Mendikbud yang gres Muhadjir Effendy menilai pendidikan dasar dan menengah masih keteteran menghadapi pesatnya kemajuan zaman. Akibatnya, sistem pendidikan belum sepenuhnya menghasilkan lulusan yang tangguh dan berdaya saing tinggi. Untuk membenahi aksara generasi muda, ia menyarankan semoga sekolah negeri maupun swasta mulai melirik sistem berguru full day school.
"Anak-anak muda zaman kini masih banyak yang bermental lembek dan tidak tahan banting," katanya pada Ahad (7/8) di Malang.
Menurutnya dibutuhkan restorasi pendidikan terutama pada level SD dan Sekolah Menengah Pertama sebab pada tahap itulah aksara anak bisa terbentuk. Full day school dipandang bisa menjadi salah satu solusi untuk membangun generasi penerus berkualitas.
Full day school sanggup membendung pengaruh-pengaruh jelek yang diterima anak ketika orang renta sibuk bekerja dan tak sempat mengawasi. Selama satu hari di sekolah, banyak hal yang bisa dipelajari belum dewasa untuk menambah wawasan mereka.
Anak yang bersekolah di full day school pun akan hingga di rumah bersamaan dengan waktu pulang kerja orang tuanya. "Kursus-kursus dan kajian agama bisa dilakukan di sekolah, anak lebih terpantau daripada ikut pengajian di luar nanti malah sanggup ustadz dari kelompok ekstrem," ungkapnya mencontohkan.
Pendidikan vokasi juga tak luput dari perhatian mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu. "Pendidikan vokasi akan dibenahi semoga sumber daya insan Indonesia berdaya saing tinggi dan tak gentar menghadapi tenaga kerja asing, kita bentuk SDM yang lebih ulet bekerja," tegasnya.
Peningkatan kompetensi guru pun menjadi fokus kementerian yang diampunya. Memasuki kala masyarakat terbuka dimana tenaga kerja abnormal masuk dengan leluasa, peningkatan kualitas tenaga pengajar dan anak didik ialah hal yang tak bisa ditawar lagi.
Selebihnya, Muhadjir mengaku masih terus mempelajari seluk beluk persoalan pendidikan di Indonesia. Sehingga, ia belum sanggup merumuskan banyak kebijakan pada jabatan yang gres diembannya selama 10 hari itu.
REPUBLIKA.COM
"Anak-anak muda zaman kini masih banyak yang bermental lembek dan tidak tahan banting," katanya pada Ahad (7/8) di Malang.
Menurutnya dibutuhkan restorasi pendidikan terutama pada level SD dan Sekolah Menengah Pertama sebab pada tahap itulah aksara anak bisa terbentuk. Full day school dipandang bisa menjadi salah satu solusi untuk membangun generasi penerus berkualitas.
Full day school sanggup membendung pengaruh-pengaruh jelek yang diterima anak ketika orang renta sibuk bekerja dan tak sempat mengawasi. Selama satu hari di sekolah, banyak hal yang bisa dipelajari belum dewasa untuk menambah wawasan mereka.
Anak yang bersekolah di full day school pun akan hingga di rumah bersamaan dengan waktu pulang kerja orang tuanya. "Kursus-kursus dan kajian agama bisa dilakukan di sekolah, anak lebih terpantau daripada ikut pengajian di luar nanti malah sanggup ustadz dari kelompok ekstrem," ungkapnya mencontohkan.
Pendidikan vokasi juga tak luput dari perhatian mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu. "Pendidikan vokasi akan dibenahi semoga sumber daya insan Indonesia berdaya saing tinggi dan tak gentar menghadapi tenaga kerja asing, kita bentuk SDM yang lebih ulet bekerja," tegasnya.
Peningkatan kompetensi guru pun menjadi fokus kementerian yang diampunya. Memasuki kala masyarakat terbuka dimana tenaga kerja abnormal masuk dengan leluasa, peningkatan kualitas tenaga pengajar dan anak didik ialah hal yang tak bisa ditawar lagi.
Selebihnya, Muhadjir mengaku masih terus mempelajari seluk beluk persoalan pendidikan di Indonesia. Sehingga, ia belum sanggup merumuskan banyak kebijakan pada jabatan yang gres diembannya selama 10 hari itu.
REPUBLIKA.COM
0 Komentar untuk "Sekolah Sehari Penuh, Proposal Mendikbud"