Model Model Pembelajaran Inovatif & Variatif Untuk Guru Kreatif

KUMPULAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF & VARIATIF

Silahkan Langsung Klik pada Nama Model pembelajarannya, maka anda akan mendapat apa yang diinginkan.
dibawah daftar model pembelajaran ini sudah dipublish dua puluh satu model Pembelajaran secara berurutan sesuai daftar. Yang lainnya sedang dalam proses editing dan segera publish juga.

1. Lesson Study
2. Examples Non Examples
3. Picture and Picture
4. Numbered Heads Together
5. Cooperative Script
6. Pembelajaran Berdasarkan Masalah
7. Explicit Instruction (Pengajaran Langsung)
8. Inside – Outside – Circle (Lingkaran kecil – Lingkaran besar)
9. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
10. Student Facilitator and Explaining
11. Course Review Horay
12. Talking Stick
13. Bertukar Pasangan
14. Snowball Throwing
15. Artikulasi
16. Mind Mapping
17. Student Teams – Achievement Divisions (STAD)

-----------------------------------------------------------------------
MODEL PEMBELAJARAN NO 18  S/D SELESAI
KLIK DISINI.
-----------------------------------------------------------------------

18. Kepala Bernomor Struktur (Modifikasi dari Number Heads)
19. Scramble
20. Word Square
21. Kartu Arisan
22. Concept Sentence
23. Make – A Match
24. Take and Give
25. Tebak Kata
26. Metode Diskusi
27. Metode Jigsaw
28. Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)
29. Metode Inquiry
30. Metode Debat
31. Metode Role Playing
32. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
33. Metode Team Games Tournament (TGT)
34. Metode The Power of Two




1. Lesson Study

Lesson Study yaitu suatu metode yang dikembankan di Jepang yang dalam bahasa Jepangnya disebut Jugyokenkyuu. Istilah ‘lesson study’ sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida. Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitasguru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar merekaagar menjadi lebih efektif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Sejumlah guru bekerjasama dalam suatu kelompok.
Kerjasama ini meliputi:

a. Perencanaan.
b. Praktek mengajar.
c. Observasi.
d. Refleksi/ kritikan terhadap pembelajaran.

2. Salah satu guru dalam kelompok tersebut melaksanakan tahap perencanaanyaitu menciptakan planning pembelajaran yang matang dilengkapi dengan dasar-dasar teori yang menunjang.
3. Guru yang telah menciptakan planning pembelajaran pada (2) kemudian mengajar di kelas sesungguhnya. Berarti tahap praktek mengajar terlaksana.
4. Guru-guru lain dalam kelompok tersebut mengamati proses pembelajaran sambil mencocokkan planning pembelajaran yang telah dibuat. Berarti tahap observasi terlalui.
5. Semua guru dalam kelompok termasuk guru yang telah mengajar kemudianbersama-sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahap refleksi. Dalam tahap ini juga didiskusikan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
6. Hasil pada (5) selanjutnya diimplementasikan pada kelas/ pembelajaran berikutnya dan seterusnya kembali ke (2).


Adapun kelebihan metode ‘lesson study’ sebagai berikut:

1. Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, hingga matematika dan olahraga dan pada setiap tingkatan kelas.
2. Dapat dilaksanakan antar/ lintas sekolah.


2. Examples Non Examples
Examples Non Examples yaitu metode berguru yang memakai contoh-contoh. Contoh-contoh sanggup dari masalah / gambar yang relevan dengan KD.

Langkah-langkah:


  1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP.
  3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untukmemperhatikan / menganalisa gambar.
  4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambartersebut dicatat pada kertas.
  5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
  6. Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan bahan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
  7. Kesimpulan.


Kebaikan:
1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.
2. Siswa mengetahui aplikasi dari bahan berupa teladan gambar.
3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

Kekurangan:
1. Tidak semua bahan sanggup disajikan dalam bentuk gambar.
2. Memakan waktu yang lama.


3. Picture and Picture
Picture and Picture yaitu suatu metode berguru yang memakai gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.

