Jika anda mengunjungi Chiang Mai, maka rasanya tidak sah jikalau tidak mengunjungi kuil yang satu ini : Wat Phrathat Doi Suthep (วัดพระธาตุดอยสุเทพ). Walau terletak di luar kota Chiang Mai, namun yaitu suatu keharusan bagi kita mengunjungi kuil tersuci di wilayah utara Thailand ini.
Sesuai namanya, Kuil ini terletak di Doi Suthep (Doi = gunung dalam bahasa Thai). Kuil ini sanggup dijangkau dengan relatif gampang dari Chiang Mai dengan perjalanan sekitar 30-40 menit mendaki Doi Suthep. Banyak alternatif kendaraan yang sanggup dipakai menyerupai mengendarai motor sewaan, mengikuti city tour, atau kalau mau hemat kita sanggup naik Songthaew (serupa Jeepney di Manila atau kakaknya bemo kalau di Indonesia).
Aku menentukan memakai Songthaew kala mengunjungi Wat Phrathat Doi Suthep. Songthaew untuk menuju ke Wat Phrathat Doi Suthep berwarna merah dan gampang kita temui di Gerbang Chang Puak (Gerbang di cuilan utara Old City).
Tarif untuk menuju ke Doi Suthep bervariasi sebab sistemnya cost sharing. Jika satu songthaew terisi penuh (10 orang), maka kita hanya perlu membayar 60 baht (18 ribu) untuk hingga datang di Doi Suthep. Namun perlu waktu yang usang untuk menunggu songthaew tersebut penuh, alhasil kadang supir songthaew mengatakan untuk berangkat walau penumpang belum penuh dengan konsekuensi meningkatnya tarif hingga 90-100 baht untuk sekali jalan. Untuk pulang sistemnya juga sama. Oiya, kita juga sanggup mencarter songthaew tersebut dengan tujuan sesuai kehendak hari kita asal harganya cocok.
Aku yaitu penumpang pertama di songthaew hari itu, cukup usang kami menunggu penumpang lainnya. Sampai alhasil datang 2 orang lokal dari Bangkok yang juga sedang berperan sebagai turis di Chiang Mai. Mereka bernego dengan supir dan mengatakan kepada kami untuk mencarter songthaew sebesar 1600 baht (400 baht/orang sebab kami berempat) untuk mengunjungi 3 daerah (Doi Pui Tribe Village, Bhubing Royal Winter Palace dan tentunya ke Wat Phrathat Doi Suthep). Setelah hitung-menghitung dan untuk menghemat waktu maka saya berkata OK. Maka meluncurlah Songthaew merahku menuju Doi Suthep.
Itu mungkin hari keberuntunganku, 400 baht saya rasa cukup murah. Selain hemat waktu, kita juga agak sedikit kesulitan bila hendak mencari angkutan sambungan jikalau hendak ke Bhubing Palace atau Doi Pui Tribe Village (Ke Wat Phrathat Doi Suthep saja susah nyari nya). Dan 2 orang lokal yang menemaniku cukup sanggup berbahasa Inggris dan menjadi "tur guide lokal" bagiku yang membuktikan arah, memfoto dan menawar harga. Mantap pokoknya.
Bhubing Royal Winter Palace of Thailand |
Mengenakan pakaian moral penduduk lokal di Doi Pui, Hmong Tribe Village |
Kita akan disambut 309 anak tangga begitu datang di Wat Phrathat Doi Suthep. Aku menentukan membayar funicular lift seharga 50 baht pulang pergi untuk naik ke atas Wat, mengingat malam harinya saya berencana menjelajahi Chiang Mai Night Market.
Wat Phrathat Doi Suthep populer dengan chedi nya yang berwarna emas mengkilap dan payung emas yang menghiasi 4 sudut chedinya. Letaknya yang cukup tinggi menciptakan udara menjadi segar dan jikalau cuaca cerah kita sanggup menyaksikan kota Chiang Mai dari Wat ini.
Ingat, tidak sah jikalau mengunjungi Chiang Mai tanpa singgah ke Wat yang satu ini.
Bersama my honey, Pekky dan Pui di Doi Suthep |
0 Komentar untuk "Wat Phrathat Doi Suthep, Chiang Mai"