Jenis Dan Penyebaran Fauna Di Indonesia Dan Dunia(Part 1)

JENIS DAN PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA

Pola  persebaran  fauna  di  Indonesia  sama  dengan  pola  persebaran  tumbuhan,  yaitu  di pecahan Barat,  faunanya  mempunyai  kemiripan  dengan  fauna  Asia,  di  bagian  Timur  faunanya  mirip
dengan  fauna  di  Australia,  dan  diantara  kedua  daerah  tadi,  faunanya  merupakan  fauna  daerah
peralihan. Hal  tersebut dimungkinkan lantaran pada zaman es  Indonesia pernah  menyatu dengan  Asia dan Australia. Pada masa itu Indonesia menjadi jembatan persebaran binatang dari Asia dan Australia. Sekarang kita bahas dahulu mengenai jenis-jenis dan persebaran fauna di Indonesia.

Jenis-Jenis dan Persebaran Fauna di Indonesia

Sejarah terbentuknya daratan di Indonesia berawal pada zaman es. Pada awal zaman es tersebut, suhu permukaan bumi turun sehingga permukaan air bahari menjadi turun. Pada masa itu, wilayah  Indonesia  bagian  Barat  yang  disebut  juga  Dataran  Sunda  masih  menyatu  dengan  Benua  Asia, sedangkan  Indonesia  bagian  Timur  yang  disebut  juga  Dataran  Sahul  menyatu  dengan  Benua  Australia.  Dataran  Sunda  dan  Dataran  Sahul  juga  masih  berupa  daratan belum  dipisahkan oleh  laut  dan  selat.  Keadaan  tersebut  menyebabkan  keanekaan  flora  dan  fauna  di  Indonesia  bagian Barat  seperti  Jawa,  Bali  Kalimantan,  dan  Sumatera  pada  umumnya  menunjukkan  kemiripan dengan tumbuhan di Benua Asia. Begitu pula denga tumbuhan dan fauna di Indonesia pecahan Timur menyerupai Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya pada umumnya mempunyai kemiripan dengan tumbuhan dan fauna di benua Australia. Kaprikornus Indonesia pada masa itu menjadi jembatan penghubung persebaran hewan  dari  Asia  dan  Australia.  Kemudian,  pada  akhir  zaman  es,  suhu  permukaan  bumi  naik sehingga  permukaan  air  laut  naik  kembali.  Naiknya  permukaan  air  laut  mengakibatkan  Jawa terpisah  dengan  Benua  Asia,  kemudian  terpisah  dari  Kalimantan  dan  terakhir  dari  Sumatera. Selanjutnya Sumatera terpisah dari Kalimantan kemudian dari Semenanjung Malaka dan terakhir Kalimantan terpisah dari Semenanjung Malaka.  Seorang berkebangsaan  Inggris  bernama  Wallace  mengadakan penelitian  mengenai penyebaran hewan  di  Indonesia.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  ada  perbedaan  hewan  di  Indonesia bagian  Barat  dengan  hewan  di  Indonesia  bagian  Timur.  Batasnya  di  mulai  dari  Selat  Lombok sampai  ke  Selat  Makasar.  Oleh  sebab  itu  garis  batasnya  dinamakan  garis  Wallace.  Batas  ini bersamaan  pula dengan  batas  penyebaran  binatang  dan  tumbuhan  dari  Asia  ke  Indonesia  (lihat gambar 1.1)

                                        Gambar 1.1. Peta daerah tumbuhan dan fauna di Indonesia berdasarkan Wallace dan Weber.

Di  samping  itu  seorang  peneliti  berkebangsaan  Jerman  bernama  Weber,  berdasarkan penelitiannya wacana penyebaran fauna di Indonesia, tetapkan batas penyebaran binatang dari Australia ke Indonesia pecahan Timur. Garis batas tersebut dinamakan garis Weber. 

