Membaca sebuah goresan pena detik.com ihwal wawancara khusus dengan pakar pendidikan Finlandia, Profesor Erno August Lehtinen, seorang guru besar di Universitas Turku, Finlandia menawarkan banyak pencerahan. Berikut yaitu rangkuman wawancara terseebut :
Untuk membaca secara lengkap hasil wawancara di atas, silahkan kunjungi laman "Profesor Finlandia : Perhatikan Kualitas Pengajaran, Bukan Lamanya Jam Belajar" yang ada di detik.com.
Sebagai pendidik, mari kita bersama meningkatkan kualitas kita dengan aneka macam pencapaian yang baru. Jadilah guru pembelajar. Guru yang mau terus berguru sepanjang hayat. Allahu'alam.
Prof. Erno Lehtinen |
- Sistem pendidikan Finlandia menjadi salah satu yang terbaik didunia dimulai pada tahun 1980 dengan menciptakan sekolah dasar komprehensif 9 tahun dengan pengutamaan yang berpengaruh untuk kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan.
- Pendidikan Finlandia sangat menghargai kebebasan anak bermain dan melaksanakan hal lain dibanding hanya duduk di dalam kelas pada awal - awal tingkat sekolah. Waktu berguru di sekolah tidak terlalu usang alasannya kualitas pengajaran lebih penting dari pada lamanya waktu belajar. Tekanan dan stress diusahakan lebih sedikit dengan tidak membebani siswa dengan pekerjaan rumah sehingga lebih berpengaruh motivasi dan pengembangan belajarnya.
- Pada pendidikan dasar difokuskan pada pengembangan kepribadian, bukan skill atau berguru konten kurikulum secara spesifik.
- Matematika di anggap penting untuk pendidikan dasar, namun lebih banyak praktif yang dikombinasikan dengan suasana ilmiah. Pada pendidikan dasar, pelajaran sains masih umum, dan pendidikan menengah lebih khusus.
- Finlandia menerapkan sistem kelas inklusif atau tidak membeda-bedakan antara siswa berilmu atau yang berkebutuhan khusus. Untuk mereka yang berkebutuhan khusus perlu diperhatikan secara khusus oleh guru. Kuncinya yaitu skill dan kualifikasi guru. Dalam momen tertentu, tidak hanya 1 guru didalam ruang kelas, tapi ada orang cukup umur lain yang membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.
- Untuk menghindari bullying pada kelas inklusif, Finlandia menciptakan jadwal khusus yang disebut Kiva Koulu. Program ini efektif mengurangi bullying pada tingka sekolah 4 - 6.
- Untuk situasi normal, siswa dikelas maksimal 20 orang untuk tingkat dasar, dan 20 - 30 untuk pendidikan menengah dengan satu orang guru yang mengajar. Dalam situasi khusus, ada guru kelas dan guru pendidikan khusus saling bekerjasama.
- Finlandia lebih banyak mempunyai sekolah kejuruan dibanding negara lain. Namun Finlandia menemui banyak masalah pada sekolah kejuruan alasannya tantangan dunia kerja berubah sangat cepat. Dalam mempelajari problem tersebut, mereka ingin menemukan bentuk gres bagaimana meningkatkan teknologi dan menyebarkan kejuruan lebih baik dari dunia kerja.
- Masalah utama sekolah kejujuran di Finlandia yaitu perubahan sangat cepat didunia kerja dan motivasi yang rendah untuk masuk sekolah kejujuran.
- Guru sangat bernilai di dalam budaya masyarakat Finlandia. Banyak yang ingin melamar menjadi gur dan yang diterima hanya sekitar 10 - 15 % dari total pelamar tersebut. Tingkat kepopuleran dan kesulitan tesnya hampir sama dengan fakultas kedokteran, Ini mengakibatkan profesi guru sangat terkenal diantara anak muda.
- Guru di Finlandia sama bergengsinya menyerupai layaknya dokter atau pengacara.
- Sistem merit (gaji sesuai prestasi) tidak menjadi potongan penting dalam sistem penggajian guru
- Finlandia tidak menerapakan Ujian Nasional pada pendidikan dasar tapi ada pada sekolah pendidikan menengah. Finlandia juga tidak menerapkan sistem rangking.
- Finlandia menerapkan sistem berguru gratis dari pendidikan dasar hingga doktoral bagi warga negara Finlandia dan warga negara Uni Eropa.
- Biaya pendidikan bersumber dari pajak yang menerapkan sistem pajak porogresif berbasis pendapatan. Jika honor rendah, pajak juga rendah, pendepatan menengah dan tinggi sanggup mencapai 50% dari penghasilan yang diterima.
- Angaran pendidikan Finlandia tidak mencapai 20 % dari APBN.
- Sistem pendidikan Finlandia tidak sempurna, tapi standarnya lebih tinggi, lebih sulit diraih. Tantangan besar pendidikan di Finlandia yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran.
- Sistem pendidikan di Finlandia mungkin saja diterapkan di Indonesia utamanya dalam kualitas guru dan pembelajara. Untuk hal lain harus diubahsuaikan dengan kekhasan Indonesia.
- Indonesia sudah mempunyai sistem pendidikan kini tinggal fokus pada pengembangan kualitas pembelajaran, pengajaran, guru dan sistem.
Untuk membaca secara lengkap hasil wawancara di atas, silahkan kunjungi laman "Profesor Finlandia : Perhatikan Kualitas Pengajaran, Bukan Lamanya Jam Belajar" yang ada di detik.com.
Sebagai pendidik, mari kita bersama meningkatkan kualitas kita dengan aneka macam pencapaian yang baru. Jadilah guru pembelajar. Guru yang mau terus berguru sepanjang hayat. Allahu'alam.
0 Komentar untuk "Profesor Finlandia, Erno August L : Perhatikan Kualitas Pengajaran Bukan Lamanya Jam Belajar"