Digaji Rp 6,7 Juta, Guru Honorer Ri Ini Ternyata Lebih Sejahtera Ketika Mengajar Di Malaysia

WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID –Masalah kesenjangan pada guru honorer di Indonesia, memang kerap memicu polemik yang selama ini belum dituntaskan secara maksimal oleh pemerintah. Namun, hal tersebut tak dialami oleh Ninik Dwi Wahyuni, seorang warga negara Indonesia yang menjadi pengajar atau guru honorer di Malaysia.
Perempuan yang mengajar di Community Learning Center (CLC) Rajawali, di Bintulu, Sarawak, Malaysia itu mengaku sejahtera dengan menjadi tenaga latih di sana. Dengan pendapatan sebesar Rp6,8 juta per bulan, menyerupai apa dongeng Ninik sebagai guru di negeri Jiran tersebut?

Menjadi tenaga pengajar honorer di sekolah bagi bawah umur Indonesia di Malaysia

Sebagai tenaga pengajar honorer, Ninik mengabdikan dirinya di Community Learning Center (CLC) Rajawali di ladang milik Sime Darby di Bintulu, Sarawak, Malaysia. Sekolah tersebut merupakan institusi pendidikan sekolah dasar (SD), bagi bawah umur pekerja ladang berkewarganegaraan Indonesia yang tersebar di beberapa wilayah Malaysia.


Di sana, Ninik beruntung mendapatkan kemudahan berupa daerah tinggal yang nyaman dan penghasilan dengan nominal cukup besar. Soal gaji, ia mendapatkannya dari dua institusi, ialah dari pihak perusahaan pemilik ladang maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Gaji guru di sini didapatkan sebagian dari perusahaan, sebagian dari kementerian,” kata Nini 

Digaji oleh dua institusi dengan jumlah yang lumayan

Dari perusahaan yang juga penyedia institusi CLC tempatnya bernaung, guru berusia 37 tahun itu mendapatkan honor pokok sekitar RM2.000 (ringgit Malaysia) atau setara Rp6,7 juta per bulan. Sebagai tenaga honorer RI, Ninik juga mendapatkan insentif dari Kemendikbud tiap tahun, yang jumlahnya sama menyerupai guru lainnya yang mengajar di CLC-CLC yang ada.
Meski demikian, Ninik juga menyampaikan bahwa gajinya dari perusahaan sebagai tenaga pengajar tak melulu tetap di angka tersebut. Ada kalanya naik, tapi juga turun. Meski demikian, nominalnya masih tergolong besar . “Gaji dari perusahaan turun naik, kadang 1.900 ringgit, kadang 2.000 ringgit,”

Tulus mengajar demi kecerdasan anak bangsa di tanah seberang

Tak melulu soal bahan yang dicarinya, keberadaan Ninik di sana juga tak lepas dari niat tulusnya mengabdi sebagai tenaga pengajar, demi mencerdaskan bawah umur Indonesia di perantauan. Menurutnya, menjadi tenaga pendidikan di CLC Rajawali tiba dari panggilan hatinya.

Bahkan, Ninik juga menyelipkan harapannya biar para anak Indonesia ini sanggup kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, saat mereka telah kembali pulang ke Indonesia. “Kami melihat banyak anak Indonesia di sini. Kaprikornus siapa lagi jikalau bukan kita yang akan mempedulikan pendidikan bawah umur Indonesia di sini,” ujarnya 

Apa yang diperoleh oleh Ninik di Malaysia, nyatanya berbanding jauh dengan yang dialami oleh rekan-rekan seprofesinya di Indonesia. Sama-sama menjadi guru honorer, perbedaannya kolam bumi dan langit. Terutama soal honor yang diterima. Semoga saja, Mendikbud RI yang gres sanggup lebih memperhatikan nasib guru honorer di negerinya.

Sumber : boombastis.com

Demikian gosip dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID,  Kami senantiasa menawarkan gosip dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Related : Digaji Rp 6,7 Juta, Guru Honorer Ri Ini Ternyata Lebih Sejahtera Ketika Mengajar Di Malaysia

0 Komentar untuk "Digaji Rp 6,7 Juta, Guru Honorer Ri Ini Ternyata Lebih Sejahtera Ketika Mengajar Di Malaysia"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)