Sebagaimana lazimnya minggu-minggu pagi, aku merasa cukup santai dan lalu ingin sekali bersih-bersih kamar alasannya tampak buku-buku berserakan. Ketika sedang beres-beres di laci meja belajar. Saya temukan beberapa lembar soal matematika, soal simulasi Ujian Nasional (UN) dikala di dingklik SMK. Pada setiap soal sudah terdapat opsi jawab yang dipilih disertai alternatif penyelesaian di samping kanan atau bab bawah soalnya. Menarik, aku melihat satu dua soal yang mempunyai opsi tanggapan ganda.
Berikut satu soalnya,
Untuk menciptakan 3 buah jendela tralis dan 4 buah tralis ventilasi memerlukan 57 kg bahan, sedang untuk menciptakan 2 buah trails jendela dan 2 buah ventilasi memerlukan 33 kg bahan. Jadi, untuk menciptakan 5 buah tralis jendela dan 3 buah tralis ventilasi memerlukan materi sebanyak …
a. 73 kg
b. 68,5 kg
c. 67,5 kg
d. 66 kg
e. 64,5 kg
Dua opsi yang aku pilih yaitu (c) dan (d), (c) yaitu tanggapan yang benar. Mengingat kembali bencana dikala itu, opsi (d) dipilih dengan beripikir saja (tanpa ada hitam di atas putih), ternyata jawabannya salah. Dulu, dari SD sampai SMK, aku sering memecahkan soal matematika dengan hanya berpikir saja. Tujuannya yaitu tentu melatih otak (memastikan apakah aku jenius atau biasa saja), irit alat tulis dan bla-bla-bla, meskipun sering banyak salahnya.
Inilah alternatif jawab yang aku tulis,
Dari kalimat “3 buah jendela tralis dan 4 buah tralis ventilasi memerlukan 57 kg bahan” sanggup ditulis sebagai 3x + 4y = 57 (model matematika),
Dari kalimat “membuat 2 buah trails jendela dan 2 buah ventilasi memerlukan 33 kg bahan” sanggup ditulis sebagai 2x + 2y = 33
Mari tulis kembali, anggaplah ini cara pertama (cara I)
3x + 4y = 57 ……persamaan (1)
2x + 2y = 33 ……persamaan (2)
Berdasarkan metode eleminasi dari (1) dan (2), diperoleh x = 9 dan y = 7,5
Dengan demikian,
5x + 3y = 5(9) + 3(7,5) = 45 + 22,5 = 67,5
Jadi, materi yang dibutuhkan yaitu 67,5 kg.
Dari metode konvensional yang sering digunakan, metode substitusi, eleminasi, dan grafik, bekerjsama masih ada metode penyelesaian lainnya, contohnya dengan matriks. Meskipun materi matriks yaitu materi Sekolah Menengan Atas pada umumnya tetapi sesekali boleh saja lah diberikan kepada siswa SMP, misal yang mungkin tampak cukup sederhana.
Kita tulis kembali,
3x + 4y = 57 ……persamaan (1)
2x + 2y = 33 ……persamaan (2)
Sehingga persamaan tersebut sanggup ditulis sebagai
Berikan sedikit konsep atau perkenalkan secara cukup sederhana perihal matriks, bla-bla-bla sehingga tibalah langkah untuk memilih matriks B
Jadi, nilai x dan y bernilai sama ibarat yang dikerjakan pada cara I.
Menurut aku (sebagai seorang jenius, iya kok aku jenius kata tukang gorengan di pinggir jalan), tidak problem metode ini diperkenalkan kepada siswa tingkat menengah pertama (SMP). Apa salahnya untuk dicoba?
sumber gambar: https://hurahura.wordpress.com
# smp negeri 1 situbondo # smpn 1 situbondo # spensasi
0 Komentar untuk "Matematika Djaman Doeloe"