Manado, The Capital Of Spicy And Exotic Cuisine

  
 Manado yaitu ibukota Sulawesi Utara yang populer dengan sebutan Nyiur Melambai Manado, the Capital of Spicy and Exotic Cuisine


Manado yaitu ibukota Sulawesi Utara yang populer dengan sebutan Nyiur Melambai. Dengan keindahan alam, kekayaan budaya, masakan dengan rasa otentik, merupakan beberapa hal yang menciptakan kota ini tepat dan mempunyai potensi yang besar untuk dikemas sebagai Kota Wisata layaknya Bali. 

Sektor Pariwisata di kota Manado sangat menjanjikan. Banyak pilihan bagi wisatawan untuk berekreasi dan berwisata ria. Cukup panjang daftar yang harus dibentuk untuk menyebutkan tempat-tempat menarik yang ada di sekitar Manado. Kita sanggup mulai dari yang paling populer yaitu Taman Laut Bunaken yang telah dikenal dunia internasional. Bunaken populer akan keindahan dan luasnya terumbu karang disana plus palung-palungnya yang menjorok eksklusif ke bahari dalam. Selanjutnya kita sanggup masukan banyak lokasi unik di daftar kita menyerupai Diving site di Pulau Lembeh, Melihat Tarsius di Tangkoko, Situs Megalitikum Waruga, Danau Tondano dan Danau Linow, sentra perbelanjaan di sepanjang jalan Boulevard, menikmati pantai di Malalayang, Wisata Rohani ke Bukit Doa dan Bukit Kasih dan masih banyak lagi. Namun ada hal yang jangan hingga anda lewatkan di kota ini : WISATA KULINER.

Dengan Iin sarapan bubur Manado (Dego-dego Cafe)
Manado dikenal dengan cita rasa masakan nya yang berempah dan pedas. Ada beberapa tempat makan yang saya kunjungi ketika ke Manado yang berdasarkan temanku berada di top list dan most recommended. Dimulai dengan ke daerah Wakeke. Cobalah anda melewati jalan ini pada pagi hari, kita akan menemui antrian kendaraan yang cukup tersendat. Kios-kios masakan yang menjual Tinutuan alias Bubur Manado berjajar disini. Pagi hari yaitu ketika yang tepat untuk menikmati tinutuan ditemani ikan nike, perkedel jagung, dan sambal ikan Roa khas Manado. Anda juga sanggup memesan Mie Cakalang sebagai alternatif. Soal rasa sanggup dibuktikan dengan selalu ramainya daerah tersebut ketika jam sarapan. Hari itu saya dengan Iin sebagai guideku menentukan Dego-dego Cafe. Pada hari tertentu anda sanggup menikmati alunan musik Kolintang sambil menghabiskan Tinutuan beserta pelengkapnya. Manado banget bukan?

Menu sarapan lainnya yang beken di Manado yaitu Nasi kuning. Nasi kuning di Manado sedikit berbeda dengan nasi kuning yang umumnya ditemui di Jawa. Di Manado lauk yang dipakai sebagai pendamping nasi kuning yaitu ikan cakalang, kering kentang dan sambal. Nasi kuning Seroja dan nasi kuning Ternate yaitu beberapa nama yang cukup beken di Manado. Ada lagi yang unik ihwal nasi kuning di sini. Jika anda ingin membawa nasi kuning tersebut untuk dimakan di rumah, mereka akan membungkusnya dengan daun woka (seperti janur berbentuk kipas) sehingga tampilannya unik.

Nasi Kuning ala Manado
Siang hari anda sanggup menuju daerah Paal 2 untuk menikmati Es Tji Mei. Es Tji mei menyerupai dengan Es kacang merah/brenebon namun ada adonan durian dan alpukat di dalamnya.

Kalau ingin sekedar menikmati kue-kue dan masakan ringan khas Manado maka Miangas yaitu tempat yang tepat. Anda sanggup memesan Gohu, dan mengambil beberapa masakan ringan bagus khas menyerupai lalampa, panada, temo coe, lampu-lampu, bobengka dan lain-lain. Gohu yaitu semacam asinan pepaya muda yang dicampur dengan cuka, jahe, cabai dan terasi plus gula garam. Saya suka dengan rasanya yang segar namun tetap sedikit berempah berkat adanya adonan jahe.

