuk mengawasi serangan secara tiba-tiba. Spyro menggunakan serangan seruduknya dan tiupan apinya. Banyak sekali pasukan Gnorc yang ada ditempat itu. Dari pasukan pembawa tombak, pasukan pembawa meriam, pasukan pistol, pasukan pedang, hingga pasukan sihirpun mereka lawan. Pertempuran ini seperti tiada habisnya melawan mereka. Sementara itu di ruang raja Gnasty Gnorc. Gnasty Gnorc tertawa karena pasukan yang mereka melawan memang tidak pernah bersisa. Pasukan itu terus bertambah dan berdatangan untuk melawan mereka karena Gnasty Gnorc telah membuat cloning untuk seluruh anak buahnya. Cynder dan Bayu tak kuat melihat hal ini semua karena kerja licik Gnasty Gnorc. Lalu, Dwi, Abdul, Spyro dan Sparx mulai kelelahan. Dwi dan Abdul mengeluarkan sihir gabungan antara Api dan Petir yaitu Fire Thundra. Yaitu sihir gabungan Api dan Petir yang membentuk sambaran Petir dan menyebabkan tanah menjadi terbakar dengan radius tertentu. Walau banyak Gnorc yang kalah akibat serangan itu tapi mereka masih merasa aneh dengan jumlah pasukan Gnorc itu. Mereka semakin bertambah seakan ada pasukan Gnorc yang kalah dalam pertarungan itu. Mereka masih bertarung dengan pasukan itu dan hal ini tentu membuat mereka lelah dan tak berdaya untuk bertarung. Akhirnya pasukan Gnorc menghabisi mereka dan mereka diikat dengan tali dan dibawa ke ruang raja Gnasty Gnorc.
Di ruang raja Gnasty Gnorc, mereka bertemu dengan Gnasty Gnorc dengan kondisi tangan terikat dan dibawa oleh pasukan Gnorc. Pasukan Gnorc meninggalkan ruang raja Gnasty Gnorc. Dan mereka akhirnya bertemu dengan Gnasty Gnorc dengan 2 tahan yang ada ditempat itu yaitu Bayu dan Cynder.
Gnasty Gnorc : “Selamat datang di kastilku naga ungu, kita bertemu lagi. Dan 2 kutu manusia, hahaha !!!”
Cynder : “Spyro, tolong kami !!”
Spyro : “Kami akan menolong kalian !!”
Abdul : “Bagaimana kita bisa menolong kalau kita terikat seperti ini”
Dwi : “Abdul, kita masih ada cara lain untuk melepaskan ikatan ini.”
Gnasty Gnorc : “Bodohnya kalian, kalian tak bisa keluar dari ikatan tali itu. Manusia, kau tidak bisa mengeluarkan sihir yang kalian punya ! Hahaha. Sekarang, dimanakah Lumina Sword itu ??”
Dwi : “Lumina Sword ? Itu sekarang berada di tanganku. Mau kau apakan dengan pedang ini ?”
Bayu : “Jangan berikan pedang itu ke dia !!”
Gnasty Gnorc : “DIAM !!”
Gnasty Gnorc : “Aku membutuhkan pedang itu karena pedang itu dapat menciptakan kemampuan besar hingga menciptakan kekuatan kegelapan dan pastinya. Aku akan menguasai kegelapan.”
Dwi : “Aku TIDAK akan memberikanmu pedang ini jika kau menggunakan untuk hal yang buruk !!”
Gnasty Gnorc : Manusia KEPARAT !!! Kau dan temanmu akan menjadi Bincho Crystal. Berikan sekarang atau kau akan tau akibatnya. Bwahahahaha !!!”
Spyro dan Abdul : “Dwi, jangan kamu berikan ke dia !!!”
Cynder dan Bayu : “Jangan berikan ke dia !!!”
Dwi : “Duh, aku bingung.”
Gnasty Gnorc : “CEPAT Manusia !!!”
