Bagaimana Hiyori Dapat Tahu Nama Orisinil Yato? [Noragami]

Dalam Anime Noragami Aragoto episode 12 dikisahkan bahwa Bishamonten masuk ke dalam Yomi  (dunia bawah) untuk menyelamatkan Dewa Yato. Namun siapa sangka ternyata penguasa Yomi, Izanami, sangatlah kuat. Hampir tidak mungkin untuk sanggup keluar dari Yomi hidup-hidup.

Sementara itu di permukaan Bumi, Ebisu bersama dengan Kofuku, Hiyori, dan lainnya sedang mencari cara untuk mengeluarkan Yato dan Bishamonten. Menurut Ebisu terdapat cara lain untuk mengeluarkan Yato dan Bishamonten yang terperangkap di dalam Yomi yaitu dengan memanggil namanya.

Namun hanya insan yang berada di tepian batas antara dunia insan dengan dunia baka yang sanggup melakukannnya. Dengan kata lain Hiyori sanggup melakukannya.

Hiyori pun segera memanggil nama "Bishamonten" di tepian lubang neraka. Hasilnya Bishamon tiba-tiba muncul. Namun ketika Hiyori memanggil nama "Yato", Yato tidak juga muncul-muncul. Menurut Ebisu untuk sanggup memanggil jiwa dari Yomi, ia harus dipanggil dengan nama aslinya. Karena Yato tidak muncul, itu artinya "Yato" bukanlah nama asli.

Sayangnya, tidak ada satupun yang tahu nama orisinil Yato. Meski begitu, Hiyori tidak mau menyerah, ia terus memanggil nama Yato di tepian lubang angin. Hingga tiba-tiba ia teringat goresan pena nama di pintu kuil kecil yang dibuatnya untuk Yato.

Kemudian Hiyori berpikir bahwa mungkin goresan pena itu sanggup dibaca dengan cara lain. Karena jikalau goresan pena di kuil tersebut salah, bukan nama orisinil Yato, tentu Yato tidak akan segembira itu. Hingga balasannya bacaannya menjadi "Yaboku." Dan ternyata benar, nama orisinil Yato ialah Yaboku. Akhirnya Yato sanggup dikeluarkan dari dalam Yomi.

Seperti yang kita tahu, Orang Jepang menulis dengan memakai 4 jenis huruf, yaitu Hiragana, Katakana, Kanji, dan Romaji. Kemungkinan, Hiyori menulis nama Yato di kuil tersebut memakai aksara Romaji. Namun lalu Hiyori mencoba berpikir untuk membacanya sebagai aksara Kanji yang terlihat sangat seakan-akan dengan goresan pena tersebut.

Nah Hiyori membaca goresan pena " 夜 " sebagai aksara Kanji yang berbunyi "Ya" dan membaca goresan pena Romaji " ト " sebagai aksara Kanji yang berbunyi "Boku" sebab ada aksara kanji yang sangat seakan-akan dengan goresan pena tersebut yang dibaca "Boku".

Hmm, sebab saya bukan orang sastra Jepang, jadi mungkin ada sedikit kesalahan dalam klarifikasi saya di atas. Namun pada dasarnya begitu, goresan pena "Yato" tersebut di atas jikalau dibaca dengan cara lain bunyinya jadi "Yaboku." ^_^