Apakah anda pernah mencontek?? Mungkin sebagian besar menjawab iya. Mencontek seolah menjadi suatu hal yang lumrah ketika diadakan ujian. Padahal, ancaman laten mencontek begitu besar. Mental curang terbentuk bertahap dari aktifitas mencontek dan lambat laun menjadi sebuah karakter. Kecurangan di anggap suatu hal yang biasa dalam mencapai sebuah tujuan. Akhirnya, ketika dewasa, mereka (pencontek) menjadi para koruptor yang terpelajar memanipulasi demi laba pribadinya. Pejabat korup itu yaitu buah dari pola pendidikan yang ia terima termasuk dari kebiasaannya mencontek di sekolah.
Lalu mengapa siswa mencontek pada ketika ujian. Banyak alasan mengapa mereka mencontek, berikut sebagian di antaranya berdasarkan pengamatan penulis :
Lalu mengapa siswa mencontek pada ketika ujian. Banyak alasan mengapa mereka mencontek, berikut sebagian di antaranya berdasarkan pengamatan penulis :
1. Menginginkan nilai yang besar
Motivasi terbesar pelaku mencontek yaitu ingin mendapat nilai maksimal semoga mendapat pujian/penghargaan atau rangking kelas. Pelaku melaksanakan aneka macam cara termasuk mencontek ketika ia tidak bisa menjawab soal - soal yang ada. Biasanya pelaku sadar apa yang dilakukannya salah, namun motivasi yang besar untuk mendapat penghargaan dengan nilai elok menjadikannya menghalalkan aneka macam cara.
Motivasi terbesar pelaku mencontek yaitu ingin mendapat nilai maksimal semoga mendapat pujian/penghargaan atau rangking kelas. Pelaku melaksanakan aneka macam cara termasuk mencontek ketika ia tidak bisa menjawab soal - soal yang ada. Biasanya pelaku sadar apa yang dilakukannya salah, namun motivasi yang besar untuk mendapat penghargaan dengan nilai elok menjadikannya menghalalkan aneka macam cara.
2. Tidak percaya diri
Adakalanya siswa bisa menjawab soal namun hati nya ragu apakah jawabannya benar atau salah. Dan ketika melihat sahabat sebelah, jawabannya berbeda. Hal ini menciptakan semakin ragu dan tidak percaya diri dengan apa yang sudah dijawab. Ujungnya ia mencontek pada catatan untuk memastikan kebenaran atas jawaban tersebut.
Adakalanya siswa bisa menjawab soal namun hati nya ragu apakah jawabannya benar atau salah. Dan ketika melihat sahabat sebelah, jawabannya berbeda. Hal ini menciptakan semakin ragu dan tidak percaya diri dengan apa yang sudah dijawab. Ujungnya ia mencontek pada catatan untuk memastikan kebenaran atas jawaban tersebut.
3. Materi tidak dikuasai karena terlalu sulit dipahami
Pada mata pelajaran tertentu, kadang siswa sulit memahami apa yang disampaikan guru ketika proses pembelajaran. Menurutnya bahan terlalu sulit. Ketika ujian datang terkait bahan tersebut, jadinya ia menyiapkan catatan untuk dijadikan alat mencontek.
Pada mata pelajaran tertentu, kadang siswa sulit memahami apa yang disampaikan guru ketika proses pembelajaran. Menurutnya bahan terlalu sulit. Ketika ujian datang terkait bahan tersebut, jadinya ia menyiapkan catatan untuk dijadikan alat mencontek.
4. Malas belajar/persiapan yang kurang
Penyakit terbesar yang terdapat pada insan yaitu rasa malas. Termasuk dalam hal berguru atau mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian. Persiapan yang kurang jadinya berujung pada acara mencontek dalam menjawab soal - soal ujian.
Penyakit terbesar yang terdapat pada insan yaitu rasa malas. Termasuk dalam hal berguru atau mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian. Persiapan yang kurang jadinya berujung pada acara mencontek dalam menjawab soal - soal ujian.
5. Tuntutan yang berlebih
Sebagai siswa, kadang mereka mendapat tuntutan lebih dari aneka macam pihak. Sekolah menuntut semoga mereka memperoleh nilai di atas kkm. Orang bau tanah menuntut semoga ia memperoleh peringkat kelas. Dan mungkin juga tuntutan untuk mendapat penghargaan dari sahabat - temannya. Pada ketika ia sadar kemampuannya belum maksimal, maka untuk memenuhi aneka macam tuntutan tersebut, cara tidak terpuji menyerupai mencontek pun ia lakukan.
Sebagai siswa, kadang mereka mendapat tuntutan lebih dari aneka macam pihak. Sekolah menuntut semoga mereka memperoleh nilai di atas kkm. Orang bau tanah menuntut semoga ia memperoleh peringkat kelas. Dan mungkin juga tuntutan untuk mendapat penghargaan dari sahabat - temannya. Pada ketika ia sadar kemampuannya belum maksimal, maka untuk memenuhi aneka macam tuntutan tersebut, cara tidak terpuji menyerupai mencontek pun ia lakukan.
6. Rendahnya kesadaran ancaman mencontek
Rata - rata pelaku mencontek tidak sadar sikap curangnya tersebut bisa menjadi abjad yang mendarah daging di dalam hidupnya. Karakter ini lah yang pada jadinya nanti merusak sistem dalam lingkup yang lebih luas pada kehidupan bermasyarakat atau bernegara. Hasil selesai dari mencontek misalnya yaitu pejabat korup. Kebanyakan siswa atau bahkan guru tidak menyadari hal tersebut.
Rata - rata pelaku mencontek tidak sadar sikap curangnya tersebut bisa menjadi abjad yang mendarah daging di dalam hidupnya. Karakter ini lah yang pada jadinya nanti merusak sistem dalam lingkup yang lebih luas pada kehidupan bermasyarakat atau bernegara. Hasil selesai dari mencontek misalnya yaitu pejabat korup. Kebanyakan siswa atau bahkan guru tidak menyadari hal tersebut.
7. Keimanan yang masih kurang
Setiap agama niscaya mengajarkan perihal berbuat jujur. Jika setiap pemeluk agama menjalankan agamanya dengan benar, maka ia tidak akan mencontek alasannya kegiatan itu yaitu bab dari perbuatan tidak jujur atau curang yang nanti mendapat tanggapan alasannya berdosa.
Setiap agama niscaya mengajarkan perihal berbuat jujur. Jika setiap pemeluk agama menjalankan agamanya dengan benar, maka ia tidak akan mencontek alasannya kegiatan itu yaitu bab dari perbuatan tidak jujur atau curang yang nanti mendapat tanggapan alasannya berdosa.
8. Pengawasan yang kurang ketat
Pada ketika ujian berlangsung, biasanya terdapat pengawas yang bertugas mengawasi ujian semoga tidak terjadi kecurangan. Tapi tidak jarang, pengawas ujian lalai dan memberi peluang siswa untuk mencontek.
Pada ketika ujian berlangsung, biasanya terdapat pengawas yang bertugas mengawasi ujian semoga tidak terjadi kecurangan. Tapi tidak jarang, pengawas ujian lalai dan memberi peluang siswa untuk mencontek.
Nah, itulah beberapa alasan mengapa siswa mencontek berdasarkan pengamatan penulis. Silahkan untuk menambahkan alasan lainnya kalau ada. Semoga bermanfaat.
Allahu'alam.
0 Komentar untuk "Mengapa Siswa Mencontek Pada Dikala Ujian?"