Dwi mengalami dilema yang harus dia pilih antara keselamatan temannya dan kegelapan yang akan bangkit. Karena dia tidak punya pilihan lain. Akhirnya, dia memutuskan untuk memberikan pedang itu ke Gnasty Gnorc.
Dwi : “Maaf teman-temanku, aku terpaksa memberikan pedang ini ke Gnasty Gnorc. Aku tidak mau kita semua terperangkap di dalam kristal. Gnasty Gnorc, kau boleh ambil, di perlengakapan tas kami.”
Gnasty Gnorc mengambil pedang itu di perlengkapan milik Dwi, dan ia menemukannya.
Gnasty Gnorc : “Akhirnya ! Dengan ini, aku dapat menguasai kegelapan di Dragon Kingdom ini dan semua naga termasuk manusia akan tunduk kepadaku. Bwahahaha !!!”
Gnasty Gnorc berjalan menuju sebuah lantai yang berbentuk Hexagram. Dia menusukan lantai itu dengan pedang Lumina itu. Sesuatu terjadi pada kastil itu. Cahaya kegelapan mulai berkeluaran didalam lantai itu. Getaran kastil mulai terjadi. Retakan dinding termasuk jeruji besi dimana Bayu terperangkap mulai hancur. Bayu segera menolong mereka yang terikat dengan tali walau tangan Bayu masih dalam keadaan terborgol. Dengan gigitannya dia bisa mutuskan ikatan tali itu dan semuanya lepas dari ikatan tali itu. Spyro menolong Cynder agar Cynder keluar dari jeratan besi itu. Begitupun Dwi dan Abedul menolongn Bayu agar bisa terbebas dari jeratan besi itu. Mereka berhasil nmenolong dengan segera. Gnasty Gnorc tertawa karena mereka bisa bebas dan kekuatan kegelapan mulai menguasai dirinya. Getaran kastil mulai terasa cepat dan kencang sehingga sinar kegelapan mulai berpencar kemana-mana dan kastilpun mulai hancur.
Berlanjut ke Adventure of Deja Vu Part 7
Di tempat bernama Stone Hill, Dwi dan Abdul sedang tiduran diatas rerumputan yang hijau dan segar. Hawa yang sejuk meniupi dirinya. Dwi mengingat masa lalunya saat dia berada di Dragon Realm untuk menyelamatkan 13 telur yang di curi oleh Gnorc. Begitupun menyelamatkan 105 warga Dragon Realm yang terperangkap didalam patung naga akibat ulah Gnorc. Sementara Abdul teringat akan kampong halamannya yang berada di Grass Village karena suasananya yang sama. Mereka bisa menikmati kesegaran dan keindahan Stone Hill.
Namun beberapa menit kemudian, Dwi merasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam suasana yang dia alami bersama Abdul. Karena, tidak ada satupun naga yang jalan-jalan di tempat ini. Dan biasanya, Stone Hill merupakan taman kota dan tempat bermain bagi warga Dragon Realm di setiap waktunya. Rasa curiga yang dialami Dwi menimbulkan perasaan tanya didalam diri Abdul.
Abdul : “Dwi, ada apa dengamu ? Kelihatanya kau terlihat sedikit.... aneh. Ada apa denganmu ?”
Dwi : “Tidak biasanya naga-naga tidak bermain di tempat ini. Ada apa ya ?”
Abdul : “Mungkin mereka sedang merayakan acara tertentu di tempat mereka. Tak usah di khawatirkan lagi wi. Buktinya Spyro menyabutmu dengan bahagia”
Dwi : “Tapi aku merasa ada yang aneh dengan keadaan ini. Kelihatan sepi, sunyi, dan tanpa ada tanda-tanda suara teriakan naga. Aku khawatir, pasti ada sesuatu yang terjadi sama mereka.”
Abdul : “Hm.... aku juga merasa seperti itu. Lebih baik kita kesana yuk !”
