Erosi tanah merupakan suatu ancaman yang secara tradisional bekerjasama dengan pertanian di kawasan tropis dan semi-arid. Erosi kuat terhadap produktivitas tanah dan pertanian (Morgan, 1995). Oleh alasannya yaitu itu, semenjak tahun 1930-an pengikisan dianggap sebagai persoalan yang signifikan pada lahan. Penelitian awal mengenai pengikisan percik, alur, parit, dan tebing sungai.
Pasca Perang Dunia I, kebutuhan hidup naik secara eksponensial seiring dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan jumlah penduduk, karenanya konversi penggunaan lahan semakin meningkat. Hal tersebut memicu degradasi lahan. Pada tahun 1970-an, penelitian pengikisan berkembang mengenai model-model erosi. Adapun model pengikisan tersebut menyerupai USLE, MUSLE, WEPP, dan lain sebagainya.
Sekitar tahun 1980-an muncul pandangan gres mengenai pengendalian erosi, sehingga muncul tindakan konservasi menyerupai konservasi mekanik, vegetatif, dan pengolahan tanah. Konservasi ini dimaksudkan untuk mencegah atau mengurangi besarnya pengikisan dan meningkatkan produktivitas pertanian. Pada ketika itu, banyak banyak sekali proyek konservasi yang didanai Bank Dunia untuk menciptakan teras, reboisasi, dan pengolahan tanah.
Sejak 1986, pengikisan sudah menjadi informasi global alasannya yaitu kuat terhadap lingkungan, menyerupai sedimentasi dan pencemaran (Morgan, 2005). Masalah pencemaran dapat timbul dari sering tindaknya insiden pengikisan baik pada iklim tropis mapun iklim sub tropis. Pengendalian pengikisan sekarang merupakan kebutuhan setiap negara di dunia dan setiap jenis penggunaan lahan. Sayangnya, tindakan konservasi tersebut bukan malah mengurangi laju erosi, namun memicu peristiwa longsor. Oleh alasannya yaitu itu, semenjak tahun 1990-an, pengendalian pengikisan diintegrasikan dengan pengendalian longsor, sehingga muncul penelitian konservasi tanah terpadu.
Pada tahun 2012 seiring dengan munculnya informasi perubahan iklim, penelitian pengikisan semakin berkembang, ketika ini penelitian tersebut lebih menekankan pada redistribusi karbon dalam tanah kaitannya dengan pelepasan karbon di udara.
Penelitian pengikisan bersahabat hubungannya dengan geografi, alasannya yaitu terkait agihan pengikisan secara spasial dan temporal. Fenomena alam yang dikaji dalam geografi selalu bekerjasama dengan ruang dan waktu. Oleh alasannya yaitu itu, tema yang menjadi fokus kajian dalam paper ini yaitu konservasi tanah dalam perspektif geografi.
Referensi:
Morgan R. P. C., 1995, Soil Erosion and Conservation, UK. Longman
_________, 2005, Soil Erosion and Conservation, UK. Blackwell Publi
0 Komentar untuk "Perkembangan Riset Pengikisan Tanah"