Perilaku Organisasi

Perilaku Organisasi
Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa berinteraksi dengan sesamanya. Organisasi merupakan salah satu perwujudan dari kebutuhan insan untuk berinterksi. Manusia tetarik dengan orang lain sehingga terjalin kekerabatan kerja dalam suatu kelompok yang mempunnyai dasar-dasar tertentu. Dasar-dasar tersebut merupakan suatu daya tarik bagi pembentukan suatu organisasi. Daya tarik tersebut adakalanya lantaran adanya kesempatan untuk berinteraksi, kesamaan status yang dipunyai masing-masing orang, kesamaan latar belakang, maupun kesamaan sikap. Beberapa kesamaan daya tarik tersebut menjadi alasan seseorang untuk berinterksi dengan orang lain.
Perilaku insan merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Ini berarti seorang individu dengan lingkungannya saling mensugesti dan sanggup menentukan sikap dari keduanya. Sebagai gambaran, misalnya: seorang mahasiswa yang sedang mencar ilmu di suatu perguruan tinggi tinggi, seorang karyawan sebuah bank yang melayani penabung, seorang supir taksi yang sedang mengantarkan penumpang atau seorang pedagang yang sedang memperlihatkan dagangannya. Mereka semuanya akan mempunyai sikap yang berbeda satu sama lain, dan perilakunya ditentukan oleh masing-masing lingkungan tempat dimana mereka berada.
PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi yaitu kesatuan (entity) sosial yang sanggup dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif sanggup diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan (Stephen P. Robbins). Perkataan dikoordinasikan dengan sadar mengandung pengertian manajeman. Kesatuan sosial berarti unit itu terdiri atas orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain. Pola interksi yang diikuti orang didalam sebuah organisasi tidak begitu saja timbul, melainkan telah dipikirkan lebih dahulu. Oleh lantaran itu pola interaksi anggotanya harus diseimbangankan dan diselaraskan untuk meminimalkan keberlebihan (redundancy) namun juga memastikan bahwa tugas-tugas yang keritis telah di selesaikan. Orang-orang di dalam sebuh organisasi mempunyai suatu kererikatan yang tetus menerus, artinya bahwa setiap orang atau anggota organisasi mempunyai pertisipasi yang aktif dan teratur. Organisasi juga mempunyai suatu tujuan. Tujuan tersebut biasanya tidak sanggup dicapai oleh individu-individu yang bekerja sendiri, atau kalau mungkin hal tersebut dicapai secara efisien melalui perjuangan kelompok. Tidak perlu semua anggota mendukung tujuan organisasi secara penuh namun definisi di atas menyatakan adanya akad umum mengenai misi organisasi.
PERILAKU ORGANISASI
Perilaku organisasi mengambil pandangan mikro yaitu memfokuskan diri kepada sikap didalam organisasi dan kepada seperangkat prestasi dan variabel mengenai sikap yang sempit dari para anggotanya. Perilaku insan yang berada dalam suatu organisasi yaitu awal dari sikap organisasi itu. Perilaku organisasi pada hakekatnya yaitu hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasinya. Hal ini didasarkan pada ilmu sikap itu sendiri yang dikembangkan dengan sentra perhatiannya pada tingkah laris insan dalam suatu organisasi
Perspektif Sistem (pandangan penting mengenai cara kerja sebuah organisasi)
Definisi sistem
Sistem yaitu kumpulan dari kepingan – kepingan yang saling berafiliasi dan saling bergantung yang diatur sedemikian rupa sehinga menghasilkan sebuah kesatuan (Stephen P. Robbins).