Dwi : “Okay”
Dwi dan Abdul bergegas meninggalkan tempat itu dan menuju ke Dragon Realm.
Ketika sampai di Dragon Realm. Mereka terkejut bahwa semua warga naga yang ada di tempat itu berubah menjadi patung. Patung tersebut terlihat seperti yang pernah dilihat oleh Dwi sebelumnya. Patung naga itu berwarna hijau berbentuk naga yang sedang duduk dan mengangkat sayapnya tanpa melebarkan sayapnya kesamping. Dwi masih ingat cara membebaskan naga agar naga yang menjadi patung itu berubah menjadi naga yang sesungguhnya. Dwi hanya mendekatkan dirinya sambil menggunakan sihir bola listrik yang dia punyai. Namun, ketika dia mengeluarkan sihir dan di dekatkan ke patung itu, ternyata patung itu tidak berubah. Ketika dia mencoba beberapa kali hingga kelelahan, tidak ada reaksi sama sekali terhadap patung itu. Ketika Abdul mencoba dengan sihirnya sendiri, tidak ada reaksi yang ditimbulkannya. Lalu, mereka menggunakan senajata yang mereka punyai dan hasilnyapun nihil. Begitupun senjata yang mereka temui di Kuil Sesat pun tidak membuahkan hasil. Tangan kosongpun tidak membuat patung itu bereaksi. Akhirnya, mereka bingung untuk melepaskan naga-naga yang terperangkap menjadi patung itu.
Sementara itu, di rawa-rawa yang bernama Silver River. Spyro dan Sparx sedang berbincang-bincang dengan kedua orangtuanya yang bernama Flash dan Nina. Spyro dan Sparx menceritakan mengenai temannya yang bernama Dwi bahwa dia telah kembali. Merekapun membicarakan mengenai teman Dwi yang bernama Abdul. Kedua orangtuanya merasa bahagia karena mereka mendapatkan teman baru. Namun, setelah beberapa lama mereka berbincang-bincang. Flash dan Nina ingin memberikan dia sesuatu kepada Spyro dan Sparx yaitu Pedang yang bernama Lumina Sword. Pedang tersebut merupakan pedang legendaris yang berguna untuk melakukan pedang sihir bagi orang yang memegang elemen tersendiri. Spyro dan Sparx tidak bisa menggunakan pedang itu namun kedua orang tuanya menyuruh mereka agar pedang Lumina itu diberikan kepada Dwi dalam perjalanannya. Akhirnya, Spyro dan Sparx berpamitan dan meninggalkan kedua orangtuanya. Spyro membawa pedang itu menyamping di mulutnya.
Mereka meninggalkan tempat Flash dan Nina berada. Spyro dan Sparx berjalan keluar dari hutan rawa itu. Namun selama mereka berjalan keluar dari rawa itu, mereka harus berhadapan dengan Frog Weeds, dan Bulb Spiders. Frogs Weeds adalah Tumbuhan yang mirip seperti katak yang dapat memakan mangsanya dengan lidah. Terkadang, Sparx termakan olehnya. Namun, berkat Spyro, ia pun selamat dengan sekali tiupan api. Selain itu, Bulb Spiders adalah monster laba-laba yang hidup di atas pohon. Bentuknya gemuk, cara dia menyerang yaitu mendekati mangsa agar mangsa tidak berdaya. Spyro bisa membunuh monster itu hanya dengan sekali tiupan api saja. Karena dia sedang membawa pedang, sehingga dia hanya bisa membunuh monster tersebut dengan cara menyeruduk mereka.
Beberapa saat kemudian, mereka keluar dari hutan dan menuju Dragon Realm. Ketika mereka sampai di tempat itu, mereka kaget bahwa semua warga naga ditempat itu berubah menjadi patung naga. Lalu, di tempat yang lain, Dwi dan Abdul mencari Spyro dan Sparx untuk menyelamatkan warga-warga tersebut. Tak lama kemudian, mereka bertemu dengan Spyro dan Sparx.
