Masalah Pendidikan – Pengertian, Penyebab, Akibat, Dan Solusi

Oleh: Hariz Yulian Nur Fiqri *)

Pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. Pendidikan yaitu duduk kasus asasi bagi manusia. Manusia sebagai makhluk yang sanggup didik dan harus dididik akan tumbuh menjadi insan remaja dengan proses pendidikan yang dialaminya. Semenjak kelahirannya, insan telah mempunyai potensi dasar yang bersifat universal. Indonesia yaitu salah satu Negara berkembang di dunia yang masih mempunyai kasus besar dalam dunia pendidikan. Kita mempunyai tujuan bernegara ”mencerdaskan kehidupan bangsa” yang seharusnya jadi sumbu perkembangan pembangunan kesejahteraan dan kebudayaan bangsa. Yang kita rasakan kini yaitu adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan.

Masalah yaitu sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan),dengan kata lain kasus merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, biar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal. Dalam perjalanannya menuju tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 wacana tujuan pendidikan nasional yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa dan membuatkan insan Indonesia seutuhnya, yaitu insan yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan berdikari serta rasa tanggung jawab dan kemasyarakatan dan kebangsaan.”
 Pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas Masalah Pendidikan – Pengertian, Penyebab, Akibat, dan Solusi

Rendahnya mutu pendidikan menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di aneka macam bidang. Pemecahan masalah-masalah pendidikan yag komplek itu dengan cara pendekatan pendidikan yang konvensional sudah dianggap tidak efektif. Karena itulah penemuan atau pembaruan pendidikan sebagai persepektif gres dalam dunia pendidikan mulai dirintis sebagai alternative untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang belum sanggup diatasi dengan cara konvensional secara tuntas Adapun faktor-faktor yang sanggup menimbulkan permasalahan pokok pendidikan tersebut yaitu sebagai berikut.

1.IPTEK
Adanya perkembangan IPTEK tidak bisa dipungkiri menjadikan kemajuan teknologi yang memepngaruhi kehidupan sosial,politik, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan bangsa Indonesia.

Diakui bahwa sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan selama ini belum bisa mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia pendidikan belum sanggup menghaslkan tenaga-tenaga pembangunan yang produktif, kreatif dan aktif serta sesuai dengan wawasan dan harapan masyarakat luas. Bagaimanapun berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus menerus.

2.Pertambahan Penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya perubahan, sekaligus pertambahannya harapan masyarakat untuk mendapat pendidikan yang secara komulatif menuntut dari segi sarana pendidikan yang memadai. Kenyataan tersebut menyatakan daya tampung, ruang dan kemudahan pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah yang mengakibatkan sulitnya menentukan bagaiman relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai akhir tidak seimbangnya antara output lembaga pendidikan dengan kesempatan yang tersedia.

3.Meningkatnya Animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik
Munculnya gerakan penemuan pendidikan yang erat kaitannya dengan adanya aneka macam tantanga dan permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan remaja ini, yang salah satu penyebabnya yaitu kemajuan IPTEK. Kemajuan IPTEK yang terjadi senantiasa menghipnotis aspirasi masyarakat. Pada umumnya mereka mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal di satu sisi kesempatan untuk itu sangat terbatas sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat. Berkenaan dengan ini pula kini bermunculan sekolah-sekolah favorit, plus, bahkan unggulan.

4.Menurunnya Kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan yang dirasakan remaja ini semakin menurun, ditambah belum mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, menuntut adanya sejumlah perubahan. bila tidak demikian, terperinci akan berakibat fatal dan terus ketinggalan.

5.Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sudah membangun.
Dalam kala modern kini masyarakat menuntut adanya forum pendidikan yang benar-benar bisa untuk diharapkan, terutama yang siap pakai dengan dibekali skill yang diharapkan dalam pembangunan. Umumnya, kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat telah diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh lantaran itu perkembangannya di indonesia kita ketahui telah mengalami beberapa kali penggantian kurikulum.

Hal ini dilaksanakan dalam upaya mengatasi kasus relevansi. Dengan kurikulum baru inilah akseptor didik dibina kepribadiaannya melalui pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan masa kini dan masa yang akan datang. Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum gres yang selalu mendapat perhatian khusus dan prioritas.