Langkah-langkah:

  1. Guru memberikan kompetensi yang ingin dicapai.
  2. Menyajikan bahan sebagai pengantar.
  3. Guru memperlihatkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan denganmateri.
  4. Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang /mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
  5. Guru menanyakan alasan / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
  6. Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep /materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
  7. Kesimpulan / rangkuman.


Kebaikan:
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.

Kekurangan:
1. Memakan banyak waktu.
2. Banyak siswa yang pasif.


4. Numbered Heads Together
Numbered Heads Together yaitu suatu metode berguru dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibentuk suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.

Langkah-langkah:

  1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
  2. Guru menawarkan kiprah dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
  3. Kelompok mendiskusikan tanggapan yang benar dan memastikan tiap anggotakelompok sanggup mengerjakannya.
  4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggilmelaporkan hasil kerjasama mereka.
  5. Tanggapan dari sahabat yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
  6. Kesimpulan.


Kelebihan:
1. Setiap siswa menjadi siap semua.
2. Dapat melaksanakan diskusi dengan sungguh-sungguh.
3. Siswa yang akil sanggup mengajari siswa yang kurang pandai.

Kelemahan:
1. Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
2. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.


5. Cooperative Script
Skrip kooperatif yaitu metode berguru dimana siswa bekerja berpasangan dansecara ekspresi mengikhtisarkan bagian-bagian dari bahan yang dipelajari.

Langkah-langkah:

  1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
  2. Guru membagikan wacana / bahan tiap siswa untuk dibaca dan membuatringkasan.
  3. Guru dan siswa memutuskan siapa yang pertama berperan sebagai pembicaradan siapa yang berperan sebagai pendengar.
  4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, denganmemasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengarmenyimak / mengoreksi / memperlihatkan ide-ide pokok yang kurang lengkap danmembantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkanmateri sebelumnya atau dengan bahan lainnya.
  5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dansebaliknya, serta lakukan menyerupai di atas.
  6. Kesimpulan guru.
  7. Penutup.

Kelebihan:
1. Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
2. Setiap siswa mendapat peran.
3. Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.

Kekurangan:
1. Hanya dipakai untuk mata pelajaran tertentu.
2. Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksihanya sebatas pada dua orang tersebut).


6. Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada duduk kasus kehidupannya yangbermakna bagi siswa, kiprah guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaandan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.

Langkah-langkah:


  1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam acara pemecahan duduk kasus yang dipilih.
  2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan kiprah belajaryang bekerjasama dengan duduk kasus tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal,dll.)
  3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan gosip yang sesuai,melaksanakan eksperimen untuk mendapat klarifikasi dan pemecahanmasalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
  4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yangsesuai menyerupai laporan dan membantu mereka mengembangkan kiprah dengan temannya.
  5. Guru membantu siswa untuk melaksanakan refleksi atau penilaian terhadappenyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.


Kelebihan:
1. Siswa dilibatkan pada kegiatan berguru sehingga pengetahuannya benar-benardiserapnya dengan baik.
2. Dilatih untuk sanggup bekerjasama dengan siswa lain.
3. Dapat memperoleh dari banyak sekali sumber.

Kekurangan:
1. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak sanggup tercapai.
2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3. Tidak semua mata pelajaran sanggup diterapkan dengan metode ini.


7. Explicit Instruction (Pengajaran Langsung)
Pembelajaran pribadi khusus dirancang untuk mengembangkan berguru siswa wacana pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapatdiajarkan dengan pola selangkah demi selangkah.

Langkah-langkah:

  1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
  2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan.
  3. Membimbing pelatihan.
  4. Mengecek pemahaman dan menawarkan umpan balik.
  5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.


Kelebihan:
1. Siswa benar-benar sanggup menguasai pengetahuannya.
2. Semua siswa aktif / terlibat dalam pembelajaran.

Kekurangan:
1. Memerlukan waktu usang sehingga siswa yang tampil tidak begitu lama.
2. Untuk mata pelajaran tertentu.

Related : Model Model Pembelajaran Inovatif & Variatif Untuk Guru Kreatif

0 Komentar untuk "Model Model Pembelajaran Inovatif & Variatif Untuk Guru Kreatif"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close