Dwi : “Spyro ! Sparx ! Kemana saja kalian ? kami mencari kalian.”
Spyro : (berbicara dengan tidak jelas karena membawa pedang) “Tadi kami mampir ke tempat kedua orang tua kami tinggal. Dan kami membawakan pedang ini untuk kamu.” (melepaskan Lumina Sword dari mulutnya)
Dwi : “Hey, ini kan...... ??? Pedang...... Lumina.... ? Kau dapatkan ini darimana ??”
Spyro : “Orang tua kami yang memberikannya, orang tua kami yang menemukan pedang itu di rawa Silver River.”
Dwi : (Sambil mengucek mata ke arah Lumina Sword dan memegangnya) “Ini kan pedang legendaris yang selalu digunakan oleh Musashi untuk menyelamatkan orang yang terperangkap dalam Bincho Crystal ??? Wow, mengapa pedang ini bisa sampai disini ?”
Abdul : “Spyro, kau tau bagaimana cara menyelamatkan naga-naga itu yang berubah menjadi patung itu ? Kau tau bagaimana caranya ?”
Spyro : “Biar aku saja yang melepaskan kutukan mereka semua itu.”
Ketika Spyro mendekati patung naga itu, ia mengeluarkan tiupan apinya ke patung naga yang ada di dekatnya namun patung itu tidak berubah sama sekali. Dengan sundulan yang dia gunakan pun tak menujukan reaksi pada patung naga itu. Akhirnya Spyro pun menyerah karena tak bisa berbuat apa-apa.
Spyro : “Semuanya tidak mempan.”
Dwi : “Kamipun sudah mencoba berkali-kali dengan kemampuan yang akmi miliki tapi nihil. Ngomong-ngomong, kelihatannya pedang ini seperti ada orang yang mencuri pedang ini sehingga pedang ini terdampar begitu saja ada di tempat tinggal kamu ini. Aku kurang tau siapa. Karena terakhir kali aku lihat pedang ini bahwa Mushashi mengembalikan pedang ini di menara yang tidak jauh dari tempat tinggalnya dan dia bersama pedangnya itu bersatu menjadi kristal. Dan akhirnya menara itu kembali terkubur.”
Sparx : “Benda keramat. Bagaimana kau menggunakan benda itu ?”
Dwi : “Ya aku menggunakan pedang ini di tangan kanan karena pedang ini cukup berat dan menyerangnya dengan memegangnya dengan kedua tanganku ini agar menghasilkan serang yang lebih baik.”
Abdul : “Oh ya Dwi, katamu pedang itu dapat menyelamatkan orang yang terperangkap dalam Bincho Crystal. Apakah pedang itu juga bisa menyelamatkan naga yang menjadi patung itu ?”
Dwi : “Ide bagus tuh.”
Spyro : “Ayolah Dwi, selamatkan warga kami. Kami membutuhkan bantuanmu.”
Kemudian Dwi mencoba Pedang Lumina itu untuk membebaskan naga yang terkutuk menjaedi patung. Dia mendekatkan dirinya dengan patung dan menebas patung itu menggunakan Pedang Lumina. Akhirnya, patung itu bergetar dan retakan batu patung itu mulai berjatuhan hingga patung itu berubah menjadi naga yang sesungguhnya. Naga yang terperangkap itu bernama Nestor. Salah satu warga di Dragon Realm di sebuah wilayah yang bernama Artisan. Nestor mengucapkan terima kasih kepada mereka karena telah menyelamatkan Nestor dari kutukan patung itu. Nestor memberitahukan kepada mereka bahwa Dragon Realm sempat di serang oleh Gnasty Gnorc dan menyulik Cynder dan seorang perantau yang dulunya pedatang baru sejak 3 tahun belakangan ini yang bernama Bayu. Spyro, Sparx, dan Dwi kaget dan ingin membalas dendam kepada Gnasty Gnorc. Abdul pun ingin ikut membantu mereka untuk mengalakan Gnasty Gnorc. DSMLMD BLOG
Ditempat yang begitu jauh dari Dragon Realm. Disebuah tempat yang bernama Gnasty Castle, tempat dimana Gnasty Gnorc berada dengan beberapa pasukan dan anak buahnya. Di ruangan raja Gnasty Gnorc. Terdapat Cynder yang leher dan keempat kakinya itu diborgol oleh baja yang kuat. Sementara, Bayu di kurung di tempat ruangan itu dengan baja yangt kuat pula. Namun, kedua tangan dan kedua tangan Bayu terborgol pula. Mereka berdua terlihat seperti tahanan kriminalitas, Gnasty Gnorc tertawa iblis karena bisa menangkap mereka berdua.
