Artikel Pendidikan Guru Belum Mendidik



Guru belum mendidik?
Semua niscaya sepakat, bahwa kiprah pokok guru yaitu mendidik. Tapi benarkah semua guru telah melaksanakan proses “mendidik”. Apakah yang ia lakukan ketika melaksanakan pembelajaran bersama siswanya di kelas sanggup disebut sebagai proses mendidik. Apakah terdapat perbedaan antara konsep mengajar dengan mendidik.  Untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan mendidik.
Secara etimologi, mendidik atau pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu Paedagogia yang berarti pergaulan dengan anak – anak (Ngalim P, 1995:3). Sederhananya, pendidikan ada untuk mendewasakan anak. Sedangkan menurut UU Sisdikknas No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa : “Pendidikan yaitu perjuangan sadar dan bersiklus untuk mewujudkan suasana  belajar dan proses pembelajaran supaya penerima didik secara aktif berbagi potensi diri, kepribadian, kecerdasan, tabiat mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Konsep yang paling mendekati konsep pendidikan yaitu pengajaran. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa pendidikan sama dengan pengajaran. Tentu saja pendapat ini tidak sepenuhnya salah mengingat pengajaran yaitu bab dari proses pendidikan. Namun demikian, kurang sempurna juga kalau pendidikan disamakan dengan pengajaran alasannya yaitu pengajaran hanyalah sebagian kecil dari proses pendidikan. Pengajaran biasanya lebih menekankan pada penguasaan sejumlah wawasan dan pengetahuan perihal bidang atau aktivitas tertentu, menyerupai agama dan kesehatan; memakan waktu yang relatif pendek; metode lebih bersifat rasional, teknik praktis; hanya mengusahakan isi. Sedangkan pendidikan menekankan pada pembentukan insan (penanaman sikap dan nilai-nilai); memakan waktu relatif panjang; metode lebih bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi; membutuhkan wadah menetap, meskipun isi bervariasi dan berubah. Pengajaran lebih kepada transfer ilmu, sedangkan pendidikan lebih menekankan kepada aspek penanaman sikap dan nilai sehingga terbentuk ahlak mulia pada diri anak.
Jika guru dikelas hanya fokus memberikan sejumlah pengetahuan untuk dikuasai penerima didik, maka guru tersebut sudah melaksanakan pengajaran. Jika dalam pengajaran tersebut guru menanamkan nilai-nilai yang baik pada siswa, maka proses pengajaran itu bermetamorfosis proses pendidikan. Lalu selama ini, apakah guru hanya fokus mengejar sasaran kurikulum dengan hanya melaksanakan pengajaran, ataukah sudah melaksanakan pendidikan dengan menyisipkannya nilai – nilai luhur bangsa? Tampaknya kita sanggup menjawab ini dengan melihat banyaknya pajabat yang katanya terdidik namun terjerat kasus korupsi. Dapat juga dengan melihat bagaimana sikap pelajar ketika ini, menyerupai banyak yang terlibat tawuran, terjerat obat terlarang, bahkan kasus seks bebas. Jadi, sudahkah guru mendidik?
Maka sudah saatnya, guru mulai merekontruksi pemikirannya perihal pendidikan. Jadikan penanaman sikap dan nilai menjadi yang lebih utama ketimbang hanya transfer ilmu semata. Jika guru sudah mendidik, maka yakinlah  Indonesia tidak akan pernah mengalami krisis moral, dan Indonesia sanggup menjadi lebih baik alasannya yaitu pejabat – pejabat kita lebih bermartabat. Indonesia bermoral, Indonesia hebat.

Related : Artikel Pendidikan Guru Belum Mendidik

0 Komentar untuk "Artikel Pendidikan Guru Belum Mendidik"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)