Puskesmas Longgar-Apara, Kabupaten Kepulauan Aru |
Puskesmas Longgar-Apara berstatus sebagai Puskesmat Rawat "Jalan" namun kenyataan nya kami juga merawat pasien dikarenakan jauhnya lokasi Rumah Sakit referensi yang berada di kota Dobo. Untuk menuju Dobo diharapkan waktu 12-14 jam perjalanan bahari menyusuri selat sempit, hutan bakau dan ombak yang menantang. Ya, memang letak Puskesmas kami cukup terpencil bahkan sanggup dikatakan sebagai pagar negeri ini.
Longgar dan Apara terletak di ujung selatan pulau Workai (biasa disebut Barakai oleh penduduk lokal). Di muka kampung kami terdapat Pulau Kultubai yang status nya yaitu pulau terluar dari NKRI. Bukan hal abnormal bahwa siaran ABC News Australia terdengar lebih jernih daripada bunyi RRI Tual.
Potensi sumber daya alam kedua desa ini luar biasa. Laut di muka Longgar-Apara sangat landai, menjadikannya tempat hidup ideal bagi teripang, kerang mutiara dan rumput bahari yang menjadi sumber rupiah yang menopang perekonomian desa ini. abalone juga sanggup ditemukan pada musim-musim tertentu dan menjadikan tempat ini tolong-menolong cukup tinggi dalam standar penghasilan maupun perputaran uang. namun perputaran uang mereka sayangmya dipakai untuk membeli minuman keras. Pendidikan dianggap kurang perlu sebab tidak diharapkan otak yang encer untuk mengais rejeki dari laut. 'Tak perlu perguruan tinggi untuk bameti (mencari hasil bahari dikala bahari surut)".
Desa ini rawan terhadap kekeringan dimana pada ekspresi dominan kering yang panjang sanggup menyebabkan mata air-mata air yang ada mengering dan dikala itulah kejadian diare meningkat tajam. Puskesmas kami yang berstatus Rawat Jalan harus merawat pasien-pasien yang mengalami kehilangan cairan tubuh berat akhir diare. Tindakan Kaporisasi sumur dan Kesling telah diupayakan namun kejadian luar biasa tersebut kerap berulang mengingat rendahnya mutu sumber air yang ada dikala kemarau panjang.
Hidup tanpa ada sinyal HP, menghabiskan malam ditemani lentera sebab belum ada nya listrik dan keran air di Puskesmas yang hanya menjadi tempat jemur Lap sebab tidak adanya PAM menciptakan semua nya tepat hehehe. Proses detox selama 1,5 tahun berjalan sempurna. Lingkungan yang bebas polusi, makanan yang selalu fresh dari bahari dan olahraga timba air setiap hari menjadikan saat-saat di Longgar-Apara menjadi "masa tersehatku" :D .
Next akan ku posting wacana acara di Puskesmas dan jalan-jalan sedikit melalui foto untuk mengenal Longgar-Apara, 2 Desa di Tepian Indonesia.
Dermaga Kayu di Apara, Tampak Pulau Terluar di Indonesia (Kultubai) di Seberang |
0 Komentar untuk "Longgar Dan Apara -2 Desa Di Tepian Indonesia-"