Untuk Muslim, Pastikan Anda Tahu Ini Sebelum Makan Bakso!

sumber : www.upload.wikimedia.org

Sebagai muslim, tentu kita akan sangat berhati - hati dengan apa yang kita makan. Halal menjadi syarat utama makanan apapun yang masuk ke badan kita. Tapi tidak jarang kita dihadapkan pada masalah di mana kita tidak mengetahui apakah makanan yang kita makan halal atau tidak alasannya tidak ada standar sebagai acuan. Maka atas dasar itu, di buatlah label halal untuk banyak sekali makanan yang lolos uji dari pihak berwenang ihwal kehalalan makanan tersebut. Tapi bagaimana dengan makanan olahan rumahan yang tak bersertifikat halal? Apakah berarti makanan tersebut tidak layak konsumsi? Nah, disini lah kita perlu jeli untuk mengetahui bagaimana proses makanan tersebut diproduksi, mulai dari bahan, proses, hingga hasil selesai kita harus sanggup memastikan bahwa makanan tersebut halal. Lalu bagaimana dengan bakso?

Bakso pada umumnya terbuat dari adonan daging sapi giling dengan tepung tapioka. Namun sekarang, banyak juga baso yang terbuat dari ikan, daging ayam, daging kerbau, babi atau bahkan tikus. Bakso yang dijual oleh pedagang bakso biasanya diperoleh dari pihak kedua yang sudah jadi atau diproduksi oleh si penjualnya sendiri. Nah, untuk yang pertama, tentu saja kita tidak sanggup memastikan bahwa bakso tersebut benar terbuat dari daging binatang yang halal menyerupai sapi, alasannya kita tidak tahu proses pembuatannya. Mungkin saja bakso tersebut terbuat dari daging babi yang terperinci - terperinci haram bagi muslim. Bukankah sudah sangat sering kita lihat di televisi para oknum pembuat bakso menciptakan bakso dari daging babi, tikus atau bahkan ayam tiren. Untuk lebih amannya, maka kita pilih bakso yang dibentuk secara eksklusif oleh penjualnya. Dan pastikan pula penjual tersebut sanggup dipercaya. kalau perlu, tanyalah apakah bakso ia buat sendiri atau beli di pasar. Jika buat sendiri, terbuat dari daging apa. Yakinkan bahwa bakso yang kita makan benar - benar halal.

Namun, sekali pun kita yakin bahwa bakso yang kita makan buatan sendiri si penjualnya, dan terbuat dari daging sapi asli, bagi aku masih terdapat satu hal yang mengganjal. Pasalnya, berdasarkan seorang teman yang berjualan bakso, ternyata kebanyakan penjual bakso tidak akan menggiling daging sapi yang ia gunakan melalui tangannya sendiri di rumah, tetapi biasanya mereka akanb membawa ke kawasan yang menyediakan jasa  di mana para penjual bakso menggiling daging. Di sana, para penjual / tukang baso mengantri untuk menggiling daging yang mereka miliki. Disini lah yang menciptakan aku ragu, alasannya dalam benak aku terbersit sebuah pertanyaan, bagaimana bila di antara antrian penjual bakso tersebut ternyata ada yang menggiling daging dari babi atau tikus? Maka sisa - sisa gilingan tersebut akan tercampur dengan daging sapi dari para penjual bakso jujur. Pada akibatnya bakso yang dibentuk pun akan mengandung unsur daging babi atau tikus yang haram tersebut. Selanjutnya, berarti bakso yang kita makan menjadi tidak halal. Inilah yang menjadi permasalahan mengapa kita harus berpikir ulang untuk memakan bakso dijajanan umum. 

Tulisan ini bukan bermaksud menghakimi seluruh penjual bakso. Tulisan ini hanya ingin memberi citra untuk memilih perilaku yang kita ambil terkait dengan bakso. Karena aku yakin masih banyak penjual bakso jujur, dan ia membuatnya sendiri di rumah. Tapi akan lebih kondusif bila kita membuatnya sendiri di rumah. Dan kalau pun masih ingin menikmati bakso dijajanan umum, yakinkan pada diri bahwa makanan yang kita makan halal. Jikapun tidak halal, biarkan penjualnya yang menanggung dosa, alasannya kita percayakan pada penjual bahwa apa yang kita makan halal. Wallahualam.