Terkadang aku merasa menyerupai hidup dalam dunia Doraemon. Segala peralatan sanggup dibawa bepergian dalam satu kantong ajaib. Tren mobilitas juga menjangkiti pekerjaan “kantoran”. Kantor, yang diidentikkan sebagai suatu ruang permanen, telah diluweskan oleh ramuan teknologi. Ukuran komputer semakin mengecil dan jinjing-able. Bahkan fungsi-fungsi dasar komputer berintegrasi dengan telepon dan internet, bertransformasi menjadi sebesar genggaman telapak tangan saja. Prinsipnya, tidak ada yang tak portabel. agan boleh ke mana saja, lantaran ke manapun agan pergi, dibawa . Bukankah dunia yang luas ini rindu untuk dijelajahi?
Salah satu pengembang teknologi kantor portabel ini ialah perusahaan PlanOn. Setelah memperkenalkan scanner portabel DocuPen, PlanOn melengkapi lini produknya dengan merilis printer portabel. PrintStik ialah printer portabel berukuran 2×2x11 inci dengan berat 1,5 pon. Untuk mencetak, PrintStik tidak menggunakan tinta, melainkan teknologi termal. Tanpa penggunaan tinta, PrintStik dinilai sebagai printer ramah lingkungan, alasannya ialah turut mengurangi limbah cartridge, toner, dan segala bungkusnya. Selain itu, PrintStik menggunakan baterai polimer Lithium-ion yang sanggup di-charge. Dengan demikian, kalau dibandingkan dengan printer nonportabel yang sering menyala dan terhubung dengan listrik meski tak digunakan, Prinstik lebih irit energi.
Tterdapat 20 lembar kertas ukuran penuh di dalam Prinstik ini. Untuk mendukung mobilitas, printer ini dilengkapi dengan teknologi bluetooth dan USB, sehingga sanggup mencetak dari aneka macam macam perangkat penyimpan data. Sayangnya, lantaran menggunakan teknologi termal, printer ini hanya sanggup mencetak dalam mode monokrom, tidak sanggup cetak warna.
Calon printer kecil ramah lingkungan lain ialah Pencil Printer buatan Hoyoung Lee. Perangkat ini masih dalam proses pengerjaan, namun dilihat dari konsepnya, printer pensil ini ditunggu oleh para pecinta lingkungan. Penggunaan pensil sebagai pengganti tinta mengakibatkan hasil cetakan sanggup dihapus. Kertas yang sudah digunakan sanggup digunakan ulang. Pensil-pensil kayu yang sudah pendek dan tidak yummy digunakan untuk menulis sanggup dihabiskan di Pencil Printer ini.
Anda tertarik?
[...Sumber...]
Salah satu pengembang teknologi kantor portabel ini ialah perusahaan PlanOn. Setelah memperkenalkan scanner portabel DocuPen, PlanOn melengkapi lini produknya dengan merilis printer portabel. PrintStik ialah printer portabel berukuran 2×2x11 inci dengan berat 1,5 pon. Untuk mencetak, PrintStik tidak menggunakan tinta, melainkan teknologi termal. Tanpa penggunaan tinta, PrintStik dinilai sebagai printer ramah lingkungan, alasannya ialah turut mengurangi limbah cartridge, toner, dan segala bungkusnya. Selain itu, PrintStik menggunakan baterai polimer Lithium-ion yang sanggup di-charge. Dengan demikian, kalau dibandingkan dengan printer nonportabel yang sering menyala dan terhubung dengan listrik meski tak digunakan, Prinstik lebih irit energi.
Tterdapat 20 lembar kertas ukuran penuh di dalam Prinstik ini. Untuk mendukung mobilitas, printer ini dilengkapi dengan teknologi bluetooth dan USB, sehingga sanggup mencetak dari aneka macam macam perangkat penyimpan data. Sayangnya, lantaran menggunakan teknologi termal, printer ini hanya sanggup mencetak dalam mode monokrom, tidak sanggup cetak warna.
Calon printer kecil ramah lingkungan lain ialah Pencil Printer buatan Hoyoung Lee. Perangkat ini masih dalam proses pengerjaan, namun dilihat dari konsepnya, printer pensil ini ditunggu oleh para pecinta lingkungan. Penggunaan pensil sebagai pengganti tinta mengakibatkan hasil cetakan sanggup dihapus. Kertas yang sudah digunakan sanggup digunakan ulang. Pensil-pensil kayu yang sudah pendek dan tidak yummy digunakan untuk menulis sanggup dihabiskan di Pencil Printer ini.
Anda tertarik?
[...Sumber...]
0 Komentar untuk "Printer Terkecil Didunia"