Pengertian Tata Surya dan Teori - Teori Terbentuknya Tata Surya ( Nebula, Planetesimal, Pasang Surut, Bintang Kembar, Awan Debu ) - Kalian ada di bumi. bumi ialah salah satu bagian dari tata surya. Sudah tahukah kalian apa pengertian tata surya ? Mungkin ada di antara kalian yang sudah mengetahui pengertian tata surya tetapi tidak menutup kemungkinan juga banyak yang belum mengetahui pengertian tata surya. Tata surya telah terbentuk berjuta-juta tahun yang lalu.
Pengertian Tata Surya dan Teori - Teori Terbentuknya Tata Surya ( Nebula, Planetesimal, Pasang Surut, Bintang Kembar, Awan Debu ) |
Sehingga akan sangat banyak teori-teori bagaimana proses tata surya ini terbentuk. Namun secara umum kita akan mempelajari teori tata surya menyerupai : Teori Nebula ( Kant Laplace ), Teori Planetesimal ( Moulton dan Chamberlain ), Teori Pasang Surut ( Jeans dan Jeffreys ), Teori Bintang Kembar ( Lyttleton ), Teori Awan Debu ( Weizsaecker dan Kuiper ). Berikut Pengertian Tata Surya dan Teori - Teori Terbentuknya Tata Surya ( Nebula, Planetesimal, Pasang Surut, Bintang Kembar, Awan Debu ).
Pengertian Tata Surya ( Solar System )
Tata Surya, ialah suatu sistem di jagat raya yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet (termasuk Planet Bumi), satelit-satelit alam (misalnya bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda lainnya sebagai anggotanya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapatlah diduga bahwa bintang-bintang yang lainnya kemungkinan besar memiliki sistem menyerupai tata surya. Dengan kata lain, bukan mustahil setiap bintang memiliki sistem bintang menyerupai matahari, alasannya ialah matahari hanya merupakan satu dari milyaran bintang yang ada di jagat raya.
Teori - Teori Terbentuknya Tata Surya
Teori-teori wacana proses terbentuknya tata surya sanggup dikelompokan menjadi beberapa teori, yaitu sebagai berikut.
a. Teori Nebula (Kant dan Laplace)
Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang filsuf Jerman berjulukan Imanuel Kant. Menurutnya, tata surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat.
Teori Nebula |
Perputaran yang lambat itu menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang memiliki berat jenis tinggi yang disebut inti massa di beberapa daerah yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya Karena terjadi proses pendinginan, inti-inti massa yang lebih kecil bermetamorfosis planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut matahari.
Teori nebula lainnya dikemukakan oleh Pierre Simon Laplace. Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Karena perputaran yang sangat cepat, sehingga terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbeda-beda. Bagian-bagian yang terlepas itu berputar dan kesudahannya mendingin membentuk planet-planet, sedangkan bola gas asal dinamakan matahari.
b. Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlain)
Teori Planetesimal |
Moulton dan Chamberlain, beropini bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti yang berwujud gas bersuhu tinggi. Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari
c. Teori Pasang Surut (Jeans dan Jeffreys)
Astronom Jeans dan Jeffreys, mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada awalnya hanya matahari saja tanpa memiliki anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk lantaran adanya bab dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh imbas gravitasi bintang yang melintas ke bersahabat matahari.
Teori Pasang Surut |
Bagian yang terlepas itu berbentuk menyerupai cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari, sehingga usang kelamaan mendingin membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.
d. Teori Bintang Kembar (Lyttleton)
Teori Bintang Kembar |
Teori bintang kembar dikemukakan astronom Inggris berjulukan Lyttleton. Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi, pada suatu masa melintas bintang lainnya dan menabrak salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur, yaitu matahari.
e. Teori Awan Debu (Weizsaecker dan Kuiper)
Weizsaecker dan Kuiper, beropini bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas (hidrogen dan helium). Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan lantaran gaya tarik menarik dan gerakan berputar yang sangat cepat dan teratur, sehingga terbentuklah piringan menyerupai cakram. Inti cakram yang menggelembung menjadi matahari, sedangkan bab pinggirnya bermetamorfosis planet-planet.
Teori Awan Debu |
Ahli astronomi lainnya yang mengemukakan teori awan debu antara lain, F.L Whippel dari Amerika Serikat dan Hannes Alven dari Swedia. Menurutnya, tata surya berawal dari matahari yang berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelingnya yang kemudian membentuk planet-planet yang beredar mengelilingi matahari.
Semoga dengan adanya Pengertian Tata Surya dan Teori - Teori Terbentuknya Tata Surya ( Nebula, Planetesimal, Pasang Surut, Bintang Kembar, Awan Debu ) ini kalian akan semakin manis dan mantap pemahamannya wacana apa itu pengertian tata surya dan menyerupai apa suara dari teori-teori wacana terbentuknya tata surya ( solar system ) ini. Terimakasih telah membaca Pengertian Tata Surya dan Teori - Teori Terbentuknya Tata Surya ( Nebula, Planetesimal, Pasang Surut, Bintang Kembar, Awan Debu ).
0 Komentar untuk "Pengertian Tata Surya Dan Teori - Teori Terbentuknya Tata Surya ( Nebula, Planetesimal, Pasang Surut, Bintang Kembar, Awan Abu )"