Sedangkan  daerah  diantara  dataran  Sunda  dan  dataran  Sahul  oleh  para  ahli  biografi  disebut daerah Wallace atau daerah Peralihan. Mengapa disebut daerah Peralihan? Karena di daerah ini terdapat beberapa jenis binatang Asia dan Australia, jadi merupakan daerah transisi antara dataran  Sunda  dan  dataran  Sahul.  Misalnya  di  daerah  Sulawesi  juga  terdapat  hewan  yang  ada  juga  di Jawa, contohnya rusa dan monyet, sedangkan di Halmahera juga ada burung Cendrawasih yang ada di Irian Jaya.
Nah, sekarang Anda telah mengetahui asal mula terbentuknya daratan Indonesia. Termasuk tempat manakah daerah tempat tinggal Anda?  Setelah  Anda  mengetahui  sejarah  terbentuknya  daratan  Indonesia  dan  terjadinya  keanekaan fauna  dan  flora  di  Indonesia,  maka  kini  Anda  perlu  mengetahui  faktor-faktor  apa  yang menyebabkan terjadi keanekaan tersebut. 

Faktor-Faktor  Penyebab  terjadinya  Keanekaragaman  Flora  Dan  Fauna  di  Dunia

Keanekaragaman  flora  dan  fauna  di  suatu  wilayah  tidak  terlepas  dari  dukungan  kondisi  di wilayah  itu.  Ada  tumbuhan  yang  hanya  dapat  tumbuh  di  daerah  yang  beriklim  tropis,  dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya sanggup tumbuh di daerah yang cuek dan  lembab.  Kita  tentu  tidak  pernah  melihat  pohon  Meranti  atau  Anggrek  tropik  pada  daerah cuek di  daerah  tundra.  Dukungan  kondisi  suatu  wilayah  terhadap  keberadaan  flora  dan  fauna berupa  faktor-faktor  fisik  (abiotik)  dan  faktor  non  fisik  (biotik).  Tahukah  Anda,  apa  saja  yang termasuk  abiotik  dan  biotik?  Yang  termasuk  faktor  fisik  (abiotik)  adalah  iklim  (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

a.  Iklim
Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin sangat besar
pengaruhnya  terhadap  kehidupan  setiap  mahluk  di  dunia.  Faktor  suhu  udara  berpengaruh
terhadap  berlangsungnya  proses  pertumbuhan  fisik  tumbuhan.  Sinar  matahari  sangat
diperlukan  bagi  tumbuhan  hijau  untuk  proses  fotosintesa.  Kelembaban  udara  berpengaruh
pula  terhadap  pertumbuhan  fisik  tumbuhan.  Sedangkan  angin  berguna  untuk  proses
penyerbukan.  Faktor  iklim  yang  berbeda-beda  pada  suatu  wilayah  menyebabkan  jenis
tumbuhan  maupun  hewannya  juga  berbeda..  Tanaman  di  daerah  tropis,  banyak  jenisnya,
subur  dan  selalu  hijau  sepanjang  tahun  karena  bermodalkan  curah  hujan  yang  tinggi  dan
cukup  sinar  matahari.  Berbeda  dengan  tanaman  di  daerah  yang  beriklim  sedang,  ragam
tumbuhannya  tidak  sebanyak  di  daerah  tropis  yang  kaya  sinar  matahari,  di  sana  banyak
ditemui  pohon  berkayu  keras  dan  berdaun  jarum.  Daerah  Gurun  yang  beriklim  panas  dan
kurang curah hujan, hanya sedikit tumbuhan yang sanggup menyesuaikan diri, menyerupai contohnya
pohon  Kaktus  dapat  tumbuh  subur,  karena  mempunyai  persediaan  air  dalam  batangnya.
Kehidupan faunanya juga sangat bergantung pada imbas iklim yang bisa memperlihatkan
kemungkinan bagi kelangsungan hidupnya. Binatang di daerah cuek beda dengan binatang
di daerah tropis, dan sulit mengikuti keadaan jika hidup di daerah tropis yang beriklim panas. 


b.  Tanah
Tanah  banyak  mengandung  unsur-unsur  kimia  yang  diperlukan  bagi  pertumbuhan  flora  di dunia. Kadar kimiawi besar lengan berkuasa terhadap tingkat kesuburan tanah. Keadaan struktur tanah berpengaruh terhadap sirkulasi udara di dalam tanah sehingga  memungkinkan akar  tanaman dapat  bernafas  dengan  baik.  Keadaan  tekstur  tanah  berpengaruh  pada  daya  serap  tanah terhadap air.  Suhu  tanah besar lengan berkuasa terhadap pertumbuhan  akar  serta  kondisi  air  di dalam tanah.  Komposisi  tanah  umumnya  terdiri  dari  bahan  mineral  anorganik  (70%-90%),  bahan organik  (1%-15%),  udara  dan  air  (0-9%).  Hal-hal  di  atas  menunjukkan  betapa  pentingnya faktor tanah bagi pertumbuhan tanaman. Perbedaan jenis tanah mengakibatkan perbedaan jenis dan  keanekaragaman  tumbuhan  yang  dapat  hidup  di  suatu  wilayah.  Contohnya  di  Nusa
Tenggara jenis hutannya ialah Sabana lantaran tanahnya yang kurang subur. Perhatikan hutan
di  daerah  yang  subur  di  pegunungan  dengan  hutan  di  daerah  yang  tanahnya  banyak mengandung kapur atau tanah liat. 

