Guru seharusnya terus membuatkan potensi diri sebagai pendidik, baik lewat pembinaan maupun kompetisi. Nyatanya, meski di kota besar, masih banyak guru di Ibu Kota tidak melaksanakan hal tersebut. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, partisipasi guru yang berada di wilayah kepemimpinannya masih rendah dalam aneka macam kompetisi pengembangan diri.
"Sekarang guru-guru kita itu tidak pernah ikut kompetisi, ini aku rasa alasannya mereka ada di comfort zone," ungkapnya dalam diskusi "Pengelolaan Guru: Sentralisasi atau Desentralisasi", di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Pria yang dekat disapa Ahok ini memprediksi zona nyaman tersebut hadir alasannya status pegawai negeri sipil (PNS) yang mereka sandang.
"Jadi ada pikiran, alasannya sudah jadi PNS DKI gajinya besar, kemudian bila sudah masuk ke eselon dua mustahil diturunkan, sehingga tidak perlu memperbaharui kemampuan. Padahal kini sudah tidak menyerupai itu," katanya.
Selain itu, berdasarkan Ahok, honor tinggi yang diincar juga menimbulkan pelamar pengajar di DKI Jakarta terkadang tidak didukung dengan kemampuan mengajar yang baik. Ancaman bagi dunia pendidikan tersebut, lanjutnya, perlu diatasi dengan ketegasan pemerintah semoga sanggup tetap menghasilkan guru-guru yang sempurna buat para murid.
"Jadi guru yang tidak mau memperbaiki diri akan aku pindahkan, atau bila tidak mau akan kami bayar hanya berupa honor pokok tanpa Tunjangan Kinerja Daerah (TKD)," tegas Ahok. okezone.com
"Sekarang guru-guru kita itu tidak pernah ikut kompetisi, ini aku rasa alasannya mereka ada di comfort zone," ungkapnya dalam diskusi "Pengelolaan Guru: Sentralisasi atau Desentralisasi", di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Pria yang dekat disapa Ahok ini memprediksi zona nyaman tersebut hadir alasannya status pegawai negeri sipil (PNS) yang mereka sandang.
"Jadi ada pikiran, alasannya sudah jadi PNS DKI gajinya besar, kemudian bila sudah masuk ke eselon dua mustahil diturunkan, sehingga tidak perlu memperbaharui kemampuan. Padahal kini sudah tidak menyerupai itu," katanya.
Selain itu, berdasarkan Ahok, honor tinggi yang diincar juga menimbulkan pelamar pengajar di DKI Jakarta terkadang tidak didukung dengan kemampuan mengajar yang baik. Ancaman bagi dunia pendidikan tersebut, lanjutnya, perlu diatasi dengan ketegasan pemerintah semoga sanggup tetap menghasilkan guru-guru yang sempurna buat para murid.
"Jadi guru yang tidak mau memperbaiki diri akan aku pindahkan, atau bila tidak mau akan kami bayar hanya berupa honor pokok tanpa Tunjangan Kinerja Daerah (TKD)," tegas Ahok. okezone.com
0 Komentar untuk "Hasrat Guru Untuk Berprestasti Minim"