Mengenal Karya Tulis Ilmiah Populer

TULISAN ILMIAH

Menulis pada hakikatnya yaitu upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses transfer ilmu dan informasi, semakin hari kegiatan menulis semakin urgen untuk ditekuni. Akademisi syar`i yang mempunyai orientasi dakwah danindzar umat, semestinya menyadari betapa dakwah bil qalam tidak kalah efektif –kalau tidak mau dibilang lebih— dibandingkan dakwah oral dalam bentuk ceramah dan khutbah.

Ada banyak jenis goresan pena yang sanggup dinikmati di zaman sekarang. Kecanggihan teknologi telah mewujudkan hal-hal yang dulu hanya menjadi khayalan para pendahulu kita. Hari ini, kumpulan karya tulis sanggup dinikmati dengan mudah. Dari Koran, majalah, jurnal ilmiah, buku-buku fiksi, hingga internet yang secara cuma-cuma mengobral informasi dan ilmu dari dunia maya. Perkembangan dunia tulis menulis demikian pesatnya. Bentuk karya tulis semakin berwarna dan beragam. Tapi hakikatnya, karya tulis terbagi kepada dua pembagian besar: fiksi dan non-fiksi. Satu diantara jenis goresan pena non-fiksi yang banyak kita temukan yaitu karya tulis ilmiah populer. Tulisan berikut akan berbicara seputar jenis goresan pena ini secara sederhana.

Mencari Definisi Tulisan Ilmiah Populer

Untuk memahami jenis goresan pena ilmiah terkenal secara lebih dekat, akan lebih baik bila dilakukan terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah, dan terkenal itu sendiri. Dari sana semoga akan ditemukan makna yang utuh perihal jenis goresan pena ini. Berikut  pemaparan ringkas dari ketiga elemen itu.

Tulisan

Tulisan, berdasarkan Dr. Slamet Suseno, yaitu istilah yang dipakai untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut penulis. Ia bukan pengarang. Sebab ia memang hanya mengkompilasikan (meringkas dan menggabungkan menjadi satu) pelbagai materi informasi sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah dongeng gres lagi yang lebih utuh.

Ilmiah

Ilmiah berarti bersifat ilmu, atau memnuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya ilmiah yaitu suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu dilema tertentu dengan memakai kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah memakai metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta memakai prinsip-prinsip keilmuan yang lain menyerupai objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah yaitu goresan pena yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang suatu paradigma gres bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian ilmiah saja, melaikan juga suatu kajian terhadap suatu dilema yang dianalisis oleh ahlinya secara professional.

Contoh dari karya tulis ilmiah menyerupai definisi di atas yaitu makalah (paper), artikel ilmiah, Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain. Defenisi ilmiah ini sendiri akan mengalami reduksi (pengurangan) makna bila kelak digandengkan dengan kata populer.

Populer

Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau gampang dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta gampang dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.

Setelah pemaparan singkat ini, kiranya kita sanggup menarik kesimpulan –yang semoga komprehensif—tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah populer. Seperti yang kita katakan di atas, bahwa secara otomatis akan ada proses reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika digandengkan dengan kata populer. Bila karya ilmiah di satu sisi kita sebut yaitu nash umum, maka kata-kata terkenal yaitu takhsishnya. Maka karya tulis ilmiah terkenal yaitu karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum sehingga gampang dipahami oleh masyarakat awam. Dengan pengertian menyerupai ini, benar bila dikatakan bahwa ilmiah terkenal yaitu sarana komunikasi antara ilmu dengan masyarakat awam.

Bila ingin ditambahkan dengan klarifikasi kata tulisan di awal tadi, maka sanggup kita katakan bahwa karya tulis ilmiah terkenal lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur, mengutip, dan meramu informasi dari aneka macam goresan pena orang lain, daripada menulis murni gagasan, pendapat, dan pernyataan sendiri. Artinya, karya tulis ilmiah –mengutip pendapat Soeseno—lebih cocok disebut sebagi goresan pena ketimbang karangan. Satu hal yang pasti, meski melangalami reduksi, kata-kata ilmiah tetap menggambarkan pertanggungjawaban penulisnya secara ilmiah dengan pencantuman sumber rujukan.

Perbedaan Antara Tulisan Ilmiah Populer dengan Tulisan Ilmiah Murni

Dapat disimpulkan bahwa beda antara ilmiah terkenal dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dll) bahwasanya terletak pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara ilmiah terkenal ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta sanggup dipahami masyarakat umum.

Dari segi topik bahasan, goresan pena ilmiah terkenal cenderung membahas permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.

Artikel Media Massa

Artikel yang banyak dimuat di media massa, dari satu sisi merupakan karya tulis ilmiah populer. Sekalipun bersifat opini (gagasan murni), biasanya penulis artikel berangkat dari sejumlah referensi, entah itu kepustakaan atau hasil wawancara.