1. Sistem terbuka
Mengakui interaksi yang dinamis dari system tersebut dengan lingkungannya
Karakteristik sebuah system terbuka
a. Kepekaan terhadap lingkungan yaitu pengukuhan mengenai adanya saling ketergantungan diantara system dan lingkungannya
b. Umpan balik. System terbuka secara terus menerus mendapatkan informasi dari lingkungannya hal ini bertujuan untuk menyesuaikan dan memberi kesempatan kepada system untuk melaksanakan tindakan korektif semoga sanggup memperbaiki penjimpangan dari arah yang telah ditentukan
c. Cyclical character, sistem terbuka merupakan acara yang berputar.
d. Negative entropy. Artinya sistem sanggup memperbaiki diri sendiri, mempertahankan struktur, menghindari simpulan hidup bahkan sanggup tumbuh eksekusi alam mempunyai kemampuan untuk memasukkan sebih banyak energi yang etlah dikeluarkan
e. Sready state. Artinya sanggup menahan entropy(kemungkinan menjadi hancur atau menghilang) semoga sanggup memelihara keajegan dalam pertukaran energi sehingga mengasilkan suatu keadaan yang relative stabil.
f. Memiliki geraka kearah pertumbuhan dan ekspansi.
g. Adanya keseimbangan antara mempertahankan dan menyesuaikan aktifitas
h. Equifinality. Konsep ini berargumentasi bahwa terdapat beberapa cara untuk mencapai tujuan konsep ini menyatakan bahwa sebuah system sanggup mencapai tujuan yag sama dari kondisi awal yang berbeda- beda dan melalui bermacam cara.
Teori Organisasi
1. Teori Klasik . Mengembangkan prinsip atau model universal yang sanggup dipakai pada semua keadaan. Cara pandang klasik dinamakan pula cara pandang tradisional atau cara pandang birokrasi. Cara pandang ini berlandaskan pada penelitian dan percobaan yang kemudian disusun dalam banyak sekali asas organisasi. Ada sebelas macam asas organisasi diantaranya
a. Asas pertama yaitu, perumusan tujuan yang terperinci berarti kebutuhan insan baik jesmani maupun rohani yang ingin dicapai dalam organisasi benar-benar terperinci sehinga memudahkan penentuan haluan organisasi, bentuk organisasi, aktifitas yang akan dilakukan dan penentuan jumlah pejabat.
b. Asas kedua yaitu, departemenisasi, merupakan pembentukan satuan –satuan organisasi yang akan diserahi beban kerja tertentu
c. Asas ketiga yaitu pembagian kerja yaitu rincian serta pengelompokan aktifitas yang erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi tertentu.
d. Asas keempat yaitu koordinasi yaitu adanya keselarasan aktifitas antara satuan atau keselarasan kiprah antara pejabat.
e. Asas kelima yaitu pelimpahan wewenang yaitu penyerahan sebagian hak untuk mengambil tindakan yang diharapkan semoga kiprah dan tangung jawab sanggup dilaksanakan dengan baik dari pejabat yang satu kepada pejabat yang lain.
f. Asas keenam yaitu rentangan kontrol yaitu jumlah terbanyak bawahan pribadi yang sanggup dipimpin dengan baik oleh seorang atasan tertentu.
g. Asas ketujuh yaitu jenjang organisasi, yaitu tingkat-tingkat satuan organisasi yang disusun berdasarkan kedudukannya dari atas kebawah dalam fungsi tertentu.
h. Asas kedelapan yaitu kesatuan perintah yaitu tiap-tiap pejabat hendaknya hanya sanggup diperintah dan bertangung jawab kepada seorang atasan tertentu.
i. Asas kesembilan yaitu fleksibilitas yaitu fasilitas untuk beradaptasi (organisasi) dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengangu kelancaran aktifitas yang sedang berjalan.
j. Asas kesepuluh yaitu berkelangsungan yaitu tiap-tiap satuan organosasi harus mempunyai sarana-sarana tertentu semoga sanggup melaksanakan aktifitas operasinya secara terus menerus.
k. Asas kesebelas adaalah keseimbangan, yaitu setiap satuan organisasi harus diletakkan pada struktur organisasi sesuai dengan peranannya.