c.   Air
Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan lantaran sanggup melarutkan
dan  membawa  makanan  yang  diperlukan  bagi  tumbuhan  dari  dalam  tanah.  Adanya  air tergantung  dari  curah  hujan  dan  curah  hujan  sangat  tergantung  dari  iklim  di  daerah  yang bersangkutan. Jenis tumbuhan di suatu wilayah sangat besar lengan berkuasa pada banyaknya curah hujan di wilayah tersebut. Flora di daerah yang kurang curah hujannya keanekaragaman tumbuhannya kurang dibandingkan dengan tumbuhan di daerah yang banyak curah hujannya. Misalnya di daerah gurun,  hanya  sedikit  tumbuhan  yang  dapat  hidup,  contohnya  adalah  pohon  Kaktus  dan tanaman  semak  berdaun  keras.  Di  daerah  tropis  banyak  hutan  lebat,  pohonnya  tinggi-tinggi dan daunnya selalu hijau. 

            d.Tinggi rendahnya pemukaan bumi
Faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya dari permukaan bahari (elevasi). Misalnya ketinggian tempat 1500 m berarti tempat tersebut berada pada 1500 m di atas  permukaan  laut.  Semakin  tinggi  suatu  daerah  semakin  dingin  suhu  di  daerah  tersebut. Demikian juga sebaliknya jika lebih rendah berarti suhu udara di daerah tersebut lebih panas.
Setiap  naik  100  meter  suhu  udara  rata-rata  turun  sekitar  0,5  derajat  Celcius.  Jadi  semakin rendah  suatu  daerah  semakin  panas  daerah  tersebut,  dan  sebaliknya  semakin  tinggi  suatu daerah  semakin  dingin  daerah  tersebut.  Oleh  sebab  itu  ketinggian  permukaan  bumi  besar pengaruhnya  terhadap  jenis  dan persebaran tumbuhan.  Daerah  yang  suhu  udaranya  lembab, basah  di  daerah  tropis,  tanamannya  lebih  subur  dari  pada  daerah  yang  suhunya  panas  dan kering.

                e.Manusia Hewan dan Tumbuhan
Manusia  mampu  mengubah  lingkungan  untuk  memenuhi  kebutuhan  tertentu.  Misalnya daerah  hutan  diubah  menjadi  daerah  pertanian,  perkebunan  atau  perumahan  dengan melakukan  penebangan,  reboisasi,.atau  pemupukan.  Manusia  dapat  menyebarkan  tumbuhan dari  suatu  tempat  ke  tempat  lainnya.  Selain  itu  manusia  juga  mampu  mempengaruhi kehidupan  fauna  di  suatu  tempat  dengan  melakukan perlindungan  atau  perburuan  binatang. Hal  ini menerangkan bahwa  faktor insan besar lengan berkuasa terhadap kehidupan tumbuhan dan  fauna di  dunia  ini.  Selain  itu  faktor  hewan  juga  memiliki  peranan  terhadap  penyebaran  tumbuhan
flora.  Misalnya  serangga  dalam  proses  penyerbukan,  kelelawar,  burung,  tupai  membantu dalam  penyebaran  biji  tumbuhan.  Peranan  faktor  tumbuh-tumbuhan  adalah  untuk menyuburkan  tanah.  Tanah  yang  subur  memungkinkan  terjadi  perkembangan  kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Contohnya basil saprophit merupakan  jenis  tumbuhan  mikro  yang  membantu  penghancuran  sampah-sampah  di  tanah sehingga sanggup menyuburkkan tanah.



link: download materi diatas disertai gambar

Related : Jenis Dan Penyebaran Fauna Di Indonesia Dan Dunia(Part 1)

0 Komentar untuk "Jenis Dan Penyebaran Fauna Di Indonesia Dan Dunia(Part 1)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)