Katedral Jakarta

Katedral Jakarta
Banyak bangunan-bangunan bersejarah yang tersebar di Kota Jakarta, salah satunya yakni Bangunan Katedral Jakarta yang terletak di Jl. Katedral No.2, persis disamping Masjid Istiqlal.

Katedral ini merupakan karya arsitek dari Pastor Antonius Dijkmans, SJ, seorang pendeta dari Belanda yang bertugas di Indonesia waktu itu.

Katedral Jakarta yang megah ini didirikan pada tahun 1891 untuk menggantikan bangunan gereja usang yang runtuh pada tanggal 9 April 1890. Namun ketika pembangunannya, Katedral ini mengalami banyak hambatan yang menghambat. 

Seperti pada tahun 1892, pembangunan Katedral ini terpaksa tidak boleh alasannya yakni dilema keuangan.Kemudian pada tahun 1894, arsitek Katedral ini terpaksa kembali ke Belanda alasannya yakni sakit sebelum kemudian karenanya meninggal pada tahun 1922.

Setelah berhenti selama beberapa waktu karenanya pada tanggal 16 Januari 1899 kontruksi Katedral Jakarta dimulai lagi dengan ditandai peletakan kerikil pertama oleh Mgr ES Luypen SJ, sebagai uskup pada waktu itu. Konstruksi ini dipimpin oleh insinyur yang berjulukan MJ Hulswit.

Para pendeta dan jemaat ketika itu mencoba dengan segala upaya untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan Gereja Katedral Jakarta, salah satunya dengan menjual undian. Semua ini ada dalam catatan di Museum Katedral Jakarta, dan merupakan bukti sejarah bahwa bangunan Gereja Katedral Jakarta ini bukanlah hadiah dari pemerintah kolonial Belanda. 

Akhirnya pada tanggal 21 April 1901, Gereja Katedral yang dibangun dengan gaya neo-gothik ini selesai dibangun. Katedral ini diresmikan dengan nama "De Kerk van Onze Lieve Vrowe tenHemelopneming" atau Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga. Peresmian dan pemberkatan gereja ini dilakukan oleh Mgr. Edmundus Sybradus Luypen,SJ, Viskaris Apostolik di Jakarta pada ketika itu. 

Gereja Katedral yang dibangun dengan memakan biaya sebesar 628.000 gulden Belanda ini merupakan bangunan Jakarta dengan rancangan yang kuat, alasannya yakni memakai struktur bangunan dan bahan-bahan terbaik. Karena itulah, meskipun usianya sudah bau tanah Katedral Jakarta ini masih berdiri kokoh. 

Di Katedral Jakarta ini terdapat sebuah lonceng berukuran sedang yang terletak di Benteng Menara Daud (Menara Utara). Lonceng ini berisi sebuah prasasti dalam bahasa latin yang bertuliskan: "Lonceng ini diberikan oleh Clemens George Marie van Arcken, 2 bulan dari tanggal Maria berdoa bagi kita; Juni 19, 1900". 

Kemudian di Menara Gading (Menara Selatan) terdapat sebuah loncen kecil yang disuumbangkan oleh Mr. Chasse, seorang anggota Dewan India pada tahun 1831 dan diberkati pada tahun 1834. Dalam lonceng itu tertulis: "Aku ingin menyambutnya, Pesta St. Nicholas". Sementara itu ada juga bel terbesar berjulukan Wilhelmus yang merupakan hadiah dari Mr JH de Wit. 

Memasuki ruang katedral ini pengunjung akan dibentuk terpukau dengan tampilan megahnya, dan juga sinar-sinar matahari yang masuk melalui jendela beling yang dipatri.

Dalam gereja ini terdapat pilar kokoh yang berbaris di kedua sisi menopang atap dan membentuk lorong. Di kedua sisi ini terdapat sebuah galeri dengan tinggi 7 meter, yang merupakan kawasan untuk paduan suara. Namun kini kawasan paduan bunyi ini dipakai sebagai museum. 

Gereja Katedral ini mempunyai langit-langit dengan ketinggian 17 meter, dan terbuat dari kayu jati untuk mengantisipasi adanya gempa bumi. Langit-langit kayu jati ini juga ditopang susunan kerikil alam yang unik yang dikerjakan oleh tukang kerikil dari Kwongfu, China. Dinding kerikil ini menunjang kuda-kuda kayu jati yang terbentang selebar bangunan. 

Di ruangan ini juga terdapat sebuah mimbar khitbah. mimbar ini dipasang pada tahun 1905, dengan atap berbentuk menyerupai cangkang dengan gaya gotik yang berfungsi sebagai reflektor suara. 

Di setiap sisi dinding katedral terdapat lukisan jalan salib yang dilukis di ubin. lukisan ini diciptakan oleh seniman grafis dari Amsterdam, Theo Molkenboer. Lukisan ini ditempelkan ke dinding katedral semenjak tahun 1912.

(Artikel diambil dari : Jalan Salib Bukit Masbait, Tual, Maluku Tenggara
Kapel St, Borromeus, Bandung
Katedral Ambon, Maluku
Gereja Kristen Kayutangan Malang, Jawa Timur
Katedral Manado
bangunan bersejarah yang tersebar di Kota Jakarta Katedral Jakarta
Christo Regi, Katedral Kota Ende, Nusa Tenggara Timur
Gereja Santo Yosep, Cirebon
Katedral Jakarta

Related : Katedral Jakarta

0 Komentar untuk "Katedral Jakarta"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close