Tokoh dalam teori ini yaitu Max Weber yang mengemukakan wacana sebuah model struktural yang dikatakan sanggup dipakai sebagai alat yang efisien bagi organisasi. Ia menyebut struktur ideal ini sebagai birokrasi yang dicorakan dengan adanya penbagian kerja, mekanisme yang formal, peraturan yang rinci, hirarki wewenang yang terperinci serta kekerabatan yang tidak didasarkan atas kekerabatan pribadi.
2. Teori kekerabatan antara manusia . Memandang organisasi sebagai sesuatu yang terdiri atas tugas-tugas maupun manusia. Cara pandang ini dinamakan pula cara pandang perilaku, cara padang sikap antara pribadi, atau cara pandang manusiawi. Teori ini memandang bahwa organisasi terdiri atas tugas-tugas dan insan yang harus dipertahankan pada suatu tingkat keseimbangan. Perhatian yang hanya ditujukan kepada pekerjaan atau kepada kebutuhan orang yang melaksanakan kiprah tersebut akan mengurangi optimalisasi system.
3. Teori struktural atau konflik
Teori ini memandang organisasi sebagai sebuah faktor penting yang mensugesti sistem keputusan.
4. Teori pembuatan keputusan
Tokoh yang menjadi pencetus cara pandang ini yaitu Herbert A. Simon yang beropini bahwa para pejabat dalam organisasi bukanlah peralatan mekanis, dan proses pemecahan problem insan dan mekanisme penbuatan keputusan merupakan pokok sikap organisasi. Berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan tergantung dari tanggapan banyak sekali keputusan yang dibuat oleh para manejer baik tingkat puncak, menengah, maupun tingkat bawah. Herbert A, Simon beropini bahwa proses pembuatan keputusan melalui empat tahap, yaitu
a. Proses pembuatan keputusan dengan cara meneliti lingkungan yang memerlukan keputusan
b. Menemukan, berbagi dan menganalisis kemungkinan arah tindakan.
c. Memilih arah tindakan tertentu dari arternatif yang ada.
d. Menilai sehabis menentukan atau menentukan keputusan.
PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI
Perilaku organisasi (organization behavior) yaitu suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laris insan dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu, mencakup aspek yang ditimbulkan dari imbas organisasi terhadap insan serta aspek yang ditimbulkan dari imbas insan terhadap organisasi. Aspek-aspek lain yang perlu diperhatikan berdasarkan Duncan adalah:
a. Studi sikap organisasi termasuk di dalamnya bagian-bagian yang relevan dari semua ilmu tingkah laris yang berusaha menjelaskan tindakan-tindakan insan di dalam organisasi.
b. Perilaku organisasi sebagaimana suatu disiplin mengenal bahwa individu dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan diatur dan siapa yang bertanggung jawab untuk pelaksanaannya. Oleh kesannya ilmu ini memperhitungkan pula imbas struktur organisasi terhadap sikap individu.
c. Walau dikenal adanya keunikan dalam individu, namun sikap organisasi masih memusatkan pada kebutuhan manajer untuk menjamin bahwa keseluruhan kiprah pekerjaan bisa dijalankan. Sehigga kesimpulannya ilmu ini mengusulkan beberapa cara semoga usaha-usaha individu itu bias terkoordinir dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Menurut Joe Kelly, guru besar manajeman di Sir George Williams University sikap organisasi dirumuskan sebagai suatu system studi dari sifat organisasi menyerupai misalnya: bagaimana organisasi dimulai, tumbuh dan berkembang dan bagaimana pengaruhnya terhadap anggota-anggota sebagai individu, kelompok pemilih, organisasi-organisasi lainnya dan institusi-institusi besar.
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Perilaku seseorang itu ditentukan oleh banyak faktor. Adakalanya sikap seseorang dipengaruhi oleh kemampuannya, ada pula lantaran kebutuhannya dan ada juga yang dipengaruhi oleh pengharapan dari lingkungannya. Organisasi gotong royong bisa mensugesti sikap sesorang dengan cara mengubah faktor-faktor penentu (afektif, kognitif dan konatif) dari sikap individu.