Dengan adanya fator tersebut karenanya memunculkan baanyak kasus yang mengakibatkan pendidikan di Indonesia tidak bisa berkembang, diantaranya:

a.Mahalnya biaya pendidikan.
Pendidikan di Indonesia menjadi sulit bagi mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mayoritas penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan menjadikan terbengkalai nya mereka dalam hal pendidikan. Selain kemauan mereka yang tidak pernah tumbuh dan sadar akan pendidikan, faktor ekonomi menjadi alasan utama mereka untuk tidak menyentuh dunia pendidikan.

Pemerintah sudah mencanangkan pendidikan gratis dan bahkan pendidikan wajib 12 tahun, akan tetapi biaya-biaya lain yang harus di tangguh oleh para siswa tidaklah gratis. Selain itu, biaya hidup yang semakin meninggi terkadang menciptakan masyarakat lebih menentukan untuk bekerja mencari nafkah dibanding harus melanjutkan pendidikannya.

b.Fasilitas pendidikan yang kurang memadai
Yang menjadi permasalahan pendidikan di Indonesia yaitu kemudahan pendidikan yang masih kurang memadai. Banyak sekolah-sekolah yang bangunannya sudah hampir rubuh, tidak mempunyai kemudahan penunjang menyerupai meja belajar, buku, perlengkapan teknogologi, dan alat-alat penunjang lainnya yang mengakibatkan pendidikan tidak sanggup berkembang secara optimal.

c.Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan
Perhatian yang diberikan pemerintah dalam hal pendidikan di kota dan di desa sangatlah berbeda. Pemerintah yang lebih menaruh perhatian pada pendidikan di perkotaan menciptakan kualitas pendidikan di perkotaan dan di pedesaan menjadi timpang. Salah satu misalnya ialah dalam masalah kesejahteraan guru. Gaji guru di desa jauh lebih rendah dibading honor guru di kota.

Hal ini mengakibatkan banyak guru yang lebih menentukan bekerja di kota daripada di desa. Selain kasus kesejahteraan guru, juga terdapat ketimpangan dalam hal santunan untuk fasilatas pendidikan, dan banyak hal lainnya. Maka tidak heran apabila kualitas pendidikan di Indonesia masih belum merata dimana kualitas pendidikan di kota lebih baik daripada di desa.

Permasalahan Pemerataan sanggup terjadi lantaran kurang tergorganisirnya koordinasi antara pemerintah sentra dengan pemerintah daerah, bahkan sampai kawasan terpencil sekalipun. Hal ini mengakibatkan terputusnya komunikasi antara pemerintah sentra dengan daerah. Selain itu kasus pemerataan pendidikan juga terjadi lantaran kurang berdayanya suatu forum pendidikan untuk melaksanakan proses pendidikan, hal ini bisa saja terjadi kalau kontrol pendidikan yang dilakukan pemerintah sentra dan kawasan tidak menjangkau daearh-daerah terpencil. Makara hal ini akan menjadikan lebih banyak didominasi penduduk Indonesia yang dalam usia sekolah, tidak sanggup mengenyam pelaksanaan pendidikan sebagaimana yang diharapkan.

Permasalahan pemerataan pendidikan sanggup ditanggulangi dengan menyediakan kemudahan dan sarana berguru bagi setiap lapisan masyarakat yang wajib mendapat pendidikan. Pemberian sarana dan prasrana pendidikan yang dilakukan pemerintah sebaiknya dikerjakan setransparan mungkin, sehingga tidak ada oknum yang sanggup mempermainkan kegiatan yang dijalankan ini.

Tujuan pemerataan Pendidikan yaitu menyiapkan masyarakat untuk sanggup berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan bangsa, oleh lantaran itu sesudah pelaksanaan pemerataan pendidikan terpenuhi maka yang marus dilakukan selanjutnya yaitu meningkatkan mutu pendidikan.

