WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID –Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan sebab kerap berbicara soal pendidikan. Menurut dia, bidang tersebut ialah satu-satunya fungsi yang diatur dalam konsitusi.
"Makanya tadi dibilang saya menteri keuangan tapi sering bicara pendidikan. Karena itu yang diatur konstitusi," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut dia, hukum itu bermula pada kekesalan masyarakat Indonesia pada kualitas pendidikan di masa awal reformasi, sesudah terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997-1998. "Kita merasa pendidikan kita buruk banget," ujar Sri Mulyani.
Di sisi lain, masyarakat kerap diingatkan bahwa pada tahun 1950 guru-guru Malaysia berguru dari Indonesia. "Kemudian kini kita kecewa," tuturnya. Makanya, kesannya konstitusi mengatur persentase alokasi pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Sri Mulyani menyampaikan semua politikus pada zaman itu setuju bahwa pendidikan ialah hal yang penting dan kunci. Sehingga perlu diatur saat Amendemen Undang-undang Dasar. "Makanya diatur 20 persen anggarannya," tuturnya.
Kebetulan, ujar Sri Mulyani, ia ialah menteri pertama yang melakukan hukum tersebut. Kala itu, ia pusing untuk menempatkan duit anggaran itu untuk apa saja. Bahkan, ia sudah mengalokasikan perbaikan seluruh sekolah di Indonesia hingga menciptakan profesi guru termasuk untuk pengajar di sekolah non-negeri, saking berlebihnya anggaran itu.
"Sekarang kita gundah sendiri, bagaimana organizenya, makanya tadi dibilang saya menteri keuangan tapi sering bicara pendidikan," tutur Sri Mulyani. Saat ini, dari total anggaran pendidikan, ia menyampaikan 80 persennya telah disalurkan eksklusif ke kawasan untuk derma sekolah dan guru. Baru lah sisanya dikelola Kemendikbud.
Sumber : hariansib.com
Demikian isu dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID, Kami senantiasa memperlihatkan isu dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari aneka macam sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda biar informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.
0 Komentar untuk "Sri Mulyani: Tahun 1950 Guru Malaysia Berguru Dari Indonesia, Sekarang Kita Kecewa"