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
Kelompok merupakan kepingan dari kehidupan manusia. Setiap hari insan akan terlibat dalam aktifitas kelompok demikian pula kelompok merupakan kepingan dari kehidupan organisasi. Pada umumnya insan yang menjadi anggota suatu organisasi besar atau kecil mempunyai kecenderungan yang besar lengan berkuasa untuk mencari keakraban dlam kelompok-kelompok tertentu. Dimulai dari adanya kesamaan kiprah pekerjaan yang dilakukan, kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa dan adanya kesamaan kesenangan bersama maka timbullah kedekatan satu sama lain sehiungga mereka membentuk suatu kelompok.
Teori-teori pembentukan kelompok
1. Teori propinquity atau teori kedekatan
Teori ini mengemukakan bahwa kedekatan seseorang dipengaruhi oleh adanya kedekatan ruang dan daerahnya. Sebagai teladan seorang mahasiswa yang duduk berdekatan dengan mahasiswa lain dikelas akan lebih gampang membentuk suatu kelompok dibandingkan dengan mahasiswa lain yang duduknya berjauhan.
2. Teori George Homans
Teori ini berdasarkan pada aktifitas0aktifitas, artinya sesorang berafiliasi dengan orang lain dipengaruhi oleh semakin banyaknya aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh orang tersebut dengan orang lain. Semakin banyak berinteraksi semakin besar lengan berkuasa tumbuhnya keinginan untuk membentuk kelompok diantara mereka.
3. Teori keseimbangan
Teori ini dikembangkan oleh Theodore Newcomb, teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik kepada orang lain didasarkan atas kesamaan sikap di dalam menanggapi sesuatu hal.
4. Teori pertukaran
Teori ini didasarkan atas interaksi dan susunan hadiah-biaya-dan hasil. Suatu tingkat positif yang minim yakni hadiah lebih besar dari biaya kan mengatakan suatu daya tarik yang mendorong timbulnya kebutuhan untuk membentuk kelompok
5. Teori practicalities
Contoh dari teori ini yaitu karyawan suatu organisasi yang mengelompok disebabkan lantaran ganjal an ekonomi, keamanan, atau ganjal an-alasan sosial.
Bentuk-bentuk kelompok:
1. Kelompok Primer (Primary group)
Yaitu beberapa orang yang sering berkomunikasi satu sama lain melampaui rentang kendali waktu, sehingga setip orang bisa untuk berkomunikasi secara langsung, bertatap muka dengan yang lainnya tanpa mediator (Homans). Kelompok ini sering disebut kelompok kecil (small group).
2. Kelompok Formal dan Informal
Kelompok formal yaitu suatu kelompok yang sengaja dibuat untuk melaksanakan suatu kiprah tertentu. Sedangkan kelompok informal yaitu suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang.
3. Kelompok Terbuka dan Tertutup
Kelompok terbuka yaitu suatu kelompok yang secara ajeg atau tetap mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan pembaruan. Kelompok tertutup yaitu kelompok yang kecil kemungkinannya mendapatkan perubahan dan pembaruan, atau mempunyai kecenderungan menjaga kesetabilan.
4. Kelompok Referensi
Kelompok yang dimana seseorang melaksanakan rujukan atasnya., merupakan kelompok yang dipergunakan sebagai suatu ukuran atau sebagai sumber dari nilai dan sikap pribadinya.
Kepemimpinan dan kekuasaan
Kepemimpinan yaitu suatru aktifitas untuk mensugesti sikap orang lain semoga mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Gaya kepemimpin yaitu suatu cara yang dipergunakan seorang pemimpin dalam mensugesti sikap orang lain.
Daftar pustaka
Robbins, Stephen P. 1995. Teori Organisasi Struktur, Desain dan Aplikasi. Arcan Jakarta
Thoha Miftah. 1998. Perilaku Organosasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. RajaGrafindo Persada. Jakarta
Sutarto. 1992. Dasar-dasar Organisasi. Gajah Mada University Press. Jogyakarta.

Related : Perilaku Organisasi

0 Komentar untuk "Perilaku Organisasi"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)