Sebagaimana dijelaskan UU Nomor 20 tahun 2003 wacana sistem pendidikan Nasional (sisdiknas) belahan 3 mengenai penyelenggaraan pendidikan pasal 4 yang berbunyi sebagai berikut:
1).Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjungjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
2).Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka multibermakna.
3).Pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan akseptor didik yang berlangsung seumur hidup.
4).Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, serta membuatkan kreatifitas akseptor didik dalam proses pembelajaran
5).Proses pendidikan dikembangkan dengan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi setiap masyarakat.
6).Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui tugas serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

d.Masalah Mutu Pendidikan
Mutu sama halnya dengan mempunyai kualitas dan bobot. Makara pendidikan yang bermutu yaitu pelaksanaan pendidikan yang sanggup menghasilkan tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan negara dan bangsa pada dikala ini. Sedangkan relevan berarti bersangkut paut, kait mangait, dan berkhasiat secara langsung. Sejalan dengan proses pemerataan pendidikan, peningkatan mutu untuk setiap jenjang pendidikan melalui persekolahan juga dilaksanakan.

Kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya kemudahan pendidikan sanggup menghipnotis merosotnya mutu pendidikan. Oleh lantaran itudalam mengatasi kasus ini pemerintah telah berusaha dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan kemampuan guru melalui training-training, dengan menambah fasilitas, dengan menambah dana pendidikan, mencari sestem pengajaran tepat guna, serta sistem eveluasi yang sebaik mungkin dengan tujuan sanggup meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap.

Tujuan Mutu pendidikan yaitu untuk menunjukkan jaminan kualitas pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Oleh lantaran itu mutlak dilakukan atau dilaksanakan oleh forum pendidikan. Mutu pendidikan erat kaitannya dengan forum pendidikan, yaitu sekolah yang merupakan forum pendidikan secara khusus yang membuatkan SDM.

e.Masalah Efektivitas dan Efisiensi
Permasalahan efisiensi pendidikan dipandang dari segi internal pendidikan. Maksud efisiensi yaitu apabila sasaran dalam bidang pendidikan sanggup dicapai secara efisien atau berdaya guna. Artinya pendidikan akan sanggup menunjukkan hasil yang baik dengan tidak menghamburkan sumberdaya yang ada, menyerupai uang, waktu, tenaga dan sebagainya.

Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien yaitu apabila pendayagunaan sumber daya menyerupai waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal. Pada dikala sekarng ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan segala sumber daya yang ada tidak menghasilkan lulusan yang diharapkan. Banyaknya pengangguran di Indonesia lebih dikarenakan oleh kualitas pendidikan yang telah mereka peroleh. Pendidikan yang mereka peroleh tidak menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka jalani.

Pendidikan yang efektif yaitu pelaksanaan pendidikan dimana hasil yang dicapai sesuai dengan planning / kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika rencana belajar yang telah dibentuk oleh dosen dan guru tidak terealisasi dengan sempurna, maka pelaksanaan pendidikan tersebut tidak efektif.

Tujuan dari pelaksanaan pendidikan yaitu untuk membuatkan kualitas SDM sedini mungkin, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui aneka macam upaya. Dari tujuan tersebut, pelaksanaan pendidikan Indonesia menuntut untuk menghasilkan akseptor didik yang memeiliki kualitas SDM yang mantap. Ketidakefektifan pelaksanaan pendidikan tidak akan bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas. Melainkan akan menghasilkan lulusan yang tidak diharapkan. Keadaan ini akan menghasilkan kasus lain menyerupai pengangguran.

Penanggulangan kasus pendidikan ini sanggup dilakukan dengan peningkatan kulitas tenaga pengajar. Jika kualitas tenaga pengajar baik, bukan mustahil akan meghasilkan lulusan atau produk pendidikan yang siap untuk mengahdapi dunia kerja. Selain itu, pemantauan penggunaan dana pendidikan sanggup mendukung pelaksanaan pendidikan yang efektif dan efisien.

Kelebihan dana dalam pendidikan lebih menjadikan tindak kriminal korupsi dikalangan pejabat pendidikan. Pelaksanaan pendidikan yang lebih terorganisir dengan baik juga sanggup meningkatkan efektifitas dan efisiensi pendidikan. Pelaksanaan kegiatan pendidikan menyerupai ini akan lebih bermanfaat dalam perjuangan penghematan waktu dan tenaga.