Bagi anda pecinta ekstrim masakan anda sanggup mengunjungi Tinoor. Tinoor terletak di jalan antara Manado dan Tomohon. Pemandangan di daerah ini indah, namun ada hal lain yang saya cari disana ketika itu : masakan tikus ala Minahasa. Walaupun tikus yang dipakai untuk masakan ini yaitu tikus hutan pemakan buah, namun tetap memerlukan keberanian untuk menelannya. Hidangan tersebut biasa disajikan dengan lontong. Agak susah menelan hidangan yang satu ini namun rasa nya tidak semengerikan tampilannya. rasanya lembut menyerupai daging ayam. Namun tetap saya tak sanggup berlama-lama melihat potongan daging tersebut berada di depan mataku (sebenarnya sudah tak terlalu nampak terang alasannya yaitu sudah terpotong-potong). kami lanjut ke daerah Tondano.

Tikus Rica-rica @Tinoor

Mampirlah ke Tondano sambil menikmati masakan di tepi danaunya. Olahan dari kolombi (siput) yaitu sesuatu yang dihentikan dilewatkan. Nikmatilah seporsi sate kolombi sambil menikmati danau terbesar di Sulawesi utara tersebut. Woku kolombi dan tumis kangkung yaitu masakan lain yang perlu anda coba alasannya yaitu kangkung di Tondano tampaknya merupakan varietas raksasa hahaha.

Makan Siang di tepi Danau Tondano
Malam hari yaitu ketika yang tepat untuk menentukan sepanjang restoran di tepi pantai Manado untuk menikmati hidangan laut, kelapa muda ditemani terpaan angin bahari dan bunyi ombak. Maknyuss rasanya. Kita sanggup menyaksikan kelap-kelip pertokoan di daerah Boulevard Manado dari kejauhan sambil menunggu pesanan datang. Aku memesan Woku Ikan ketika itu. Woku yaitu jenis masakan manado yang paling saya suka. Biasanya teknik memasak ini memakai ikan atau masakan bahari lainnya sebagai materi dasarnya. Woku merupakan olahan yang kaya akan bumbu dan rempah. tampilan kesudahannya menyerupai masakan kuning yang sedikit pekat namun kalau dicicipi kita akan menemukan perpaduan antara sereh, kunyit, jahe, daun kunyit, daun bawang, kemiri pokoknya campur aduk deh tapi yummy sekali. dan jangan lupa memesan kelapa muda, alasannya yaitu tak afdol rasanya kalau belum minum kelapa muda di Kota Nyiur Melambai ini.

Hidangan yang nikmat pula disantap malam hari yaitu rage. Hidangan non-halal ini merupakan sate babi dalam potongan besar, namun dengan teknik mengkremasi yang pas sehingga semua daging tetap masak hingga di dalamnya. 

Untuk desert, Manado punya Klapertart. Kue dengan materi dasar kelapa ini sangat cocok untuk dijadikan oleh2 ala Manado. Dalam masakan ringan bagus ini kita sanggup mencicipi gurihnya kelapa muda berbetuk potongan-potongan dengan rasa creamy susu dan amis rhum. Di penggalan atas nya terdapat taburan keju, kismis, kenari yang merupakan kesukaan saya semua. Rasanya tentu pas di pengecap dan dijamin ketagihan. Klapertart biasa disimpan dan disajikan dalam keadaan dingin. Untuk buah tangan lainnya kita sanggup membeli sambal ikan roa, bagea, cakalang fufu selain klapertart.

Masih banyak hidangan unik ala Manado, cukup banyak juga yang populer menyerupai Erwe, Paniki, Tinoransak dan kawan-kawan nya yang menciptakan manado layak untuk dinobatkan menjadi

The Capital of Spicy and Exotic Cuisine versi saya. Untuk yang belum pernah ke Manado, silahkan cantumkan kota ini ke list teratas daftar tujuan wisata anda dan selamat menikmati keelokan Negeri Nyiur Melambai.
  
Manado
View of Manado from the top of  Sintesa Peninsula Hotel
Related Articles ;
Danau Linow, Minahasa

Related : Manado, The Capital Of Spicy And Exotic Cuisine

0 Komentar untuk "Manado, The Capital Of Spicy And Exotic Cuisine"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)