foto kode harta karun yang ditinggalkan Olivier Levasseur |
Cerita Manga One Piece karya Eiichiro Oda dimulai dengan penampilan seorang raja bajak maritim yang berjulukan Gol D. Roger yang akan segera dieksekusi di panggung eksekusi. Sesaat sebelum dieksekusi, sang raja bajak maritim menyampaikan bahwa di suatu daerah di lautan, ia menyembunyikan harta karun terbesarnya yang disebut "One Piece". Siapapun yang menemukannya boleh memilikinya. Kata-katanya tersebut menjadi cikal bakal Era gres bajak laut.
Bagi yang tidak tahu, mungkin akan mengira bahwa plot semacam itu hanyalah semacam imajinasi Oda sebagai sang pengarang saja untuk menciptakan awal dari sebuah manga bajak laut. Namun bagi pecinta One Piece yang teliti, tentu tahu bahwa Oda menciptakan One Piece dengan banyak sekali macam unsur yang benar-benar ada di dunia nyata. Lalu apakah Gol D Roger itu benar-benar ada???
Pada tanggal 7 Juli 1730, seorang bajak maritim berjulukan Olivier Levasseur dieksekusi mati. Sesaat sebelum dieksekusi mati, Olivier melemparkan kalungnya yang berisi 17 baris cryptogram ke kerumunan penonton sembari menyampaikan "Temukanlah harta karunku, bagi siapa saja yang sanggup memahaminya!" Sayangnya, sampai dikala ini belum ada satu orang pun yang sanggup memecahkan 17 baris cryptogram milik Olivier Levasseur tersebut.
Pada tanggal 7 Juli 1730, seorang bajak maritim berjulukan Olivier Levasseur dieksekusi mati. Sesaat sebelum dieksekusi mati, Olivier melemparkan kalungnya yang berisi 17 baris cryptogram ke kerumunan penonton sembari menyampaikan "Temukanlah harta karunku, bagi siapa saja yang sanggup memahaminya!" Sayangnya, sampai dikala ini belum ada satu orang pun yang sanggup memecahkan 17 baris cryptogram milik Olivier Levasseur tersebut.
Lalu siapa bergotong-royong Olivier Levasseur???
Terlahir dikeluarga Bangsawan Perancis pada era pertengahan, Olivier Levasseur mendapatkan pendidikan yang baik, baik itu ilmu perang ataupun ilmu yang lain. Setelah perang "War of the Spanish Succession" (perang besar di Eropa untuk menggulingkan Charles II, Raja Spanyol waktu itu) Olivier diperintahkan untuk pulang ke kampung halamannya memakai kapal. Namun bukannya pulang, Olivier justru bergabung dengan bajak maritim Benjamin Hornigold pada tahun 1716.
Setelah kelompok bajak maritim tersebut terpecah menjadi 2, pasukan yang dipimpin oleh Olivier "mengadu nasib" di wilayah teluk Barat Afrika. Pada waktu itu salah satu mata Olivier mengalami luka sayatan (mirip luka pada mata Roronoa Zoro) yang menciptakan penglihatannya terganggu. Beberapa waktu lalu matanya tersebut pun buta, sehingga ia mengenakan satu epilog mata (seperti citra bajak maritim pada film Hollywood).
Sekitar tahun 1720 bersama dengan bajak maritim John Taylor dan Edward England, mereka melaksanakan pembajakan besar-besaran ke kapal Virgem Do Cabo yang habis terkena serangan angin puting-beliung yang mengangkut emas, perak, berlian dan banyak sekali barang berharga. Diperkirakan total jarahannya tersebut senilai dengan 100 juta Euro pada tahun 1968. Dan jikalau di kurs dikala ini, tentu jumlahnya jauh lebih banyak. Hasil rampokannya tersebut pun dibagi sama rata kepada 3 grup bajak maritim tersebut.
Pada tahun 1724 pemerintah Bourboun islands (sekarang Reunion) memperlihatkan amnesti bagi semua bajak maritim yang mau menyerahkan diri. Olivier tidak mau mendapatkan amnesti tersebut alasannya ialah syaratnya ia harus mengembalikan semua rampasannya dari Virgem Do Cabo kepada pemerintah yang berwenang.
Olivier pun bersembunyi ke sebuah Pulau Rahasia. Namun balasannya ia pun tertangkap di erat perairan Madagaskar. Dan pada 7 Juli 1730 ia dieksekusi gantung. Pada dikala akan dieksekusi itulah ia melemparkan kalungnya yang berisi kode daerah ia menyembunyikan harta karunnya ke tengah kerumunan orang yang menonton eksekusinya. Namun sampai dikala ini belum ada yang sanggup memecahkan kode tersebut.
Referensi : wikipedia
0 Komentar untuk "Olivier Levasseur, Wangsit Oda Dalam Menciptakan Manga One Piece"