Gnasty Gnorc : “BWAHAHAHAHA !! Akhirnya aku bisa menangkap kalian berdua.”
Cynder : “Lepaskan kami Gnorc !! Mengapa kau menangkap kami ??”
Gnasty Gnorc : “Aku menangkap kalian karena aku mengincar yang dibawa oleh Manusia itu, karena benda itu dapat membuatku agar aku bisa menguasai dunia ini. BWAHAHAHAHA !!”
Cynder : “Jangan kau ambil benda itu ! Benda itu cukup berbahaya !”
Bayu : “Benda apaan yang kau cari itu huh ?”
Gnasty Gnorc : “Aku mencari pedang..... pedang itu bernama Lumina Sword. Pedang itu dapat menciptakan kemampuan besar hingga menciptakan kekuatan kegelapan dan pastinya. Aku akan menguasai kegelapan !!”
Cynder : “Jangan, aku mohon Gnorc. Jangan kau lakukan dengan pedang itu !!!”
Bayu : “Tidak, jangan kau gunakan pedang itu !!”
Gnasty Gnorc : “Aku lihat barang bawaanmu manusia,,,,, aku ingin pedang itu”
Gnasty Gnorc mencari pedang itu di barang bawaannya Bayu. Dia membuka melepaskan kain kantong itu dari tongkat dan membuka kantong kain itu dan mencari pedang itu. Namun dia tidak menemukan pedang yang dia cari itu.
Gnasty Gnorc : “AAAAAARRRRRRRRGGGGGGGHHHHH !!! Kemana pedang itu ???? Kenapa tidak ada disitu ???”
Cynder dan Bayu : “Tidak ada ?”
Cynder : “Bayu, apa kau membawa pedang itu ?”
Bayu : “Perasaanku tadi aku membawa pedang itu, kenapa disini tidak ada ya ? Fuh... selamat dari ancaman dia.”
Gnasty Gnorc : “Hey, Manusia ! Kemanakah kamu simpan pedang itu ??? Cepat !”
Bayu : “Aku tidak tau dimana pedang itu, aku juga memang ngerasa aku membawa pedang itu.”
Gnasty Gnorc : “Kau berbohong manusia, kau pikir aku lebih pintar darimu apa ? HAH !?”
Bayu : “Ya wajar, kau saja lebih idiot dariku.”
Gnasty Gnorc : “KURANG AJAR !!! Kau akan menyesal. Aku akan.......”
Tiba-tiba, salah satu anak buah Gnasty Gnorc datang dan menghampiri Gnasty Gnorc
Gnorc : “Yang mulia tuan raja Gnasty Gnorc !!” (Tergesa-gesa)
Gnasty Gnorc : “Ada apa ? Ada apa ?”
Gnorc : “Tuan, kami tadi memeriksa radar kami dimana letak Pedang Lumina itu berada namun Pedang itu ternyata tidak dibawa oleh mereka tuan”
Gnasty Gnorc : “BODOH KAMU !!! (Menyeret dan mengangkat kepala anak buahnya) Kenapa kamu baru bilang ini sekarang ? Kita jadi salah orang ini.”
