Tulisan ini gotong royong untuk kepentingan saya sendiri terutama dalam mengingat beberapa sintaks model pembelajaran yang terdapat pada kurikulum 2013. Bagi saya, sintaks tersebut mutlak dikuasai oleh guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
Bimtek Kurikulum 2013 di LPMP Banten |
Terkait pelaksanaan kurikulum 2013 sendiri, terdapat kewajiban bagi setiap sekolah untuk melaksanakannya. Berdasarkan hukum yang ada, k13 harus sudah diterapkan oleh semua sekolah paling lambat tahun 2019 / 2010.
Awalnya saya berpikir bahwa kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum 2006. Ternyata pada prinsipnya masih sama, yaitu masih berbasis satuan pendidikan (kurikulum tingkat satuan pendidikan/KTSP) atau dengan kata lain sekolah masih mempunyai kewenangan sepenuhnya dalam berbagi kurikulum di sekolahnya. Perbedaan fundamental antara K13 dan K2006 hanya menyangkut pada tataran teknis melaksanakan penilaian dan proses pembelajaran yang diatur melalui permendikbud. Terdapat beberapa permendikbud yang mengatur perihal pelaksanaan kurikulum 2013 yaitu mulai dari permendikbud nomor 20, 21, 22, 23, dan 24 tahun 2020.
Dalam permendikbud tersebut diatur standar isi, standar proses dan juga standar penilaian pada kurikulum 2013 yang bisa dikatakan sebagai edisi revisi. Pada standar proses, didalamnya meliputi prinsip pembelajaran dan juga beberapa model pembelajaran yang sanggup dipilih oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan wajib berupa pendekatan ilmiah (scientific). Langkah pembelajaran pada pendekatann scientific/saintifik yaitu sebagai berikut :
Selanjutnya untuk memperkuat pendekatan saintifik, terdapat beberapa model pembelajaran yang sanggup diterapkan antara lain :
- Mengamati. Siswa memakai panca inderanya untuk mengamati fenomena yang relevan dengan apa yang dipelajari. Fenomena yang diamati pada mata pelajaran satu dan lainnya berbeda. Misal untuk pelajaran IPS dengan mengamati banjir atau hamparan sawah dipedesaan. Pengamatan bisa secara eksklusif atau melalui media audio visual. Hasil yang dibutuhkan pada langkah ini yaitu siswa menemukan masalah, yaitu gap of knowledge - apapun yang belum diketahui atau belum sanggup dilakukan. Pada langkah ini guru menginventarisir segala sesuatu yang belum diketahui.
- Menanya. Siswa merumuskan pertanyaan perihal apa saja yang tidak diketahui atau belum sanggup dilakukan terkait fenomena yang diamati. Pertanyaan - pertanyaan yang diajukan dibutuhkan relevan dengan indikator - indikator KD.
- Mengumpulkan Informasi / Mencoba. Siswa mengumpulkan data melalui banyak sekali teknik, contohnya melaksanakan eksperimen, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber, membaca buku pelajaran, dan sumber lain yang relevan. Guru menyediakan sumber belajar, lembar kerja, media, alat peraga dan sebagainya. Hasil kegiatan ini yaitu serangkaian data atu informasi yang relevan dengan pertanyaan yang diajukan siswa.
- Menalar/Mengasosiasi. Siswa memakai data atau informasi yang sdah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan yang sudah mereka rumuskan. Pada tahap ini guru mengarahkan biar siswa menghubungkan data atau informasi yang diperoleh untuk menarik kesimpulan. Hasil simpulan dari tahap ini yaitu simpulan - simpulan balasan atas pertanyaan yang sudah diajukan sebelumnya.
- Mengkomunikasikan. Siswa memberikan balasan terhadap pertanyaan - pertanyaan mereka ke kelas secara verbal dan/atau tertulis atau melalui media lain. Guru menunjukkan umpan balik, meluruskan, memberi penguatan, serta menunjukkan penjelasan/infromasi yang lebih luas.
