Pengumuman Registrasi Cpns 2020 Diundur Jadi Bulan Agustus 2020

Badan Kepegawaian Negara (BKN) memastikan belum sanggup membuka seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada bulan ini. Sebab hingga ketika ini, BKN belum mendapatkan isu resmi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) mengenai berapa banyak gugusan yang akan dibuka.

Kepala Biro Humas BKN Muhammad Ridwan mengatakan, hingga ketika ini pihaknya masih terus menunggu isu resmi dari Kemenpan-RB mengenai gugusan yang akan dibuka. Pasalnya, dalam penetapan gugusan kebijakannya ada ditangan dari Kemenpan-RB.

"Kami juga sama-sama masih menunggu isu lebih lanjut dari Kemenpan RB," ungkapnya ketika dihubungi Okezone, Selasa (31/7/2020).

Menurut Ridwan, untuk mengkonfirmasi sudah sejauh mana penghitungan atau validasi gugusan CPNS 2020 sanggup ditanyakan eksklusif kepada Kemenpann-RB. Sebab kebijakan penghitungan sepenuhnya ada pada Kemenpan-RB.

Sedangkan BKN hanya bertugas menyediakan infrastruktur penunjang penerimaan CPNS. Dari mulai pendaftaran, seleksi hingga pengumumannya.

"Iya belum ada informasi, apapun berkenaan dengan penerimaan CPNS. Mohon sanggup menghubungi Kemenpan-RB," jelasnya.

Sementara Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik (HKIP) Kemenpan-RB Mudzakir mengatakan, pengumuman belum sanggup disampaikan kepada publik pada bulan ini. Sebagai alternatifnya, pengumuman akan dilakukan pada awal Agustus 2020.

Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa hingga ketika ini pihaknya belum juga mengumumkan gugusan CPNS 2020. Alasan pertama dan utama yaitu masih dilakukan validasi data dengan Kementerian dan Lembaga terkait termasuk Pemerintah Daerah.

"Masih diharapkan konsolidasi dengan kementerian forum atas validasi yang dilakukan," ucapnya.

Menurut Mudzakir, konsolidasi juga termasuk komunikasi dengan pihak Kementerian Keuangan. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan berapa jumlah anggaran yang dibutuhkan dan yang disediakan oleh pemerintah.

"Semua hal terkait kami konsolidasikan termasuk keuangan," ucapnya. (sumber: economy.okezone.com)