Panduan Penyusunan Rpp Kurikulum 2013 - Edisi 2020

Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun 2020 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yakni rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran penerima didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru.

Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis sebagai langkah awal dari proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan biar pembelajaran sanggup berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan efisien dalam rangka membuatkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi. RPP disusun menurut serangkaian KD yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Penyusunan RPP ini dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan.
Pengembangan RPP sanggup dilakukan secara berdikari atau secara berkelompok melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di sekolah/madrasah.Sebaiknya hal ini dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah/madrasah.Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau Dinas Pendidikan atau Kantor Kementerian Agama setempat.


Prinsip Penyusunan RPP

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam menyusun RPP yaitu :
1. Memperhatikan perbedaan individu penerima didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan penerima didik. Sebagai referensi guru memakai secara bergantian penayangan video klip, poster, acara fisik, dramatisasi atau bermain tugas sebagai teknik pembelajaran alasannya gaya berguru setiap siswa berbeda-beda.

2. Berpusat pada penerima didik
Guru yang menerapkan pembelajaran yang berpusat pada penerima didik pertama-tama memperlakukan siswa sebagai subyek didik atau pembelajar. Dilihat dari sudut pandang penerima didik, guru bukanlah seorang intruktur, pawang, komandan, atau birokrat. Guru bertindak sebagai pembimbing, pendamping, fasilitator, sahabat, atau abang/kakak bagi penerima didik terutama dalam mencapai tujuan pembelajaran yakni kompetensi penerima didik. Oleh alasannya itu guru seyogyanya merancang proses pembelajaran yang bisa mendorong, memotivasi, menumbuhkan minat dan kreativitas penerima didik. Hak ini sanggup berjalan kalau seorang guru mengenal secara pribadi siapa (saja) siswanya, apa mimpi-mimpinya, apa kegelisahannya, passion-nya, dan sebagainya.

3. Berbasis konteks
Pembelajaran berbasis konteks sanggup terwujud apabila guru bisa mengidentifikasi dan memanfaatkan banyak sekali sumber berguru lokal (setempat), guru mengenal situasi dan kondisi sosial ekonomi penerima didik, mengenal dan mengedepankan budaya atau nilai-nilai kearifan lokal, tanpa kehilangan wawasan global. Sebagai referensi nilai tolong-menolong di Jawa atau pela gandong di Maluku sanggup dijadikan ide membuatkan proses dan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran juga sanggup dimulai dari apa yang sudah diketahui oleh penerima didik sesuai dengan konteksnya dan gres pada konteks yang lebih luas.

4. Berorientasi kekinian
Ini yakni pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan nilai-nilai kehidupan masa kini.Guru yang berorientasi kekinian yakni guru yang “gaul”, tidak “gaptek”, “melek informasi”, bahkan sebaiknya well informed, selalu meng-update dan meng-up grade ilmu pengetahuan yang menjadi bidangnya, termasuk teori-teori dan praktik baik di bidang pendidikan/pembelajaran. Dengan demikian rancangan pembelajaran yang dikembangkan guru sanggup menjadi ide bagi siswa dana abagi guru-uru yang lain.

5. Mengembangkan kemandirian berguru
Guru yang membuatkan kemandirian berguru (siswa) selalu akan berusaha biar pada kesannya siswa berani mengemukakan pendapat atau inisiatif dengan penuh percaya diri. Di samping itu guru tersebut juga selalu mendorong keberanian siswa untuk memilih tujuan-tujuan belajarnya, mengeksplorasi hal-hal yang ingin diketahui, memanfaatkan banyak sekali sumber belajar, dan bisa menjalin kerja sama, berkolaborasi dengan siapa pun. Idealnya semuau ini tercermin dalam rencana kegiatan pembelajaran siswa.

6. Memberi umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran
RPP memuat rancangan acara sumbangan umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

7. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atauantarmuatan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber berguru dalam satu keutuhan pengalaman belajar.RPP disusun dengan mengakomodasi pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

8. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
Kegiatan pembelajaran dalam RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Sebagai referensi saat guru menugasi siswa mengeksplorasi sumber-sumber pengetahuan lewat internet, guru harus bias menawarkan kepad siswa alamat situs-situs web atau tautan (link) yang mengarahkan siswa pada sumber yang jelas, benar, dan bertanggungjawab. 



Komponen dan Format RPP

Komponen dan sistematika RPP berikut mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2020 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

Komponen RPP

  • identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
  • identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
  • kelas/semester;
  • materi pokok;
  • alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban berguru dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
  • tujuan pembelajaran yang dirumuskan menurut KD, dengan memakai kata kerja operasional yang sanggup diamati dan diukur, yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
  • kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
  • materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan mekanisme yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
  • metode pembelajaran, dipakai oleh pendidik untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran biar penerima didik mencapai KD yang diadaptasi dengan karakteristik penerima didik dan KD yang akan dicapai;
  • media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk memberikan bahan pelajaran;
  • sumber belajar, sanggup berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber berguru lain yang relevan;
  • langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan
  • penilaian hasil pembelajaran.

Format RPP



Untuk panduan lengkap bagaimana menyusun RPP Kurikulum 2013 Edisi Tahun 2020, silahkan buka dan download link berikut :

Panduan Penyusunan RPP Kurikulum 2013 - Edisi 2020
 
Demikian goresan pena terkait bagaimana menyusun RPP kurikulum 2013 edisi tahun 2020 ini dibentuk biar menjadi panduan bagi rekan guru yang membutuhkan.

Sumber :
Panduan Penyusunan RPP Tingkat SMP - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan SMP Tahun 2020

Related : Panduan Penyusunan Rpp Kurikulum 2013 - Edisi 2020

0 Komentar untuk "Panduan Penyusunan Rpp Kurikulum 2013 - Edisi 2020"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)