Seperti diberitakan beberapa media masa, rencana pemerintah untuk melakukan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk delapan pelajaran pada tingkat SD dibatalkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada rapat internal ibarat dikutip pikiran-rakyat.com (08/01/2020).
Walau USBN untuk delapan pelajaran di batalkan, pemerintah tetap akan melakukan USBN untuk tiga pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, IPA dan Matematika pada tahun anutan 2020 – 2020. Ketiga pelajaran tersebut diujikan alasannya yaitu dianggap sebagai pondasi yang harus dikuasai murid SD.
Terkait pelaksanaan USBN tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi berpesan biar pembuatan soal melibatkan para guru setempat. Dikutip dari laman jawapos.com (12/01/2020), menurut Muhadjir guru kedepan akan diberi bimbingan biar bisa menciptakan soal yang lebih berkualitas.
“Guru harus membikin soal, dan soalnya lalu dibimbing biar lebih berkualitas. Kaprikornus konteksnya untuk guru terkait USBN tersebut. Kami ingin mengupgrade para tenaga pengajar dalam menciptakan soal” ujar Muhadjir.
Muhadjir juga menyampaikan bahwa selama ini guru – guru tidak bisa menciptakan soal. Ketika nanti menerima training dan bimbingan, beliau berharap guru – guru akan lebih berkompeten.
“Jadi nanti dihentikan lagi guru mengambil soal dari Lomba Kompetensi Siswa atau bimbel” tegas Muhadjir.
Menurut Mendikbud, pembuatan soal USBN tingkat SD ini kedepan akan melibatkan guru setempat atau Kelompok kerja Guru (KKG).
“Itu alasannya yaitu 75-80 persen soal diujikan oleh guru mata pelajaran pada satuan pendidikan” tambah Muhadjir.
Sebelum BSNP tetapkan hanya tiga mata pelajaran yang di-USBN-kan pada tingkat SD, rencana delapan pelajaran yang menjadi bab USBN tingkat SD menerima banyak respon negatif dari sejumlah pengamat dan asosiasi guru. Pada kesudahannya BSNP hanya tetapkan tiga mata pelajaran tersebut yang menjadi bab dari USBN tingkat SD tahun anutan 2020 - 2020.
0 Komentar untuk "Penyusunan Soal Usbn Sd Harus Melibatkan Guru Setempat"