Teknologi Mengubah Wajah Pendidikan


Perubahan akhir teknologi terutama sangat terasa di ruang-ruang kelas. Tidak hanya keberadaan secara fisik melalui aneka macam akomodasi canggih, tetapi juga perubahan psikologis acara berguru mengajar itu sendiri.

Director of Asia - Worldwide Education Microsoft Corporation Singapore, Bruce Thompson, menyebutkan, salah satu teladan perubahan wajah pendidikan akhir penerapan teknologi yaitu murid bisa berguru sendiri tanpa panduan guru. Mereka tiba ke kelas dengan penuh persiapan.

"Akibatnya, guru mulai kehilangan kontrol atas pendidikan dan acara berguru mengajar. Bahkan banyak guru mulai mengeluh, profesi mereka bergeser dari pendidik menjadi sebatas fasilitator," ujar Thompson dalam Bett Asia Leadership Summit 2020 di Singapura, Selasa (17/11/2020).

Thompson mengimbuhkan, di dikala yang sama, para guru kesulitan menyesuaikan diri dan menguasai teknologi. Di antara persoalan yang dihadapi guru pendidikan dalam bidang teknologi yaitu 25 persen sekolah tidak mempunyai komputer, 14 persen guru tidak mempunyai waktu persiapan yang cukup untuk menguasai teknologi di ruang kelas, 12 persen kekurangan pengembangan profesional, 10 persen tidak mempunyai penguasaan atas komputer.
Teknologi Mengubah Wajah Pendidikan
"Sementara itu, implementasi teknologi dalam dunia pendidikan yang keliru yaitu ketika semua anak sibuk dengan laptop masing-masing di kelas dan mengabaikan interaksi dengan siswa lainnya," imbuh Thompson.

Situasi ini perlu ditangani dengan penerapan teknologi untuk pendidikan secara bijak. Solutions Specialist Education Microsoft Asia Lalit Mohan menerangkan, dunia pendidikan bahwasanya bisa mengambil banyak manfaat dari teknologi. Misalnya, memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran modern yang melibatkan kerja sama semua anak didiknya di kelas.

"Dengan memanfaatkan teknologi, guru bisa menerapkan pembelajaran berbasis proyek yang sanggup menjadi portofolio para siswanya. Model inilah yang disukai perusahaan ketika mereka harus merekrut pegawai," tutur Mohan.

Model modern ini, imbuh Mohan, mengedepankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang lebih mendalam dan kolaboratif. Metode tersebut juga sanggup dipersonalisasi sesuai tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa.

Mohan menjelaskan, pembelajaran mendalam bermakna, jikalau dulu siswa hanya mengikuti instruksi, kini tidak lagi. Menggunakan teknologi, contohnya internet, siswa sanggup menjelajahi satu subjek pelajaran dengan lebih dalam

"Sedangkan pembelajaran kolaboratif termasuk evaluasi atas siswa. Tidak hanya evaluasi individual, tetapi guru juga mempertimbangkan bagaimana pengaruh performa anak didiknya kepada siswa lain di kelas," tuturnya.

Lebih dari 600 stakeholder pendidikan dari 33 negara berkumpul di Singapura pada 17-18 November. Mereka membuatkan kisah sukses serta bersidang membahas aneka macam persoalan pendidikan, terutama terkait penerapan information and communication technology (ICT) dalam Bett Asia Leadership Summit 2020. okezone.com

Related : Teknologi Mengubah Wajah Pendidikan

0 Komentar untuk "Teknologi Mengubah Wajah Pendidikan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)