Gnorc : “Ma... maaf tuan, kami lihat di radar kami sekarang pedang itu dibawa oleh seseorang yang ada di wilayah Dragon Realm. Jumlah mereka 4 orang tuan.”
Gnasty Gnorc : “Heuh ! Ternyata pedang itu berada di tangan mereka. Siapa saja sih mereka !? Mengganggu rencanaku saja” (Sambil mengangkat tongkat sihirnya dan melihat siapa yang membawa Pedang Lumina itu)
Gnasty Gnorc : “Spyro si naga ungu itu ya, aku bisa mencium aroma sedapnya (menghirup dan menghembuskan nafas) dari sini. Dan lihat (sambil kegirangan).... 2 Manusia itu, salah satunya ada yang membawa Lumina Swords. Dan dia berjalan menuju kastil ini. Hahaha, aku lebih baik menunggu mereka. Mungkin saja, ini menjadi bagian yang menarik dan yang kutunggu dariku. Aku tak perlu capek berjalan dan menangkap mereka. Aku menunggu mereka dan langsung merebut Pedang Lumina dan inilah jalan termudah untukku untuk menguasai DUNIA. BWAHAHAHAHA !!!”
Cynder : (Didalam hatinya) “Spyro, Sparx, tolong selamatkan kami dan jangan lepaskan Lumina Sword ke tangan orang lain.”
Bayu : (Didalam hatinya) “Euh.... sudah tak ada harapan lagi kalau begini jadinya.”
Kembali ke Spyro, Sparx, Dwi, dan Abdul. Mereka memulai perjalanannya menuju Gnasty Gnorc Castle yang berada di pulau yang bernama pulau Peace Keepers. Untuk kesananya, dia menggunakan Balon Udara yang sudah di sediakan oleh Ballonist di pelabuhan Artisan. Mereka menggunakan Balon Udara secara gratis sehingga mereka bisa pergi ke tempat itu secara mudah.
Beberapa menit kemudian, mereka tiba di pelabuahn Peace Keepers. Mereka berjalan dan keluar dari pelabuhan itu namun tiba-tiba mereka mendengar suara sirine berbunyi. Sirine itu mengatakan bahwa ada penyusup yang sedang masuk ke wilayah Peace Keepers tanpa izin. Akhirnya, banyak sekali segerombolan pasukan Gnorc datang menyerang dengan jumlah banyak. Akhinrya Dwi, Abdul, Spyro, dan Sparx mulai beraksi. Dwi menyerang mereka dengan Pedang Lumina yang dia gunakan, Abdul menyerang dengan pistol yang dia gunakan, sementara Sparx membantu Spyro menyerang mereka. Spyro menyeruduk dan mengeluarkan tiupan api kepada mereka. Semua serangan yang mereka menggunakan membuat para segerombolan pasukan Gnorc itu kalah dengan mudah. Berada di pusat tempat Peace Keepers, tiba-tiba sekumpulan Ogre menyerang mereka. Mereka bisa mengalahkannya dengan serang yang mereka gunakan masing-masing. Gnorc di tempat itu ialah Gnorc yang sedang berlatih militer. Mereka menyerang dengan tombak, lembing, dan pistol. Sementara Ogre menggunakan Palu yang terbuat dari Kayu Berduri dengan ujungnya besar lonjong dan titik sebaliknya berlainan. Kedua monster itu merupakan monster manusia hijau berbadan sedikit gemuk berwarna hijau. Mereka merupakan anak buah dari Gnasty Gnorc.
Lalu, mereka menuju tempat yang bernama Dry Canyon. Dari tempat mereka tiba, mereka menaiki bukit dan masuk kedalam terowongan yang bergapura kayu. Ketika mereka keluar dari terowongan itu, mereka bisa melihat jelas dimana Gnasty Gnorc Castle itu berada dari atas menara dekat dimana mereka keluar dari terowongan itu. Mereka mulai turun dari tempat itu dan berjalan menuju Gnasty Gnorc Castle. Walau kelihatannya jauh bagi mereka, mereka harus menyelusuri gurun di sepanjang jalan itu.
