Cara Mengatasi Konflik Guru Vs Murid

Perbedaan pendapat, ketidakjujuran, kenakalan siswa, merupakan bentuk konflik antara guru dengan murid. Bertahan dengan pendapatnya masing-masing tanpa ada komunikasi, kebanyakan membuat kekerabatan guru dan murid tak harmonis.

Adapula Penyebab konflik yang ditemukan yaitu 1) adanya perasaan tersinggung, 2) merasa diri hebat, 3) merasa diri lebih tinggi, 4) perasaan cemburu, 5) perbedaan pendapat, 6) perbedaan pemahaman, 7) ego yang tinggi, 8) ungkapan kata yang keras/kotor, 9) problem dari dalam dibawa ke luar lingkungan sekolah, 10) problem dari luar dibawa ke dalam lingkungan sekolah, 11) terlambat mengembalikan buku perpustakaan, 12) terlambat membayar uang SPP/komite, 13) ketidakjujuran siswa mengambil buku perpustakaan, 14) guru mengajar siswa tidak mengerti, 15) guru memperlihatkan klarifikasi yang tidak benar, 16) guru tidak menguasai bahan pelajaran, 17) bahan asuh tidak lengkap, 18) siswa melanggar tata tertib sekolah, 19) siswa lalai mengerjakan tugas, 20) siswa tidak mempunyai motivasi belajar, 21) absensi siswa dalam proses pembelajaran, 22) ketidakjujuran siswa dikala ditanya oleh guru, 23) sikap ketidaksenangan guru terhadap siswa, 24) perbuatan siswa yang eksklusif dilihat oleh kepala sekolah menyerupai telambat masuk sekolah, pengrusakan pintu, dan mencoret tembok sekolah, 25) bentuk hukuman yang memberatkan siswa, 26) beban berguru yang memberatkan siswa, 27) ketidakberhasilan siswa dalam pembelajaran, 28) adanya perasaan tidak suka dalam pergaulan, 29) kecemburuan mengenai besarnya honor yang diterima, 30) keterbatasan buku perpustakaan khususnya mengenai buku pegangan siswa dan buku penunjang pembelajaran, 31) keterlambatan membayar gaji, honor, dan dukungan kesejahteraan, 32) ketidakpuasan terhadap kebijakan atau keputusan kepala sekolah, 33) ketidakberesan penyelesaian kiprah di kantor, dan 34) keterlambatan memasukan RPP, silabus, dan bahan asuh kepada kepala sekolah.

Cara Mengatasi Konflik Guru Vs Murid

Mengatasi Konflik Guru vs Murid

Sering kita temui keluhan para guru adanya siswa bermasalah, demikian juga diantara siswa-dengan siswa juga banyak kita temui banyak masalah. Pada artikel ini kita akan secara ringkas mengambarkan apa yang harus dilakukan guru menghadapi konflik tersebut.

Apabila suatu dikala Anda mendengar kalimat “Ibu Guru benci sama aku!” diucapkan si kecil berulang kali, dan si kecil menjadi rewel, sudah sepatutnya Anda lebih memperhatikannya secara khusus. Suasana menyerupai ini sanggup memberi imbas serius terhadap pelajaran anak di sekolah. Walaupun si kecil dan gurunya tidak cocok, ada beberapa hal yang sanggup Anda lakukan untuk memperbaiki situasi dan merintis saling keterbukaan, yaitu:

1. Berpikir konkret dengan mencoba untuk bersikap netral dan melihat permasalahan secara jernih.
2. Simak baik-baik klarifikasi anak Anda, apa maksud dari kalimat “Ibu Guru benci sama aku!”.
3. Cari solusi bersama anak Anda untuk mengatasi problem ini.
4. Amati situasi, contohnya dengan bertanya kepada orang bau tanah lain yang anaknya juga atau pernah menjadi murid dari guru tersebut, apabila konflik berawal dari guru.
5. Bicara dengan guru, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan menghindari sikap atau kata-kata yang menyalahkan. Sebelumnya, Anda sanggup bertanya dahulu mengenai perkembangan akademis dan emosional anak Anda di kelas.
6. Laksanakan rencana dengan menindaklanjuti secara teratur perkembangan yang dialami oleh anak Anda. Apabila problem terletak pada ketidakcocokan, pastikan anak Anda mengerti bahwa hal ini bukan salahnya dan jelaskan padanya bahwa hal ini merupakan kesempatan baginya untuk mempraktekkan cara berafiliasi dengan baik dengan orang lain yang mempunyai banyak sekali macam sifat dan perilaku.
7. Datang rutin, luangkan waktu atau jadwalkan secara teratur untuk bertemu dengan guru anak Anda, akan membuat adanya saling pengertian dan komukasi yang baik.
8. Temui kepala sekolah, apabila situasi tidak membaik dan tidak mendapat respons menyerupai yang diharapkan.
9. Pindah sekolah, apabila semua perjuangan sudah dilakukan tetapi tidak berhasil.