M. Arief Hakim membagi artikel dari segi proses penggarapannya kepada dua model: pertama, artikel yang digarap dengan cara refleksi murni dari penulisnya, tanpa pemberian referensi, pustaka, dan rujukan ilmiah lain. Kedua, artikel yang dibikin dengan pemberian referensi, pustaka, dan rujukan ilmiah tertentu. Model kedua inilah yang lazim. Arief Hakim mengatakan: ‘Artikel kebanyakan punya abjad `ilmiah` yang kental’.

Tulisan opini di media massa lazimnya yaitu goresan pena ilmiah populer. Karena para kolumnis media massa rata-rata yaitu para pakar dan pengamat yang melaksanakan pengkajian mendalam terhadap dilema yang dibahasnya. Seperti dipaparkan sebelumnya, karya tulis ilmiah terkenal dalam arti yang sempit yaitu derivasi (turunan) goresan pena ilmiah yang dipopulerkan. Sehingga ia sanggup berasal dari mempopulerkan goresan pena ilmiah murni, atau sanggup juga sanggup berasal dari penulisan opini yang dibentuk secara objektif dan mendalam.

Membuat Karya Tulis Ilmiah Populer

Secara umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh David Nunan, yakni:

  1. tahap pra-penulisan
  2. tahap penulisan
  3. tahap perbaikan (editing)

Dalam prakteknya proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu:

  1. tahap persiapan (pra-penulisan)
  2. tahap inkubasi
  3. tahap iluminasi
  4. tahap verifikasi/evaluasi

Hampir semua proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan lain-lain) melalui keempat tahap ini. Berikut paparan keempat fase ini:

  • Pertama, tahap persiapan atau prapenulisan yaitu ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, memilih fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
  • Kedua, tahap inkubasi yaitu ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan dilema atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya hingga telur menetas menjadi anak ayam.
  • Ketiga, tahap iluminasi yaitu ketika datangnya wangsit atau insight, yaitu gagasan tiba seolah-olah tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada dikala ini, apa yang telah usang kita pikirkan menemukan pemecahan dilema atau jalan keluar. Iluminasi tidak mengenal kawasan atau waktu. Ia sanggup tiba ketika kita duduk di kursi, sedang mengendarai mobil, sedang berbelanja di pasar atau di supermarket, sedang makan, sedang mandi, dan lain-lain. Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat ditunggu itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali lantaran momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Agar gagasan tidak menguap begitu saja, seorang pembelajar menulis yang baik selalu menyediakan ballpoint atau pensil dan kertas di dekatnya, bahkan dalam tasnya ke mana pun ia pergi.
  • Keempat, tahap terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada pecahan yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada pecahan yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

Beberapa Catatan Penting yang Perlu Diperhatikan Dalam Penulisan Karya tulis Ilmiah Populer

1.    Dalam konsep penulisan hard news (berita singkat) ada sistem yang disebut alur piramida terbalik, yang berarti dimulai dari informasi yang terpenting hingga ke detail yang kurang penting. Keuntungannya, pembaca cepat menerima informasi utama. Untuk sebuah karya ilmiah menyerupai ilmiah populer, model ini kurang sempurna untuk digunakan. Sebab terkesan membosankan. Hal yang terpenting sudah diketahui di awal, pembaca merasa sudah cukup dengan paragraf-paragraf awal. Tidak ada unsur menggelitik rasa ingin tahu lebih lanjut. Walau tidak salah, sistem penulisan menyerupai ini akan mengurangi daya tarik sebuah karya tulis ilmiah.

2.    Tentukan secara pasti, Kepada siapa anda menyajikan goresan pena anda, media apa yang anda pilih (internet, televisi, koran, majalah, radio, dsb), gaya penulisan apa yang paling tepat, serta kira-kira berapa usang pembaca meluangkan waktu untuk membaca goresan pena anda. Walau factor-faktor ini lazim dipakai untuk semua jenis karya tulis, tapi untuk penulisan ilmiah terkenal ia menjadi lebih urgen. Karena sekali lagi, bahwasanya ilmiah terkenal yaitu papan yang menjembatani antara ilmu dengan masyarakat umum. Sehingga pemilihan kata, pertimbangan segmen tulisan, termasuk kemungkinan waktu pembaca amat penting dipertimbangkan.

3.    Kecerdasan memilih topik bahasan akan sangat kuat kepada menarik atau tidaknya hasil karya tulis. Ada beberapa kiat untuk menarik minat pembaca terhadap sebuah goresan pena menyerupai ilmiah populer, di antaranya:

  1. Kaitkan dengan kondisi actual
  2. Kaitkan dengan kegiatan sehari-hari
  3. Perkenalkan ilmu atau temuan baru
  4. Bahas permasalahan dengan sudut pandang yang baru, atau berbeda dengan bahasan-bahasan topik sejenis.

Related : Mengenal Karya Tulis Ilmiah Populer

0 Komentar untuk "Mengenal Karya Tulis Ilmiah Populer"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)