Mereka berjalan ditempat itu, melihat semua pemandangan seperti mereka berjalan di tanah yang kosong. Panas dan gersang, sehingga Dwi dan Abdul merasa kehausan dan kepanasan. Tapi bagi Abdul, dia tidak merasa kepanasan sama sekali karena elemen dia adalah api. Hal ini membuat Dwi semakin lemah akan situasi seperti ini sehingga dia membutuhkan Obat Penyembuh yang dia temui sebelum-sebelumnya. Abdul memberikan obat itu kepadanya dan Dwi meminumnya. Dwi kembali semangat dan mereka dapat melanjutkan perjalanan lagi. Selama perjalanan, mereka tak menemukan monster sekalipun, namun mereka hanya berjalan lurus dari tempat itu karena mereka bisa melihat jelas Gnasty Gnorc Castle.
Beberapa jalan kemudian, mereka akhirnya tiba di depan pintu gerbang Gnasty Gnorc Castle. Terlihat depan suasana gerbang pintu Gnasty Gnorc Castle tidak memiliki pengawasan gerbang sama sekali. Sehingga pintu itu mudah dibuka oleh mereka. Mereka pun masuk. Ketika mereka masuk, mereka dikejutkan oleh segerombolan pasukan Gnorc sudah mulai bersiap menyerang mereka. Mereka siap sedia dan pertempuran 4 lawan 1000 pun dimulai.
Dwi menggunakan Pedang Lumina untuk menyerang gerombolan itu, Abdul menggunakan Pistol yang dia gunakan, Sparx membantu Spyro untuk mengawasi serangan secara tiba-tiba. Spyro menggunakan serangan seruduknya dan tiupan apinya. Banyak sekali pasukan Gnorc yang ada ditempat itu. Dari pasukan pembawa tombak, pasukan pembawa meriam, pasukan pistol, pasukan pedang, hingga pasukan sihirpun mereka lawan. Pertempuran ini seperti tiada habisnya melawan mereka. Sementara itu di ruang raja Gnasty Gnorc. Gnasty Gnorc tertawa karena pasukan yang mereka melawan memang tidak pernah bersisa. Pasukan itu terus bertambah dan berdatangan untuk melawan mereka karena Gnasty Gnorc telah membuat cloning untuk seluruh anak buahnya. Cynder dan Bayu tak kuat melihat hal ini semua karena kerja licik Gnasty Gnorc. Lalu, Dwi, Abdul, Spyro dan Sparx mulai kelelahan. Dwi dan Abdul mengeluarkan sihir gabungan antara Api dan Petir yaitu Fire Thundra. Yaitu sihir gabungan Api dan Petir yang membentuk sambaran Petir dan menyebabkan tanah menjadi terbakar dengan radius tertentu. Walau banyak Gnorc yang kalah akibat serangan itu tapi mereka masih merasa aneh dengan jumlah pasukan Gnorc itu. Mereka semakin bertambah seakan ada pasukan Gnorc yang kalah dalam pertarungan itu. Mereka masih bertarung dengan pasukan itu dan hal ini tentu membuat mereka lelah dan tak berdaya untuk bertarung. Akhirnya pasukan Gnorc menghabisi mereka dan mereka diikat dengan tali dan dibawa ke ruang raja Gnasty Gnorc.
Di ruang raja Gnasty Gnorc, mereka bertemu dengan Gnasty Gnorc dengan kondisi tangan terikat dan dibawa oleh pasukan Gnorc. Pasukan Gnorc meninggalkan ruang raja Gnasty Gnorc. Dan mereka akhirnya bertemu dengan Gnasty Gnorc dengan 2 tahan yang ada ditempat itu yaitu Bayu dan Cynder.