Pendidikan diusahakan biar sanggup memperoleh hasil yang baik dengan adanya biaya dan waktu yang sedikit. Ini artinya harus dicari sistem mendidik dan mengajar yang efisien dan efektif, yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.

Tujuan Efisiensi Pendidikan dalam konteks penyelenggaraan pendidikan di indonesia erat kaitannya dengan profesional dalam management nasional pendidikan yang diterapkan, antara lain : disiplin keahlian, etos kerja, dan cost effectiveness.

Bedasarkan uraian diatas sanggup dipahami bahwa efisiensi pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung dalam membentuk forum pendidikan yang efektif serta sesuai dengan yang diharapkan. Oleh lantaran itu proses pendidikan harus diusahakan biar memperoleh hasil yang maksimal denga waktu yang terbatas.

f.Permasalahan Relevansi
Relevansi pendidikan merupakan kesesuaian antara pendidikan dengan perkembangan di masyarakat. Misalnya:Lembaga pendidikan tidak sanggup mencetak lulusan yang siap pakai. tidak adanya kesesuaian antara output (lulusan) pendidikan dengan tuntutan perkembangan ekonomi.

Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar. Dalam kondisi kini ini sangat dibutuhkan output pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat terutama dalam hubungannya dengan persiapan kerja. Hal tersebut lebih terperinci dengan digulirkannya konsep Link and Match yang salah satu tujuannya yaitu untuk mengatasi duduk kasus relevansi tersebut.

Tujuan Relevensi upaya peningkatan relevasi dalam sstem pendidikan bertujuan agarhasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan akseptor didik, dalam artian prosese pendidikan sanggup menunjukkan dampak pemenuhan kebutuhan akseptor didik, baik kebutuha kerja, kehidupan dimasyarakat, dan melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.

Untuk mengurangi atau meinimalisir kasus pendidikan perlu adanya solusi. Solusi yaitu penyelesaian, pemecahan atau jalan keluar. Makara solusi permasalahan pendidikan yaitu jalan keluar untuk menuntaskan permasalahan pendidikan melalui faktor internal (masalah atau kendala tercapainya tujuan utama dalam pelaksanaaan kegiatan pendidikan), dan eksternal (masalah atau kendala dalam pelaksanaaan kegiatan pendidikan. Masalah-masalah dalam pelaksanaan pendidikan).

a.Solusi permasalahan pemerataan dan peningkatan kualitas
1).Meningkatkan kemampuan pendidik lewat penataran-penatara
2).Memperkaya pengalaman dan memperlancarkan proses berguru akseptor didik
3).Memantapkan nilai, keterampilan, perilaku dan kesadaran lingkingan pada akseptor didik.

b.Solusi permasalahan pelayanan pendidikan
1).memberiakan ketetampilan bagi mereka yang tidak pernah sekolah
2).penyebaran pesan-pesan yang merangsang kegiatan belajar da partisipasi untuk ikut membangun
3).penyebaran gosip untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan.
4).Usaha menunjukkan pengalaman pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi yang berkembang dan realistis.

c.Solusi permasalahan relevansi pendidikan
1).Menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang fungsional untuk kehidupan dimasyarakat kelak.
2).Menentukan kemampuan untuk memahami dan memecahkan permasalahan yang actual dalam masyarakat.
3).Menunjukan jalan untuk membuatkan keterampilan hidup dimasyarakat.

d.Solusi permasahan efiktifitas dan efisiensi pendidikan
1).Memberikan kebebasan sesuai dengan minat, kemampuan,dan kebutuhan kearah perkembangan yang optimal.
2).Memberikan pengalaman yang lingkaran biar akseptor didik berdikari dan mempunyai perilaku tanggung jawab.
3).Megintegrasikan aneka macam pengalaman dan kegiatan pendidikan
4).Mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna, tepat saat, menarik dan mengesankan.

*) Oleh: Hariz Yulian Nur Fiqri
Mahasiswa Tadris IPS IAIN Ponorogo

Related : Masalah Pendidikan – Pengertian, Penyebab, Akibat, Dan Solusi

0 Komentar untuk "Masalah Pendidikan – Pengertian, Penyebab, Akibat, Dan Solusi"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close