Pengakuan Seorang Pns Yang Mencoret-Coret Pidato Nadiem

WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID –Jagad dunia maya diramaikan oleh postingan akun Twitter @trendingtopiq yang mencoret-coret pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim perihal peringatan Hari Guru Nasional. Seperti mengoreksi pekerjaan murid, poin-poin pidato Nadiem dilingkari dan diberi catatan.

Seperti mengoreksi pekerjaan murid, poin-poin pidato Nadiem dilingkari dan diberi catatan.© Citra Larasati Seperti mengoreksi pekerjaan murid, poin-poin pidato Nadiem dilingkari dan diberi catatan.
Hampir semua poin pidato Nadiem diberi catatan, menyerupai pada poin pembukaan bahwa biasanya peringatan hari guru dipenuhi kata inspiratif dan retorik. Catatan yang diberikan eksklusif menohok.
Sebenarnya, pidato ini juga dipenuhi dengan kata-kata inspiratif dan retorik. Apa salahnya dengan itu? Anda mau humblebarg (menyombongkan diri secara terselubung)?" tulis @trendingtopic.

Ahmad Taufiq sebagai pemilik akun menyampaikan ada tiga garis besar yang ingin ia soroti dalam unggahannya di Twitter.  Ketiga poin itu ialah Nadiem yang tidak mau berjanji muluk, Nadiem yang memberikan duduk kasus klasik, dan Nadiem membiarkan guru bergerak sendiri menuntaskan masalahnya itu melalui konsep Guru Penggerak.


"Tiga hal itu, sisa isi pidatonya hanya retorika," ujar Taufiq yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di sebuah instansi kepada Medcom.id, di Jakarta.

Ahmad Taufiq
@trendingtopiq
Pak Nadiem masih gundah menempatkan diri, mau jadi menteri atau anarko-sindikalis. :( https://twitter.com/Kemdikbud_RI/status/1198056156440121345 …
Cericit Taufiq ini disukai 1.200 pengguna Twitter. Sebanyak 700 orang membicarakan cuitan dia. Sebanyak 91 orang di antaranya bahkan ikut bersuara atau berkomentar.

Taufiq mengaku apa yang ia lakukan semata-mata untuk memberikan kritik sebagai seorang ayah yang mempunyai putri usia sekolah dan pengguna Twitter nonpartisan. Taufiq menyuarakan keresahannya sebagai orang renta yang sering berhadapan dengan hukum sekolah yang ada ketika ini.

Aturan yang menurutnya merepotkan, apalagi dengan adanya zonasi plus belum meratanya kualitas sekolah.  "Membuat saya menyerupai dipaksa menentukan menyekolahkan anak di sekolah negeri sesuai zona yang kualitasnya kurang bagus. Atau bersekolah di sekolah swasta yang lebih mahal dan siswanya homogen (kekayaan, agama, etnis, dan lain-lain)," kata Taufiq.

Ia pun menegaskan cuitan itu juga bentuk kritik kepada Nadiem Makarim sebagai Mendikbud yang seharusnya memposisikan pidatonya sebagai pemerintah, regulator, sekaligus pemangku kebijakan. Ia bahwasanya berharap ada pernyataan dan solusi konkret yang disampaikan Nadiem di pidato Hari Guru Nasional tersebut.

"Beliau sanggup saja eksklusif mengambil langkah konkret dengan merombak habis-habisan dunia pendidikan," ujarnya.

Poin lainya yang ia soroti, bahwa Nadiem tidak menyinggung soal kesejahteraan guru. Pidato tersebut disampaikan pada momentum Hari Guru Nasional, bukan Hari Pendidikan Nasional.

"Beliau juga tak menyentuh sama sekali duduk kasus peningkatan kesejahteraan guru, baik yang honorer maupun di kawasan terpencil," imbuhnya.

Ia juga menunjukkan pernyataan satire dalam coretannya di atas naskah pidato Nadiem, 'Anda yang pengambil keputusan. Anda yang punya kekuasaan. Masa guru disuruh DIY (Do it Your Self)? Anda ini menteri bukan Anarko Sindikalis atau SJW medsos!' ujar Taufiq dalam coretannya.

Menurutnya selama ini yang mempromosikan semangat DIY atau Do It Yourself itu dilakukan sebagai bentuk delegitimasi tugas negara dan upaya melawan kapitalisme.

"Jadi agak geli saja jika pejabat negara, yang paling punya kuasa, justru mempromosikan semangat DIY. Apakah Pak Nadiem juga mau mendelegitimasi dirinya dan forum yang dipimpinnya sendiri," ujarnya.

Ia pun menganggap pidato mantan bos Gojek itu humblebrag (menyombongkan diri secara terselubung). Belum lagi keresahan yang disampaikan oleh Nadiem mulai dari beban administratif guru yang menyita waktu, keseragaman, kolaboratif, petualangan, kurikulum yang padat dinilai sudah menjadi diam-diam umum.

"Jika ia tak memberikan komitmennya sebagai seorang decision maker, seorang menteri, untuk mengubah itu. Alih-alih semacam itu, ia justru membiarkan guru-guru melaksanakan penemuan sendiri. Lantas buat apa? Sekadar curhat?" tegasnya.

Sementara itu, berdasarkan Taufiq, keengganan Nadiem memberikan janji-janji kosong kepada guru juga dipertanyakan.  "Janji itu bukan hal yang jelek kok. Yang jelek itu jika tidak ditepati," ucapnya.

Sumber : msn.com

Demikian gosip dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID,  Kami senantiasa menunjukkan gosip dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Related : Pengakuan Seorang Pns Yang Mencoret-Coret Pidato Nadiem

0 Komentar untuk "Pengakuan Seorang Pns Yang Mencoret-Coret Pidato Nadiem"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close