Gnasty Gnorc : “Selamat datang di kastilku naga ungu, kita bertemu lagi. Dan 2 kutu manusia, hahaha !!!”
Cynder : “Spyro, tolong kami !!”
Spyro : “Kami akan menolong kalian !!”
Abdul : “Bagaimana kita bisa menolong kalau kita terikat seperti ini”
Dwi : “Abdul, kita masih ada cara lain untuk melepaskan ikatan ini.”
Gnasty Gnorc : “Bodohnya kalian, kalian tak bisa keluar dari ikatan tali itu. Manusia, kau tidak bisa mengeluarkan sihir yang kalian punya ! Hahaha. Sekarang, dimanakah Lumina Sword itu ??”
Dwi : “Lumina Sword ? Itu sekarang berada di tanganku. Mau kau apakan dengan pedang ini ?”
Bayu : “Jangan berikan pedang itu ke dia !!”
Gnasty Gnorc : “DIAM !!”
Gnasty Gnorc : “Aku membutuhkan pedang itu karena pedang itu dapat menciptakan kemampuan besar hingga menciptakan kekuatan kegelapan dan pastinya. Aku akan menguasai kegelapan.”
Dwi : “Aku TIDAK akan memberikanmu pedang ini jika kau menggunakan untuk hal yang buruk !!”
Gnasty Gnorc : Manusia KEPARAT !!! Kau dan temanmu akan menjadi Bincho Crystal. Berikan sekarang atau kau akan tau akibatnya. Bwahahahaha !!!”
Spyro dan Abdul : “Dwi, jangan kamu berikan ke dia !!!”
Cynder dan Bayu : “Jangan berikan ke dia !!!”
Dwi : “Duh, aku bingung.”
Gnasty Gnorc : “CEPAT Manusia !!!”
Dwi mengalami dilema yang harus dia pilih antara keselamatan temannya dan kegelapan yang akan bangkit. Karena dia tidak punya pilihan lain. Akhirnya, dia memutuskan untuk memberikan pedang itu ke Gnasty Gnorc.
Dwi : “Maaf teman-temanku, aku terpaksa memberikan pedang ini ke Gnasty Gnorc. Aku tidak mau kita semua terperangkap di dalam kristal. Gnasty Gnorc, kau boleh ambil, di perlengakapan tas kami.”
Gnasty Gnorc mengambil pedang itu di perlengkapan milik Dwi, dan ia menemukannya.
Gnasty Gnorc : “Akhirnya ! Dengan ini, aku dapat menguasai kegelapan di Dragon Kingdom ini dan semua naga termasuk manusia akan tunduk kepadaku. Bwahahaha !!!”
Gnasty Gnorc berjalan menuju sebuah lantai yang berbentuk Hexagram. Dia menusukan lantai itu dengan pedang Lumina itu. Sesuatu terjadi pada kastil itu. Cahaya kegelapan mulai berkeluaran didalam lantai itu. Getaran kastil mulai terjadi. Retakan dinding termasuk jeruji besi dimana Bayu terperangkap mulai hancur. Bayu segera menolong mereka yang terikat dengan tali walau tangan Bayu masih dalam keadaan terborgol. Dengan gigitannya dia bisa mutuskan ikatan tali itu dan semuanya lepas dari ikatan tali itu. Spyro menolong Cynder agar Cynder keluar dari jeratan besi itu. Begitupun Dwi dan Abedul menolongn Bayu agar bisa terbebas dari jeratan besi itu. Mereka berhasil nmenolong dengan segera. Gnasty Gnorc tertawa karena mereka bisa bebas dan kekuatan kegelapan mulai menguasai dirinya. Getaran kastil mulai terasa cepat dan kencang sehingga sinar kegelapan mulai berpencar kemana-mana dan kastilpun mulai hancur.
Berlanjut ke Adventure of Deja Vu Part 7
0 Komentar untuk "Adventure of Deja Vu Part 6"