Mulai tahun 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan kebijakan gres untuk ujian selesai di jenjang sekolah dasar (SD), yakni dengan menerapkan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) bagi penerima didik kelas 6. USBN di tingkat SD hanya menguji tiga mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno mengatakan, sebelumnya pada tahun 2020 ada dua jenis ujian di jenjang SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), yaitu US/M dan Ujian Sekolah. Kemudian tahun ini berkembang menjadi USBN dan Ujian Sekolah. Lima mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah ialah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Seni Budaya dan Keterampilan, dan Penjaskes dan Olahraga.
Dengan perubahan format ujian dari US/M menjadi USBN, maka berubah pula rujukan pembuatan naskah soal ujian. Sebelumnya, pada US/M, sebanyak 25 persen soal disiapkan oleh Pusat sebagai soal jangkar atau anchor, dan 75 persen soal disiapkan oleh guru dan dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor Wilayah Kementerian Agama. Sekarang, pada USBN 2020, sebesar 20 persen sampai 25 persen soal disiapkan oleh Pusat sebagai soal jangkar (anchor), dan 75 persen sampai 80 persen disiapkan oleh guru yang tergabung dalam kelompok kerja guru (KKG).
“Sedangkan untuk ujian sekolah atau US, 100 persen soal disiapkan sekolah menurut kisi-kisi nasional yang disiapkan oleh pusat,” ujar Kabalitbang Kemendikbud, Totok Suprayitno, dalam Diskusi Kebijakan Pendidikan wacana USBN 2020 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (10/1/2020).
Totok mengatakan, soal untuk USBN SD juga akan menyertakan esai sebanyak 10 persen dari total soal. Hal ini berbeda dengan US/M yang berlaku pada tahun sebelumnya, di mana semua soal berbentuk pilihan ganda.
Kemudian untuk lima mata pelajaran pada Ujian Sekolah, soal-soal akan dibentuk oleh guru masing-masing sekolah. Meksipun begitu, Kemendikbud akan mendorong guru-guru untuk menciptakan soal Ujian Sekolah dengan kombinasi antara pilihan ganda dan esai. “Esai sangat elok untuk kompetensi generasi kala 21,” ujar Totok.
Secara teknis, untuk SD/MI yang sudah dapat menerapkan ujian berbasis komputer, soal-soal berbentuk pilihan ganda akan dikerjakan dengan memakai komputer, baik untuk USBN maupun Ujian Sekolah. Kemudian soal esai akan dikerjakan siswa pada kertas esai (secara manual). (Desliana Maulipaksi)
Sumber : Kemdikbud
0 Komentar untuk "Ujian Sekolah Berstandar Nasional (Usbn) Sd Hanya Tiga Mata Pelajaran"