Selanjutnya untuk memperkuat pendekatan saintifik, terdapat beberapa model pembelajaran yang sanggup diterapkan antara lain :
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning)
Pembelajaran berbasis problem yaitu pembelajaran yang memakai problem aktual dalam kehidupan sehari - hari (otentik) yang bersifat terbuka (open - ended) untuk diselesaikan oleh penerima didik untuk berbagi keterampilan berpikir , keterampilan menuntaskan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk berguru mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Sintaks atau langkah - langkah pembelajaran berbasis problem yaitu sebagai berikut : Tahap | Deskripsi |
Tahap 1 Orientasi terhadap masalah | Guru menyajikan problem aktual kepada penerima didik |
Tahap 2 Organisasi belajar | Guru memfasilitasi penerima didik untuk memahami problem aktual yang telah disajikan yaitu mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang mereka perlu ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk menuntaskan problem tersebut. |
Tahap 3 Penyelidikan individual maupun kelompok | Guru membimbing penerima didik melaksanakan pengumpulan data/infromasi (pengetahuan, konsep, teori) melalui banyak sekali macam cara untuk menemukan banyak sekali alternatif penyelesaian masalah |
Tahap 4 Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah | Guru membimbing penerima didik untuk memilih penyelesaian problem yang paling sempurna dari banyak sekali alternatif pemecahan problem penerima didik temukan. Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah, misal dalam bentuk gagasan, model, bagan, atau power point slides |
Tahap 5 Analisis dan penilaian proses penyelesaian masalah | Guru memfasilitasi penerima didik untuk melaksanakan refleksi atau penilaian terhadap proses penyelesaian problem yang dilakukan |
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning)
Pembelajaran berbasis proyek yaitu kegiatan pembelajaran yang memakai / kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai komptensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada akativitas - acara penerima didik untuk menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, hingga dengan mempresentasikan produk pembelajaran menurut pengalaman nyata. Produk yang dimaksud dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya prakarya dan lain sebagainya. Pendekatan ini menghendaki penerima didik baik secara individu atau kelompok menghasilkan produk nyata. Sintak atau langkah pembelajaran model ini yaitu sebagai berikut :
Langkah - langkah | Deskripsi |
Langkah 1 Penentuan | Guru bersama dengan penerima didik memilih tema / topik |
Langkah 2 Perancangan langkah – langkah penyelesaian | Guru memfasilitasi penerima didik untuk merancang langkah – langkah kegiatan penyelesaian beserta pengelolaannya |
Langkah 3 Penyusunan jadwal pelaksanaan | Guru menunjukkan pendampingan kepada penerima didik melaksanakan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya |
Langkah 4 Penyelesaian dengan fasilitasi dan monitoring guru | Guru memfasilitasi dan memonitor penerima didik dalam melaksanakan rancangan yang telah dibuat |
Langkah 5 Penyusunan laporan dan presentasi / publikasi hasil | Guru memfasilitasi penerima didik untuk mempresentasikan dan mempublikasikan hasil karya |
Langkah 6 Evaluasi proses dan hasil | Guru dan penerima didik pada akir proses pembelajaran melaksanakan refleksi terhadap acara dan hasil tugas |
Pembelajaran Inquiry/Discovery Learning
Walau dalam tataran teoritis inquiry dan discovery dua hal yang berbeda, namun Permendikbud nomor 22 tahun 2020 mencantumkan inquiry dan discovery secara bersama. Inquiry / Discovery Learning merupakan proses pembelajaran pada pencarian dan inovasi melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan dikontruksi dari proses inovasi atau dengan kata lain penerima didik memperoleh pengetahuan dan keterampilannya melalui penemuannya sendiri.
Tujuan pertama Inquiry/Discovery Learning adalah biar siswa bisa merumuskan dan menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, bagaimana, mengapa, dsb. Tujuan kedua yaitu untuk mendorong siswa biar semakin berani dan kreatif berimajinasi.
Sintaks atau langkah pembelajaran dalam Inquiry / Discovery Learning yaitu sebagai berikut :
Langkah - langkah | Deskripsi |
Merumuskan Pertanyaan | Merumuskan pertanyaan, masalah, atau topik yang akan diselidiki |
Merencanakan | Merencanakan mekanisme atau langkah – langkah pengumpulan dan analisis data |
Mengumpulkan dan menganalisis data | Kegiatan mengumpulkan infromasi , fakta, maupun data, dilanjutkan dengan kegiatan menganalisisnya |
Menarik simpulan | Menarik simpulan – simpulan (jawaban atau klarifikasi ringkas) |
Aplikasi dan tindak lanjut | Menerapkan hasil dan mengeksplorasi pertanyaan – pertanyaan atau permasalahan lanjutan untuk dicari jawabnya |
Demikian goresan pena perihal beberapa sintaks model pembelajaran yang terdapat pada kurikulum 2013. Semoga goresan pena ini bermanfaat bagi rekan yang membutuhkannya. Yang niscaya goresan pena ini akan sangat bermanfaat bagi penulis sendiri.
Selanjutnya jikalau terdapat beberapa hal yang kurang sempurna pada goresan pena ini, mohon untuk dikoreksi serta berkenan mamberi masukan pada kolom komentar. Terima Kasih.
Referensi :
Direktorat Pembinaan SMP Kemendikbud RI. 2020. Materi Bimbingan Teknis Fasilitator dan Instruktur Kurikulum 2013 Tahun 2020. Sekolah Menengah Pertama. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Kemdikbud.
0 Komentar untuk "Sintaks Model Pembelajaran K13"